FILTER
A.
Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, anda diharapkan dapa:
1. Mengenal rangkaian filter yang tersusun dari komponen diskrit.
2. Mengenal dan dapat mengaplikasikan macam-macam filter untuk mengolah sinyal.
B.
Pendahuluan
Pada bagian lalu yang telah dibahas pengaruh sinyal DC terhadap rangkaian yang terdiri
atas komponen pasif kumparan, kapasitor, dan penghambat, baik pada keadaan tunak
maupun peralihan. Pada bagian ini akan diperkenalkan suatu aplikasi komponen
penghambat, kapasitor, dan kumparan yang berhubungan dengan rangkaian pengolahan
sinyal AC, yaitu filter. Rangkaian filter berhubungan dengan frekuensi sinyal yang dapat
ditapis/ditahan dari masukan menuju keluaran.
C.
Buku Bacaan
Untuk membantu dan menambah pengetahuan tentang materi pada percobaan ini, pemakai
disarankan membaca buku yang berikut ini:
1.Hayt, W.H. dan J.E. Kemmerly, Rangkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 1991.
2.Scolt, D.E., An Introduction to Circuit Analysis, A system Approach, McGraw Hill
Company, Singapore, 1987.
D.
Peralatan
Utama
: Papan plug-in
Saklar SPST
Penghambat 330 dan 1.5k
Kapasitor 100nF dan 470nF
Kumparan 1000 lilit
Langkah Kerja
1. Filter yang terdiri atas penghambat dan kapasitor
Filter Lolos Bawah
Gambar 20.1
Table 20.1
N
Frekuensi (Hz)
o
1
200
500
800
1500
2000
5000
10000
Lampiran Gambar :
Vs (volt)
Vo (volt
Lampiran Grafik :
f. Kemudian catat besarnya pada Tabel 20.1 untuk beberapa frekuensi yang
dicantum pada Tabel itu. Perhatikan bahwa pada tiap frekuensi tersebut
masukan harus tetap besarnya. Karena itu lakukanlah penyesuaian dahulu
bila besar frekuensi diubah.
g. Gambarkan grafik keluaran terhadap frekuensi pada Grafik 20.1. pada
percobaan ini terlihat bahwa rangkaian tersebut pada frekuensi yang rendah
menghasilkan keluaran yang hampir sama besar dengan masukan,
sementara pada frekuensi yang lebih tinggi besar keluaran mengecil. Hal ini
berarti bahwa pada frekuensi yang rendah sinyal diloloskan, sementara pada
frekuensi tinggi diredam. Karena itu rangkaian yang memiliki sifat ini
disebut LPF (Low Pass Filter filter lolos bawah).
Filter Lolos Atas
a. Siapkan papan plug-in, penghambat 1,5k, catu-daya AC, kapasitor 100nF,
osiloskop dan saklar.
b. Dengan keadaan saklar terbuka, rangkailah peralatan seperti Gambar 20.2
pada papan plug-in.
Gambar 20.2
Table 20.2
N
Frekuensi (Hz)
o
1
2
3
4
5
6
7
200
500
800
1500
2000
5000
10000
Lampiran Gambar :
Vs (volt)
Vo (volt
1.05
Lampiran Grafik :
Grafik 20.2
c. Posisikan sinyal input, yang merupakan tegangan Vs (kanal 1), pada bagian
atas layar osiloskop, dan sinyal keluaran, yang merupakn tegangan Vo
(kanal 2), pada bagian bawah.
d. Tutupkanlah saklar, kalibrasi generator sinyal sedimikian hingga pada
frekuensi paling rendah yang tertera pada Tabel 20.2 diperoleh sinyal sinus
yang memberikan tegangan puncak (VS) sebesar 1,5v.
e. Kemudian catat besarnya keluaran pada Tabel 20.2 untuk frekuensifrekuensi yang dicantumkan pada Tabel itu. Perhatikan bahwa pada setiap
frekuensi tersebut masukan harus tetap besarnya. Karena itu lakukan
penyesuaian lebih dahulu bila besar frekuensi berubah.
f. Gambarkan grafik keluaran terhadap frekuensi pada Grafik 20.2.
g. pada percobaan ini terlihat bahwa rangkaian tersebut, pada frekuensi yang
rendah, menghasilkan keluaran kecil, sementara pada frekuensi yang lebih
tinggi besarnya keluaran mendekati besarnya masuk. Hal ini berarti bahwa
pada frekuensi yang rendah sinyal diredam, sementara pad frekuensi tinggi
sinyal diloloskan. Karena itu rangkaian yang memiliki sifat ini disebut HPF
(filter lolos atas).
