DISUSUN OLEH :
I. Ringkasan Teori
Amplifier kelas B adalah penguat yang bekerja dengan titik operasinya terletak pada ujung
kurva karakteristik (titik cut off), sehingga daya operasi tenang (quescent power)-nya sangat
kecil. Apabila sinyal input merupakan gelombang sinus, maka penguatan yang terjadi hanya
berlangsung selama setengah siklus.
Pada amplifier kelas B, transistor bekerja hanya dalam daerah aktif selama setengah periode.
Selama setengah periode lainnya transistor tersebut tersumbat (cut off). Titik kerja amplifier
kelas B (Q) terletak di cut off pada garis beban ac. Keuntungan dari amplifier kelas B adalah
lebih kecilnya kehilangan daya transistor, daya beban dan efisiensi penguatan yang lebih
besar. Bentuk gelombang output amplifier kelas B dapat dilihat pada gambar berikut.
Daya output penguatan sinyal (Po) dari amplifier kelas B dapat diekspresikan dalam
persamaan matematik sebagai berikut :
Dimana Iom adalah arus maksimal dan Vo adalah tegangan output dan VDD adalah tegangan
titik kerja transistor.
Untuk keperluan penguat sinyal audio amplifier kelas B dapat digunakan dengan membuat
konfigurasi rangkaian amplifier kelas B secara push-pull. Rangkaian amplifier kelas B push-
pull ini juag merupakan rangkaian dasar power amplifier OT, OCL, OTL maupun BTL.
Konfigurasi rangkaian dasar power amplifier kelas B secara push-pull dapat dilihat pada
gambar berikut.
Power amplifeir kelas B push-pull dibuat menggunakan sumber tegangan simetris karena
penguatan sinyal input dibagi 2 bagian, penguat sinyal puncak posistif dan penguat sinyal
puncak negatif. Proses pemecahan sinyal tersebut dilakukan oleh D1 dan D2. Untuk power
amplifier kelas B push-pull selalu dikonfigurasikan secara common-emitor yang bertujuan
untuk menghindari terjadinya distorsi sinyal.
III.Gambar Rangkaian
VI. Analisa
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat dianalisis bahwa teg
angan basis atau VBE dari masing-masing transistor terdapat perbedaan polaritas. Di man
a salah satu tegangan basis transistor bernilai positif dan negatif dengan besar tegangan ya
ng hampir sama. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada rangkaian penguat kelas B in
i dipasangkan sebuah trafo input / IT pada input sinyal, sehingga sinyal masukan tersebut
terbelah / terbagi ke dalam dua fasa yang berlawanan dan berbentuk setengah gelombang.
Setelah terbagi, sinyal setengah gelombang yang berbeda fasa tersebut mengalir melalui
basis dari masing-masing transistor dan mengalir ke collector seperti penguat pada umum
nya.
Setelah melalui collector, masing-masing sinyal tersebut kemudian masuk kem
bali ke trafo output / OT yang mana dua sinyal berbeda fasa yang telah diperbesar kemudi
an disatukan kembali dengan trafo sehingga dapat membentuk gelombang sinusoida kem
bali.
Namun pada keluaran gelombang tersebut nampak sedikit kecacatan pada perp
otongan gelombang dari positif menuju negatif dan sebaliknya. Terlihat sebuah pergesera
n yang tidak begitu berarti karena besarnya penguatan, namun sangat mencolok. Hal teseb
ut dapat terjadi akibat sinyal masukan yang sudah terbagi fasa itu mengalir ke transistor, d
imana transistor membutuhkan tegangan drop sebesar 0,7 volt sedangkan ada dua transist
or yang dilalui sehingga secara tidak langsung pada sinyal keluaran telah kehilangan tega
ngan sebesar 1,4 volt yang berada di perpotongan gelombang, sehingga pada perpotongan
gelombang tersebut terlihat sedikit rata.
Ketika amplitudo sinyal input di ubah atau diperbesar secara perlahan, tidak te
rjadi perubahan yang berarti pada sinyal output yang dihasilkan, meskipun telah diperbesa
r sampai 50mm. Hal ini berarti pada penguat kelas B dapat dilalui oleh sinyal besar juga.
VII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada penguat kelas
B dapat menguatkan sinyal bahkan sampai yang besar, namun terjadi cacat pada perpoton
gan gelombang output yang diakibatkan sinyal input yang di belah fasanya kemudian me
ngalir melalui transistor dan terpotong oleh tegangan drop sebesar 0,7 volt masing-masin
g yang kemudian disatukan kembali.
VIII. Lampiran
A. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan Kesimpulan praktikum diatas! Gambarkan perubahan sinyalnya!
Jawaban :
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada penguat
kelas B dapat menguatkan sinyal bahkan sampai yang besar, namun terjadi cacat pa
da perpotongan gelombang output yang diakibatkan sinyal input yang di belah fasa
nya kemudian mengalir melalui transistor dan terpotong oleh tegangan drop sebesa
r 0,7 volt masing-masing yang kemudian disatukan kembali.
B. Lembar ACC