Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk


tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat dan ahlak
yang baik. Bentuk jamak dari ethos adalah ta etha yang artinya
adat kebiasaan. Dari bentuk jamak ini terbentuk istilah etika
yang oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 BC) sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral. Berdasarkan asal-usul kata ini
maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
adat kebiasaan ( Salam, 2000 ).
Beberapa pendapat tentang pengertian etika :
Dalam Encyclopedia Britanica ( 1972 : 752 ) yang diambil dari
buku Kuliah Etika ( Zubair, 1990 : 14 ) :
Ethic ( from Greek Ethos, character ) is the systematic
study of the nature of value concepts, good, bad,
ought, right, wrong, etc, and of the general principles
which justify us in applying them to anything, also called
moral philosophy ( from Latin mores, customs ). The
Present article is not concerned with the history of ethics
but treats its general problems apart from their historical
setting .
Dalam Encyclopedia Britanica, Etika dinyatakan dengan tegas
sebagai filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai
sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus benar
salah, dsb.

Menurut Lillie dalam Zubair ( 1990 : 14 ) :


The normative science of the conduct of human beings
living in societies is a science which judge this conduct to
be right or wrong, to be good or bad, or in some similar
way.
Lillie

menggolongkan

etika

sebagai

ilmu

pengetahuan

normative yang bertugas memberikan pertimbangan perilaku


manusia dalam masyarakat apakah baik atau buruk, benar
atau salah. Dalm hal ini tidak perlu menunjukkan fakta, cukup
memberikan informasi, menganjurkan dan merefleksikan.
Etika

digolongkan

sebagai

pembicaraan

yang

bersifat

informative, direktif dan reflektif.


Menurut Frankena dalam Zubair ( 1990 : 15):
Ethics is a branch of philosophy, it is moral philosophy
or philosophical thinking about morality, moral problems,
and moral judgements
Frankena menjelaskan bahwa etika sebagai cabang filsafat ,
yaitu

filsafat

moral

dan

pemikiran

kefilsafatan

tentang

moralitas , problem moral, dan pertimbangan moral.


Etika

Salam,

2000

adalah

suatu

ilmu

yang

membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia,


mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat ( Ethics,
the study and philosophy of human conduct, with emphasis
on the determination of right or wrong, one of the normative
science ).
Etika menurut Salam ( 2000 : 20 ) adalah sebuah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai

cabang filsafat etika sangat nenekankan pendekatan yang


kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral
tersebut serta permasalahan yang timbul dalam kaitan
dengan nilai
dan norma moral itu. Etika merupakan salah satu cabang dari
filsafat, hanya dapat memberikan penilaian terhadap masalah
baik dan jahat, susila atau tidak susila dari perbuatan
manusia. ( Ethics = the study of human behavior not only to
find the truth of things as they are, but also to inquite into the
worth ar goodness of human actions ).
Etika adalah ilmu pengetahuan tentang moral yang menelaah
tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan ( De Vos dalam
Muhammad, 1997 ).
Menurut Bertens dalam Muhammad ( 1997 ), menjelaskan :
Etika dipakai dalam arti, nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini juga sebagai sistem
nilai

dalam

hidup

manusia

perseorangan

atau

hidup

bermasyarakat.
1. Etika dipakai dalam arti kumpulan asas atau nilai moral,
yang dimaksud di sini adalah kode etik.
2. Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang
buruk. Arti etika disini sama dengan filsafat moral.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan ( 1994 ) etika dirumuskan dalam
tiga arti, yaitu :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu


golongan atau masyarakat.
Dalam The Great Family Encyclopedic Dictionary ( 1986 :
570 ) :
Science of moral, study of principles of human duty.
Moral principles ; rules of conduct.