Gambar 20.3
Table 20.3
N
Frekuensi (Hz)
o
1
2
3
4
5
6
7
200
500
800
1500
2000
5000
10000
Vs (volt)
Vo (volt
1.05
Lampiran Gambar :
Lampiran Grafik :
Grafik 20.3
PERCOBAAN 2
PENGUAT TRANSISTOR EMITTER BERSAMA
A.
Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat memahami sifat rangkaian
penguat transistor emitter bersama .
B.
Pendahuluan
Untuk melakukan penguatan sinyal digunakan komponen
C.
Buku Bacaan
Untuk membantu dan menambah pengetahuan tentang materi pada percobaan ini , pemakai
disarankan membaca buku buku yanga berikut ini :
1. Boylestad, R., and L. Nashelsky, Electronic Device and Circuit Theory ,
Prentice-Hall of India , New Delhi, 1991.
2. Millman, J., and C.C. Halkias, Integrated Electronics, McGraw-Hill Book
Company, Singapore, 1972
3. Miliman, J., and A. Grabel, Microelectronics,McGraw-Hill Book Company,
Singapore, 1987
D.
Peralatan
Utama
: Papan plug-in
Catu-daya tegangan utama PTE-005-01
Penghambat 100 1k, 1.5k, 4.7k
Potensiometer 1k
3 kapasitor 10 F/35V
Transistor BC 547
Pendukung
: Generator sinyal
Osiloskop
E.
Langkah Kerja
1. Penguat Sinyal
a. Siapkan papan plug-in, catu-daya tegangan utama, generator sinyal,
Penghambat 100 1k, 1.5k, dan 4.7kpotensiometer 1k, kapasitor
10F/35V (3 buah), transitor BC 547, dan osiloskop.
b. Dalam keadaan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal mati, buatlah
rangkaian seperti pada Gambar 23.1 pada papan plug-in.
c.
d.
e.
f.
Gambar 23.1
Hidupkan catu daya tegangan utama
Atur potensiometer agar tegangan pada titik B = 2.5V
Hidupkan generator sinyal.
Atur agar besar sinyal pada Ch. 1 dan frekuensi gelombang sinus sesuai
Grafik 23.1
h. Isi dan lengkapi Tabel 23.1.
Table 23.1
VA (mV)
Dengan CE
Vout (volt)
Av
Lampiran Gambar :
Tanpa CE
Vout (volt)
Av
c.
d.
e.
f.
VA
(mV)
Dengan CE
Va
VA
VA
Zin=
x1
(mV)
VaVa (mV)
Lampiran Gambar :
Tanpa CE
Va
VA
Zin=
x1
(mV)
VaVa
VA
(mV)
Dengan CE
Va
VA
VA
Zin=
x1
(mV)
VaVa (mV)
Tanpa CE
Va
VA
Zin=
x1
(mV)
VaVa
dilepas.
Putuskan titik A, kemudian serikan generator sinyal dengan penghambat 1k
Hidupkan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal.
Atur agar besar sinyal titik A 20 mV.
Dengan menggunakan osiloskop Ch.1 lihat besar sinyal pada titik A.
Lengkapi Tabel 23.2
Matikan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal.
dilepas.
Hidupkan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal.
Catat tegangan keluaran pada table 23.3.
Hubungkan penghambat 1k pada keluaran rangaian sebagai beban.
Catat kembali tegangan keluar pada table 23.3
Lengkapi table 23.3
Matikan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal
Kesimpulan
1. Suatu rangkaian penguat common emitter dapat memperkuat sinyal masukan.
2. Pada penguat ini sinyal keluaran berbeda fasa dengan sinyal masukan.
3. Bila C dipasang,tidak akan ada umpan balik ke basis. Bila ce dilepas, akan
terjadi umpan balik ke basis lewat penghambat 100.
4. Penguatan dengan umpan balik lebih kecil disbanding dengan penguatan tanpa
umpan balik.
