Anda di halaman 1dari 6

HAFIZ MA’RUF

13116147
1KA23
BAB 7 MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

A. PENGERTIAN MASYARAKAT
Kelompok manusia yang terbesar dan
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama.

B. SYARAT DISEBUTNYA MASYARAKAT

1. Harus ada kumpulan manusia.

1. MASYARAKAT 2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang


lama pada daerah tertentu.

3. Adanya peraturan untuk tujuan bersama.

C. PENGGOLONGAN MASYARAKAT DARI


BAB 7 CARA TERBENTUKNYA

MASYARAKAT 1. Masyarakat paksaan ; Negara, masyarakat


PEDESAAN DAN tawanan, dll.
MASYARAKAT
2. Masyarakat merdeka ; natur dan kultur.
PERKOTAAN
3. Kepercayaan yang sepadan terhadap
D. PENGGOLONGAN MASYARAKAT
fakta.
BERDASARKAN TIPENYA
4. Terbuka untuk pembuktian kembali
1. Masyarakat
terhadap fakta kecil
yangbelum kompleks ; belum
telah pasti.
mengenal pembagian kerja.

2. Masyarakat sudah kompleks ; sudah


mengenal spesialisasi dalam bidang
tertentu.

1
A. CIRI-CIRI MASYARAKAT PERKOTAAN

A 1. Kehidupan beragamanya kurang dan lebih


individual dan rasional.

2. Sudah mengenal spesialisasi pekerjaan dan


pentingnya waktu.
2. MASYARAKAT
3. Kemungkinan pekerjaan mudah didapatkan
PERKOTAAN
dibanding di desa.

B. PERBEDAAN KOTA DAN DESA

1. Jumlah dan kepadatan penduduk.

2. Lingkungan hidup dan mata pencaharian.

3. Corak dan stratifikasi kehidupan sosial .

4. Pola interaksi, mobilitas, dan solidaritas sosial.

5. Kedudukan dalam hierarki administrasi


nasional.

C. HUBUNGAN KOTA DENGAN DESA

1. Kota bergantung pada desa dalam memenuhi


kebutuhan bahan pangan.

2. Masyarakat desa merupakan tenaga kasar pada


beberapa pekerjaan di kota. Contoh : buruh
bangunan.

3. Masyarakat kota menghasilkan barang dan jasa


yang diperlukan oleh masyarakat desa.

E. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN PERKOTAAN

1. Wisma.

2. Karya.

3. Marga.

4. Suka.

5. Penyempurnaan.

B
X

2
F. TUGAS APARATUR PEMERINTAH KOTA
B
1. Menangani berbagai masalah administrasi dan
X perencanaan di kota.

2. Pelaksanaan dan pembangunan kota harus dikerjakan


dengan efisien.

3. Menangani masalah keamanan dengan baik.

4. Meningkatkan kerja sama yang baik antara pemimpin


kota dengan pemimpin di tiap daerah.

G. PENDEKATAN PENANGANAN MASALAH KOTA

1. Menekan angka kelahiran.

2. Mengalihkan pusat pembangunan pabrik ke pinggiran


kota .

3. Membendung urbanisasi.

4. Meningkatkan fungsi desa-desa yang berada di sekitar


kota.

5. Transmigrasi bagi warga miskin dan tidak memiliki


pekerjaan.

A. CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN

1. Kehidupan beragamanya baik dan lebih


mengutamakan gotong royong.

2. Belum mengenal spesialisasi pekerjaan.

3. Kemungkinan pekerjaan sulit didapatkan


dibanding di kota karena pekerjaan
3. MASYARAKAT umumnya adalah di bidang agraris.
PEDESAAN
B. MACAM-MACAM GOTONG ROYONG DI PEDESAAN

1. Kerja sama yang timbul dari inisiatif masyarakat itu


sendiri.

2. Kerja sama yang timbul bukan dari inisiatif


masyarakat itu sendiri.

Y
C
3
C. HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
Y
1. Mengenal konflik atau pertengkaran.

2. Mengenal kontraversi atau pertentangan.

3. Mengenal kompetisi atau persaingan.

D. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN PEDESAAN

1. Daerah.

2. Penduduk.

3. Corak kehidupan berdasarkan kekeluargaan.

4. Kehidupan gotong royong.

E. FAKTOR LINGKUNGAN GEOGRAFIS YANG


MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP GOTONG
ROYONG

1. Faktor Topografi.

2. Faktor Iklim.

3. Faktor Bencana.

F. FUNGSI DESA

1. Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota.

2. Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja.

3. Menjadikan desa agraris, desa manufaktur, desa


industri, dan desa nelayan.

4
A. PENGERTIAN URBANISASI
C
Proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau
proses terjadinya masyarakat perkotaan.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUATU DAERAH


4. URBANISASI MEMPUNYAI PENDUDUK YANG BAIK
DAN
1. Daerah tersebut adalah pusat pemerintahan.
URBANISME
2. Daerah tersebut strategis untuk usaha.

3. Daerah tersebut merupakan daerah insustri.

C. PRINSIP PERSEKUTUAN HIDUP MASYARAKAT

1. Prinsip hubungan kekeluargaan (geneologis).

2. Prinsip hubungan tempat tinggal dekat (teritorial).

A. LINGKUNGAN UMUM DAN ORIENTASI TERHADAP


ALAM

Penduduk yang tinggal di desa akan banyak


ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam.
5. PERBEDAAN
B. 2.PEKERJAAN
Prinsip hubungan tempatPENCAHARIAN
ATAU MATA tinggal dekat (teritorial).
MASYARAKAT
PEDESAAN DENGAN Kebanyakan penduduk pedesaan bertani tapi tak
sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang,
MASAYARAKAT
sedangkan penduduk perkotaan bermata pencaharian
PERKOTAAN sebagai buruh pabrik industri dan wirausahawan.

C. UKURAN KOMUNITAS

Jumlah komunitas di pedesaan lebih sedikit daripada


jumlah komunitas di perkotaan.

D. KEPADATAN PENDUDUK

Kepadatan penduduk di desa lebih rendah dibanding


kepadatan penduduk di kota.

Z 5
Z
E. HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS

Penduduk di desa bersifat homogenitas sedangkan penduduk di


kota bersfat heterogenitas.

F. DIFERENSIASI SOSIAL

Karena heterogen, masyarakat perkotaan akan mengalami


perbedaan derajat sosial jauh lebih besar dibanding pedesaan.

G. PELAPISAN SOSIAL

Terjadinya perbedaan kelas di masyarakat, biasanya kelas-kelas


tinggi akan berada pada posisi paling atas sedangkan kelas-kelas
bawah akan berada pada posisi paling dasar.

H. MOBILITAS SOSIAL

Perpindahan yang disebabkan oleh masyarakatnya yang heterogen.

I. INTERAKSI SOSIAL

Kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif .

J. PENGAWASAN SOSIAL

Pengawasan sosial di kota lebih bersifat formal, sedangkan di desa


berdasarkan norma agama dan adat istiadat.

K. POLA KEPEMIMPINAN

Menentukan kepemimpinan di desa lebih ditentukan oleh kualitas


kepribadian pemimpinnya dibanding di kota.

L. STANDAR KEHIDUPAN

Masyarakat di kota dituntut untuk memenuhi kebutuhannya dan


harus berlomba-lomba dengan yang lain untuk memperolehnya
sedangkan di desa tidak demikian.

M. KESETIAKAWANAN SOSIAL

Kesetiakawanan sosial di kota ditentukan oleh banyak faktor yang


berbeda dibanding di desa.

Anda mungkin juga menyukai