Anda di halaman 1dari 4

1.

Formula Utama
Chloramphenicol palmitat
CMC Na
Polysorbat 80
Propilenglikol
Sir. Simplex
Aqua ad

2. 2. Fungsi dari Zat


a. CHLORAMPHENICOL PALMITAT (FI Edisi III Hal. 145)
Khasiat
pertumbuhan
b.

: antibiotikum (obat yang digunakan

untuk menghambat

mikroorganisme atau membunuh mikroorganisme)

CMC Na (FI Edisi III Hal. 401)


Khasiat

: zat tambahan

c. POLYSORBAT 80 (FI Edisi III Hal. 509)


Khasiat
d.

PROPILENGLIKOL (FI. Edisi III Hal. 534)


Khasiat

e.

3.

: zat tambahan

: Zat tambahan, pelarut

SIRUP SIMPLEX (FI. Edisi III Hal. 567)

Contohnya
CHLORAMPHENICOL PALMITAT

4. Literaturnya
Anief, Moh . 1997 . Ilmu Meracik Obat . Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1979 . Farmakope Indonesia Edisi

III . Jakarta

: Dekpes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1995 . Farmakope Indonesia Edisi

IV . Jakarta

: Dekpes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1978 . Formularium Nasional Edisi 2. Jakarta :
Depkes RI
Syamsuni . 2007 . Ilmu Resep . Jakarta : EGC
5.

Parameter yang harus di perhatikan

1. Kecepatan sedimentasi (hokum stokes)


Untuk sediaan farmasi, tidak mutlak dipakai untuk sediaan farmasi biasanya dimana bentuk
suspensorik tidak teratur, tetapi dapat dipakai sebagai pegangan supaya suspensi stabil
sehingga tidak cepat mengendap. Maksudnya akan terbentuk cacking dan homogenitas
kurang.
2. Pembahasan serbuk
Pembasahan adalah fenomena terjadinya kontak antara medium pendispersi dan medium
terdispersi dimana permukaan padat udara digantikan oleh padat cair. Untuk menurunkan
tegangan permukaan digunakan wetting agent atau surfaktan (zat yang dapat menurunkan
tegangan permukaan) misalnya span dan tween.
3. Floatasi
Floatasi atau trafung disebabkan oleh :
- Perbedaan densitas
- Partikel padat hanya terbasahi dan tetap pada permukaan
- Adanya absorbsi gas pada permukaan zat padat. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan
humektan (zat yang digunakan untuk membasahi zat padat).
4.

Pertumbuhan Kristal

Larutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh, bila terjadi perubahan
suhu akan terjadi pertumbuhan kristal ini dapat dicegah dan penambahan surfaktan.
5.

Pengaruh gula

Penambahan larutan gula dalam suspensi akan mengakibatkan fiskositas suspensi naik.

Konsentrasi gula yang besar akan menyebabkan akan terbentuknya kristalisasi dengan

cepat Gula cair 25% mudah ditumbuhi bakteri hingga diperlukan pengawet
6.