Etika merupakan ilmu pengetahuan tentang moral studi


tentang aturan-aturan moral dan bertingnkah laku dalam
kehidupan masyarakat.
Dalam Ensiklopedia Umum ( Shadily, 1973 : 384 )
Etika dalam filsafat sebagai telaah dan penilaian kelakuan
manusia ditinjau dari rukun kesusilaan.
Maertens ( 1990 ), etika adalah cabang ilmu filsafat yang
mengenakan refleksi dan metode pada tugas manusia untuk
menemukan nilai-nilai moral atau menerjemahkan nilai-nilai
itu ke dalam norma-norma ( etika dasar ) dan menerapkannya
pada situasi kehidupan konkret ( etika terapan ).
Keraf ( 1991 ), etika adalah cabang ilmu filsafat yang bicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku
manusia dalam hidupnya.
Magnis-Suseno dalam Keraf ( 1991 ), etika adalah sebuah
ilmu, bukan sebuah ajaran dan yang memberi kita norma
tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas.
Syafiie ( 1994 ), etika adalah suatu atau setiap kesediaan jiwa
seseorang untuk senantiasa taat dan patuh kepada setiap
perangnkat peraturan-peraturan kesusilaan.

Johannes dan Mulyana ( 1996 ), etika sebagai kajian umum


dan sistematik tentang apa yang seharusnya menjadi prinsip
benar dan salah dari perilaku manusia.
Magnis-Susena dan Reksosusilo ( 1983 ), etika adalah
keseluruhan norma-norma dan nilai-nilai yang dipakai oleh
perseorangan ataupun kelompok orang sebagai petunjuk
fundamental bagi hidup mereka.
Poejawijatna dalam Zubair ( 1990 ), etika merupakan cabang
dari filsafat, etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat ia
mencari
keterangan ( benar ) yang sedalam-dalamnya. Etika hendak
mencari tindakan manusia manakah yang baik.
Definisi etika menurut Ruslan ( 2002 ), dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis difinisi, yaitu :
1. Etika dipandang sebagai cabang ilmu filsafat yang khusus
membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku
manusia.
2. Etika sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik
buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi ini tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman
norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat
akhirnya etika menjadi ilmu yang diskkriptif dan lebih
bersifat sosiologik.
3. Etika sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik dan buruknya
terhadap

perilakuk

menunjukkan

manusia.

adanya

Dalam

fakta,

hal

cukup

ini

tidak

informasi,

menganjurkan dan merefleksikan. Definisi ini lebih bersifat


informatif, direktif dan reflektif.

Kreitner dan Kinicki ( 2003 ) etika adalah suatu studi


mengenai pilihan dan isu moral. Etika mencakup penelitian
mengenai pilihan dan masalah moral, mencakup benar versus
salah, baik versus buruk dan banyak bayangan kelabu dalam
isu-isu yang diduga berwarna hitam dan putih.
Ki Hajar Dewantara dalam Zubair ( 1990 ), etika adalah ilmu
yang mempelajari segala soal kebaikan ( dan keburukan )
didalam

hidup

mengenai

manusia

gerak

gerik

semuanya,

teristimewa

fikiran

rasa

dan

yang

yang
dapat

merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai


tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.

Ethichs ( Steward,1996 ) : the philosophical investigation of


the principles governing human actions in therms of their
goodness, badness, rightness, dan wrongness.
Etika dipandang dari penyelidikan philosophi sebagai prinsipprinsip

yang

mengatur

tingkah

laku

manusia

dalam

masyarakat mengenai kebaikan, keburukan, kebenaran dan


kesalahan.
PENGERTIAN MORAL
Moral berasal dari kata Latin mos yang berarti
kebiasaan, yang dalam bentuk jamaknya Mores yang berarti
juga adat atau cara hidup. Kata mos jika akan dijadikan kata
keterangan atau kata nama sifat laku mendapat perubahan pada
belakangnya, sehingga misalnya kebiasaan jadi moris, kepada
kebiasaan moral dan lain-lain, dan moral adalah kata nama sifat
dari kebiasaan itu, yang semula berbunyi moralis.latin Mos
( Salam, 2000 : 1 ).
6

Dalam

Kamus

Umum

Bahasa

Indonesia

dari

W.J.S.

Poerwadarminto ( Salam, 2000 : 2 )terdapat keterangan


bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk perbuatan dan
kelakuan, sedangkan etika adalah ilmu pengetahuan asasasas akhlak (moral).
Dalam Kamus dijelaskan ( Salam, 2000 : 59 ) :
Moral is pertaining to character and behavior from the
point of viewof right or wrong, and obligation of duty.
Dari keterangan ini, maka moral disamakan dengan etika,
susila atau kesusilaan.