PERCOBAAN 3
PENGUAT TRANSISTOR KOLEKTOR BERSAMA
A.
Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat memahami sifat rangkaian
penguat transistor kolektor bersama .
B.
Pendahuluan
Untuk melakukan penguatan sinyal digunakan komponen
Buku Bacaan
Untuk membantu dan menambah pengetahuan tentang materi pada percobaan ini , pemakai
disarankan membaca buku buku yanga berikut ini :
1. Boylestad, R., and L. Nashelsky, Electronic Device and Circuit Theory ,
Prentice-Hall of India , New Delhi, 1991.
2. Millman, J., and C.C. Halkias, Integrated Electronics, McGraw-Hill Book
Company, Singapore, 1972
3. Miliman, J., and A. Grabel, Microelectronics,McGraw-Hill Book Company,
Singapore, 1987
D.
Peralatan
Utama
: Papan plug-in
Catu-daya tegangan utama
Penghambat 100, 4.7k, 82k, 100k
2 kapasitor 10 F/35V
Transistor BC 547
Pendukung: Generator sinyal
Osiloskop
E.
Langkah Kerja
1. Penguat Sinyal
a. Siapkan papan plug-in, catu-daya tegangan utama, generator sinyal, 5 buah
Penghambat 100 4.7k, 47k, 82kdan 100kbuah kapasitor
10F/35V, transitor BC 547, dan osiloskop.
b. Dalam keadaan catu-daya tegangan utama dan generator sinyal mati, buatlah
rangkaian seperti pada Gambar 24.1 pada papan plug-in.
Gambar 24.1
c. Hidupkan catu daya tegangan utama dan generator sinyal.
d. Atur agar besar sinyal pada Ch. 1 dan frekuensi gelombang sinus sesuai
dengan gambar 24.1.
e. Sket gambar yang tampak pada layar osiloskop pada grafik 24.1
Grafik 24.1
f. Isi dan lengkapi Tabel 24.1.
Table 24.1
No
VA (milivolt)
VOUT (volt)
Av
1
2
Lampiran Gambar :
100k.
Hidupkan catu daya tegangan utama dan generator sinyal.
Atur agar besar sinyal titik A 1V.
Dengan menggunakan osiloskop Ch. 1 lihat besar sinyal pada titik A.
Lengkapi Table 24.2.
Table 24.2
N
VA (mV)
Lampiran Gambar :
VA(mV)
ZIN
VA
x1
VA VA
V0 (volt)
V0 (volt)
Zout =
V 0V 0
1
V0
Kesimpulan
1. Penguat kolektor bersama tidak memperbesar tegangan, akan tetapi memperbesar arus
(Rangkaian penyangga/Buffer). Hal ini terlihat dari nilai impedasi keluaran yang kecil.
2. Sinyal keluaran mempunyai fasa yang sama dengan sinyal masukan.
PERCOBAAN 4
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR
A.
Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, anda diharapkan dapat menjelaskan kondisi suatu
transistor yang berfungsi sebagai saklar.
B.
Pendahuluan
Selain sebagai penguat sinyal, transistor juga sebagai saklar dengan jalan memberikan
tegangan dengan tingkat tertentu lewat basis. Bila dilihat dari daerah kerjanya, transistor
dalam hal ini berada pada daerah jenuh bila menyala dan pada daerah sumbat bila mati.
Sedangkan pada keadaan transisi, yaitu dari mati ke hidup atau sebaliknya. Transistor
memasuki daerah aktif sesat.Karena sebagian besar daerah kerja jenuh dan sumbat, maka
disipasi dayanya kecil. Bila transistor dipakai pada aplikasi switching kecepatan tinggi,
maka keadaan transisi patut diperhitungkan, karena disipasi daya yang terbesar terjadi pada
daerah aktif. Pada pecobaan kali ini akan dilihat keadaan transistor pada keadaan hidup
dan mati, yang akan menjadi dasar bagi percobaan ini. Beban digunakan adalah sebuah
lampu LED.
C.
Buku Bacaan
Untuk Untuk membantu dan menambah pengetahuan tentang materi pada percobaan ini,
pemakai disarankan membaca buku-buku yang berikut ini:Miliman, J., and A. Grabel,
Microelectronics,McGraw-Hill Book Company, Singapore, 1987.
