PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia,
terutama untuk
memasak dan minum. Dengan pesatnya perkembangan penduduk
maka kebutuhan
khususnya air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah besar.
Air adalah
kehidupan. Kalimat itu begitu dalam maknanya, tapi sebagian besar
orang/pengambil
keputusan (pemerintah) tidak menyadarinya. Buktinya, air minum
belum termasuk
kedalam daftar kebutuhan pokok manusia. Yang umum disebut sebagai
kebutuhan
pokok adalah makanan, pakaian, dan perumahan. Lebih spesifik lagi,
khalayak sering
menyebut sembako (Sembilan bahan pokok) sebagai kebutuhan
dasar yang harus
dipenuhi. Padahal bila dipikirkan sejenak, peranan air minum/ bersih
tidak bisa
tergantikan. Bila kita tidak memiliki beras, kita masih bisa
menggantikannya dengan
singkong atau jagung. Tapi apabila tidak ada air, bahan sembako akan
menjadi barang
teronggok yang tak berguna. Memang saat ini air dapat dijumpai di manamana. Tetapi
belum tantu air itu memenuhi syarat secara kualitas untuk
diminum/dimasak.
Pencemaran terhadap sumber air minum telah sering menyebabkan
penyakitpenyakit dengan
membinasakan
Kapuas.
A.Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Pencemaran yang terjadi di sungai Kapuas
2. Kelayakan dari pengkonsumsian air sungai Kapuas
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Dapat mengetahui pencemaran yang terjadi di sungai Kapuas
2. Dapat mengetahui kelayakan dari pengkonsumsian air di sungai
Kapuas
C. Metodologi Penulisan
Dalam penulisan makalah yang berjudul Pencemaran dan
Kelayakan
Konsumsi Air Sungai Kapuas ini Penulis menggunakan metode
kepustakaan,
karena Penulis menggunakan buku-buku serta media lainnya
dalam mencari
sumber-sumber materi yang digunakan di makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pencemaran Air Kapuas
Pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada
lingkungan yang
meliputi udara, daratan dan air, baik secara fisik, kimia maupun biologi.
Makhluk
hidup, zat, energy, atau komponen penyebab pencemaran disebut
polutan. Pencemaran
sungai dapat disebabkan 3 polutan dibawah ini, yaitu:
oleh
a.
Polutan makhluk hidup atau polutan biologi, air sungai dapat tercemar
bakteri yang ada disampah dan kotoran
limbah
b.
Polutan zat disebut juga polutan kimia. Air sungai dapat tercemar oleh
kimia, seperti logam merkuri.
c. Polutan energy, disebut juga polutan fisik. Sungai dapat terkena polutan
fisik,
Penambangan Emas Tanpa Izin ini pun amat terjangkau bila dibandingkan
dengan
harga emas yang melangit. Selain Hg, kegiatan pertambangan juga
menghasilkan
cadmium dan timbal sebagai hasil dari limbah pertambangan.
buruk
2.
Pembukaan
pada sungai,
lahan untuk perkebunan kelapa sawit dapat berdampak
karena pada saat hujan, tidak ada lagi pohon yang menahan aliran air
tanah,
sehingga air akan mengalir kembali ke sungai bersama-sama tanah atau
lumpur
sehingga dapat mengakibatkan pendangkalan dan kekeruhan air sungai.
Perlu
adanya kerja sama dengan pemerintah, karena pembukaan lahan untuk
perkebunan
harus memperhatikan tata ruang wilayah agar terhindar dari dampak
lingkungan
yang merugikan masyarakat.
3. Limbah rumah tangga dan industry
Salah satu limbah yang berasal dari rumah tangga adalah deterjen (air
cucian atau
mandi) yang dibuang langsung ke sungai sedangkan limbah yang berasal
dari
industry contohnya adalah industry rumahan (home industry) pembuatan
tempe,
tahu atau kecap. Limbah ini dapat membunuh makhluk hidup yang ada di
sungai
sehingga mengganggu ekosistem biota di sungai, karena limbah
mempengaruhi
pH, dan ketersediaan oksigen di air.