Dalam The Great Family Encyclopedic Dictionary ,1986,


Oxford University Press, Oxford. hal 1098 :
Concerned with character or dispotition, or the distinction
between

right

and

wrong

morally

good;virtuous;

righteous.
Moral

merupakan

sesuatu

yang

berhubungan

yang

berhubungan dengan karakter , perbedaan benar dan salah,


berklaku baik, berbudi, adil.
Dalam Ensiklopedia Pendidikan ( Poerbakawatja, 1982 : 219 ) ;
1. Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat,
corak-corak,

maksud-maksud,

pertimbangan,

atau

perbuatan-perbuatan yang secara layak dapat dinyatakan


baik / buruk, benar / salah. Dalam hal ini lawannya adalah
amoral.
2. Suatu istilah untuk menyatakan bahwa yang baik / benar
itu lebih daripada yang buruk / salah. Dalam hal ini

lawannya adalah immoral; nilai dasar dalam masyarakat


untuk memilih antara nilai-nilai hidup. Juga adapt istiadat
yang menjadi dasar untuk menentukan baik/buruk.
3. Pada individu merupakan unsure-unsur yang merupakan
sifat-sifat kelakuan yang disebut baik/buruk, yaitu sesuai
dengan

ukuran-ukuran

yang

diterima

oleh

seluruh

kelompok dimana individu itu berada.


Dalam New Websters Dictionary ( Grolier, 1992 : 255 ) :
Concerned with rigt or wrong and the distinctions
between them; virtuous; good; capable of right or wrong
action.
Moral berhubungan dengan benar dan salah serta perbedaan
antara keduanya, berbudi, baik; dapat membedakan antara
perbuatan benar dan salah.
Moral menurut Salam ( 2000 : 22 ) adalah ilmu yang mencari
keselarasan perbuatan-perbuatan manusia ( tindakan insani )
dengan
dasar-dasar yang sedalam-dalamnya yang diperoleh dari akal
budi manusia.
Moral ( Muhammad, 1997 ), adalah nilai-nilai atau normanorma yang menjadi pegangan manusia atau kelompok
manusia dalam mengatur perilakunnya.
Moral ( De Vos dalam Muhammad, 1997 ) adalah keseluruhan
aturan, kaidah atau hukum yang berbentuk perintah dan
larangan yang mengatur perilaku manusia dan masyarakat
dimana

masyarakat

itu

berada

dan

ciri

moral

adalah

mengandalkan kesadaran manusia.

Moral dalam Encyclopedia Nasional Indonesia (1990 :371 )


adalah salah satu cabang filsafat yang secara

khusus

mempelajari dan berbicara tentang tingkah laku manusia.


Moral ( Ignatius, 1996 : 9 ) adalah suatu pranata yang lahir
dan diwarisi oleh masyarakat yang mengenalnya, sehingga
memberi

manusia

aturan

petunjuk

konkret

tentang

bagaimana ia harus berperilaku.


Moralitas ( Muhammad, 1997 ) adalah keseluruhan asas dan
nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Moralitas

Keraf,

1991

adalah

sistem nilai

tentang

bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.


Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuahpetuah, nasihat-nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan
semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melelui
agama atau kebudayaan tertentu. Moralitas adalah sebuah
pranata seperti halnya agama, politik, bahasa, dsb yang
sudah ada sejak dulu dan diwariskan secara turun-temurun.
Moral ( atau moralitas ) menurut Johannesen dan Mulyana
( 1996 ) adalah standar benar dan salah yang praktis, spesifik,
disepakati bersama dan dialihkan secara kultural.
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Dalam

pengertian

Kamus,

tanggungjawab

diterjemahkan

dengan kata sebagai berikut ( Salam, 2000 : 43 ) :


Responsibility = having the character of a free moral
agent ; capable of determining ones own acts, capable of
deterred by consideration of consequences.
Suatu kewajiban untuk

mempunyai kesanggupan dalam

menentukan sikap terhadap sesuatu perbuatan dan sanggup


untuk memikul resiko dari suatu perbuatan.
Dalam Ensiklopedia Umum ( Shadily, 1973 : 1291 )
9

Tnggungjawab
tertentu,

kewajiban

tanggungjawab

dalam

timbul

melaksanakan

karena

telah

tugas

diterima

wewenang.
Dalam The Great Family Encyclopedic Dictionary ( 1986 :
1439 ) :
Being responsible; charge for which one is responsible.
Seorang yang dalam keadaan mampu dan berkewajiban
menanggung segala sesuatu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1994 : 1006 ):
Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya ( kalau terjadi
apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb );
fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap tindak
sendiri/pihak lain.
Tanggung jawab ( Zubair,1990 : 67 ) adalah sikap atau
pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan bahwa
dia

hanya

akan

menggunakan

kemerdekaannya

untuk

melaksanakan perbuatan yang susila. Tanggung jawab juga


mempunyai

pengertian

kewajiban

menanggung

bahwa

perbuatan yang dialkukan oleh seorang adalah sesuai dengan


tuntutan kodrat manusia.

Tanggungjawab

Syafiie,

1994

adalah

kewajiban

menanggung atau memikul segala-galanya yang menjadi


tugas, dengan segala akibat daripada tindakan yang baik
maupun buruk.
Tanggung jawab menurut Poedjawiyatna ( 1990 : 42 ) adalah
keyakinan bahwa tindakan itu baik, terhadap kata hati dan
orang lain.

10

Tanggung jawab ( Magnis-Suseno, 1991 : 24 ) adalah


kesediaan dasariah untuk melaksanakan apa yang menjadi
kewajiban.
Tanggungjawab ( Magnis-Suseno, 1991 : 64 ) adalah tekad
untuk menentukan tinmdak tanduk sendiri sedemikian rupa
sehingga dampaknya pada semua pihak yang terkena olehnya
adalah sebaik mungkin.
Tanggung jawab ( Magnis-Suseno, 1991 : 77 ) dalam
berprofesi adalah tuntutan moral agar dalam mempraktekkan
sebuah profesi kita selalu memperhatikan segala akibat dan
mencegah akibat dan dampaknya yang negative.
KEPRIBADIAN
Istilah kepribadian berasal dari kata pribadi yang berarti aku,
diri, self. Dalam arti filsafat kepribadian itu mengandung suatu
pengertian

yang

mencerminkan

adanya

suatu

keakuan,

kedirian seseorang yang membedakannya dengan keakuan


yang lain. Jadi kepribadian disini juga mengandung arti bahwa
setiap individu itu mempunyai ciri keakuan tersendiri , yang
berbeda dengan keakuan yang dimiliki oleh individu lainnya.
Tegasnya setiap individu mempunyai kepribadian sendirisendiri ( Salam, 2000 : 99 ).
Kepribadian dalam bahsa Inggris = personality. Dari kata
persona ( L ) yang berarti role ( in life ), atau cara
membawakan diri dalam hidup(

Salam, 2000 : 99 ). Dalam Random House Dictionary, New


York, 1968 :
The sum total of the physical, mental, emotional and social
characteristics of an individual.
11

Dalam psikologi, kepribadian diartikan sebagai sejumlah sifat


fisik, mental, emosi, dan karakter yang dimilii oleh seseorang
dalam kehidupan sosialnya.
Menurut Allport dalam Salam ( 2000 : 99 ) :
Personality

is

the

dynamic

organization

within

the

individual of those psychopsysical systems that determine


his unique adjustment to his environment ( Allport, G.W..,
Personality, a psychological Interpretation, New York, Holt,
1937 ).
Perumusan yang diberikan Allport ini, ini merupakan tinjauan
psikologis yang melihat manusia atau individu sebagai suatu
system menghadapi alam sekitarnya. Allport berpendapat
bahwa kepribadian itu tidak lain dari suatu organisasi dinamis
dalam diri individu sebagai suatu system psikopisis

yang

bergerak dengan cara-caranya yang unik untuk mengadakan


penyesuaian diri dengan sekitarnya.
Kepribadian ( Cohen, 1992 : 119 ) adalah gabungan utuh dari
sikap,

sifat,

emosi,

dan

nilai-nilai

yang

mempengaruhi

seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang


diharapkan.
NORMA-NORMA
Pada mulanya berarti alat tukang batu atau tukang kayu
yang berupa segitiga. Pada perkembangannya norma berarti
ukuran, garis pengarah, atau aturan, kaidah bagi pertimbangan
dan penilaian. Nilai yang menjadi milik

bersama di dalam satu masyarakat dan telah tertanam


dengan emosi yang mendalam akan menjadi norma yang
disepakati bersama ( Zubair, 1990 ).
12