D.
Peralatan
Utama
Pendukung
E.
: papan plug-in
Saklar
Penghambatan 10k dan 1k
Lampu LED
: Multimeter digital
Langkah Kerja
1. Siapkan papan plug-in,catu-daya tegangan utama, saklar, penghambat 10k
dan 1k, lampu LED, dan multimeter digital.
2. Dengan keadaan saklar terbuka, buatlah rangkaian seperti pada Gambar 25.1.
Gambar 25.1
3. Lengkapi Tabel 25.1
Tabel 25.1
Kondisi saklar
VB (volt)
Keadaan
LED
(hidup/mati)
Mati
Hidup
Lampiran Gambar :
F Kesimpulan
VA (volt)
Suatu transistor berfungsi sebagai saklar bila tegangan konektor dari transistor sama
dengan tegangan suplai dan tidak ada arus basis, bila dalam keadaan mati. Bila dalam
keadaan hidup, maka basis mendapat arus dan tegangan kolektornya = 0v.
PERCOBAAN 5
Pengukuran tegangan rata-rata, efektif dan faktor ripple dari penyearah setengah
gelombang.
Voltmeter ac dan dc
Oscilloscope
C Dasar Teori :
Diode adalah suatu device yang melewatkan arus hanya untuk satu arah (one way). Hal
ini dapat diilustrasikan seperti aliran air pada suatu valve pada gambar 1.1 berikut :
input
sinusoida
(Vin)
setengah
gelombang
positip,
dioda
dibias
forward,sehingga arus mengalir ke beban resistor (RL). Arus ini akan menghasilkan
tegangan pada beban RL yang mempunyai bentuk sama dengan tegangan input (Vin)
setengah gelombang positip. Ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah gelombang
negatip, maka dioda dibias reverse, sehingga tidakada arus yang mengalir ke beban
RLyang menyebabkan tidak ada tegangan pada RL(0 Volt). Demikian seterusnya,
sehingga membentuk deretan setengah gelombang (half-wave)
Dimana V(rms) adalah nilai rms dari total tegangan. Untuk sinyal hasil
penyearahan setengah gelombang sinus adalah :
Ohmmeter mengukur arus pada kaki-kaki probe-nya yang mengenai obyek yang
disentuhnya. Kemudian ohmmeter mengestimasi besarnya resistansi obyek berdasarkan
besarnya arus dan tegangan batteray internalnya. Tegangan diantara kaki-kaki probe-nya
lebih besar dari 0.7 Volt. Sedangkan arus yang melalui kaki-kaki probe-nya hanya
beberapa miliampere saja, sehingga tidak cukup besar untuk dapat merusakkan diode
Rangkaian Percobaan :
3 Dari gambar yang dihasilkan oleh oscilloscope pada step ke (2) hitunglah nilai
tegangan puncak input (Vp in) dan output (Vp out), dan tuliskan pada tabel 1.1.
4 Hitunglah tegangan barier dioda, yaitu selisih dari tegangan puncak input dan
output, dan tuliskan hasilnya pada tabel 1.1.
9 Hitunglah faktor ripple untuk penyearahan setengah gelombang dari hasil pengukuran
step
(7)
14
16) Dengan menggunakan voltmeter ac yang diseri dengan kapasitor, ukurlah tegangan
output efektif atau tegangan ripple rms, [Vr (rms)], dan tuliskan pada tabel 1.2.
1.Hitunglah tegangan ripple efektif (rms) untuk penyearahan setengah
gelombang, dan tuliskan hasilnya pada tabel 1.2.
Dari hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel 1.1 dan 1.2, berikan
kesimpulan yang didapat dari percobaan ini.
D Tabel Percobaan
1.Data Pengukuran tegangan input,output,Barier
Pengukuran
Tegangan
Tegangan input
( Vp.in)
Tegangan Output
(Vp.out)
Tegangan Barier
(Vf)
Lampiran Gambar
Rl = 100 k
Rl = 10 k
Rl = 470 k
Tegangan
Tegangan
Output ( Vdc)
Tegangan
Input (Vrms)
Faktor ripple
Pengukuran
Rl=100k Rl=10k Rl=470
Perhitungan
Rl=100
k
Rl=10k
Rl=47
0 k
Lampiran Gambar :
Hasil Perhitungan :
E Kesimpulan
1. Suatu rangkaian penyearah setengah gelombang akan meloloskan sinyal AC sinus setengah
gelombang saja.
