Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan uang dikalangan mahasiswa merupakan hal yang wajar.
Tidak menutup kemungkinan jika mahasiswa memerlukan alternative dalam
penggunaannya. Mahasiswa terlalu sulit untuk menggunakan uang tunai
dalam jumlah yang banyak. Karena, kebanyakan mahasiswa tinggal tidak
bersama keluarganya dan bertempat tinggal di kos maupun kontrakan. Dalam
hal ini tentu mereka harus menghemat uang untuk keperluan mereka, karena
tidak bisa meminta uang secara langsung kepada orang tua mereka jikalau
habis.
Di era globalisasi ini telah marak penggunaan non tunai atau sering di
sebut dengan E-money (Uang Elektronik). Kebanyakan orang zaman
sekarang lebih memilih non tunai dibandingkan dengan uang tunai karena
lebih mudah membawa dan menyimpan. keunggulan dari non tunai atau Emoney ini lebih mudah dalam menyimpan sejumlah nilai uang yang
tersimpan dengan mudah dan aman sekalipun dengan nominal yang banyak.
Jadi masyarakat terutama mahasiswa tidak kerepotan dalam membawa uang
dengan jumlah yang banyak.
Di zaman modern, non tunai atau E-money lebih sering di gunakan
dalam transaksi pembayaran yang di lakukan di tempat-tempat seperti mall,
restaurant, alfamart, indomart dan tempat pembelanjaan lainnya telah tersedia
bagi mahasiswa yang akan mengambil uang dan melakukan transaksi dengan
non tunai atau e-money ini. Transaksi e-money ini tidak akan
membingungkan mahasiswa ketika transaksi kembalian ada atau tidak ada.
Oleh sebab itu masyarakat terutama mahasiswa lebih tertarik dengan
non tunai atau E-money ini lebih mudah di jangkau Karena nominal uang
yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah
uang atau melalui pendebitan rekening bank yang kemudian disimpan dalam
peralatan elektronis, dengan nilai uang yang telah tersimpan secara elektronik
pada server yang kemudian dapat digunakan untuk transaksi pembayaran.
Di kalangan mahasiswa asli semarang, maupun mahasiswa yang
bukan asli dari semarang, tentu suatu saat memerlukan penggunaan transaksi
e-money dalam membantu pembayaran jangka jauh. Hal ini tidak akan
membingungkan mahasiswa ketika transaksi kembalian ada atau tidak ada.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini adalah :
1. Bagaimana pemahaman mahasiswa Semarang akan pengertian non
tunai. Baik dalam bentuk kredit, debet, maupun ATM ?
2. Mengapa masih sedikit dari Mahasiswa Semarang yang bisa memakai
macam-macam dari bentuk transaksi non tunai itu sendiri ?
1.3 Tinjauan Kuantitatif Khalayak Sasaran
Sasaran program ini adalah mahasiswi yang berada di Pondok
Pesantren Kyai Galang Sewu yang terdiri dari mahasiswi Universitas
Diponegoro maupun Mahasiswi Polines dan Poltekes Semarang. Pondok
Pesantren Kyai Galang Sewu ini terletak di Jalan Jurang Belimbing Rt 003
Rw 004 Banyumanik, Tembalang, Kota Semarang. Jumlah mahasantri yang
berada di Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu ini kurang lebih berjumlah 47
orang.
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah
Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu dapat dikategorikan dalam
wilayah yang strategis untuk bersosialisasi di Kota Semarang. Letaknya yang
dekat dengan Kampus Universitas Diponegoro terutama fakultas kedokteran
serta fakultas perikanan dan ilmu kelautan ini merupakan point positifnya.
Sehingga dapat dilakukan peninjauan dan sosialisasi dengan mudah dan
efisien.
Tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga terdapat hal
negatif seperti kurang leluasanya waktu. Seperti yang diketahui bahwa setiap
pondok memiliki kegiatan tersendiri, ini menyebabkan harus benar-benar
memilih waktu yang tepat. Dengan komunikasi yang baiklah yang harus
dilakukan.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Dengan adanya program literasi non tunai dikalangan mahasiswa
semarang ini, diharapkan mahasiswa terutama yang di pondok pesantren
lebih mengetahui akan manfaat dari non tunai atau e-money itu sendiri.
Sehingga dapat menggunakan berbagai macam bentuk non tunai. Diharapkan
mahasiswa tidak merasa khawatir atau ragu-ragu dalam melakukan transaksi
dan menggunakan non tunai atau e-money.

