Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
petunjuk serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ini dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak sekali dibantu oleh berbagai
pihak, maka oleh sebab itu pada kesempatan yang diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih Kepada :
1. Ibu Azriyenni, ST, M.Eng, sebagai Dosen Pembimbing sekaligus Dosen
Mata Kuliah Dasar Teknik Elektro.
2. Kakak-kakak senior Teknik Elektro S1 dan D3.
3. Teman-teman Kelas A, Teknik Elektro S1 angkatan 2011.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna
dan masih begitu banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
sara yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Demikianlah kata pengantar yang dapat disampaikan kami ucapkan
terimakasih.
Penulis
1
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
DAFTAR ISI
\
2
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
BAB
.
PENDAHULUAN
Mata kuliah dasar teknik elektro merupaka mata kuliah dasar mengenai
teknik elektro terutama lebih mengarah ke dasar-dasar elektro yang ada. Mata
kuliah ini memperkenalkan kepada mahasiswa untuk perkenalan awal tentang
teknik elektro yang ada di kampus Bina Widya Km 12.5, Jalan Soebrantas,
Panam, kota Pekanbaru..
Dalam mata kuliah Dasar Teknik Elektro ini, mahasiswa diperkanalkan
dengan dunia elektro yang ada di muka bumi ini dengan baik. Berawal dengan
diperkenalkannya mengenai pembangkit listrik yang ada di dunia, khususnya
yang ada di Indonesia, seperti Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), dan Pembangkit Listrik
Mutakhir lainnya yang ada di muka bumi ini. Kemudian diperkenalkan menganai
dunia Telekomunikasi, alat-alat telekomunikasi yang berkembang dan
3
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.3.
MANFAAT MAKALAH
4
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
BAB
5
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
6
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
2.3.
Usulan JB Van Dijk pada tahun 1918 untuk memanfaatkan sumber energi
panasbumi di daerah kawah Kamojang, Jawa Barat, merupakan titik awal
sejarah perkembangan panasbumi di Indonesia.
Secara kebetulan, peristiwa
dengan awal
7
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Jawa
Barat,
dan
kawah
Ijen,
Jawa
Timur,
juga
dilakukan
dibiayai
Pemerintah
Indonesia.Selain
itu,
Pertamina
juga
Keppres No. 22 Tahun 1981 untuk menggantikan Keppres No. 16 Tahun 1974.
8
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
PLTPB yang berlokasi di Garut Jawa Barat ini merupakan salah satu sumber listrik
utama di Jawa-Bali yang dialiri melalui transmisi 150 kilovolt.
9
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Barat
(PT
Patuha
Power
Limired).
Untuk
selanjutnya,
1995,
penandatanganan kontrak (JOC & ESC) Pertamina Bali Energy Limited dan PT
PLN (Persero) untuk pengusahaan dan pemanfaatan panasbumi di daerah
Batukahu, Bali.Masih di tahun 1995 penandatanganan kontrak (SSC & ESC)
untuk Kamojang Unit-IV dan V antara Pertamina dengan PT Latoka Trimas Bina
Energi, serta ESC antara PT Latoka Trimas Bina Energi dengan PT PLN
(Persero). Dan masih di tahun 1995 dikeluarkan MOU antara Pertamina dengan
PT PLN untuk membangun PLTPB (1x20 MW) di Lahendong, Sulawesi Utara
dan monoblok (2 MW) di Sibayak, Sumatera Utara.
-
Pengaturan Pemerintah
Pada awalnya, pengusahaan panasbumi dipercayakan oleh Pemerintah
1
0
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
baik
BUMN,
swasta
nasional,
termasuk
koperasi
untuk
mengembangkan usaha dalam bidang ketenagalistrikan skala kecil (10 MW) dan
keperluan lain yang terkait.Soal ini diatur Keppres No. 45/ 1991 yang
menyempurnakan Keppres No. 22/ 1981. Pertamina selaku pemegang kuasa
eksplorasi, untuk menjual hasil produksi panasbumi, baik berupa energi atau
listrik tidak hanya kepada PLN. Kemudian Keppres No. 49/1991 sebagai
pengganti Keppres No. 23/1981. Di sini diatur kewajiban fiskal pengusahaan
panasbumi. Ditetapkan bahwa total bagian yang disetor kepada Pemerintah
sebesar 34% dari net operating income.
2.4.
Secara umum, perinsip kerja dari pembangkit listri tenaga panas bumi
adalah, apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi
panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur
sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu
dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan
melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari
fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin.
1
1
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
2.5.
1
2
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Bypass
valve
Sevice valve
Expension compensator
Shut-off
valve
Bleed
valve
Concreate cellar
Surface
Anchor
Production casing
2.5.1.2.
1
3
2.5.2.
2.5.2.1.
