Anda di halaman 1dari 14

Cara mengajar tiap pengajar itu beda-beda, menurut pengalaman gw ada beberapa garis besar

dari dosen yang pernah gw alami diajar olehnya. Ada yang ngajarnya enak, ada juga yang
ngajarnya bikin ngantuk. Gw sebagai yang pernah diajar dan juga harus mengajar kadang2
mengadaptasi beberapa cara yang gw anggap perlu (tergantung kebutuhan saja). Pada dasarnya
gw ingin punya style ideal dalam ngajar, tapi prakteknya gw masih sering gagal well..berikut
ini beberapa cara mengajar yang bisa gw kategorikan

Membaca Slide : Biasanya cara mengajar seperti ini bikin ngantuk, dan kalau udah
begini mahasiswa suka males memperhatikan karena mereka akan pikir, ya ntar juga bisa
di fotokopi. Cara ini benar-benar cara yang membosankan, belum lagi kalo dosen yang
membaca slidenya suaranya pelan dan ga peduli kalo ada yang buat keributan di belakang
. Cara seperti ini efektif kalo ingin mengajar dengan cepat (slide abis mahasiswa boleh
pulang) Kadang gw adaptasi cara ini kalo gw udah terlalu lelah untuk bercerita banyak
dan gw pun ingin cepat pulang

Bercerita : Cara seperti ini sedikit lebih menarik untuk didengarkan, apalagi kalo
pengajarnya suka bercerita hal-hal yang menarik dan lucu, tapi kadang2 masalahnya
materi yang harusnya di ajarkan pada hari itu jadi ga selesai, pas ujian jadi bingung dan
malah harus belajar sendiri, cara seperti ini efektif untuk menarik perhatian kelas, tapi
kadang2 ya jadi sering keluar dari topik aja sih, belum lagi kalo tingkat pencapaian gw ga
sejalan dengan apa yang diceritakan dosennya . Cara ini kadang gw adaptasi dengan
memberikan ilustrasi-ilustrasi yangbersesuaian dengan harapan membawa imajinasi kelas
dalam penerapan teori-teori yang ada

Menulis di papan : cara seperti ini efektif kalau kita punya waktu terlalu banyak
sedangkan materinya sangat sedikit. Jadi tulis materi yang ada di papan tulis, tunggu
mahasiswa untuk menuliskannnya di catatan masing2 (kecuali mahasiswa yang berniat
fotokopi catatan temannya) dan kemudian jelaskan apa yang dituliskan di papan tulis tadi
sampai semua orang mengerti, kalau perlu di ulang berkali-kali disertai contoh yang
banyak

Latihan soal : cara ini efektif untuk pelajaran yang membutuhkan perhitungan dan
melibatkan rumus-rumus, jadi diberikan beberapa soal untuk dikerjakan di kelas, tunggu
beberapa waktu, kemudian minta mahasiswa maju untuk mengerjakan soal latihan
bergantian didepan kelas, dengan cara ini lumayan bisa menghemat tenaga, dan biasanya
mahasiswa akan lebih mengerti (terutama yang emang bisa mengerjakan ke depan kelas)

Berceramah : Bila merasa diri sudah cukup senior, bisa juga materi hari itu digantikan
dengan ceramah yang panjang dan lebar, berikan nasehat-nasehat dalam hidup ini, kalau
perlu tambahkan dengan beberapa pertanyaan yang sepertinya mudah tapi ternyata sulit
untuk didefinisikan, cara ini diulang-ulang selama beberapa minggu pertama pertemuan,
hal ini cukup berhasil memformat pola pikir mahasiswa

Memberikan ujian mendadak : ini cirikhas dosen yang ga tau mau ngapain dan kurang
persiapan, tapi kadang-kadang karena kesel ngeliat tingkah laku mahasiswa yang bandelbandel

Tugas Presentasi: disatu sisi cara seperti ini diharapkan efektif untuk membuat
mahasiswa mengerti materi dengan mantap, tapi disisi lain sebenarnya ini berguna kalau
malas ngajar, jadi biarkan mahasiswa saling mengajari

Diskusi : Cara ini hampir mirip dengan presentasi, jadi mahasiswa diberikan tugas dulu,
kemudian didiskusikan didepan kelas, dengan cara ini diharapkan mahasiswa mengerti
materi dan diberikan tambahan mengenai hal-hal yang masih kurang dimengerti

