Gizi, Penilaian Klinis Kurang Cover, Daftar Isi DG Kata Pengatar
Gizi, Penilaian Klinis Kurang Cover, Daftar Isi DG Kata Pengatar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1998 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa
obesitas merupakan penyebab kematian kedua di dunia setelah rokok. Lebih dari
miliar penduduk dunia mengalami obesitas. Setiap tahun prevelensi penderita
obesitas meningkat. Data saat ini obesitas menyebabkan 10,3 % dari seluruh
kematian di dunia. Menurut WHO, angka tersebut menempati peringkat kelima
penyebab utama kematian di dunia. Secara global ada 400 juta orang yang
mengalami obesitas (Lakshita, 2012).
Gizi mempunyai peran besar dalam daur kehidupan. Setiap tahap daur
kehidupan terkait dengan satu set prioritas nutrien yang berbeda. Semua orang
sepanjang kehidupan membutuhkan nutrien yang sama, namun dalam jumlah
yang berbeda. Nutrien tertentu yang didapat dari makanan, melalui peranan
fisiologis yang spesifik dan tidak tergantung pada nutrien yang lain, sangat
dibutuhkan untuk hidup dan sehat (Lakshita, 2012).
Istilah gizi dan ilmu gizi di Indonesia baru dikenal sekitar tahun 19521955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab ghidza yang berarti makanan. Menurut dialek Mesir, ghidza dibaca
ghizi. Selain itu sebagian orang menterjemahkan nutrition dengan mengejanya
sebagai nutrisi (Kamus Umum Bahasa ). WHO mengartikan ilmu gizi sebagai
ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut
mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan yang
diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh
dan menghasilkan energi (Badudu-Zain, 1994).
Zat gizi (nutrien) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Makanan setelah dikonsumsi
mengalami proses pencernaan. Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi atau
nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk kedalam
cairan tubuh .
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam
mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu
upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang
seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan
dan menjadikan pertumbuhan yang normal.
Namun sebaliknya gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang
sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia, masalah gizi yang tidak
seimbang itu adalah Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitamin A (KVA),
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan Anemia Gizi Besi (Depkes
RI, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pemeriksaan klinis ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Riwayat medis ?
3. Apakah Macam Macam Indikator kesmas ?
4. Apakah Keunggulan dan keterrbatasan dari pemeriksaan klinis ?
C. Tujuan
D. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa Kesehatan masyarakat UHO untuk
menambah pengetahuan dan wawasan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini
adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
untuk menjadikan kualitas pembelajaran yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gizi dan zat gizi
Pengertian Gizi berasal dari bahasa mesir yang berarti "Makanan".
Gizi adalah terjemahan dari kata "Nutrition" yang disebut sebagai nutrisi. Gizi
juga dapat artikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi adanya proses
perubahan pada setiap makanan yang masuk dalam tubuh yang dapat
mempertahankan tubuh tetap sehat. Para ahli yang mempelajari tentang Gizi
disebut sebagai Ilmu Gizi.
Pengertian Ilmu Gizi adalah ilmu yang zat-zat gizi yang ada pada
makanan dan penggunanya dalam tubuh yang meliputi masukan, pencernaan,
penyerapan,
pengangkutan
(transpor),
metabolisme,
interaksi,
dan
penyimpanan serta pengeluaran, semua hal ini merupakan proses zat gizi pada
tubuh (Sediaoetama dan Achmad Djaeni, 2004).
Pengertian Zat Gizi atau Nutrisi adalah zat pada makanan yang
dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang meliputi protein, vitamin,
mineral, lemak dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan
dalam bentuk sari makanan dari hasil pemecahan pada sistem pencernaan. Zat
gizi dibagi menjadi dua yaitu zat gizi organik dan zat gizi anorganik.
Zat -zat gizi organik seperti lemak, vitamin, karbohidrat, dan protein.
Sedangkan zat gizi anorganik adalah terdiri dari air dan mineral. Dan tidak itu
saja Zat Gizi dikelompokkan atas beberapa macam seperti macam-macam zat
gizi berdasarkan sumbernya, macam-macam zat gizi berdasarkan jumlahnya,
dan berdasarkan fungsinya (Suhardjo, 1989).
Pengertian Gizi Menurut Pendapat Para Ahli - Pengertian gizi menurut
Tuti Sunardi, yang mengatakan bahwa pengertian gizi adalah sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam
tubuh yang dapat mempertahankan kehidupan.
atau
perisa
ketuk
atau
aukultasi
atau
pemeriksaan
2. Kelompok 2 (dua)
Tanda tanda yang membutuhkan investigasi atau
penyelidikan lebih lanjut karena tanda ini mungkin saja merupakan
tanda gizi salah atau mungkin disebakan faktor lain.
3. Kelompok 3 (tiga)
Tanda tanda yang tidak berkaitan dengan gizi salah
walaupun hampir mirip, untuk dapat menentukannya diperlukan
keahlian khusus. Untuk dapat mengelompokkan tanda tanda
yang ada pada pasien, pemeriksa harus mengetahui tanda tanda
dan gejala akibat akibat kekurangan atau kelebihan setiap zat gizi.
Diambil salah satu contoh pemeriksaan pada mata : tanda
tanda pemeriksaan pada mata yang masuk pada kelompok satu
atau berhubungan dengan kekurangan gizi misalnya : konjungtiva
anemis, keratomalasia, angular palpebritis, sedangkan masuk pada
kesehatan,
sumber
daya
kesehatan,
manajemen
Seperti pada metode penilaian status gizi yang lain, pemeriksaan fisik
juga memiliki kekurangan dan kelebihann/kelebihan atau keunggulannya
menurut (Andriani, 2012) yaitu :
a. Keunggulan pemeriksaan klinis
1. Relatif murah
2. Mudah diimpretasikan
3. Tidak memerlukan tenaga khusus
4. Sederhana, cepat, dan mudah diinterpretasikan
5. Tidak memerlukan peralatan yang rumit
b. Keterbatasan pemeriksaan klinis
1. Gejala klinis tidak mudah dideteksi
2. Tidak bersifat spesifik
3. Adanya gejala klinis yang bersifat multiple
4. Adanya variasi dalam gejala klinis yang timbul
5. Gejala klinis dapat terjadi pada waktu permulaan kekurangan
zat gizi dan dapat juga terjadi pada saat sembuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan
semua
jenis
makanan
yang
masuk
ke
dalam
tubuh
yang
dapat
diinterpretasikan
dan
peralatan
sederhana.
Selain
kelebihan
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Andriani, Meta. 2012. Penilaian status gizi.
Badudu-Zain.1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Depkes RI. 2004. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Jakarta Depkes RI.
Gibson, RS. 1990. Principles of Nutritional Assessment. Oxford university press,
New York.
Irianto, Kus, Kusno Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV.
YRAMA WIDYA.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi.Jakarta:
PT Dian Rakyat.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. IPB. PAU Pangan dan gizi. Bogor.
Supariasa, I Dewan Nyoman.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC.