Anda di halaman 1dari 7

BETON POZOLAN KERTAS SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN KONSTRUKSI RUMAH

SEDERHANA YANG RAMAH LINGKUNGAN


Diposkan oleh Meylis di 17.33
Perkembangan Regulasi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH
tahun 2007, Kementrian Lingkungan Hidup) yang semakin ketat yang tercantum
dalam (UU NO.32 tahun 2009) tentang lingkungan hidup mengharuskan kita untuk
mengelola lingkungan hidup secara baik dan berkelanjutan untuk generasi
selanjutnya. Potensi pencemaran lingkungan yang berakibat buruk bagi kesehatan
manusia haruslah dapat diketahui sedini mungkin, untuk dilakukan pencegahan.
Potensi pencemaran ini dapat berupa pencemaran tanah, pencemaran air dan
pencemaran udara.
Salah satu potensi pencemaran lingkungan yang harus dikelola dengan baik
adalah pencemaran tanah akibat limbah kertas yang terdapat di lingkungan.
Permasalahannya yaitu penumpukan limbah kertas dalam jumlah yang besar.
Biasanya limbah kertas tersebut hanya ditumpuk ataupun dibakar dan belum dapat
dikelola dengan baik, sehingga apabila terkontaminasi secara langsung dengan
tanah dalam jumlah besar, akan menimbulkan pencemaran tanah, bau, dan
gangguan bagi masyarakat sekitar serta akan menggangu kestabilan unsur hara
dalam tanah. Pemanfaatan kertas limbah HVS sebagai bahan baku beton
merupakan salah satu alternatif yang dapat diaplikasikan. Selain itu pemanfaatan
kertas limbah ini juga untuk mengatasi permasalahan pembuangan limbah kertas
sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengadaan bahan bangunan
perumahan yang efisien dan dapat meningkatkan karakteristik beton.
Menurut Rahmadhon (2009), beton kertas merupakan suatu material yang
terbuat dari campuran kertas dengan Semen Portland. Kertas yang digunakan
adalah kertas bekas yang diolah menjadi bubur kertas dengan tujuan
mempermudah proses pengadukan campuran. Beton Kertas (paper concrete =
papercrete) ataupun beton dengan campuran bubur kertas (pulp) merupakan bahan
bangunan inovatif yang sudah banyak dikenal masyarakat. Pada penelitian
terdahulu beton kertas menggunakan kerikil dan pasir dimana substitusi bubur
kertas sebesar 50% dari seluruh agregat diperoleh berat jenis sebesar 1,680
sehingga telah dapat dikelompokkan sebagai beton ringan. Kuat tekan beton ringan
yang dihasilkan dari komposisi tersebut adalah 9,05 MPa pada umur 28 hari,
memiliki kekuatan yang masih di bawah beton normal. Hal ini disebabkan bubur
kertas dalam campuran beton mempunyai daya serap air yang tinggi sehingga
proses hidrasi lebih lama. Tingginya jumlah air juga mengakibatkan ikatan antar
kertas dan material-material dalam beton menjadi berkurang, untuk itu diperlukan
material alternatif yang dapat memperbaiki kekurangan tersebut sekaligus juga
dapat mengurangi berat beton.

Penggantian agregat pasir dan kerikil dengan pozzolan alam merupakan


salah satu upaya untuk menurunkan berat beton kertas karena pozzolan alam
memiliki berat jenis yang lebih kecil dibandingkan pasir dan kerikil. Pozzolan alam
juga mengandung silika dan alumina yang juga terkandung dalam semen sehingga
penggunaannya pada campuran beton kertas diharapkan dapat meningkatkan
rekatan antar partikel-beton kertas. Potensi pozzolan alam di Aceh cukup
menjanjikan karena adanya gunung berapi yang menghasilkan endapan tanah dari
hasil lapukan lahar gunung tersebut. Oleh karena itu, penggunaan pozzolan alam
dapat menjadi suatu pilihan dilihat dari ketersediaannya yang banyak.
Pada penelitian ini komposisi beton kertas terdiri dari semen, air, bubur
kertas, pasir, dan pozzolan alam. Campuran komposisi volume awal semen dan
pasir adalah 1: 3,5 dengan faktor air semen 0,35. Variasi penggunaan bubur kertas
pada porsi pasir adalah 61% sehingga komposisi volume semen-bubur-pasir adalah
1: 1,35: 2,15. Komposisi volume pasir yaitu 1,35 dari variasi tersebut akan
disubstitusikan pozzolan dengan persentase yaitu 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan
100%. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini adalah silinder berukuran 15
cm x 30 cm sebanyak 18 buah dan silinder 10 cm x 20 cm sebanyak 30 buah untuk
pengujian kuat tekan, dimana pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari.
Penelitian ini dilakukan untuk :

Mengetahui suatu komposisi campuran pozzolan alam yang optimum


terhadap pasir pada campuran beton kertas sehingga dapat digunakan sebagai
bahan konstruksi pada rumah sederhana yang berguna memberikan kontribusi
terhadap pembangunan yang bermanfaat serta ramah lingkungan bagi masyarakat;

Mengurangi limbah kertas dengan memanfaatkan penggunaaan bubur kertas


pada campuran beton sehingga lingkungan menjadi lebih bersih;

Mengurangi pemakaian kayu sebagai bahan konstruksi rumah dan


menggantinya dengan penggunaan beton pozolan kertas sehingga penebangan
kayu dapat dibatasi.
Kuat tekan yang timbul menurut American Society of Tasting
Materials (ASTM) C-39 dihitung dengan menggunakan persamaan :

Dimana :
fc

= kuat tekan beton (kg/cm2);

= beban yang diterima benda uji (kg); dan

= luas penampang benda uji (cm2)

Proporsi Campuran untuk 1 m3 Beton Kertas

Mix
Design

Material

Air

Seme
n

Bubur
Kertas
61%

Agregat 39 %
Pasir

Pozzolan
Alam

(Kg)

(Kg)

(Kg)

(Kg)

(Kg)

*PP 50

570,2

620

95,5

354,8

251,4

PP 60

570,2

620

95,5

283,8

301,6

PP 70

570,2

620

95,5

212,9

351,9

PP 80

570,2

620

95,5

141,9

402,2

PP 90

570,2

620

95,5

71

452,5

PP 100

570,2

620

95,5

502,7

*PP = Pulp (Bubur Kertas) + Pozzolan Alam

Prosedur Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari tanggal 16 Januari sampai 26 Maret


2011. Tempat penelitian yaitu di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas
Syiah Kuala.

Hasil Penelitian
1.

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Pasir


Pemeriksaan Material

Hasil
Penelitian

Teori

Referensi

2,549

2-2,6

Troxell

2,670

>2,6

Orchard

4,742

0 %-2%

Troxell

1,108

1,4 kg/l

Troxell

3,375

2,9-3,2

ASTM 2004

Berat jenis kering oven

- Berat jenis kering


permukaan

2.

Absorbsi

Berat Volume

Fineness Modulus

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Bubur Kertas


Pemeriksaan Material

Hasil Penelitian

Berat jenis kering oven

1,194

Berat Volume

0,226

Fineness Modulus

5,669

3.

4.

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Pozzolan Alam


Pemeriksaan Material

Hasil Penelitian

Berat jenis

2,170

Absorbsi

6,040

Berat Volume

1,087

Fineness Modulus

3,563

Data Pengujian Kuat Tekan

Benda Uji Silinder

Benda Uji

Pengujian Kuat Tekan Pada Benda Uji


No.Ben
da Uji

Kuat Tekan (Ton)


PP 0

PP
50

PP
60

PP
70

PP
80

PP
90

PP
100

5,90

6,80

6,20

9,20

5,60

7,00

4,50

Selinder

3,10

6,60

6,80

7,20

6,00

4,50

7,00

(10 x 20
cm)

6,00

6,00

7,00

8,80

6,50

5,50

6,00

5,50

9,00

6,20

7,80

6,00

5,50

5,00

13,5
0

7,80

7,00

8,80

6,20

4,50

5,00

14,0
0

14,5
0

18,3
0

17,2
0

12,6
0

16,0
0

16,20

14,0
0

16,0
0

19,0
0

19,0
0

12,6
0

15,0
0

13,50

12,5
0

15,5
0

17,5
0

18,0
0

16,0
0

16,0
0

14,80

Selinder
(15 x 30
cm)

* PP0

= Benda Uji Pembanding

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pozzolan alam


berpengaruh terhadap beton kertas. Dari enam variasi campuran peningkatan kuat
tekan yang paling maksimum terjadi pada penggunaan pozzolan alam terhadap
pasir sebesar 70% yaitu 106,750 kg/cm 2, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
konstruksi rumah sederhana. Berdasarkan perhitungan volume rumah tipe 36,
penggunaan pasir dapat berkurang dengan pemakaian bubur kertas sebesar
323,745 kg sehingga penggunaan pasir hanya sebesar 2162,82 kg. Penggunaan
beton pozolan kertas juga dapat mengurangi pemakaian kayu sebagai bahan
konstruksi rumah sehingga penebangan kayu dapat dibatasi.

Daftar Pustaka

1.
Anonim, 2004, Annual Book of ASTM Standard 2004, Section 4, Volume 04.02,
Concrete and Aggregates, International Standards-Worldwide.
2.

Mulyono, T., 2005, Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta.

3.
Rahmadhon, A., 2009, Susut Beton Kertas Pada Variasi Campuran,
Surabaya.

Oleh : Meylis Safriani, Rinaldi, dan Sanneti Hevianis


Pembimbing : Surya Bermansyah, ST. MT

Anda mungkin juga menyukai