1.6 Manfaat
Kegiatan ini memiliki kegunaan yang baik, diantaranya:
1. Kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada mahasantri
Semarang tentang literasi non tunai atau e-money.
2. Meningkatkan kesadaran mahasantri akan pentingnya kegunaan non
tunai atau e-money pada zaman modern.
3. Memberikan kesempatan pada mahasiswa khususnya yang di pondok
pesantren untuk tetap menggunakan uang tunai atau beralih ke
instrumen non tunai atau e-money.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Jurang belimbing merupakan alternatif bagi mahasiswa yang tidak
memiliki kendaraan motor. Karena lokasi yang dekat dengan beberapa kampus,
menyebabkan banyak kos-kosan terutama pondok pesantren Kyai Galang Sewu
itu sendiri. Ini merupakan pilihan yang efektif unruk berhemat dengan berjalan
kaki ke kampus.
2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran
Sasaran program yang merupakan Pondok Pesantren Kyai Galang
Sewu tentu tidsk lepas hubungannya dari kegiatan pondok seperti mengaji AlQuran, Kitab Kuning, sholat berjamaah, bersholawat, dan kegiatan lainnya.
Mengaji Al-Quran dilaksanakan setiap selesai sholat shubuh dan ahar, kitab
kuning di pagi dan malam hari, serta sholawat yang dilakukan setiap malam
selasa.
Kegiata-kegiatan tersebut merupakan kegiatan inti, belum termasuk
kegiatan lain seperti ziara ke makam dan fosilatama. Diantara kegiatan yang
banyak tersebut, program sosialisasi ini diterima dengan baik oleh mereka.
Diharapkan mereka nantiinya bisa menjadi panutan bagi masyarakat lain yang
belum mengetahui tentang non tunai itu sendiri.
2.2 Uraian Permasalahan Masyarakat Sasaran
Seperti yang diketahui bahwa jurang belimbing merupakan daerah
yang sepi akan angkutan umum terutama angkot. Ini menyebabkan
mahasiswa yang menyantri di KGS (Kyai Galang Sewu) repot dalam
pengambilan uang di ATM. Tidak sedikit dari santri belum memahami betul
pengertian serta penggunaan dalam non tunai. Bahkan, yang mereka ketahui
tentang bentuk non tunai hanyalah kartu ATM saja. Jadwal yang lumayan
padat mengakibatkan mereka tidak sempat untuk mempelajari tentang non
tunai itu sendiri.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Indikator yang Dicapai

Menjelaskan pengertian sistem pembayaran


Menjelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
Mengidentifikasi penyelenggaraan sistem pembayaran Nontunai oleh
Bank Indonesia
Mendeskripsikan sejarah uang
Menjelaskan pengertian uang
Menjelaskan fungsi, jenis dan syarat uang
Menjelaskan pengelolaan uang Rupiah oleh Bank Indonesia.
Menjelaskan unsur pengaman uang rupiah
Mengidentifikasi jenis-jenis alat pembayaran nontunai.

3.2 Metode Pembelajaran


Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Model
: Kooperative Jigsaw, Example non Example, Role
Playing.
Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan.
3.3 Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media
: Chart dalam bentuk power point, Video, Media
cetak/elektronik.
Alat
: LCD, Laptop, spidol, white board.
Sumber Pembelajaran :
Buku teks Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X, Kinanti GeminastitiNella Nurlita, Yrama Widya, 2013.
Buku teks Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X, Alam S, Esis, 2013.
Artikel dari internet tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran
http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-indonesia/Contents/Default.aspx)
3.2 Tahap-Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya akan dibagi menjadi 6 pertemuan, dalam
sebulan terdapat 2 kali pertemuan, karena terdapat kegiatan rutin pondok
setiap 2 minggu sekali. Setiap pertemuan terjadi di hari Minggu jam 9 pagi
sampai selesai. Kegiatan sosialisasi berupa pembelajaran dan berlangsung di
Pondok Pesantren.
A. Tahap Pembelajaran Materi

Bulan Pertama
Pertemuan ke-1
Menjelaskan pengertian sistem pembayaran
Menjelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
Pertemuan ke-2
Mengidentifikasi penyelenggaraan sistem pembayaran Nontunai
oleh Bank Indonesia.
Mendeskripsikan sejarah uang

Bulan Kedua
Pertemuan ke-3
Menjelaskan pengertian uang
Mengidentifikasi fungsi, jenis dan syarat uang.
Pertemuan ke-4
Menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
Menjelaskan unsur pengaman uang rupiah

Bulan Ketiga
Pertemuan ke-5
Mengidentifikasi jenis-jenis alat pembayaran Nontunai.
Menyusun skenario sistem pembayaran dengan menggunakan
kartu debit, kartu kredit dan tunai .
Pertemuan ke-6
Menyimulasikan sistem pembayaran dengan kartu debit, kartu
kredit dan tunai.

B. Tahap Pelaksanaan
Bulan Keempat
Dengan mempraktekkan penggunaan kartu ATM, Kredit, dan Debit,
baik melalui Electronic Banking / Internet Banking / Phone Banking /
SMS Banking.
C. Tahap Evaluasi
Bulan Kelima
Dengan melakukan Pre-Test dan penilaian per-orang.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No.
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang (LCD, Spidol, White
1
Board, Laptop
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan (Menuju ATM Terdekat)
4
Lain-Lain
Jumlah

Biaya (Rp)
3.517.750
2.600.000
150.000
1.725.000
7.992.750

4.2 Jadwal Kegiatan


No.
1
2
3

Rencana Kegiatan
Pembelajaran Materi
Pelaksanaan Program
Evaluasi

Bulan
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai