Anda di halaman 1dari 10

PAKET PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA

Oleh:
ROSYADA NIRMALA
M. ILHAM SANTOSO
BIMA RAGIL P.

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D4 KEPERAWATAN MALANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2016

PERAWATAN PAYUDARA
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Tgl. 26 Oktober 2016

Oleh:
ROSYADA NIRMALA
M. ILHAM SANTOSO
BIMA RAGIL P.

Mengetahui,

PEMBIMBING KLINIK

PEMBIMBING KAMPUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Perawatan Payudara pada Ibu Pasca Persalinan

Sasaran

: Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung

Tempat

: Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 26 Oktober 2016


Waktu

: 30 menit

Penyuluh

: D4 Keperawatan Malang Poltekkes Malang

A. Latar Belakang
Salah satu optimalnya tumbuh kembang bayi saat lahir adalah nutrisi yang baik. ASI
adalah maknan ideal bagi bayi, menyediakan nutrisi yang mereka butuhkan untuk
perkembangan yang sehat dan memberikan antibody terhadap penyakit anak yang umum
seperti diare dan pneumonia. ASI ekslusif adalah intervensi paling efektif untuk
mencegah kematian anak (UNICEF Indonesia, 2012). ASI sebagai makanan alamiah
adalah makanan yang terbaik yang diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang baru
dilahirkannya.
Melihat begitu pentingnya ASI bagi bayi, diperlukan usaha-usaha dan pengelolaan
yang benar agar ibu dapat menyusui sendiri bayinya. Tetapi banyak kesulitan yang
dialami seorang ibu dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah dihadapkannya ibu
dengan masalah pada payudara.
Salah satu solusi untuk kelancaran dalam menyusui yaitu diperlukan perawatan
payudara sejak dini secara teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama
masa menyusui kelak produksi ASI ibu mencukupi. Kebersihan atau hygiene payudara
juga harus diperhatikan, papilla harus disiapkan agar menjadi lentur, kuat dan tidak ada
sumbatan. Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara
merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi. Masalah utama dan prinsipnya yaitu
ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar merawat payudara
dengan baik serta mengetahui fungsi manfaat perawatan payudara.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai perawatan payudara diharapkan
peserta mengerti dan memahami tentang perawatan payudara dan pelaksanaannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan peserta dapat
memahami:
a. Menjelaskan pengertian perawatan payudara
b. Menjelaskan tujuan perawatan payudara
c. Menjelaskan prosedur pelaksanaan perawatan payudara
C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi
D. MEDIA
Media yang digunakan adalah lembar balik, leaflet
E. MATERI (TERLAMPIR)
a. Menjelaskan pengertian perawatan payudara
b. Menjelaskan tujuan perawatan payudara
c. Menjelaskan prosedur pelaksanaan perawatan payudara

F. Kegiatan Penyuluhan
No
.
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan peserta

Pembukaan:

Mendengarkan

1.

pembukaan yang

Membuka kegiatan dengan


mengucapkan salam

disampaikan oleh

2.

Memperkenalkan diri

moderator

3.

Menjelaskan maksud dan tujuan


penyuluhan

4.

Menyampaikan kontrak waktu

5.

Menanyakan kepada peserta


penyuluhan tentang materi yang akan
diberikan

2.

15 menit

Pelaksanaan:

Mendengarkan dan

Penyampaian materi oleh pemateri:

memberikan

a.

Menjelaskan

pengertian umpan

perawatan payudara
b.

terhadap

balik
materi

Menjelaskan tujuan perawatan yang disampaikan


payudara

c.

Menjelaskan

prosedur

pelaksanaan perawatan payudara


Diskusi/Tanya jawab
Penutup:
3.

10 menit

1. Menanyakan kembali kepada peserta


tentang materi yang sudah diberikan
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
penyuluhan
3. Mengucapkan salam penutup

1. Menjawab
pertanyaan
2. Mendengarkan
3. Menjawab
salam

G. Evaluasi
1. Pemantauan
a. Input:
-

Kegiatan penyuluhan kelompok dihadiri minimal 5 orang peserta

Media penyuluhan yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet

Paket penyuluhan harus sesuai SPO dan uptodate

Waktu penyuluhan adalah 30 menit

Tempat penyuluhan dilakukan di ruang penyuluhan

Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan


penyuluhan

b. Proses:
-

Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan pada saat


penyuluhan berlangsung

Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome:
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang
lebih baik
2. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit untuk mengetahui efektefitas
PKRS terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan PHBS)

LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA
A. PENGERTIAN
Breast care (perawatan payudara) adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan
untuk memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan
melakukan pemijatan (Welford dalam Masadah, 2011).
Perawatan payudara adalah merupakan suatu tindakan yang dilaksanakan baik oleh
pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua
setelah melahirkan.
B. TUJUAN
Tujuan perawatan payudara menurut Depkes RI, 2007 antara lain:
1) Menjaga kebersihan payudara
2) Memperlancar sirkulasi dan mencegah tersumbatnya aliran susu
3) Memperlancar pengeluaran ASI
4) Menghindari terjadinya pembengkakan dan kesulitan menyusui
C. POSEDUR PELAKSANAAN
a) Persiapan alat
1) Baby oil/minyak kelapa
2) Kapas putting/kassa secukupnya di waskom
3) Handuk 2 buah
4) Waslap bersih 2 buah
5) Baskom berisi air hangat dan air dingin
6) BH yang bersih , menyangga payudara dan dapat menyerap keringat
b) Perosedur pelaksanaan
1) Ibu berbaring/duduk
2) Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu sambil
melepaskan pakaian atas
3) Mengompres kedua putting dengan kapas yang dibasahi minyak kelapa
atau baby oil selama 2-3 menit.
4) Mengangkat kapas sambil membersihkan putting dengan melakukan
gerakan memutar dari dalam keluar.
5) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah putting dari sentral
keluar, melakukan penarikan bila putting inverted.
6) Gerakan 1: Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby
oil dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara
kedua payudara dengan gerakan keatas, kesamping, kebawah dan
kedepan sambil menghentakkan payudara. Pengurutan dilakukan
sebanyak 20 30 kali.

7) Gerakan 2: Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby


oil. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan
saling dirapatkan. Sisi luar telapak tangan kanan mengurut payudara kiri
dari pangkal payudara ke arah putting, demikian pula pada payudara
sebelah kanan. Dilakukan 20-30 kali.
8) Gerakan 3: Membasahi kedua telapak tangan dengan mintak atau baby
oil. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, jari-jari tangan
dikepalkan, tulang-tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari
pangkal kea rah putting. Dilakukan 20-30 kali.
9) Setelah itu melakukan terapi ketuk mengelilingi payudara dari luar
kearah puting sebanyak 20 30 kali.
10) Meletakkan Waskom dibawah payudara dan menggunakan waslap yang
dibasahi air hangat. Mengguyur payudara sebanyak 5 kali, kemudian
dilap dengan waslap bergantian dengan air dingin, masing-masing 5x
guyuran kemudian diakhiri dengan air hangat.
11) Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu.
12) Lalu membersihkan lagi dengan handuk, jangan membiarkan payudara
dalam keadaan basah.
13) Memakai BH dan pakaian atas ibu dan menganjurkan klien memakai BH
yang menopang payudara.
D. Permasalahan Bentuk Payudara
1.
Bentuk normal. Bentuk dimana putting secara keseluruhan tampak
menonjol melebihi permukaan areola, ketika dalam keadaan normal maupun
2.

ketika terjadi rangsangan, seperti rangsang dingin atau rangsang seksual.


Bentuk putting susu datar atau tidak berubah bentuk bahkan setelah

dilakukan pinch test, yaitu penekanan daerah areola sekitar 2 cm di luat putting .
3.
Bentuk inversi atau terbalik (putting terenam/inverted nipple) yaitu
kondisi diamana putting tertarik ke dalam atau cekung mekipun telah dilakukan
pinch test
Adapun inverted nipple terbagi menjadi tiga kondisi, antara lain:
Grade 1: putting susu tertarik ke dalam, namun masih mudah untuk ditarik dan
dapat bertahan cukup lama tanpa perlu ditari.
Grade 2: ketika kondisi putting tertarik ke dalam dan masih bisa ditari namun
tidak semudah grade 1. Setelah tarikan dilepas, putting akan masuk ke dalam
kembali.

Grade 3: posisi putting sangat tertarik ke dalam dan sulit untuk ditarik keluar
apalagi untuk mempertahankan tetap terlihat.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, LM, Lowdermilk, DL, & Jensen, M.D (2005). Buku ajar keperawatan maternitas
(Maria A. Wijayanti & Peter Anugrah, penerjemah), Jakarta ; EGC.
Depkes RI. 2007
Masadah. 2011. Teknik Meningkatkan dan Memperlancar Produksi ASI pada Ibu Post Sectio
Caesaria. Mataram: Jurnal Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram.

Anda mungkin juga menyukai