Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Modal
Modal merupakan langkah awal dalam suatu usaha. Modal yang dimiliki
peternak adalah SDM, tanah dan Tenaga Kerja. Modal yang dibutukan dapat
berupa modal fisik dan non fisik. Modal Pinjaman didapat dari kredit di BANK.
2.2 Trasportasi
Transportasi adalah sarana pendukung yang sangat penting dalam usaha,
diantaranya untuk mengangkut pakan ikan, bibit ikan dan hasil panen ikan yang
akan dipasarkan. Sarana transportasi yang digunakan adalah mobil pick up.

2.3 Subsistem Pengadaan Sarana Produksi


Pengadaan sarana produksi merupakan salah satu subsistem agribisnis
yang mencakup kegiatan mengidentifikasi input-input dan sarana yang
dibutuhkan baik dari segi jenis, jumlah, mutu ataupun spesifikasinya (Said dan
Intan, 2004). Sarana produksi yang berkesinambungan akan mempengaruhi
kelancaran usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Pengenalan penggunaan input
penulis laksanakan pada hari pertama melaksanakan praktik lapang melalui
wawancara dengan mengelola sarana produksi baik dari segi jenis maupun jumlah
berdasarkan kebutuhan. Sarana produksi yaitu media budidaya, peralatan, induk,
benih ikan, pakan dan obat-obatan.

2.4 Subsistem Budidaya

Proses Budidaya merupakan subsistem agribisnis yang sangat menentukan


keberhasilan usaha dan membutuhkan biaya paling besar. Kegiatan produksi
merupakan

proses

transformasi

masukan

menjadi

suatu

keluaran.

Kegiatan produksi adalah melaksanakan rencana produksi yang telah dibuat dan
merupakan kegiatan yang mempunyai masa yang cukup lama serta terkait dengan
bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yang langsung
maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk (Said dan Intan, 2004).
Kegiatan

usaha

budidaya

perikanan

secara

umum

terdiri

atas

pembenihan, pendederan dan pembesaran. Setiap kegiatan usaha budidaya


tersebut memiliki segmentasi usaha sesuai dengan bentuk dan ukurannya.
Segmentasi kegiatan usaha pembenihan terdiri atas pemijahan/peneluran dan
penetasan/pembenihan (Saparinto, 2011). Kegiatan pada subsistem budidaya
meliputi pembenihan, pendederan dan pembesaran.

2.4.1 Pembenihan Ikan


Kegiatan pembenihan ikan merupakan kegiatan usaha yang bertujuan
menghasilkan benih ikan. Benih ikan yang dihasilkan tersebut akan menjadi
input bagi kegiatan usaha pendederan dan pembesaran. Berdasarkan kegiatan
praktik lapang yang telah dilakukan penulis, dalam pembenihan Ikan Air Tawar
memiliki tujuh tahapan. Tahapan pembenihan Ikan Air Tawar tersebut terdiri atas
persiapan induk, seleksi induk ikan, pemberokan (karantina), persiapan kolam
pemijahan, pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva.

Persiapan induk merupakan proses pemisahan dan pemeliharan caloninduk


ikan dalam kolam induk. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan
induk yaitu perawatan dan perbaikan media budidaya, penebaraninduk dan
pemberian pakan (Saparinto, 2011).

2.4.2 Pendederan
Kegiatan pendederan yang dilakukan di perusahaan biasanya hanya
sampai pendederan pertama. Media pendederan bisa dilakukan di kolam terpal,
kolam tembok, kolam tanah bahkan akuarium. Media pendederan yang
digunakan untuk Ikan Gurami pendederan I dilakukan di akuarium dan
pendederan selanjutnya dilakukan di kolam tanah.

2.4.3 Pembesaran
Menurut

Effendi

dan

Oktariza

(2006)

proses produksi

budidaya

pembesaran meliputi kegiatan penyiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih,


pemberian pakan, pengelolaan air, pencegahan dan pemberantasan hama dan
penyakit, pemantauan pertumbuhan dan populasi, serta pemanenan. Setiap
komponen kegiatan dalam proses produksi akan mempengaruhi hasil saat
pemanenan, sehingga untuk mendapatkan hasil yangoptimal diperlukan
manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi pembesaran meliputi
manajemen kolam, benih, pemberian pakan, kualitas air,kesehatan ikan, sampling
dan manajemen panen.

2.5 Subsistem Pengolahan Hasil Perikanan


Pengolahan

hasil

perikanan

bertujuan

untuk

meningkatkan

nilai

tambah produk perikanan yang diproduksi oleh kegiatanon farm, akuakultur


dan perikanan tangkap. Ikan yang dihasilkan oleh akuakultur dan perikanan
tangkapmenjadi input usaha pengolahan perikanan. Nilai tambah produk
perikanan yangterjadi bisa dilihat dari harga produk pengolahan perikanan yang
bisa mencapai 2-100 kali dari harga produk segar on farm (perikanan tangkap atau
akuakultur), bergantung kepada bentuk pengolahan yang dilakukan (Effendi dan
Oktariza,2006)

2.6 Subsistem Pemasaran


Subsistem

pemasaran

merupakan

komponen

paling

penting

dalamagribisnis perikanan yang menjadi penopang untuk seluruh subsistem


lainnyadalam sistem agribisnis. Jenis kegiatan pemasaran cukup banyak, tetapi
umumnya mencakup pengumpulan informasi pasar, sortasi dan grading,
pengangkutan, pengumpulan dan penyimpanan, penjualan dan penyajian serta
promosi produk agribisnis perikanan (Effendi dan Oktariza, 2006).

2.7 Subsistem Penunjang


Subsistem pendukung atau penunjang merupakan subsistem yang
mencakup

lembaga

atau

individu

yang

terkait

dengan

permodalan,

peraturan, pembinaan, penelitian, pengembangan dan penyuluhan (Effendi dan


Oktariza,2006).

Anda mungkin juga menyukai