JURNAL ILMIAH
Disusun Oleh:
AZIZAH PERMATASARI
NIM. 10506040011031 - 64
2015
ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Cileungsi memiliki luas DAS 266,15 Km2 dan panjang 39,11
Km, melintasi Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Hilir Sungai Cileungsi adalah Sungai
Bekasi Hulu yang merupakan pertemuan antar Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dengan kondisi tataguna lahan DAS Cileungsi yang dulu berupa hutan berubah menjadi
lahan perkebunan dan pemukiman menyebabkan debit limpasan yang tinggi dan berakibat
terjadinya banjir pada musim hujan. Upaya penanggulangan banjir direncanakan dengan
menggunakan tanggul dan dinding penahan/ parapet. Analisa profil aliran dilakukan
dengan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0, sedangkan untuk analisa stabilitas lereng
tanggul menggunakan Metode Bishop. Perencanaan pengendalian banjir Sungai Cileungsi
menggunakan debit banjir rancangan Q25th yaitu sebesar 568,84 m3/det. Pada kondisi
eksisting ditemukan 41 Patok Cross Section yang meluber. Hasil perencanaan bangunan
tanggul didapatkan tinggi tanggul 2,70 m dengan kemiringan lereng 1:2. Hasil perencanaan
bangunan dinding penahan didapatkan lebar pondasi (B) 2,50 m, kedalaman pondasi (D)
1,50 m, dan tinggi dinding penahan (H) 4,80 m.
Kata kunci: Banjir, HEC-RAS, Stabilitas, Tanggul, Dinding penahan
ABSTRACT
Cileungsi watershed has an area of 266,147 Km2 and 39,11 Km in length across
Bogor and Bekasi district. The downstream of Cileungsi River named as Upper Bekasi
River is the confluent of two river, Cileungsi River and Cikeas River. The changes of
landuse in Cileungsi watershed from forest into plantation and residential area causes
high of run-off discharge and leads of flood in rainy season. To prevent that area from
flood, it was planned by constructing levee and retaining wall/parapet. The flow profile
analysis was done by using HEC-RAS 4.1.0 software, the stability of leveess slope was
calculated by using Bishop Method. The flood control of Cileungsi River was designed by
using Q25th, which is 568,84 m3/second. In the existing conditions, it found 41 cross
sections that has overflow condition. Based on the levee design, it is obtained that the
height of levee is 2,70 m with the talus slope of 1:2. From the retaining wall design, it is
obtained that the widht of foundation (B)is 2,50 m, the depth of foundation (D)is 1,50 m,
and the height of retaining wall (H) is 4,80 m.
Keywords: Flood, HEC-RAS, Stability, Levee, Retaining wall
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai merupakan suatu alur panjang
di permukaan bumi tempat mengalirnya
air yang berasal dari hujan. Sungai adalah
salah satu sumber daya yang sangat
menunjang kepentingan manusia dan
alam disekitarnya. Pemanfaatan sungai
sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian,
industri, pariwisata, olahraga, pertahanan,
perikanan, pembangkit tenaga listrik,
transportasi dan bagi alam sebagai pendukung utama kehidupan flora dan fauna
yang berada disekitarnya.
Dampak positif yang diberikan sungai
bagi lingkungannya sangat besar, akan
tetapi terdapat pula dampak negatif yaitu
banjir. Banjir adalah sebuah peristiwa
meluapnya air sungai karena ketidakmampuan badan sungai untuk menampung debit air yang lewat. Salah satu
penyebab banjir terjadi adalah karena
ketidaksesuaian penggunaan lahan pada
Daerah Aliran Sungai (DAS). Kegiatan
manusia seperti pembangunan pemukiman yang tidak mengindahkan dampak
pada kelestarian sungai, pembuangan
sampah, dan pengalihfungsian hutan sebagai lahan pertanian dan pemukiman.
