KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI INDONESIA
1. Peristiwa berdarah tanjung priok
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1984 yang membantai puluhan orang sehingga dijuluki The Killing Fileld Penyelesaian : Upaya ini dilakukan melalui pengadilan ad hoc di Jakarta pada tahun 2003-2004. Pengadilan HAM Jakarta Pusat yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara pelanggaran HAM berat Tanjung Priok telah menyelesaikan tugasnya untuk mengadili perkara tersebut pada pertengahan tahun 2004 yang lalu yang telah memutuskan beberapa terdakwa yang terlibat sehingga menimbulkan kericuhan yang berkepanjangan. 2. Penembakan buruh PT. Freeport . Insiden ini bermula ketika ribuan karyawan yang sejak 15 September lalu menggelar aksi mogok kerja, hendak naik menuju areal tambang di Tembagapura melalui terminal Gorong-gorong. Namun, pihak manajemen Freeport dibantu aparat kepolisian menghadang yang menyebabkan aksi tembak-menembak yang menewaskan 1 orang karyawan Penyelesaian : Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui mediasi yakni cara penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak. Selain cara mediasi, cara ajudikasi pun dapat dijadikan upaya untuk penyelesaian masalah yakni dengan membawa masalah tesebut ke meja hijau (pengadilan). Kemudian menghukum bagi siapa saja yang melanggar Hak Asasi manusia sesuai dengan perbuantannya yang setimpal entah berasal dari aparat hukum ataupun buruh yang telah bertindak sewenang-wenang sehingga menimbulkan kericuhan, kerusuhan, bahkan menghilangkan hak hidup seseorang. 3. Peristiwa Trisakti Peristiwa ini bermula karena terjadi pengekangan hak asasi dalam berpendapat sehingga menimbulkan korban jiwa dalam masalah ini. Penyelesaian :. Agar masalah ini dapat cepat diselesaikan, diperlukan partisipasi masyarakat untuk ikut turut serta dalam proses penuntasan kasus ini. Namun, sampai sekarang yang masih berjuang hanyalah para keluarga korban dan beberapa aktivis mahasswa yang masih peduli dengan masalah ini. Seharusnya masyarakat dan mahasiswa tidak tinggal diam karena pengusutan kasus ini yang belum sepenuhnya selesai. Walaupun sulit untuk menuntaskan kasus tersebut secara sepenuhnya, tetapi jika masyarakat dan mahasiswa ingin bekerjasama dengan pihak terkait seharusnya masalah bisa diselesaikan, dengan catatan stakeholder yang bersangkutan harus jujur dalam memberikan informasi. Di luar itu semua, ada hal lain yang sebenarnya bisa diambil oleh masyarakat dan mahasiswa dalam peristiwa tersebut, yaitu semangat melawan pemerintahan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Walaupun bisa dibilang bahwa Indonesia dari tahun ke tahun terus membaik dan berkembang dari segi pembangunan, tetapi tetap banyak masalah yang sebenarnya bisa terlihat jika kita berbicara dari tentang pemerintahan. Beberapa contoh masalah-masalah pemerintahan yang ada, yaitu korupsi, perebutan kekuasaan untuk kepentingan golongan,
berbagai praktik kecurangan dalam menapai kekuasaan, dan masalah
lainnya. Dari masalah-masalah tersebut, seharusnya masyarakat dan mahasiswa banyak mengambil peran dalam pengarahan dan evaluasi kepemimpinan. Untuk peran mahasiswa tak dapat dipungkiri akan semakin besar karena di pundak mereka ada sebuah beban tanggung jawab dimana para mahasiswa dituntut harus membentuk pemimpinpemimpin yang cakap untuk mengelola Indonesia yang lebih baik di masa depan. Agar peristiwa ini tak kembali terulang, Hak kebebasan berpendapat setiap warga negara benar-benar harus ditegakan.