Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Penyakit Komprehensif | @Cranium_2011 | Early Clinical and

Community Exposure III


NAMA PENYAKIT

Ruptur Ginjal

BLOK

NU

SKDI
AUTHOR

Rosellina Alphamaharini S.

KOMPONEN
Definisi

PENJELASAN

Kerusakan ginjal yang disebabkan oleh trauma dari luar


tubuh dimana mekanismenya dibagi menjadi dua yaitu trauma
tumpul dan trauma tajam.

1. Trauma tajam disebabkan oleh luka tembak dan luka


tusuk
2. Trauma tumpul disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan olahraga, dll

Etiologi

Anamnesis

Pada anamnesis perlu digali indikasi terjadinya trauma pada ginjal


apabila terjadi deselerasi secara tibatiba dan trauma langsung
pada daerah pinggang. Pada trauma tembus, perlu diketahui
ukuran dari pisau atau kaliber atau jenis dari senjata. Perlu juga
diketahui kondisi ginjal sebelum terjadinya trauma, seperti
hidronefrosi, kista, atau batu ginjal.

Pemeriksaan
Fisik

1. Hematuria
Hematuria makroskopik merupakan tanda utama cedera
saluran kemih. Derajat hematuria tidak berbanding dengan
tingkat kerusakan ginjal. Perlu diperhatikan bila tidak ada
hematutia, kemungkinan cedera berat seperti putusnya pedikel
dari ginjal atau ureter dari pelvis ginjal

2.Nyeri flank
3. Ekimosis flank
4. Abrasi flank
5. Fraktur costa

6.
7.
8.
9.
Pemeriksaan
Penunjang

Fraktur costae terbawah sering menyertai cedera ginjal. Bila hal


ini ditemukan sebaiknya diperhatikan keadaan paru apakah
terdapat hematothoraks atau pneumothoraks

Distensi abdomen
Massa abdomen
Abdominal tenderness
Stabilitas hemodinamik
1. Pemeriksaan urin secara mikros atau makros
2. Ht bila dicurigai blood loss
3. Px kreatinin untuk memeriksa penurunan fungsi ginjal
4. Foto polos abdomen dilakukan pada p asien trauma tumpul
ginjal dengan hematuri makros maupun mikroskopik (5
eritrosit/lapangan pandang) disertai hipotensi (tekanan
sistolik <90mmHg) harus menjalani pemeriksaan
radiografi
5. USG
6. CT scan

Copyright @Cranium_2011 | Medical Faculty of Jenderal Soedirman


University | 2014

Rangkuman Penyakit Komprehensif | @Cranium_2011 | Early Clinical and


Community Exposure III

7. Angiography dapat digunakan sebagai diagnostik dan


embolisasi pada pembuluh darah yang mengalami
perdarahan
Diagnosis
Banding

-trauma abdomen
-peritonitis
-GGA
-Batu ginjal

Klasifikasi

AAST Renal Injury Grading Scale


1. Contusion or non expanding subcapsular haematome, No
laceration
2. Non expanding perirenal haematome
Cortical laceration <1 cm deep without extravasation
3. Cortical laceration > 1cm without urinary extravasation
4. Laceration: though corticomedullary junction into
collecting system
Or Vascular: segmental renal artery or vein injury with
contained haematome
5. Laceration: shattered kidney
Or Vascular: renal injury or avulsio
- Pasien stabil, trauma tumpul, grade 1-4, ditangani secara
konservatif; bed rest, antibiotik, dan monitoring vital sign
- Pasien stabil, trauma tajam, grade 1-3, ditangani secara
elektif
- Indikasi operasi:
o Hemodinamik tidak stabil
o Ekplorasi trauma penyerta
o Hematome yang meluas atau pulsatif yang ditemukan
pada saat eksplorasi
o Trauma grade V
o Keadaan ginjal pretrauma yang memerlukan tindakan
bedah
- Rekonstruksi ginjal perlu dilakukan apabila bertujuan untuk
mengontrol perdarahan dan jumlah parenkim yang viable
mencukupi

Terapi
Medikamento
sa

Terapi Nonmedikamento
sa

Bedrest, keseimbangan intake cairan

Copyright @Cranium_2011 | Medical Faculty of Jenderal Soedirman


University | 2014

Anda mungkin juga menyukai