Di Susun Oleh :
Maulana Agung Nugroho
2A D4 TE
2141170039
V. Langkah Percobaan
1. Rangkaian Penguat Daya Kelas A
a. Bentuk Sinyal
b. Daya Supply,Daya Pada Sinyal Input
VI. Analisa
Dari percobaan di dapatkan analisa sebagai berikut, dari pengolahan data diatas ditentukan
dari persamaan yang berlaku.
1.Data Percobaan didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan persamaan
2.Pout dengan menggunakan persamaan
3. penguat daya mengunakan persamaan 1, PDC dengan menggunakan persamaan 5 dan
efisiensi penguat dengan menggunakan persamaan
Dari percobaan yang dilakukan pada penguat daya kelass B, transistor bekerja pada daerah
cut- off karena pada penguat ini menggunakan dua buah transistor yaitu PNP dan NPN.
Apabila tegangan yang diberikan kurang dari tegangan cut-off transistor, maka penguat akan
berada pada posisi OFF hal ini karena tidak ada sinyal input pada rangkaian.
Pada percobaan juga terlihat fenomena crossover distortion, hal ini karena adanya perbedaan
kinerja pada kedua transistor dan juga . Perbedaan tersebut dapat menyebabkan adanya delay
waktu peralihan keadaan pada kedua transistor sehingga terbentuk crossover distortion.
Crossover distortion pada penguat ini terjadi saat tegangan yang diberikan kurang dari
tegangan cut-off sehingga memotong sebagian sinyal, sehingga yang dibutuhkan untuk
mengatasi hal tersebut, dibutuhkan daya yang lebih besar yang dapat menimbulkan penguatan
daya kecil.
Pada penguat daya AB, dengan menghubungkan rangkaian pada osiloskop seperti di atas dan
menentukan besar penguatan dan efisisiensi pengutan pada rangkaian tersebut,Akan
ditentukan besar penguatan dan efisiensi penguatan pada rangkaian tersebut.
Pengolahan data diatas ditentukan dari persamaan yang berlaku. Data Percobaan didapatkan
dari hasil perhitungan menggunakan persamaan 2, Pout dengan menggunakan persamaan 3,
penguat daya mengunakan persamaan 1, PDC dengan menggunakan persamaan 5 dan
efisiensi penguat dengan menggunakan persamaan.
Pada percobaan penguat daya kelas AB, apabila tegangan yang diberikan kurang dari
tegangan cut-off transistor maka akan ada tegangan bias kecil yang membuat penguat akan
menghasilkan sinyal yang sama antara sinyal masukkan dan sinyal keluaran, serta crossover
distortion yang dihasilkan akan sangat kecil atau bahkan dihilangkan.
VII. Kesimpulan
Sistem penguat kelas A adalah sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik
kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik
kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok
dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal input
yang masuk. Pada penguat daya kelas B, terjadi fenomena crossover distortion yang
memotong sebagian sinyal penguat sehingga dibutuhkan daya yang lebih besar dan
menghasilkan penguatan daya kecil. Pada penguat daya kelas AB, terdapat dioda yang
menyebabkan arus masukkan lebih kecil sehingga membuat penguatan daya yang besar.
Dapat disimpulkan bahwa penguatan daya pada penguatan daya kelas B lebih kecil
dibandingkan dengan penguat daya kelas AB. Frekuensi yang diberikan pada sinyal
berpengaruh pada kestabilan arus maupun tegangan pada rangkaian. Ketika arus dan
tengangan stabil, maka penguatan daya yang dihasilkan dari perhitungan akan lebih presisi
atau teliti.