By Petti Lubis, Anda Nurlaila - Sabtu, 11 Desember
VIVAnews - Mungkin Anda berpikir hanya mengisap sebatang rokok saja tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan. Berpikirlah ulang. Sebab, ilmuwan Amerika menemukan sebatang rokok cukup untuk memblokir arteri dan memicu serangan jantung.Asap tembakau yang mengandung ratusan bahan kimia beracun dapat langsung menimbulkan kerusakan organ tubuh. Dalam studi terbaru ahli bedah menemukan tidak ada tingkat aman seseorang terkena paparan asap rokok, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Ini karena asap rokok langsung merembes ke dalam aliran darah mengubah kimiawi organ sehingga menggumpal dan menekan arteri. Akibatnya arteri menyempit dan tertutup. Laporan tersebut juga menemukan bahkan paparan asap rokok dalam waktu singkat pun dapat memicu serangan jantung."Saya menyarankan orang untuk mencoba untuk menghindari berada di sekitar merokok cara apapun yang Anda bisa," kata Dr Regina Benjamin yang menjadi penasehat medis Presiden Obama. Namun, bagi Anda yang ingin berhenti merokok, tidak ada kata terlambat. Mulailah sekarang juga! Sebab, dalam laporan juga dijelaskan apa yang terjadi dalam tubuh ketika seseorang berhenti merokok - 20 menit: tekanan darah dan laju nadi kembali normal - 8 jam: kadar Nikotin dan karbon monoksida dalam darah berkurang setengah dan oksigen kembali normal. - 24 jam: Karbon monoksida akan hilang dari tubuh. Paru-paru mulai menghilangkan lendir dan kototran akibat rokok lainnya. - 48 jam: Tubuh membersihkan nikotin dari tubuh. Kemampuan indera merasakan bau dan rasa meningkat - 72 jam: Bernapas menjadi lebih mudah. Tabung bronkial mulai rileks dan meningkatkan kadar energi. - 2-12 minggu: sirkulasi darah membaik. - 3-9 bulan: Batuk, dan masalah pernapasan meningkat seiring membaiknya fungsi paru-paru hingga 10 persen - 5 tahun: Risiko serangan jantung turun menjadi sekitar setengah dibandingkan para perokok. - 10 tahun: Risiko kanker paru-paru setengahnya dari para perokok. Risikonya berubah menjadi sama dengan para non perokok.
Deteksi Kesehatan Lewat Warna Kuku
By Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Selasa, 14 Desember VIVAnews - Apakah Anda sering memerhatikan kondisi kuku? Perubahan warna alami pada kuku ternyata bisa menjadi sinyal gangguan kesehatan di dalam tubuh. Untuk itu, jangan anggap remeh jika warna kuku tiba-tiba berubah tak seperti biasanya. Setiap warna 'aneh' yang muncul mengindikasikan gangguan kesehatan berbeda, seperti dikutip dari laman GeniusBeauty:PucatSeiring pertambahan usia, warna kuku cenderung berubah pucat. Warna kuku orang yang berusia lebih muda, biasanya terlihat lebih terang dibandingkan dengan milik orang usia senja.Nah, bila usia Anda masih tergolong muda, namun warna kuku terlihat pucat dalam beberapa waktu, ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan. Mungkin Anda mengalami anemia, gejala penyakit jantung atau hati. Lakukan tes kesehatan. Berwarna kuning Menggunakan cat kuku warna merah ternyata bisa membuat warna alami kuku memudar dan berubah menjadi kekuningan. Jangan anggap sepele, bisa jadi ini pertanda bahwa Anda mengalami infeksi jamur. Tapi, jangan panik! Masalah jamur di kuku umumnya dapat diobati dengan mudah. Warna kebiruan Ini bisa menjadi pertanda adanya masalah asupan oksigen di dalam tubuh. Warna ini seringkali muncul akibat terpaan cuaca yang terlalu dingin. Namun, jika warna kebiruan terus melekat di kuku, Anda perlu waspada. Dalam kasus serius, warna ini menandakan adanya gangguan paruparu, atau diabetes. Lakukan tes kesehatan. Lubang-lubang kecil : Kasus ini biasanya muncul akibat luka ringan kuku. Tetapi, jika lubang tersebut menjadi terlalu banyak, mungkin Anda menderita psoriasis atau arthritis. Lakukan cek kesehatan. Retak dan rapuh : Kulit kuku pecah atau mudah retak menjadi indikasi kuat yang berhubungan dengan penyakit tiroid. Tes untuk penyakit tersebut dilakukan dengan cepat dan tanpa rasa sakit, jadi jangan khawatir, Anda hanya perlu melakukan check-up kesehatan. Kutikula merah : Jika kutikula berwarna merah dan bengkak, itu bisa berarti adanya beberapa gangguan dari jaringan ikat. Tapi jangan khawatir, karena gangguan kutikula mungkin terjadi akibat proses penghapusan cat kuku yang terlampau kasar sehingga memicu iritasi. Coba ganti remover cat kuku yang lebih cocok untuk Anda. Biru-hitam atau merah-hitam Warna demikian di garis bawah kuku adalah gejala dari penyakit serius seperti kanker kulit atau melanoma. Anda harus segera menemui dokter dan melakukan konsultasi kesehatan. (pet)