Anda di halaman 1dari 10

MODUL IV

DISTORSI, RESPON FREKUENSI, FEEDBACK NEGATIF,


DAN MULTISTAGE AMPLIFIER

I. Peralatan dan Komponen


1. Circuit Construction Desk
2. Basic Electricity dan electronic kit
3. Power Supply 0-20 Volt DC variable.
4. Multimeter
5. Osiloskop
6. Resisto 470, 1k, 2,2k, 10k, 15k, 22k, 47k, 100k
7. Kapasitor 1uF
8. Transistor BD 139
II. Referensi
Boylestad, R., Nashelsky, L., 1996, ”Electronic Devices and Circuit Theory”, Englewood
Cliffs, New Jersey, Prentice Hall.
III. Dasar Teori
A. Distorsi
Distorsi adalah kerusakan pada sinyal keluaran. Distorsi pada sinyal kemungkinan
terjadi pada suatu penguat karena hal-hal berikut:
1. Pembiasan yang tidak tepat.
2. Sinyal input terlalu besar.
3. Penguatan tidak linier untuk rentang frekuensi tertentu.
Hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam merancang suatu penguat.
B. Umpan Balik Negatif dan Respon Frekuensi
Sebuah penguat dengan umpan balik (feedback) negative digambarkan oleh diagram
pada gambar 1. Keluaran V out dihubungkan dengan umpan balik β dan
dikembalikan ke input untuk dicampur dengan masukan Vin. Beda antara Vout dan
Vin dikuatkan dengan amplifier (penguat) sebesar A. Penguatan (gain) dari sistem
dinyatakan dalam rumus:
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝐴
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝑉𝑖𝑛
= 1+β𝐴

Gambar 1: Penguat dengan Umpan Balik Negatif


Pemberian umpan balik negatif pada amplifier akan berakibat pada pengurangan
penguatan (gain) dari amplifier tetapi akan memperbaiki impedansi input dan output
serta stabilitas dari amplifier.

1
Gambar 2: Respon Frekuensi
Penguatan sinyal AC (periodik) cenderung menurun pada frekuensi rendah dan
frekuensi tinggi. Salah satu penyebabnya adalah adanya kapasitansi pada rangkaian
bias (berefek pada frekuensi rendah) serta kapasitansi pada konstruksi komponen
transistor (berefek pada frekuensi tinggi). Hal ini diilustrasikan oleh Gambar 2,
dimana sebuah penguat memiliki perilaku seperti band-pass filter.
C. Penguat Banyak Tingkat.
Pada banyak aplikasi, penggunaan penguat (amplifier), dilakukan dengan lebih dari
satu kali penguatan. Penguatan beberapa tingkat kali (tingkat) ini disebut dengan
penguatan banyak tingkat (multistage amplifier) seperti diilustrasikan oleh gambar 3
dibawah. Pada diagram blok tersebut terdapat penguatan tahap pertama (Stage A)
sebesar A1 dan tahap kedua (Stage B) sebesar A2 sehingga penguatan totalnya
adalah:
𝐴𝑇 = 𝐴1 𝑋 𝐴2

Gambar 3: diagram blok multistage amplifier

IV. Tugas Pendahuluan


1. Apa pengaruh feedback negatif pada rangkaian amplifier? Jelaskan?
2. Pelajari data-sheet transistor BD139.
3. Jelaskan kegunaan dari multistage amplifier.
.

2
3
PERHATIAN : WAJIB MENGHUBUNGI ASISTEN SEBELUM MENYALAKAN
POWER SUPPLY

4
Percobaan 1 : Distorsi
A. Tujuan Percobaan
Memahami peristiwa distorsi pada rangkaian penguat (amplifier) transistor.
B. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.

Gambar 4

2. Atur tegangan suplai VCC pada 12V


3. Gunakan function generator untuk signal input. Set keluaran function
generator pada 0 V (sambungkan dengan ground).
4. Set VCE menjadi 6V.
5. Set frekuensi sinyal function generator pada 1 kHz. Naikkan tegangan
keluaran function generator perlahan-lahan.
6. Amati apa yang anda lihat pada osiloskop.

C. Tugas Modul
1. Jelaskan mengapa dapat terjadi distorsi pada rangkaian!
2. Apa contoh pengaruh dari efek distorsi pada rangkaian dalam kegiatan sehari-hari!