Banjir merupakan masalah terbesar
yang dihadapi oleh kota-kota seperti
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi (Jabodetabek) pada setiap tahunnya. Adanya banjir ini mengakibatkan
kerugian pada sektor ekonomi yang
besar. Oleh sebab itu perlu adanya upaya
penanggulangan banjir dan genangan di
wilayah Jabodetabek yang tercakup
dalam DAS Ciliwung-Cisadane. Diharapkan hasil dari upaya itu dapat menciptakan wilayah yang lebih nyaman untuk
dihuni dan dapat mengurangi kerugian
yang disebabkan oleh bencana banjir
tersebut. Pengendalian banjir di wilayah
Jabodetabek memerlukan usaha yang
sangat keras, mengingat kondisi topografi wilayah ini yang merupakan daerah
cekungan dan kondisi wilayah ini sangat
rentan terhadap genangan karena dilewati
log x
log xi
i 1
Si
(log xi log x)
i 1
n 1
Cs
n log xi log x
i 1
(n 1)(n 2)( Si ) 3
dengan :
= parameter chi-kuadrat terhitung
G = jumlah sub kelompok
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub
.kelompok ke i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub ke..........lompok ke i
b. Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji Smirnov-Kolmogorov, sering
juga disebut uji kecocokan nonparmetrik (non parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distrbusi tertentu (Soewarno, 1995:198).
Distribusi dianggap sesuai bila:
maks<cr
dengan:
maks = simpangan maksimum dari data
cr = simpangan yang diperoleh tabel
.Smirnov- Kolmogorov.
2.3. Debit Banjir Rencana
Pada kajian ini debit banjir dihitung
dengan metode hidrograf satuan sintetik
Nakayasu.
Nakayasu membagi bentuk bentuk
hidrograf satuan dalam dua bagian, yaitu
lengkung naik dan lengkung turun.
(Soemarto, 1986:168)
Pada bagian lengkung naik:
dengan:
L = Panjang penampang (m).
Sf = Kemiringan garis energi (friction......
..........slope).
K = Pengangkutan aliran tiap sub bagian.
Q = Debit air (m3/dt).
C =.koefisien akibat kehilagan tinggi
........kontraksi dan ekspansi.
Kehilangan tinggi energi akibat perrubahan penampang diakibatkan oleh dua
kejadian, yaitu kontraksi dan ekspansi.
Kontraksi dan ekspansi terjadi akibat
back water yang disebabkan perubahan
penampang atau perubahan kemiringan
dasar saluran yang sangat curam sekali.
2.5 Alternatif Penanggulangan
Menggunakan tanggul
Tanggul disepanjang sungai adalah
bangunan yang paling utama dan paling
penting dalam usaha melindungi kehidupan dan harta benda masyarakat terhadap
Jagaan
(m /det)
(m)
< 200
200-500
500-2000
2000-5000
5000-10000
>10000
0.6
0.8
1.0
1.2
1.5
2.0
Lebar Mercu
(m /det)
(m)
<500
500-2000
2000-5000
5000-10000
>10000
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
d.
e.
4. PEMBAHASAN
4.1 Analisa Hidrologi
Curah hujan rata-rata daerah menggunakan Metode Polygon Thiesen didapatkan nilai rata-rata timbang:
Tabel 3. Perhitungan Nilai Bobot (Wi)
No
Stasiun hujan
1
2
3
Klapa Nunggal
Cibinong
Katulampa
Jumlah
Luas
(Km2)
126.803
93.036
46.346
266.185
Wi
0.476
0.350
0.174
1.000
Sumber: Perhitungan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2006
2005
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