Norma-norma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang


mengatur dam memberikan pedoman atau patokan tertentu
bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai
norma ( norm ) atau kaidah yang merupakan standar yang
harus ditaati atau dipatuhi ( Soekanto dalam Ruslan, 2002 : 41
)
Norm ( norma = jamaknya ) berarti ukuran atau kaidah bagi
pertimbangan dan penilaian ( Said, 1980 : 25 ).
Norma menurut Kansil Ruslan ( 2002 : 41) adalah suatu
kaedah

untuk

memberikan

petunjuk

kepada

manusia

bagaimana seseorang harus bertindak dalam masyarakat


serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankan dan
perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari.
Norma ( Cohen, 1992 : 119 ) adalah aturan yang membahas
jenis-jenisperilaku yang bagaimanakah yang harus dijalankan
atau dihindari oleh individu-individu dalam situasi-situasi
kemasyarakatan tertentu.
Norma menurut Poespoprodjo ( 1988 : 116 ) adalah aturan,
standar, ukuran. Norma adalahsesuatu yang sudah pasti yang
dapat kita pakai untuk membandingkan sesuatu yang lain
yang hakikatnya, besar kecilnya, ukurannya, kualitasnya kita
ragu-ragu.
Norma menurut Maertens ( 1990 ), adalah :
1. Norma adalah proporsi yang memindahkan sebuah nilai
kepada tingkat kehidupan konkret berfungsi positif ( orang
harus mengnatakan yang benar ) atau secara negatif
( jangan membunuh ).

13

2. Norma adalah ungkapan teknis dari pengalaman etis


manusia.
3. Norma adalah generalisasi relevan tentang yang secara
moral bernilai.
Secara umum ada 2 macam norma ( Keraf, 1991 ) :
1. Norma Khusus, yaitu aturan-aturan yang berlaku dalam
bidang kegiatan dan kehidupan khusus.
2. Norma umum, yaitu keberlakuan yang lebih umum dan
universal.
i. Norma sopan santun ( etiket ), norma yang mengatur
pola perilaku dan sikap lahiriah.
ii. Norma hukum, norma yang dituntut dengan tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu demi keselamatan
dan kesejahteraan masyarakat.
iii. Norma moral, aturan

mengenai sikap dan perilaku

manusia sebagai manusia, bukan berkait dengan tugas


atau jabatan tertentu, bukan terutama berdasarkan
tugas atau profesi itu, tetapi terutama sebagai yang
menjalankan profesi atau tugas tertentu.
KEJUJURAN
Kejujuran ( Muhammad, 1997 ) adalah bentuk kebaikan yang
mengarahkan manusia agar bertindak benar, adil dan patut,
kendali untuk berbuat menurut apa adanya sesuai dengan
kebenaran hati nurani.
Kejujuran

menemukan

wujudnya

dalam

berbagai

aspek

( Johannesen dan Mulyana, 1996 ) :


1. Kejujuran

terwujud

dalam

pemenuhan

syarat-syarat

perjanjian dan kontrak.


