Home
Profil
Ebook Struktur
Downloads
Pengalaman
Dokumentasi
Member Area
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaan-bangunan-bertingkat.html
1/5
11/14/2016
B. Bahan Struktur
1. Beton
Untuk struktur kolom, sloof, balok lantai dan plat lantai digunakan beton dengan kuat
tekan beton yang disyaratkan, fc = 25 MPa (setara dengan beton K-300). Modulus
elastis beton, Ec = 4700(fc') = 2,35.104 MPa = 2,35.107 kN/m2 dengan angka poison
= 0,20.
2. Baja Tulangan
Untuk baja tulangan dengan D 12 mm digunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan
tegangan leleh baja, fy = 400 MPa. Untuk baja tulangan dengan D < 12 mm digunakan
baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh baja, fy = 240 MPa. Modulus
elastis baja, Es = 2,1.105 MPa.
3. Baja Profil
Mutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara
dengan BJ-37.
C. Pra-eliminari Desain:
1. Perencanaan plat
Penentuan dimensi terdiri dari dimensi plat dan dimensi plat atap. Masingmasing menggunakan SNI 03-2847-2002 dengan pasal :
Perencanaan plat 1 arah : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.2 Tabel 8
Perencanaan plat 2 arah : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3
Menganalisa gaya- gaya yang terjadi pada plat, digunakan Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (PBBI 1971 pasal.13.3 tabel 13.3.1 dan tabel 13.3.2),
sedangkan perletakkan yang diasumsikan jepit penuh digunakan C.K Wang
dan C.G Salmon jilid 2,
Penulangan plat,
Penulangan lentur, susut, dan suhu : SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2.
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaan-bangunan-bertingkat.html
2/5
11/14/2016
5. Penulangan
Penulangan dihitung berdasarkan data-data yang diperoleh dari out put SAP
atau ETABS.
Dari out put SAP atau ETABS diperoleh nilai gaya geser (D), momen lentur
(M), momen torsi (T), dan nilai gaya aksial (P). Kemudian dihitung
kebutuhan tulangan pada balok, kolom dan pondasi.
Perhitungan penulangan geser, lentur, dan puntir pada semua komponen
struktur utama.
Kontrol masing-masing perhitungan penulangan.
Penabelan penulangan yang terpakai pada elemen struktur yang dihitung
(struktur atas dan struktur
bawah).
Penggambaran detail penulangan.
D. Cek Persyaratan
1. Plat
Kontrol jarak spasi tulangan : SNI 03-2847-2002 pasal.15.3.2
Kontrol jarak spasi tulangan suhu dan susut.
Kontrol perlu tulangan suhu dan susut : SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2.1
dan pasal 10.4.3
Kontrol lendutan : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3.4
2. Balok
Kontrol Mnpasang Mn untuk tulangan lentur
3. Kolom
Kontrol kemampuan kolom.
Kontrol momen yang terjadi Mnpasang Mn
4. Poer
Kontrol dimensi poer : SNI 03-2847-2002 pasal13.12.3. 1.(a), pasal.13.12.3.
1.(b), pasal.13.12.3.1.(c)
Kontrol geser pons.
Geser 1 arah : SNI 03-2847-2002 pasal.13.12.1.1
Geser 2 arah : SNI 03-2847-2002 pasal.13.12.1.2
E. Gambar Perencanaan
1. Gambar arsitek terdiri dari :
Gambar denah.
Gambar tampak.
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaan-bangunan-bertingkat.html
3/5
11/14/2016
3. Gambar detail :
Gambar detail panjang penyaluran.
Gambar detail penjangkaran tulangan.
Gambar detail pondasi dan poer.
F. Jenis Beban
1. Beban mati (Dead load)
Beban mati yang merupakan berat sendiri konstruksi (specific gravity) menurut Tata
Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F),
adalah seperti Tabel berikut :
No
Berat
Satuan
Baja
Konstruksi
7850
kg/m3
Beton bertulang
2400
kg/m3
Beton
2200
kg/m3
250
kg/m2
450
kg/m2
Curtain wall+rangka
60
kg/m2
Cladding + rangka
20
kg/m2
2200
kg/m3
2200
kg/m3
Plafon+penggantung
20
kg/m2
10
Mortar
2200
kg/m3
11
Tanah, Pasir
1700
kg/m3
12
Air
1000
kg/m3
13
Kayu
900
kg/m3
14
Baja
7850
kg/m3
15
Aspal
1400
kg/m3
16
Instalasi plumbing
50
kg/m2
Untuk perencanaan beban bangunan di luar negeri, harus diperhitungkan juga beban
banjir, beban suhu, beban Salju, dan beban Es. Semuanya ada di ASCE 7-10.
2. Beban hidup (Live load)
Beban hidup yang bekerja pada lantai bangunan Tata Cara Perencanaan Pembebanan
untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah sebagai berikut :
Lantai dan rumah tinggal = 200 kg/m2
Sekolah, kantor, toko, hotel, RS, restoran, asrama = 250 kg/m2
Ruang olahraga = 400 kg/m2
Ruang dansa = 500 kg/m2
Balkon dan lantai dalam ruang pertemua = 400 kg/m2
3. Beban gempa (Earthquake)
Wilayah Indonesia terdiri dari 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah
kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 adalah wilayah kegempaan paling
tinggi. Pembagian wilayah gempa ini, didasarkan pada percepatan puncak batuan dasar
akibat pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun dengan asumsi umur
bangunan adalah 50 tahun. Berikut adalah Gambar Pembagian Zona Gempa di
Indonesia
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaan-bangunan-bertingkat.html
4/5
11/14/2016
Tweet
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaan-bangunan-bertingkat.html
5/5