75.640
87.405
102.362
104.337
104.454
112.097
114.654
126.822
129.323
146.451
Jumlah
1103.545
Rerata
110.355
Standar Deviasi (Si) 0.083
Skewness (Cs)
-0.424
9.091
18.182
27.273
36.364
45.455
54.545
63.636
72.727
81.818
90.909
1.879
1.942
2.010
2.018
2.019
2.050
2.059
2.103
2.112
2.166
20.357
2.036
0.02464
0.00887
0.00066
0.00030
0.00028
0.00019
0.00056
0.00455
0.00577
0.01689
0.06271
0.00627
-0.00387
-0.00084
-0.00002
-0.00001
0.00000
0.00000
0.00001
0.00031
0.00044
0.00219
-0.00178
-0.00018
Sumber: Perhitungan
Tabel 5. Uji Chi-Square Mencari Batas
Kelas
No
1
2
3
No
1
2
3
4
Pr
25
50
75
G
0.724
0.070
-0.667
S
0.083
0.083
0.083
Batas Kelas
0.000-95.517
95.517-110.048
110.048-124.796
124.796-~
Jumlah
Sumber: Perhitungan
Log R
2.096
2.042
1.980
Oj
2
3
2
3
10
Ej
2.5
2.5
2.5
2.5
Pr
Px
[Sn-Px]
2006
75.640
1.879
0.091
-1.881
0.956
0.044
0.047
2
3
2005
2004
87.405
102.362
1.942
2.010
0.182
0.273
-0.094
-0.026
-1.128
-0.307
0.862
0.628
0.138
0.372
0.044
0.099
4
5
6
7
8
9
2005
2006
2007
2008
2009
2010
104.337
104.454
112.097
114.654
126.822
129.323
2.018
2.019
2.050
2.059
2.103
2.112
0.364
0.455
0.545
0.636
0.727
0.818
-0.017
-0.017
0.014
0.024
0.067
0.076
-0.207
-0.201
0.166
0.283
0.808
0.910
0.594
0.592
0.463
0.418
0.218
0.185
0.406
0.408
0.537
0.582
0.782
0.815
0.042
0.047
0.009
0.055
0.055
0.004
10
2011
146.451
Jumlah
Rerata
Si
Cs
2.166
20.357
2.036
0.083
-0.424
0.909
0.130
1.557
0.011
0.989
Dmax
0.079
0.099
Sumber: Perhitungan
Perhitungan dilakukan sampai data
terakhir, kemudian didapatkan Dmax
sebesar 0,099 dengan n =10 dan nilai =
5% dari tabel didapatkan kritis sebesar
0,409. Karena max< kritis maka persamaan distribusi dapat diterima
Tabel 7. Debit Banjir Rancangan
No
1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Perhitungan
4.2 Hasil Analisa Hidrolika Dengan
Menggunakan HEC-RAS 4.1.0
Skema sungai merupakan data awal
yang dibutuhkan sebelum data yang lain
dimasukkan
AntiLog R
124.796
110.048
95.517
(Oj-Ej)2/Ej
0.1
0.1
0.1
0.1
0.4
8.267
18.416
30.417
44.294
60.045
77.672
97.268
4.138
11.774
44.639
0.264
0.025
0.0012
0.362
4.259
37.714
55.864
0.675
0.025
0.0012
0.677
25.525
66.717
62.189
1.073
0.025
0.0012
0.922
61.490
98.562
68.761
1.433
0.025
0.0012
1.118
110.199
5 133.568 75.868
1.761
0.025
0.0012
1.282
171.272
6 171.840 82.975
2.071
0.025
0.0012
1.429
245.545
7 213.378 90.083
2.369
0.025
0.0012
1.563
333.460
8 258.183 97.190
2.656
0.025
0.0012
1.687
435.533
0.025
0.0012
1.803
552.303
Sumber: Perhitungan
Sumber: Perhitungan
Plan: Cileungs i
29/07/2015
Geom: Geometri
CS Ci leungsi 5
.025
26
Legend
EG 50
24
WS 50
EG 25
22
WS 25
Ground
Elevation (m)
20
Bank Sta
18
16
14
12
425.98
164.53
590.50
494.22
192.75
686.97
10
530.35
209.18
739.53
25
568.84
227.55
796.39
50
593.52
241.12
834.64
100
615.45
253.35
868.80
20
40
60
80
100
120
Station (m)
Sumber: Perhitungan
H idrolik a C ileungsi
Plan: Cileungs i
29/07/2015
Geom: Geometri
CS Ci leungsi 153
.025
.025
.025
40
Legend
EG 50
WS 50
EG 25
35
WS 25
Elevation (m)
Ground
Bank Sta
30
25
20
0
20
40
60
80
100
120
140
Station (m)
2
cos ( )
= 1.72 t/m3
wet
