BAB III Menometroragia
BAB III Menometroragia
BAB III Menometroragia
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
6. Klitoris
14
15
16
17
lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang 4 cm, lebar dan tebal 1,5
cm.
Pinggir atasnya mesovarium tempat pembuluh darah dan serabut saraf
untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya menuju ke
atas dan belakang, sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.
Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat
pada uterus dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbirae dari
infundibulum.
Struktur ovarium terdiri atas: 1) korteks disebelah luar yang diliputi oleh
epithelium germinativum yang berbentuk kunik, dan di dalam terdiri dari
stroma serta folikel-folikel primordial dan 2) medulla, di sebelah dalam
korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah,
serabut saraf dan sedikit otot polos.
Pada wanita diperkirakan terdapat 100,000 folikel primer, tiap bulan satu
folikel akan keluar kadang dua ang dalam perkembangannya akan menjadi
folikel de graaf. Folikel ini menjadi bagian terpenting dari ovarium dan dapat
dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka. Ragam dalam tingkatan
perkembangan satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai
menjadi folikel de graaf yang matang terisi dengan likuor fillikuli,
mengandung endogen siap untuk berovulasi. Ovarium memiliki fungsi sebagai
penghasil ovum dan sebagai organ penghasil hormone estrogen dan
progesterone.
Folikel de Graaf yang matang terdiri atas: 1) ovum, yaitu sel besar dengan
diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang
jelas sekali dan satu nukleoulus pula : 2) stratum granulosum yang terdiri atas
sel-sel granulose, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada
pewarnaan dan mengelilingi ovum, pada perkembangan lebih lanjut terdapat
ditengahnya suatu rongga terisi likuor follikuli : 3) teka inferna, satu lapisan
yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel lebih kecil daripada sel
granulose dan 4) diluar teka interna ditemukan teka eksterna, terbentuk oleh
stroma ovarium yang terdesak. 6
18
19
3.2 Epidemiologi
20
21
22
Perdarahan abnormal
Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,
menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Gejala ini terjadi pada 30% wanita
dengan mioma uteri. Perdarahan abnormal ini dapat menyebabkan terjadinya
anemia defisiensi besi. Suatu penelitian mendapatkan data bahwa wanita dengan
mengalami perdarahan bermakna pada mioma uteri intramural (58% :13%) dan
mioma uteri intramukosum dengan miomauteri dengan asimptomatik (21%:1%). 9
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah:
-
23
Rasa nyeri
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan. Pada pertumbuhan mioma uteri yang dapat menyempitkan kanalis
servikalis sehingga menyebabkan nyeri.9
Penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan
pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan
retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada
rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan
pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.5
24
25
26
27
Dilatasi buta dan kuretase telah menjadi pilihan manajemen standar untuk
perdarahan uterus abnormal dan penyakit endometrium. Survei di Inggris pada
tahun 2002 melaporkan bahwa 2 % dari ginekolog menggunakan teknik dilatasi
buta dan kuretase untuk pengelolaan polip endometrium, dan 51% melakukan
kuretase buta setelah histeroskopi untuk menghilangkan polip.
28
hiperplasia adenomatosa. Sekitar 0,5% dari polip endometrium mengandung selsel adenokarsinoma, dimana sel-sel ini akan berkembang menjadi sel-sel kanker.
Polip dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang sedang menjalani
perawatan fertilisasi in vitro. Jika pertumbuhan polip dekat dengan saluran telur,
maka akan menjadi penyulit untuk hamil.