5
Percobaan 2 : Umpan Balik (Feedback) Negatif dan Respon Frekuensi
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja umpan balik negatif dan respon frekuensi dari rangkaian penguat
(amplifier) transistor.
B. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4. Gunakan 𝑅𝐹 = 470 Ω. hitung 𝑅𝐹⁄𝑅𝐿

Gambar 5

2. Atur tegangan suplai VCC pada 12V


3. Gunakan function generator untuk signal input. Set keluaran function generator
pada 0 V (sambungkan dengan ground) kemudian atur potensiometer 10K
sehingga tegangan kolektor DC bernilai 8 volt.
4. Pasang probe osiloskop pada titik B dan output.
5. Set frekuensi sinyal function generator pada 1 kHz. Naikkan tegangan
keluaran function generator sampai tegangan Vp-p pada output menunjukkan
4 volt.
6. Ukur tegangan Vp-p dari titik B (input) pada input. Hitung penguatan AC nya,
dimana penguatan AC adalah tegangan keluaran dibagi tegangan masukan.

6
7. Pindahkan probe output ke titik A dan ukur tegangan Vp-p pada titik
tersebut. Dapatkan resistansi input dengan rumus:
𝑉𝐵
𝑅𝑖𝑛 = 𝑉𝐴−𝑉𝐵
×100𝑘Ω
8. Matikan suplai daUbah nilai 𝑅𝐹 menjadi 𝑅𝐹 = 0 Ω. Pasang probe osiloskop pada titik
B dan output.
9. Set frekuensi sinyal pada 1 kHz. Dan tegangan pada 0 volt (sambungkan dengan
ground). Atur potensiometer 10K sehingga tegangan kolektor DC menjadi 8 volt.
10. Naikkan tegangan output function generator sehingga tegangan Vp-p pada output
menjadi 6 volt.
11. Dari pengukuran pada osiloskop, dapatkan penguatan (gain) serta pergeseran fase
(phase changes). Pergeseran fase didapat dengan rumus :
𝑡1−𝑡2 0
ϕ= 𝑇
× 360
12. Lakukan hal yang sama dengan langkah nomor 4 untuk frekuensi masing masing: 1
kHz, 5 kHz, 10 kHz, 30 kHz, 60 kHz, 100 kHz. Kemudian Lengkapi tabel 2.1.
13. Gunakan RF = 220Ω. Lakukan hal yang sama dengan langkah nomor 11 untuk
frekuensi masing-masing: 1 kHz, 5 kHz, 10 kHz, 30 kHz, 60 kHz, 100 kHz.
Kemudian Lengkapi tabel 2.1.
Tabel 4.1
Voltage Gain (Av) Phase Change ϕ
Frequency 𝑅𝐹 = 0 𝑅𝐹 = 220Ω 𝑅𝐹 = 0 𝑅𝐹 = 220Ω
60 kHz
100 kHz
200 kHz
300 kHz

C. Tugas Modul
1. Apakah pengaruh umpan balik negatif pada suatu penguat? Jelaskan!
2. Berapakah penurunan gain pada tiap frekuensi terhadap frekuensi 1kHz dalam
persen dan dalam dB?
3. Carilah frekuensi cutoff (-3dB) dari rangkaian menggunakan data yang telah
didapat.

Percobaan 3 : Penguat Banyak Tingkat


A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja dari rangkaian penguat banyak tingkat ( multistage amplifier).
B. Langkah Percobaan
-Stage A
1.Buatlah rangkaian stage pertama (Stage A) seperti pada gambar 6

7
Gambar 6: Stage A
2.Atur tegangan Vcc pada 12 V dan sinewave generator pada 12.5 mV dengan
frekuensi 1 kHz.
3.Amati gelombang output dengan osiloskop, kemudian tentukan gainnya!
-Stage B
1. Buatlah rangkaian stage kedua (Stage B) seperti pada gambar 7

8
Gambar 7: Stage B

2. Atur tegangan Vcc pada 12 V dan sinewave generator pada 12.5 mV dengan
frekuensi 1 kHz.
3. Amati gelombang output dengan osiloskop, kemudian tentukan gainnya!

-Full Stage
1. Gabungkan rangkaian Stage A dan Stage B Seperti gambar 8.

9
Gambar 8: Full Multistage Amplifier

2. Atur Vcc hingga 12 Volt


3. Atur tegangan sinewave generator pada 12.5 mV dengan frekuensi 1 kHz
4. Amati gelombang output dengan osiloskop, kemudian tentukan gainnya!

C. Tugas Modul
1. Sebutkan dan jelaskan aplikasi dari rangkaian FULL STAGE AMPLIFIER!
2. Sebutkan beberapa perbedaan penguatan transistor BJT dan FET.

10

Anda mungkin juga menyukai