2. Bila suatu sinyal hasil penyearahan dihubungkan dengan suatu kapasitor, hasilnya akan
mendekati tegangan DC murni. Karenanya kapasitor tersebut disebut kapasitor penghalus
(smoothing capacitor).
3. Sinyal yang masih terkandung pada tegangan DC yang telah dihaluskan dinamakan
tegangan riak tegangan DC.
4. Antara tegangan AC hasil pengukuran dengan osiloskop dan multimeter terdapat
hubungan. Hubungan itu ialah: (nilai pengukuran osiloskop) = (nilai pengukuran
multimeter) x 2.
5. Antara tegangan DC hasil pengukuran dengan osiloskop dan dengan multimeter terdapat
hubungan. Hubungan itu ialah: (nilai pengukuran osiloskop) = (nilai pengukuran
multimeter) x . Nilai tegangan hasil pengukuran multimeter disebut tegangan rata-rata.
6. Semakin besar nilai kapasitor, semakin dekat pula tegangan yang dihasilkan dengan
tegangan DC murni.
7. Semakin besar beban/arus beban, semakin besar pula tegangan riak pada tegangan DC
yang dihasilkan.
8. Tegangan keluaran suatu penyearah dengan penghalus kapasitor sama dengan tegangan
puncak tegangan AC-nya.
9. Dari kesimpulan 4 dan 5 dapat ditarik kesimpulan akhir:
semakin besar beban yang dihubungkan pada rangkaian penyearah, nilai kapasitor
penghalus harus semakin besar, agar tegangan riaknya cukup kecil untuk mempengaruhi
kerja beban tersebut.
PERCOBAAN 6
PENYEARAH GELOMBANG PENUH
A Tujuan
Observasi dan pengukuran bentuk gelombang output full wave dari rangkaian filter
kapasitor.Pengukuran tegangan rata-rata, efektif dan faktor ripple dari filter kapasitor.
B Dasar Teori :
(Penyearah gelombang penuh dengan trafo CT)
Nilai rata-rata dari output penyearahan tegangan gelombang penuh adalah nilai yang
didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan voltmeter dc. Nilai rata-rata dari
penyearahan gelombang penuh (FW) sama dengan dua kali nilai rata-rata dari
penyearahan setengah gelombang (HW).
Dimana V(rms) adalah nilai rms dari total tegangan. Untuk sinyal hasil penyearahan
gelombang penuh sinusoida adalah :
Pembuangan muatan kapasitorini terjadi selama diode terbias reverse. Sedangkan laju
pembuangan muatan ini ditentukan oleh konstanta waktu
Ketika besarnya tegangan input kembali lebih besar 0,7 Volt dari tegangan muatan
kapasitor, maka dioda dibias forward dan terjadi proses pengisian kembali, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.3(c). Demikian seterusnya, sehingga membentuk tegangan
ripple half wave.
(Tegangan ripple)
Variasi tegangan output yang disebabkan oleh proses pengisian dan pembuangan
muatan kapasitor (charge dan discharge) disebut dengan tegangan ripple. Secara umum,
ripple adalah tidak diinginkan, sehingga, proses filtering adalah upaya untuk
menghasilkan ripple yang lebih kecil.
(Faktor ripple (r) untuk filter kapasitor)
Faktor ripple adalah suatu indikasi ke-efektifan suatu filter yang didefinisikan :
3)
Voltmeter ac dan dc
4)
Oscilloscope
Rangkaian Percobaan :
6.Hitunglah factor ripple (dalam prosen) untuk filter kapasitor dari hasil pengukuran step
(6) dan
7.Hitunglah factor ripple (dalam prosen) untuk filter kapasitor dengan persamaan
dibawah ini, dan tuliskan hasilnya pada tabel 2.2.
8.Dari hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel 2.1 dan 2.2 berikan kesimpulan yang
didapat dari percobaan ini.
