Bab Iii CF
Bab Iii CF
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Anatomi Femur
trochanter major dan minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga
bola dan berartikulasi dengan acetabulum dari os coxae membentuk articulatio
coxae. Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut fovea capitis, yaitu
tempat perlekatan ligamen dari caput. Sebagian suplai darah untuk caput femoris
dihantarkan sepanjang ligamen ini dan memasuki tulang pada fovea. 4
15
rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur
ekstrimitas adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang membentuk lokasi
ekstrimitas atas (radius, ulna, carpal) dan ekstrimitas bawah (pelvis, femur, tibia,
16
fibula, metatarsal, dan lain-lain). Fraktur terbagi menjadi 2, yaitu fraktur tertutup
dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai
hubungan dengan dunia luar. Sedangkan fraktur terbuka adalah suatu fraktur
dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi
kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa infeksi. Fraktur terbuka
dibagi menjadi tiga kelompok:1
a. Grade I
1. Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari 1 cm dan bersih.
2. Kerusakan jaringan minimal, frakturnya simple atau oblique dan sedikit
kominutif.
b. Grade II
1. Fraktur terbuka dengan luka robek lebih dari 1 cm, tanpa ada kerusakan
jaringan lunak.
2. Flap kontusio avulsi yang luas serta fraktur kominutif sedang dan
kontaminasi sedang.
c. Grade III
Fraktur terbuka segmental atau kerusakan jaringan lunak yang luas atau
amputasi traumatic, derajad kontaminasi yang berat dan trauma dengan
kecepatan tinggi.
Fraktur grade III dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Grade IIIa : Fraktur segmental atau sangat kominutif penutupan tulang
dengan jaringan lunak cukup adekuat.
2. Grade IIIb : Trauma sangat berat atau kehilangan jaringan lunak yang cukup
luas, terkelupasnya daerah periosteum dan tulang tampak
terbuka, serta adanya kontaminasi yang cukup berat.
3. Grade IIIc : Fraktur dengan kerusakan pembuluh darah.
Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi
akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Fraktur
femur distal seringkali menembus intra artikular dan membutuhkan reposisi
anatomis sendi yang merupakan indikasi operasi. Komplikasi fraktur femur sering
terjadi
neurovaskuler
(a.poplitea).6
Fraktur
tertutup
dengan
gangguan
17
perdarahan yang cukup banyak. Perdarahan pada patah tulang tidak dapat keluar
sehingga sering menimbulkan peningkatan tekanan compartemen otot. Fraktur
tungkai bawah sering terjadi kompartemen syndrome sehingga periksa
neuromuscular distal terutama bila bengkak nyata dan kulit tegang. Pengenalan
telambat terhadap compartement syndrome dapat berakhir dengan kematian
jaringan distal dari fraktur sehingga harus dilakukan amputasi.6
Jenis-jenis fraktur:7
o Fraktur komplit adalah patah pada garis tulang dan biasanya mengalami
pergeseran dari yang normal
o Fraktur inkompilt adalah patah hanya terjadi pada sebagian dari garis
tengah tulang
o Fraktur tertutup adalah patah tulang yang tidak menyebabkan robeknya
kulit
o Fraktur terbuka adalah patah yang menembus kulit dan tulang
berhubungan dunia luar
o Fraktur kominitif adalah fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa
fragmen
o Fraktur green stick adalah fraktur yang salah satu sisi tulang patah
sedangkan yang satu sisi lain membengkok
o Fraktur kompresi adalah fraktur dengan tulang mengalami kompresi
(biasanya tulang belakang)
o Fraktur depresi adalah fraktur yang fragmen tulangnya terdorong kedalam
(biasanya tulang tengkorak dan wajah)
18
Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
2.
Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
3.
Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada
tulang yang sama
3.3
Etiopatofisiologi
Fraktur dapat terjadi akibat adanya tekanan yang melebihi kemampuan
tulang dalam menahan tekanan. Tekanan pada tulang dapat berupa tekanan
berputar yang menyebabkan fraktur bersifat spiral atau orbit, tekanan yang
membengkok yang menyebabkan fraktur transversal, tekanan sepanjang aksis
tulang yang menyebabkan fraktur impaks, dislokasi atau fraktur dislokasi
kompresi vertical dapat menyebabkan fraktur kominutif atau memecah.7
Fraktur disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir
mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. 8 Umumnya fraktur disebabkan
oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang. Fraktur
cenderung terjadi pada laki-laki, biasanya fraktur terjadi pada umur dibawah 45
tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan, atau luka yang
disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor.
Pada orang tua, perempuan lebih sering mengalami fraktur daripada lakilaki yang berhubungan dengan meningkatnya insiden osteoporosis yang terkalit
dengan perubahan hormon pada menopause. 8
3.4
19
Deferensial Diagnosa
- Contusion musculorum
3.6
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah
Pemeriksaan radiologi, berupa:
o Foto polos: umumnya dilakukan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan
lateral.
o Pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat dilakukan
pemeriksaan berikut, antara lain: radioisotope scanning tulang,
tomografi, artrografi, CT-scan, dan MRI.
3.7
Tatalaksana
1.
Penatalaksanaan awal
Sebelum dilakukan pengobatan definitf pada satu fraktur, maka
diperlukan:
Pertolongan pertama
Pada penderita dengan fraktur yang penting dilakukan adalah
membersihkan jalan napas, menutup luka dengan verban yang
20
Penilaian klinis
Sebelum menilai fraktur itu sendiri, perlu dilakukan penilaian
klinis, apakah luka itu luka tembus tulang, adakah trauma
pembuluh darah/saraf ataukah ada trauma alat-alat dalam lainnya.
Resusitasi
2.
Lokalisasi fraktur
Bentuk fraktur
21
mencegah
komplikasi
seperti
kekakuan,
deformitas,
serta
22
Bilamana
reduksi
tertutup
dengan
manipulasi
dan
23
Fraktur terbuka
Bila
terdapat
kontraindikasi
pada
imobilisasi
eksterna
Fraktur multiple
24