PEMBAHASAN
4.1
pH
Hari ke 1
3
3
3
1
2
3
Hari ke 4
4
4
4
Hari ke 5
4
4
4
Hari ke 6
4
4
4
Hari ke 7
4
4
4
5
4
3
pH
variabel 1
variabel 2
variabel 3
0
0
Waktu (hari)
membentuk gas NH3 dan CO2. Gas NH3 ini akan bereaksi dengan air menjadi NH4OH
yang bersifat basa, sehingga ph yang terukur meningkat dari pengaturan pH awal
akibat adanya NH4OH Oleh karena itu pH yang dihasilkan pada praktikum ini tidak
sesuai dengan teori.
Pada variabel 2 dan 3 dilakukan penambahan urea sebanyak 2gr dan
5gr,berdasarkan referensi kadar optimum urea yang ditambahkan dalam fermentasi
asam sitrat adalah 0,4%. Jika diterapkan dalam praktikum ini, maka kadar
optimumnya adalah 2 gram. Seharusnya pada variabel 2 dengan penambahan kadar
urea 2 gr, mendekati pH optimum dari asam sitrat, tetapi pH yang dihasilkan sama
dengan variabel 3. Adanya penambahan urea ini maka Aspergillus niger yang akan
mengurai nutrien ini akan membentuk gas NH 3 dan CO2. Gas NH3 ini akan bereaksi
dengan air menjadi NH4OH yang bersifat basa, sehingga pH yang seharusnya terukur
semakin asam dari pH medium awal menjadi semakin basa karena adanya NH 4OH.
(Mangunwidjaja & Suryani 1994).
4.2
1
2
3
Volume Titran
Hari ke 1
2,9
3,1
3,4
Hari ke 4
2,2
2,2
3
Hari ke 5
2
1,8
3
Hari ke 6
2,3
3,2
2,8
4
3
Volume Titran
variabel 1
variabel 2
variabel 3
0
0
Waktu (hari)
16
terurai untuk membentuk isositrat. Hal ini dapat dilihat pada siklus krebs sebagai
berikut
dihasilkan oleh variabel ini lebih banyak dari variabel 2. Tetapi dapat dilihat bahwa
variabel 1 hanya menghasilkan volume titran sebanyak 2,3 ml sedangkan variabel 2
3,2 ml. Hal tersebut dapat terjadi, karena asam sitrat yang telah terbentuk berkurang
karena digunakan untuk membentuk isositrat.
Pada variabel 2 dan 3 dilakukan penambahan urea sebanyak 2gr dan 5gr,
berdasarkan referensi kadar optimum urea yang ditambahkan dalam fermentasi asam
sitrat adalah 0,4%. Jika diterapkan dalam praktikum ini, maka kadar optimumnya
adalah 2 gram. Pada variabel 2, kadar urea yang ditambahkan telah sesuai dengan
kadar optimumnya, sehingga volume titran yang dihasilkan lebih banyak daripada
variabel 5 yakni sebesar 3,2 ml.
4.3.
4.4.
15
Kadar optimum dari KH2PO4 pada asam sitrat adalah 0,1% (gram/gram)
(Haryani,2011). Jika diterapkan dalam praktikum ini, maka penambahan optimum
KH2PO4 sebanyak 0,5 gram. Sedangkan pada praktikum ini, KH2PO4 yang digunakan
sebanyak 1- 2 gram, hal ini menyebabkan asam sitrat yang dihasilkan kurang optimal.
16
15