Dari semua cara diatas, gw ga bilang cara tersebut ga bagus, tapi menurut gw, cara yang baik
adalah mengkombinasikan beberapa cara sekaligus, ada baiknya menugaskan mahasiswa
membaca dulu bahan kuliah, supaya di kelas penerimaan mereka bisa lebih cepat, tapi
memberikan kepercayaan kepada mahasiswa secara penuh untuk belajar sendiri juga kurang
baik, karena menurut pengalaman gw baik sebagai dosen maupun sebagai mahasiswa, belajar
mandiri itu sangat jarang dilakukan
Buat gw, mengajar sesuatu itu harapannya yang diajar mengerti, karena itu gw akan
mengkombinasikan slide, cerita, latihan soal dan diskusi dikelas serta di bumbui sedikit ceramah
supaya mahasiswa kelas gw bisa ngerti dan punya format yang bagus . Umm..gw merasa gw
udah cukup toleran sebagai dosen, tapi dimana-mana ada mahasiswa yang suka ngelunjak,
udah dikasih hati malah minta jantung, dibaikin malah jadi kurang ajar, untuk mahasiswa seperti
itu gw ga ngasih ampunan, gw bisa tegas (dan mungkin bisa jadi ada yang jadi benci ama gw).
Well..udah cukup panjang postingan gw, anyway satu kunci untuk mendapat perhatian dari
mahasiswa adalah : mereka sangat peduli dengan yang namanya nilai, gw ga ngerti kenapa
mahasiswa umumya sangat nilai oriented, nah untuk membuat gw didengarkan biasanya gw
nyebut2 kata ujian so far cara seperti itu cukup berhasil

Udara Segar Kini Dijual di China. Pengusaha China, Chen Guangbiao, menjual udara
segar dalam kaleng minuman ringan, mirip air minum kemasan, saat China bagian
utara kembali tercekik asap beracun. Konsentrasi partikel polusi udara terkecil dan
mematikan, yang secara ilmiah disebut PM2.5, melonjak di grafik, Selasa
(29/1/2013) dini hari. Lonjakan itu merupakan yang kedua bulan ini. Ingin berita
lebih lengkap?, baca

Saya kopikan dari situs http://hanniholilaharahap.blogspot.com/2


Cara Mengajar yang Baik
Seperti apakah guru ideal itu? Setiap orang bisa menyodorkan daftar panjang berisi kriteriakriteria untuk menjawab pertanyaan ini. Daftar tadi bisa jadi merujuk pada berbagai referensi
kesiapan materi, cara memperlakukan anak didik, tingkah laku, dan lain-lainyang bisa jadi
berbeda-beda bagi setiap orang.

Tapi, daripada pusing menyusun berbagai macam kriteria, mengapa tidak kita tanya saja anakanak tentang guru yang baik menurut mereka? EENET Asia menurunkan sebuah laporan tentang
guru ideal dalam pandangan anak-anak di China dan Pakistan, tetapi agaknya berlaku pula
universal.
Simaklah beberapa komentar anak-anak di China.
Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah kami serta
membantu kami menyelesaikan masalah.
Guru Shan selalu melucu dalam kelas menulis kami dan membuat kami sangat tertarik dalam
pelajaran itu. Tanpa saya sadari, saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya
mempelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.
Dia memperlakukan tiap siswa dengan setara. Dalam kebaikan hatinya, dia tidak pernah
memihak. Sebagai murid, ini adalah hal yang paling berharga tentang guru Dalam kelas guru
Chen, kami merasa santai dan hidup (bersemangat). Dia selalu tanpa sengaja mengajukan
pertanyaan atau membuat kesalahan agar kami dapat membetulkannya. Jika kami mengatakan
sesuatu yang salah, tidak menyalahkan kami. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum:
Kesalahan Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah. Tidak seberapa
lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat tangan dan menjawab
pertanyaannya.
Anak-anak di Pakistan berpendapat tentang guru yang baik:
Guru kami tahu nama tiap anak.
Dia menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang tidak paham, dia akan mendudukan
anak itu disebelahnya dan menjelaskan lagi pelajaran itu.
Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka aap. (aap adalah bentuk sopan
kamu di Pakistan)
Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar.
Paragraf terakhir pada tulisan tersebut agaknya mengena dan menggambarkan secara jelas
bagaimana seharusnya seorang guru ideal:
Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian
penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen
pada pekerjaan mereka. Pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi
pada anak! Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anakanak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong siswa mampu belajar. Anak-anak yang
belajar dengan guru semacam itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti
les sepulang sekolah.

materi referensi:
http://hanniholilaharahap.blogspot.com/2

Cara mengajar yang baik adalah......