4. Membuang sampah di sungai
Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan
virus,
dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang
menggunakan
sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Sampah dan
kotoran juga
memerlukan oksigen untuk porses penguraiannya, sehingga kadar
oksigen di
dalam air berkurangdan kadar CO
2
+
dan (CH
3
)
2
Hg, oleh bakteri anaerobic
didalam sedimen, merkuri dari senyawa-senyawa ini menjadi pekat di
dalam
lemak jaringan ikan (penguatan biologis) dapat mencapai 10
3
tersebut
2.
Bahan pencemar cadmium sangat mirip dengan seng, dan kedua metal
sering terlibat bersama-sama dalam siklus biogeokimia, karena kemiripan
sifat
kimianya dengan seng, cadmium dapat menggantikan seng
dalam kegiatan
enzimatis. Kedua logam tersebut berada di dalam air dengan biloks 2
+
. Cadmium
dapat berefek pada manusia, yaitu tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal,
dan
kerusakan dari sel-sel darah merah .
dari
3.
Timbale
bahan selain berasal dari limbah pertambangan juga dapat berasal
bakar yang mengandung timbale. Daya racun timbale yang akut pada
perairan
menyebabkan kerusakan hebat pada ginjal, system reproduksi, hati dan
otak, serta
system syaraf sentral dan bisa menyebabkan kematian.
organic.
4.
CO2 terdapat di dalam air, karena adanya pembusukan bahan-bahan
Kandungan CO2 yang cukup tinggi, air akan lebih bersifat korosif
(bersifat
asam/pH menurun) dan dapat membahayakan kehidupan akuatik.
eutrofikasi
5.
Unsure hara
pada yang berasal dari pupuk dapat menyebabkan
perairan. Istilah eutrofikasi berasal dari bahasa Yunani berarti nutrisi / hara
baik,
yang menjelaskan suatu kondisi dari suatu danau atau penampungan /
sumber air
DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil nilai DO dalam
air,
maka tingkat pencemarannya semakin tinggi.
pH
nilai pH limbah cair adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah. Air
yang
tidak tercemar memiliki pH antara 6,5-7,5. Air yang mempunyai pH lebih
kecil
atau lebih besar dari pH normal tidak cocok untuk kehidupan
mikroorganisme.
Beberapa parameter fisika antara lain :
organic
TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat
maupun anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan.
TDS
meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM)
atau
sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya berdasarkan definisi
diatas
seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati
saringan
yang berdiameter 2 micrometer (210
-6
meter).
suatu
EC (Electrical Conductivity) atau konduktansi adalah ukuran kemampuan
bahan untuk menghantarkan arus listrik
TSS adalah residu tersuspensi
A. Berdasarkan parameter fisika menunjukan konsentrasi rata-rata TDS
sebesar
muara Jungkat r 1.223mg/I dan TSS ( residu tersuspensi) sebesar
250mg/L, dan
daya hantar listrik (konduktivitas) sebesar 62,9 mikron/m.
B. Berdasarkan
dilakukan
tim pengukuran menggunakan parameter kimia yang
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BaPelDaDa) dan
supplier
peralatan, kadar oksigen terlarut di sungai Kapuas sebesar 4,98
mg/l,dengan pH
4,68,kepadatan terlarut 24,6 mg/l,kecepatan 1,6 m/s,tingkat kekeruhan air
22,1
KTU,saturasi 65,3 %,kadar polutan terlarut 29,6 mg/l,dan salinitas 0,0%
C. Parameter biologi menunjukkan ada atau tidaknya mikroorganisme. Di
sungai
Kapuas banyak terkandung mikroorganisme bakteri E.coli, yang
disebabkan
oleh MCK yang tidak higienis.