sub
=
= 0.552
cos ( )cos( )
sin( )sin( )
= 0.72 t/m3
2
cos .cos( - )1
cos ( - )cos( - )
sin( )sin( )
=
= 1.426
Gaya berat yang dipengaruhi oleh
gempa dapat menimbulkan gaya yang bekerja ke arah horizontal. Besarnya gaya
horizontal ini didapatkan dengan cara
perkalian antara berat vertikal dengan
Kp
=
-
2
cos .cos( )1
2
cos ( )
=
= 1.67 t/m3
= sat w
Gempa
1.806
1.691
1.509
: 12.86o
: 0
depan : 0o
belakang : 15o
: /3 = 4.287 (normal)
: 0,5 = 6.430 (gempa)
kh
: 0.150
kv
: 1/3kh = 0.050
:
=
= 8.973
Ka
Normal
1.850
1.735
1.553
cos ( )
Kae=
= 0.864
)cos( )
sin( )sin( )
cos(
cos ( )
)cos( )
sin( )sin( )
Kpe=
= = 1.455
Tabel 12. Perhitungan Gaya Vertikal
Akibat Uplift pada Dinding Penahan
dengan Kondisi Air Kosong
Panjang Creep =
Tinggi air di hulu=
Tinggi air di hilir =
Titik
cos(-
2.833
0.750
1.400
Garis
Vertikal
[1]
Panjang Rembesan
1/3.Horizont
al
[2]
[3]
Horizontal
A
A-B
B-C
2.500
H air
Uplift
[6]
[4]
[5]
0.000
0.000
1.000
0.000
0.979
1.833
0.250
1.171
2.833
0.250
0.833
C
C-D
Jarak
1.000
1.000
D
Panjang Rembesan Total
2.833
Sumber: Perhitungan
Tabel 13. Perhitungan Gaya Vertikal
Akibat Uplift pada Dinding Penahan
dengan Kondisi Muka Air Banjir Q25th
Panjang Creep =
Tinggi air di hulu=
Tinggi air di hilir =
Titik
Vertikal
[1]
Panjang Rembesan
1/3.Horizont
al
[2]
[3]
Horizontal
Jarak
H air
Uplift
[6]
[4]
[5]
0.000
0.000
1.000
0.000
2.953
1.833
0.250
2.247
2.833
0.250
1.000
B
B-C
2.500
C
C-D
2.833
3.800
1.400
Garis
A-B
0.833
1.000
D
Panjang Rembesan Total
2.833
Sumber: Perhitungan
FS Guling
9.044
5.744
4.484
3.845
FS Geser
1.899
1.647
1.536
1.786
Banjir
:
1.735(Tanpa gempa),1.691 (Gempa)
Air turun tiba-tiba :
1.553(Tanpa gempa),1.509 (Gempa)
Perhitungan angka keamanaan dinding penahan:
Kosong- Normal :
FS Guling (9.044), FS Geser (1.899)
Kosong-Gempa :
FS Guling (5.744), FS Geser (1.647)
Banjir-Normal :
FS Guling (4.480), FS Geser (1.536)
Banjir-Gempa
:
FS Guling (3.845), FS Geser (1.786)
5.2 SARAN
Selain beberapa kesimpulan diatas,
beberapa saran yang dapat dikemukaan
antara lain:
1. Dalam mendukung upaya pengendalian banjir di Sungai Cileungsi,
kiranya perlu disertai upaya perlindungan dan penataan kawasan sungai. Mengingat terjadinya pertambahan populasi penduduk yang tinggi di
kawasan pinggiran sungai, maka
diperlukan juga ketegasan dari aparat
pemerintah dan masyarakat dalam
menata pemukiman penduduk terutama bagi pemukiman yang berada
di daerah sepanjang sempadan sungai, sehingga tidak terjadi penyempitan badan sungai.
2. Perlunya studi lanjutan untuk penanggulangan banjir di DAS Cileungsi
dengan cara nonstuktural yang dapat
dilakukan dengan perbaikkan tataguna lahan didaerah bagian hulu.
DAFTAR PUSTAKA
Chow, Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran
Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Hardiyatmo, Hary Christady . 2014 .
Analisa dan Perancangan Fondasi
I.Yogyakarta:Gadjah
Mada
University Press
Soemarto, CD. 1986. Hidrologi Teknik.
Surabaya: Usaha Nasional.
Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi
Metode Statistik untuk Analisa Data
Jilid I. Bandung: NOVA.