C Tabel Pengamatan
1.Data pengukuran tegangan osiloskop
Tegangan
V.out
V.rpp
Lampiran Gambar :
C= 10 uF
C=100 uF
Lampiran Gambar :
Hasil Perhitungan :
C= 10 uF
C=100 uF
D Kesimpulan
1. Suatu rangkaian penyearah meloloskan sinyal AC sinus seluruhnya dengan bagian
negatifnya diubah menjadi positif.
2. Bila suatu sinyal hasil penyearahan dihubungkan dengan suatu kapasitor, hasilnya akan
mendekati tegangan DC murni. Karenanya kapasitor tersebut disebut kapasitor penghalus
(smoothing capacitor).
3. Sinyal yang masih terkandung pada tegangan DC yang telah dihaluskan dinamakan
tegangan riak tegangan DC.
4. Antara tegangan AC hasil pengukuran dengan osiloskop dan multimeter terdapat
hubungan. Hubungan itu ialah: (nilai pengukuran osiloskop) = (nilai pengukuran
multimeter) x 2. nilai tegangan hasil pengukuran multimeter disebut tegangan RMS.
5. Antara tegangan DC hasil pengukuran dengan osiloskop dan dengan multimeter terdapat
hubungan. Hubungan itu ialah: (nilai pengukuran osiloskop) = (nilai pengukuran
multimeter) x . Nilai tegangan hasil pengukuran multimeter disebut tegangan rata-rata.
6. Semakin besar nilai kapasitor, semakin dekat pula tegangan yang dihasilkan dengan
tegangan DC murni.
7. Semakin besar beban/arus beban, semakin besar pula tegangan riak pada tegangan DC
yang dihasilkan.
8. Tegangan keluaran suatu penyearah dengan penghalus kapasitor sama dengan tegangan
puncak tegangan AC-nya.
9. Dari kesimpulan 4 dan 5 dapat ditarik kesimpulan akhir:
semakin besar beban yang dihubungkan pada rangkaian penyearah, nilai kapasitor
penghalus harus semakin besar, agar tegangan riaknya cukup kecil untuk mempengaruhi
kerja beban tersebut.
10. Bila hasil yang didapat pada penyearah gelombang penuh dibandingkan dengan hasil yang
didapat pada penyearah setengah gelombang, dapat dilihat bahwa:
a. Frekuensi tegangan ripple penyearah gelombang penuh dua kali frekuensi tegangan ripple
penyearah setengah gelombang.
b. Tegangan riak yang dihasilkan pada penyearah gelombang penuh, dengan beban dan nilai
kapasitor yang sama, lebih kecil dari pada riak pada penyearah setengah gelombang.
c. Tegangan keluaran tanpa kapasitor pada penyearah setengah gelombang memiliki bagian
yang bernilai nol selama setengah perioda sinya AC, tetapi pada penyearah gelombang
penuh bagian bernilai nol ini tidak ada. Ini berarti bahwa penyearah gelombang penuh
memberikan daya yang lebih besar pada beban, bila konfigurasi beban dan kapasitor yang
sama.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................
Kartu Praktikan............................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................
1.Percobaan Filter................................................................................................................
2.Percobaan Penguat Transistor Emiter Bersama................................................................
3.Percobaan Penguat Transistor Kolektor Bersama.............................................................
4.Percobaan Transistor Sebagai Sakelar..............................................................................
5.Percobaan Penyearah Setengah Gelombang....................................................................
6.Percobaan Penyearah Gelombang Penuh..
Disusun oleh:
Nama
: Yusuf Abdussalam
NIM
: 1423110028
Kelas
: Sore
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa taala yang
senantiasa memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan hasil praktikum dasar elektronika dengan baik.Tak lupa pula penulis
ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu membimbing kami
demi terselesainya laporan ini dan penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang
senantiasa amanah dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
Harapan saya semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca,sehingga saya dapat memperbaiki bentuk isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi dan juga dapat digunakan sebagai
acuan,petunjuk,maupun pedoman bagi pembaca
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca khususnya dosen pengajar
mata kuliah ini, agar dalam pembuatan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Palembang, 5 JUNI 2016
Penulis
Yusuf Abdussalam
: Yusuf Abdussalam
NIM
: 1423110028
Kelas
: Sore
Tanda Tangan
N
o
Percobaan
Tgl
Filter
Penguat Transistor
(Common Emitter)
Mahasi
swa
Asisten
Koreksi
Laporan
4
5