Formula Utama
Chloramphenicol palmitat
CMC Na
Polysorbat 80
Propilenglikol
Sir. Simplex
Aqua ad
3. Contohnya
CHLORAMPHENICOL PALMITAT
4. Literaturnya
Anief, Moh . 1997 . Ilmu Meracik Obat . Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1979 . Farmakope Indonesia Edisi III . Jakarta
: Dekpes RI
Untuk sediaan farmasi, tidak mutlak dipakai untuk sediaan farmasi biasanya dimana bentuk
suspensorik tidak teratur, tetapi dapat dipakai sebagai pegangan supaya suspensi stabil
sehingga tidak cepat mengendap. Maksudnya akan terbentuk cacking dan homogenitas
kurang.
2. Pembahasan serbuk
Pembasahan adalah fenomena terjadinya kontak antara medium pendispersi dan medium
terdispersi dimana permukaan padat udara digantikan oleh padat cair. Untuk menurunkan
tegangan permukaan digunakan wetting agent atau surfaktan (zat yang dapat menurunkan
tegangan permukaan) misalnya span dan tween.
3. Floatasi
- Perbedaan densitas
- Adanya absorbsi gas pada permukaan zat padat. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan
humektan (zat yang digunakan untuk membasahi zat padat).
4. Pertumbuhan Kristal
Larutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh, bila terjadi perubahan
suhu akan terjadi pertumbuhan kristal ini dapat dicegah dan penambahan surfaktan.
5. Pengaruh gula
- Penambahan larutan gula dalam suspensi akan mengakibatkan fiskositas suspensi naik.
- Konsentrasi gula yang besar akan menyebabkan akan terbentuknya kristalisasi dengan
cepat Gula cair 25% mudah ditumbuhi bakteri hingga diperlukan pengawet
1. Zat aktif
2. Bahan tambahan :
- Pemanis, fungsinya untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Misalnya sorbitol dan
sukrosa.
- Pewarna dan pewangi, dimana zat tambahan ini harus serasi. Misalnya vanili, buah-
buahan berry, citrus, walnut, dan lain-lain.
- Pengawet, sangat dianjurkan jika didalam sediaan tersebut mengandung bahan alam,
atau bila mengandung larutan gula encer (karena merupakan tempat tumbuh mikroba).
Selain itu, pengawet diperlukan juga bila sediaan dipergunakan untuk pemakaian
berulang. Pengawet yang sering digunakan adalah metil atau propil paraben, asam
benzoat, chlorbutanol, dan senyawa ammonium.
-Antioksidan, jarang digunakan pada sediaan suspensi kecualiuntuk zat aktif yang
mudah terurai karena teroksidasi.misalnyahidrokuinon, asam galat, kasein, sisteina
hidroklorida, dan jugatimol
6. Prosedur Pembuatan
7. Evaluasi Sediaan
a. Sendimentasi
b. Viskositas
c. Ph