2. Kejujuran menemukan wujudnya dalam penawaran barang
dan jasa dengan mutu yang baik.
14

3. Menyangkut pula hubungan kerja dalam perusahaan.


KEPATUTAN
Kepatutan ( Tri P, dkk, 1991 : 158 ) adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan , antara lain kepada orang tua, juga cinta, kasih
sayang, atau suatu ikatan, dan semua dilakukan dengan ikhlas.
NILAI-NILAI
Kehidupan dipandang sebagai suatu nilai yang mendasar, karena
merupakan prasarat bagi realisasi dari semua nilai lainnya.
Semua nilai itu tidak menunjukkan suatu norma konkret bagi
perilaku kita. Nilai-nilai itu adalah nilai-nilai pramoral, yang
mendahulukan tindakan kita. Ada nilai-nilai yang merujuk pada
tindakan

kita

untuk

menepayi

janji,

untuk

menghargai

persahabatan, dll. Bila kita menyebut keadilan , kita berfikir


tentang kesediaan kita untuk memberikan kepada setiap orang
apa yang menjadi haknya. Inilah nnilai-nilai moral yang bersifat
mengharuskan.

Nilai-nilai

itu

merumuskan

bagaimana

seharusnya hidup manusia supaya sungguh-sungguh baik. Nilainilai itu absolut , tetapi juga tidak ada aturan konkret bagi
para perilaku. Kita berfikir tidak semuanya mempunyai nilai
sama dan kita sadar akan prioritas-prioritas. Alat untuk evaluasi
nilai berupa prinsip, hukum, aturan, norma, dengan alat ini maka
dapat dibedakan yang salah dari yang benar ( Bockle dalam
Maertens, 1990 ).
Nilai ( Cohen, 1992 : 63 ) adalah suatu kepercayaan yang
mendalam
menghadapi

dari

suatu

suatu

kelompok
pilihan

ketika

apakah

mereka
hal

itu

harus
baik,

menguntungkan, atau sesuai dengan yang dikehendaki.

15

Nilai ( Hornby, 1958 ) adalah tata susila, tingkah laku, budi


pekerti yang berharga.
KEADILAN
Keadilan menurut Magnis-Suseno ( 1988 : 44 ) adalah keadaan
dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya
dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari
kekayaan kita bersama.
Keadilan ( Zubair, 1990 : 67 ) adalah kesadaran pelaksanaan
untuk memberikan kepada pihak lain sesuatu yang sudah
semestinya harus diterima oleh pihak lain itu, sehingga
masinng-masing pihak mendapat kesempatan yangn sama
untuk melaksanakan hak dan kewajibannya tanpa mengalami
rintangan atau paksaan.
Keadilan ( Keraf, 1991 ) merupakan prinsip etika yang penting,
yang menuntut agar memberikan kepada setiap orang apa
yang menjadi haknya, di dalamnya terkandung tuntutan
perlakuan agar semua orang dalam situasi yang sama
diperlakukan secara sama.
Keadilan ( Muhammad, 1997 ) adalah bentuk kebaikan yang
menuntut

mausia

agar

memenuhi

apa

yang

menjasi

kewajiban dan memperoleh apa yang menjadi hak yang telah


ditetapkan oleh hukum kodrat atau hukum positif.
Keadilan ( Magnis-Suseno dkk, 1991 : 76 ) adalah tuntutan
untuk memperlakukan semua orang secara sama yang berada
dalam situasi yang sama dan untuk menghormati hak setiap
pihak.
PROFESI
Profesi berasal dari bahas Latin, yaitu professues yang
berarti

suatu

kegiatan

atau

pekerjaan

yang

semula
16

dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat religius. Seorang


yang

memiliki

pekerjaannya.

berarti

Jika

terjadi

memiliki

ikatan

pelanggaran

batin

sumpah

dengan

atau

janji

terhadap profesinya, yaitu sama dengan pelanggaran sumpah


jabatan yang dianggap menodai
kesucian profesi tersebut. Artinya, kesucian profesi tersebut
perlu

dipertahankan

dan

yang

bersangkutan

tidak

akan

mengkhianati profesinya. ( Mahmoeddin dalam Ruslan, 2002 ).


Profesi ( Lembaga Studi Realino, 1992 : 41 ) adalah jabatan
seseorang kalau profesi tersebut tidak bersifat komersial,
mekanis, pertanian, dsb. Secara tradisional ada 4 profesi,
yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, kependetaan.
Profesi ( Muhammad, 1997 ) adalah pekerjaan tetap bidang
tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara
bertanggungjawab dengan tujuan memperoleh penghasilan.
Profesi ( Magnis- Suseno dkk, 1991 : 68 ) adalah segenap
pekerjaan

untuk

memperoleh

nafkah

hidup

yang

membutuhkan sustu keahlian.