Hati-hati jika ada alkohol dalam suspensi


Pemilihan metode dispersi, depokulasi, dan prokulasi
Komponen sediaan suspensi :
1. Zat aktif
2. Bahan tambahan :
- Bahan pensuspensi / suspending agent, fungsinya adalah untuk memperlambat
pengendapan, mencegah penurunan partikel, dan mencegah penggumpalan resin, dan
bahan berlemak. Contoh untuk golongan polisakarida yaitu seperti gom akasia, tragakan,
alginat starc. Sedangkan pada golongan selulosa larut air yaitu seperti metil selulosa,
hidroksi etilselulosa, avicel, dan na-cmc.untuk golongan tanah liat misalnya seperti
bentonit, aluminium magnesium silikat, hectocrite, veegum. Sementara itu untuk
golongan sintetik seperti carbomer, carboxypolymethylene, colloidal silicon dioxide.
-Bahan pembasah (wetting agent) / humektan, fungsinya adalah untuk menurunkan
tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan
yang tidak larut. Misalnya gliserin, propilenglikol, polietilenglikol, dan lain-lain.
- Pemanis, fungsinya untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Misalnya sorbitol dan
sukrosa.
- Pewarna dan pewangi, dimana zat tambahan ini harus serasi. Misalnya vanili, buahbuahan berry, citrus, walnut, dan lain-lain.
- Pengawet, sangat dianjurkan jika didalam sediaan tersebut mengandung bahan alam,
atau bila mengandung larutan gula encer (karena merupakan tempat tumbuh mikroba).
Selain itu, pengawet diperlukan juga bila sediaan dipergunakan untuk pemakaian
berulang. Pengawet yang sering digunakan adalah metil atau propil paraben, asam
benzoat, chlorbutanol, dan senyawa ammonium.
-Antioksidan, jarang digunakan pada sediaan suspensi kecualiuntuk zat aktif yang
mudah terurai karena teroksidasi.misalnyahidrokuinon, asam galat, kasein, sisteina
hidroklorida, dan jugatimol
- Pendapar, fungsinya untuk mengatur pH, memperbesar potensial pengawet,
meningkatkan kelarutan. Misalnya dapar sitrat, dapar fosfat, dapar asetat, dan juga dapar
karbonat.
- Acidifier, fungsinya untuk mengatur pH, meningkatkan kestabilan suspensi,
memperbesar potensial pengawet, dan meningkatkan kelarutan. Misalnya asam sitrat.
- Flocculating agent, merupakan bahan yang dapat menyebabkan suatu partikel
berhubungan secara bersama membentuk suatu agregat atau floc. Misalnya polisorbat 80

(untuk surfaktan), tragakan (polimer hidrofilik), bentonit (untuk clay), dan juga NaCl
(untuk elektrolit).

6. Prosedur Pembuatan
Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Tara botol 50 gram
3. Buat mucilago Na.CMC
Timbang Na.CMC 0,5 gram, ukur aqua panas 10 mL kemudian masukkan
dalam mortir

Taburkan Na.CMC kedalam mortir yang telah berisi aqua panas

Diamkan 15 hingga 20 menit ad mengembang

Ukur aqua dingin 5 mL tambahkan lalu kocok

4. Timbang propilenglikol 10 gram, pada cawan yang telah ditara


5. Timbang polisorbat-80 0,25 gram pada cawan yang telah ditara
6. Timbang kloramfenikol 2,875 gram
7. Campur propilenglikol dan polisorbat, panaskan diatas hotplate, aduk lalu
masukkan kloramfenikol sambil diaduk
8. Semua campuran dituangkan pada Na.CMC sambil digerus
9. Timbang sir. Simplex 15 gram dalam cawan kemudian campur pada
campuran tadi
10. Masukkan dalam botol, tambahkan sisa aqua ad 50 gram
11. Beri etiket putih dan tulisan kocok dahulu

7.

Evaluasi Sediaan
a. Sendimentasi
b. Viskositas
c. Ph

Anda mungkin juga menyukai

  • Per Mangano Metri
    Per Mangano Metri
    Dokumen17 halaman
    Per Mangano Metri
    Aam
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK Indonesia
    ABSTRAK Indonesia
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK Indonesia
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Prak Psba
    Prak Psba
    Dokumen5 halaman
    Prak Psba
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Suppositoria
    Suppositoria
    Dokumen64 halaman
    Suppositoria
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Semsol Suspensi
    Tugas Semsol Suspensi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Semsol Suspensi
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Supositoria
    Supositoria
    Dokumen10 halaman
    Supositoria
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Proposal Fitokimia
    Proposal Fitokimia
    Dokumen12 halaman
    Proposal Fitokimia
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Semsol Suspensi
    Tugas Semsol Suspensi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Semsol Suspensi
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Sintesis Metil Salisilat
    Sintesis Metil Salisilat
    Dokumen7 halaman
    Sintesis Metil Salisilat
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat
  • Suppositoria
    Suppositoria
    Dokumen64 halaman
    Suppositoria
    Yakobus Prima Layting Widya
    Belum ada peringkat