Turbin Uap
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam
hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian
turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam
rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar
bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik. Peralatan ini juga yang
berfungsi untuk merubah tenaga uap menjadi tenaga mekanis. Ditinjau dari
sistem kerjanya turbin uap dibagi menjadi dua bagian yaitu ;
2.5.2.2.
Generator
Condensor
1
4
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Perlengkapan Condenser
Yang dimaksud perlengkapan condenser disini adalah fasilitas pembantu
pada condenser, agar supaya condenser tersebut berfungsi sebagai mana
mestinya. Perlengkapan condenser ini terdiri dari ;
1. Gas Extractor
Di dalam gas extractor ini udara dan non condensable gasses dikeluarkan
dengan jalan tarikan uap tekanan tinggi pada enjectornya. Campuran gas
yang harus dikeluarkan terdiri dari CO2 kebanyakan dan sebagian kecil gas
seperti H2S, CH4, H2, O2, N2, Ag, NH3 dan H2O. Adanya H2S, NH3, Sulfate
dan Chlorida menyebabkan adanya larutan korosi.
Pemilihan gas extractor untuk non condensable gesses tersebut tergantung
dari :
-
Mass flow
Kevakuman condenser
Temperatur
1
5
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
2.6.
MACAM-MACAM PLTPB
Dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi ini, secara umum sedikitnya
ada tiga teknologi pembangkitan listrik dari tenaga panas bumi:
a. Teknologi uap cepat (flash steam)
Pembangkit jenis ini menggunakan cairan hidrotermal bersuhu 200
derajat Celsius. Carian ini disiramkan ke tangki yang letaknya lebih rendah
1
6
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
untuk kemudian dengan cepat berubah fase menjadi uap. Uap ini akan
menggerakan turbin yang selanjutnya menggerakan generator/ pembangkit.
Faktor kapasitasnya dapat mencapai 93% dan modalnya per kWe mencapai
1.250 hingga 1.300 dolar Amerika (2005). Teknologi ini adalah yang paling
banyak diterapkan di pembangkit-pembangkit panas bumi di dunia termasuk
di Indonesia.
b. Teknologi siklus binary (binary cycle)
Pembangkit jenis ini menggunakan cairan hidrotermal bersuhu sedang,
dibawah 200 derajat Celsius. Air panas dan cairan berbeda dengan titik didih
jauh lebih rendah dialirkan ke dalam pengubah panas. Panas dari cairan
panas bumi menyebabkan cairan pendamping berubah dengan cepat menjadi
uap, yang kemudian menggerakan turbin. Faktor kapasitas juga dapat
mencapai 93%, namun modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWe
lebih besar daripada teknologi uap cepat, yaitu sekitar 1.600 hingga 1.700
dolar Amerika (2005).
c. Teknologi batu panas kering (hot dry rock)
Panas dari dalam perut bumi diambil dari pecahan atau pori-pori bumi.
Penambangan panas bumi dilakukan dengan membentuk reservoir panas
bumi yang terbuat dari batu yang impermeabel (tidak dapat ditembus).
Teknologi ini masih sangat mahal, berkisar antara 4.600 hingga 4.700 dolar
Amerika (2005), dengan faktor kapasitas sekitar 86%.
1
7
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Fluida panas bumi dapat berupa fasa cair, fasa uap atau campuran dari
keduanya, tergantung dari tekanan dan temperaturnya. Apabila fluida di kepala
sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin
(Gambar 4.1). Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak
yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
1
8
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Gambar 4.1
Skema Instalasi Pembangkit Listrik Uap Kering.
Sistem konversi untuk fluida uap kering merupakan sistem konversi yang
paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dapat dibuang ke atmosfir
(atmospheric
exhaust
turbine)
atau
di
alirkan
ke
kondensor
untuk
4.1,
karena
sumur-sumur
di
lapangan
Kamojang
menghasilkan uap kering (temperatur di dalam reservoir 240 C). Unit I dengan
kapasitas 30 MW beroperasi pada tanggal 7 Februari 1983. Unit II dan III
masing-masing sebesar 55 MW dioperasikan
Juli 1987 dan 13 September
Kamojang seluruhnya
menjadi
140
PLTPB Kamojang
terus
telah
1
9
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
2.6.2.
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke
dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi
uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh
karena uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi
energi ini dinamakan Siklus uap hasil pemisahan. Gambar 4.2 memperlihatkan
proses pembangkitan listrik dari lapangan panas bumi yang menghasilkan fluida
dua fasa, yaitu campuran uap dan air. Fluida dari sumur dipisahkan menjadi fasa
uap dan air di dalam separator dimana uapnya kemudian dialirkan ke turbin dan
airya diinjeksikan kembali kebawah permukaan.
Gambar 4.2
Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Fluida Dominasi Air
2
0
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
2.6.3.
Gambar 4.3
2.6.4.
Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan
flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbine dan LP-turbine yang
disusun tandem (ganda), seperti diperlihatkan pada Gambar 4.4. Contoh
2
1
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Gambar 4.4
Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus Double Flash Steam
2.6.5.
Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,
bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah
(Gambar 4.5), Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air
dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk
menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi
listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan lebih
rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar
menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin
sementara air sisanya dibawa ke condensor.
2
2
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Gambar 4.5
Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Multi Flash Steam
2.6.6.
BINARY CYCLE
Gambar 4.6
Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Binary Cycle
adalah fluida yang mempunyai temperatur 200 C, tetapi secara tidak langsung
0
fluida panas bumi temperatur sedang (100-200 C) juga dapat digunakan untuk
2
3
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
pembangkit listrik
fluida organik yang mempunyai titik didih rendah (Gambar 4.6), uap dari fluida
organik ini kemudian digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin sehingga
menghasilkan listrik.
Fluida organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui mesin penukar
kalor atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak dimanfaatkan langsung
melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi, sementara fluidanya sendiri
diinjeksikan kembali kedalam reservoir. Dua lapangan yang menggunakan siklus
konversi energi seperti ini adalah Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan
Otake (Jepang). Di lapangan Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit listrik
panasbumi siklus binari (binary geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.
2.6.7.
COMBINED CYCLE
Gambar 4.7
Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistim Siklus Kombinasi
2
4
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
Beberapa tahun terakhir ini unit pembangkit kepala sumur yang dikenal
dengan nama "Well Head Generating Units" mulai banyak digunakan di
lapangan. Sesuai dengan namanya unit ini ditempatkan di dekat kepala sumur
(well head). Ada dua jenis "Well Head Generating Units" yaitu:
1. Back
pressure
kondensor (atmospheric
exhaust). Turbin ini tidak dilengkapi dengan kondensor. Uap dari sumur
atau uap dari separator dialirkan langsung
digunakan
ke turbin dan
setelah
(condensing
unit).
pembangkit kepala
2
5
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
unit-unit
pembangkit
listrik
berkapasitas
kecil
turbin masih dapat di operasikan pada tekanan yang lebih rendah dan
memproduksikan
lebih rendah.
6. Unit pembangkit kepala sumur (Well
head generating
units)
2.7.
Dalam halaman ini kita akan membahas tentang keuntungan dan kekurangan dari
energi panas bumi diatas :
2.7.1.
KEUNTUNGAN PLTPB
Bersih.
PLTPB, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari tidak
membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar turbin.
Menghasilkan listrik dengan energi geotermal membantu menghemat
pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui, dan dengan
2
6
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
PLTPB selalu dibangun di daerah lapang Panas Bumi dimana terdapat banyak
sumber air panas atau uap yang mengeluarkan gas H2S, hal ini akan
menyebabkan kandungan H2S akan meningkat.Kandungan H2S yang bersifat
2
7
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
berkarat.
Ancaman akan adanya hujan asam
Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan
amblesan (subsidence). Amblesan juga didukung letak geomorfologi tapak
kegiatan yang berada pada kaldera vulkanik dengan patahan sekelilingnya
sesuai dengan munculnya kerucut resent. Faktor lain yang berpengaruh adalah
posisi Bali secara regional merupakan daerah rawan gempa bumi. Untuk
memantau dampak amblesan, maka di tapak kegiatan harus dipasang mikro
seismograf. Apabila terjadi amblesan maka kegiatan operasional PLTPB harus
dihentikan.
Menyusut dan menurunnya debit maupun kwalitas sumber mata air tanah
maupun danau-danau di sekitar area pembangunan yang akan menyebabkan
gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah
untuk menahan air
Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan di
mana diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk mengembalikan fungsi
hutan lindung seperti semula
Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air karena
diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia SO2, C02, CO, NO2 dan H2S
2.8.
2
8
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
panas bumi dapat dilakukan secara maksimal, Indonesia kemudian akan mampu
berdiri sebagai kiblat bagi pengembangan energi geothermal di seluruh dunia.
Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu :
sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelassubkelas.
2
9
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
3
0
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
31
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
32
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
33
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
BAB III
BAB
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
3.2.
SARAN
Untuk kedepannya, pembangkit listrik tenaga panas bumi ini agar dapat
dikembangkan di Indonesia semaksimal mungkin, hingga menjadi kiblat
pemanfaatan energi panas bumi terbaik di dunia, karena energi panas bumi
yang ada di Indonesia ini merukapan cadangan energi yang cekup besar hingga
3
4
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
mencapai 40% dari cadangan energi dunia. Untuk itu agar para generasi muda
hendaklah terus belajar dengan giat agar dapat mewujudkan hal tersebut.
Pemanfaatan energi panas bumi perlu memperhatikan dampak dari
pelestarian Lingkungan Hidup di sekitarnya dan secara global.
35
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
DAFTAR PUSTAKA
Wib)
3
6
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA.
http://www.tribunnews.com/2011/09/23/energi-panas-bumi-tepatditerapkan-di-indonesia (16 Oktober 2011 pukul 20.20 Wib)
37
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelompok 9