Pengertian Profesi menurut Keraf dalam Ruslan (2002), profesi
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian. Dengan demikian seorang profesional yang
mempunyai profesi dalam pengertian tersebut adalah orang
yang melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian tinggi.
Ciri-ciri khas dari profesi menurut Dr. James J. Spillane (
Lembaga Studi Realino, 1992 : 41 ) dan artikel International
Encyclopedia

of

Education,

secara

garis

besar

sebagai

berikut :

17

Suatu bidang yang terorganisir baik, berkembang baik,


berkembang maju dan memiliki kemampuan intelektualitas
tinggi.
Teknik dan proses intelektual.
Penerapan praktis dari teknis intelektual.
Melalui periode panjang menjalani pendidikan, latihan dan
sertifikasi.

Menjadi anggota asosiasi atau organisasi profesi tertentu


sebagai wadah komunikasi, membina hubungan baik dan
saling tukar menukar informasi sesame para anggotanya.
Memperoleh

pengakuan

terhadap

profesi

yang

disandanginya.
Sebagai professional memiliki perilaku yang baik dalam
melaksanakan profesi dan penuh dengan tanggung jawab
sesuai dengan kode etik.
ASOSIASI PROFESI
Asosiasi profesional ( Lembaga Studi Realino, 1992 : 42 )
merupakan organisasi yang tidak bertujuan mencari laba,
berdasarkan pada prinsip kerjasama dan kooperatif serta
sukarela. Kualifikasi akademis, ujian akreditasi / ijin serta
ijasah mungkin mungkin merupakan prasarat untuk menjadi
anggota, tetapi hal ini tidak selalu demikian. Para anggota
adalah individual-individual yang ingin tukar-menukar ide dan
pembicaraan umum tentang problem-problem yang dialami
oleh anggota yang bekerja dalam profesi tersebut. Asosiasi
profesi

baik

pada

tingkat

nasional

atau

internasional

menentukan kitab undang-undang etika ( code of ethics )

18

untuk penyelenggaraan tingkah laku dari para anggotanya


dalam praktik profesional.
Peran organisasi profesi ( Singian, 1984 ) :
1. Sumber ide untuk dipertimbangkan dan dituangkan dalam
berbagai kebijakan dan strategi pembangunan nasional.
2. Pembuata telaahan dan pengkajian ats kebijakan strategi ,
erncana dan program yang sudah dan akan ditetapkan.
3. Sebagai evaluator yang bertanggung jawab.
4. Selaku motivator bagi masyarakat dalam peningkatan
partisipasinya dalam proses pembangunan nasional secara
keseluruhan.
PARADIGMA
Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti comtoh
atau model daripada sebuah pola. Ilmuwan terkenal, Plato,
menggunakan kata tersebut untuk menjelaskan salh satu cara
untuk bisa menghubungkan jasmani dengan rohani ( dunia
idea ). Menurutnya, idea yang sempurna, tetap dan mutlak
adalah model atau contoh bagi segala sesuatu benda. Dan
jasmani hanyalah gambaran tidak sempurna yang menyerupai
model tersebut ( Harris A., 1990 ).
Paradigma ( Syafiie, 1994 : 19 ) adalah corak berpikir
seseorang atau sekelompok orang.
Paradigm ( Macionis, 1987 :26-27 ) is :
-

a theoritical framework

a set of fundamental assumptions

Paradigma

merupakan

suatu

teori

kerangka

rencana,

seperangkat pokok dugaan.

19

HUKUM PEMBANGUNAN
Peranan hukum dalam pembangunan adalah untuk menjamin
bahwa

perubahan

itu

terjadi

dengan

cara

yang

teratur

( Soedjono, 1978 ).
PRANATA PEMBANGUNAN
Pranata ( Hamzah, 1996 ) adalah institusi, kelembagaan, adatistiadat ( bukan dalam arti fisik atau badaniyah )
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1994 : 786 ):
Pranata adlah system tingkah laku social yang bersifat resmi
serta adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu,
dan seluruh

perlengkapannya

guna

memenuhi

berbagai

kompleks

kebutuhan maniusia dalam masyarakat, institusi.


