Power Amplifier
Sitri Wuriyanti, Afifah Thohirah
90218006,90218301
Program Studi Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: sitriwuryanti36@gmail.com
afifahthohirah.at@gmail.itb.ac.id
Abstrak
Penguat daya memiliki penguat tegangan dan penguat arus sekaligus. Pada praktikum frekuensi sinyal
masukan divariasi untuk dilihat keluarannya pada osiloskop sehingga dapat diperoleh daya keluaran dan
efisiesnsinya. Penguat daya yang digunakan adalah penguat daya kelas AB yang menggunakantransistor
2N2222, BC140 dan 2N2905 dan catu daya sebesar 9V. Didapatkan bahwa penguat daya akan menghasilkan
daya keluaran dan efisiensi yang maksimal ketika sinyal belum terpotong yaitu sebesar 0,36 W dan 42,12%.
Kata kunci : Daya keluaran, Efisiensi, Penguat daya kelas AB, Transistor.
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐴𝑝 = 𝑃𝑖𝑛
(1)
2
𝑉𝑖𝑛
𝑃𝑖𝑛 = 𝑉𝑖𝑛 𝐼𝑖𝑛 = (2)
𝑍𝑖𝑛
2
𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐼𝑜𝑢𝑡 = (3)
𝑍𝑜𝑢𝑡
Gambar 3. Rangkaian dan sinyal output rangkaian
Keterangan: penguat kelas AB[3]
𝐴𝑝 : Besar penguatan daya
𝑃𝑖𝑛 : Daya masukan (W) Pada praktikum kali ini, digunakan
𝑃𝑜𝑢𝑡 : Daya keluaran (W) rangkaian penguat daya kelas AB seperti pada
𝑉𝑖𝑛 : Tegangan masukan (V) Gambar 4. Transistor 2N3053 diganti dengan
𝐼𝑖𝑛 : Tegangan masukan (V) BC140 yang memiliki karakteristik yang
𝑍𝑖𝑛 : Impedansi masukan (Ω)
serupa.
𝑉𝑜𝑢𝑡 : Tegangan keluaran (V)
𝐼𝑜𝑢𝑡 : Tegangan keluaran (V) .
𝑍𝑜𝑢𝑡 : Impedansi keluaran (Ω)
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂 = 𝑃𝑑𝑐
× 100% (4)
𝑃𝑑𝑐 = 2𝑉𝐶𝐶 𝐼𝑐𝑑𝑐 ketika VCC = – VEE (5)
Sinyal
kecil
terpotong seperti pada gambar 8. 1k 0,40 0,03 9,46 7,54
10k 0,35 0,04 11,76 11,57
100 0,76 0,19 8,54 25,02
Sinyal
besar
1k 0,76 0,19 8,70 25,11
10k 0,63 0,26 11,02 41,63
15.00
terpotong 10.00
5.00
A. Tabel Data Hasil Pengukuran dan 0.00
Perhitungan -2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000