Dalam Ensiklopedia Psikologi ( Harre dan Lamb.1996 : 177 ) ;
Pranata mengacu pada sistem utama yang terorganisasi dari
hubungan sosial dalam masyarakat, mengacu kepada proses
dengan

norma,

ditransformasikan

nilai,

dan

menjadi

cara

pola-pola

bertingkah

laku

berkesinambungan,

standar, dan dapat diketahui. Standar / kriteria terhadap


praktek penalaran di dalam lingkungan budaya dan organisasi
khusus yang dianggap memadai.
Dalam Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial ( Kuper dan Kuper, 2000 :
503 ) :
Pranata

merujuk

pada

organisasi-organisasi

yang

berisi

manusia-manusia, seperti RSU, penjara, pusat perawatan


mental, dsb. Pengertian ini diambil dari rumusan Erwing
Goffman dalam karyanya Total Institution .

20

Institusi total sebagai suatu lingkungan dimana terdapat


orang-orang dengan situasi yang kurang lebih sama, yang
sengaja dikumpulan dan dipisahkan dari masyarakat luas atas
dasar status mereka atau untuk tujuan tertentu.
ARSITEK
Architect ( Britannica World Language Dictionary : 76 ) is :
1. one whose proffession is design and draw up plans for
building, etc.
2. one who devises, plans, or creates anything.
Arsitek adalah orang yang berprofesi dalam marancang dan
merencanakan bangunan dsb, untuk tarlaksananya pakerjaan
bangunan

Architect (Harris, Cyril M., 1975, Dictionary of Architecture and


Construction hal 52 ):
1. a person trained and experienced in the design of
building and coordination and supervision of all aspects
of the construction of buildings.
2. a des ignation reserved, usually by law, for a person or
organization professionally qualified and duly licenced
to perform architectural services, including analysis of
project requirements, creation and development of the
project design, preparation of drawings, specifications,
and general administration of the construction contract.
Arsitek adalah seorang yang ahli dan berpengalaman dalam
merancang bangunan yang dipantau serta dipengaruhi oleh
seluruh aspek konstruksi bangunan. Rancangan disyaratkan
melalui hukum, untuk perorangan atau organisasi professional
21

dan diijinkan untuk malaksanakan jasa-jasa arsitektur yang


meliputi

analisis

keperluan

proyek,

pembuatan

dan

pengembangan rancang bangun, pembuatan gambar-gambar,


perincian dan keperluan bangunan dan administrasi umum
pada kontrak konstruksi.
Dalam The Great Family Encyclopedic Dictionary ( 1986 :
72 ) :
Architect : designer of building who preparres plans and
superintends execution.
Arsitek adalah perancang bangunan, merencanakan dan
mengawasi pelaksanaan bangunan.
Dalam New Websters Dictionary ( 1992 : 19 ) :
Architect : someone whose profession is to design
building etc, and to see that his plan are correctly
followed by the builder.

Arsitek

adalah

bangunan,

dsb,

seorangn
dan

yang

rancangan

berprofesi
tersebut

merancang
diikuti

oleh

pelaksanaan bangunan.
Dalam The Shorter Oxford English Dictionary ( 1973 : 100 ) :
Architect : a master builder, spec. one whose profession it
is to prepare plans of edifices, and exercise a general
superintendance over their erection.
Arsitek adalah seorang ahli bangunan, yaitu sebuah profesi
merancang

bangunan

dan

juga

pengawasan

terhadap

bangunan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1994 : 57 ) :

22

Arsitek merupakan ahli membuat rancangan bangunan dan


yang memimpin konstruksinya, perencana ( pencipta suatu
paham, dsb )
Arsitek ( Sastrapratedja, 1997 : 14 ) adalah profesi yang
secara

langsung

menyangkut

manusia

dan

masyarakat

dengan menciptakan lingkungan hidup yang akn mempunyai


dampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, baik
fisik maupun nonfisik, sehingga dalam hal ini ia mempunyai
peran sebagai pembentuk kebudayaan.

23

Anda mungkin juga menyukai