1. Jelas / mudah dipahami
2. Runtut
3. Bervariasi
4. Hidup
5. Kecepatan disesuaikan dengan kemampuan siswa
6. Memakai tehnologi pengajaran.

1. rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda


2. selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
3. tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan
tidak mudah emosi
4. rencanakan pengajaran anda dalam team, jika tidak mungkin konsultasikan formal
dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
5. masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
6. pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang
cepat selesai tetap punya kegiatan
7. saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. memotivasi itu bukan memuji karena
memotivasi anda perlu mendalami karakter anak yang anda ingin motivasi
8. tebarkan senyum pada seisi kelas
9. ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
10. berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
11. minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya jika ia sudah selesai
12. kurangi gaya one man show saat mengajar, kurangi semangat untuk
menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai
strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan.
13. eorang guru harus benar-benar menguasi materi yang baik yang kan di ajarkan. Jadi
siapkan bahan ajar yang ingin di sampaikan sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar.

14. Gunakan cara, bahasa, metode yang sederhana, supaya anak didik anda mudah
memahaminya.
15. ketika anda selesai menjelaskan pelajaran jangan lupa tanyakan kepada mereka
apakah mereka sudah mengerti dengan penjelasan tadi. kemudian berilah pertanyaan
kepada siswa dan sebagai umpan baliknya jangan lupa kasih penguatan kepada siswa
anda. ini akan memotivasi siswa untuk belajar.
16. Seorang guru harus mampu menghidupkan suasana kelas, dengan mengetahui
karakteristik siswa anda, maka anda akan lebih mudah menghidupkan suasana kelas .
17. Jangan terlalu serius, dan jangan terlalu santai. jadi ketika kita mengajar berilah
guyonan sehingga siswa merasa tidak jenuh pada saat proses pembelajaran berlangsung.
18. Satukan mereka dengan permainan atau game, dengan permainan yang kreatif yang
berhubungan dengan pembelajaran yang anda berikan. Selamat mencoba
19. Kiat supaya murid tidak mengantuk, juga supaya gurunya tetap segar :
20. 1. Pelajar / Mahasiswa harus Active Learning, involved in talking, listening, writing and
reading.
21. 2. Terjadi social interaction dialog
22. 3. Terjadi self directed learning
23. 4. Guru/ Dosen hanya jadi fasilitator saja, berikan materi pelajaran 5-10 persen,
selebihnya pelajar / mhs suruh cari, di perpus, internet, jurnal buku dll terus
dipresentasikan. ditanggung murid2 pada gak ngantuk. Dosen/ guru juga jadi nggak
ngantuk, kecuali kalo abis ronda or ada kerja an lain yang gak bisa dibuat pada pagi/
siang hari
24. 5. Tapi yang no 4 tuh efektif kalo mhs nya sudah semester 7, kalo murid SMP, mungkin
variasinya aja di tambah, misalnya putar video yang scientific, supaya murid2 jadi
tambah wawasan n lebih kreatif.
25. 6. Tugas utama guru membuat suasana kelas lebih hidup, kalo murid2 nya ngantuk,
berarti guru or dosennya yang salah.
26. 7. Kalo guru or dosennya yang ngantuk berarti yang salah siapa ya ? Presidennya salah ?
27. Lho kok jadi nyalahin presiden :-)
28. Itu tadi adalah bagian dari PROBLEM BASED LEARNING : Pembelajaran Berbasis
Masalah .
29. Maaf kalau bahasanya di campur2, kira2 begitulah cara ngajar di MY.

Persiapan Mengajar
Mengajar dengan baik tidak mungkin tanpa persiapan yang cukup. Memang ada beberapa dosen,
yang bangun tidur, cuci muka, dan langsung bisa mengajar dengan baik. Namun, nampaknya
tidak banyak yang seperti itu. Yang dapat seperti itu pun, materinya akan selalu sama dari waktu
ke waktu.
Mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajar adalah wujud seorang dosen menghargai diri
sendiri dan menghargai mahasiswa. Untuk mengajar dua jam di kelas, sangat mungkin
persiapannya lebih dari dua jam, atau bahkan dua hari.
Meski salah satu tugas dosen mengajar, bukan berarti dosen mengetahui semua yang akan
diajarkan sejak lama. Ilmu pengetahuan terus berkembang. Beberapa bahkan sangat cepat. Untuk
mengikuti perkembangan ini, dan memberikan yang relevan untuk mahasiswa, maka dosen pun
harus selalu belajar. Dalam kamus pedagang, aktivitas ini adalah kulakan[1]. Tanpa kulakan
dengan baik, mutu pembelajaran di kelas nampaknya tidak akan maksimal.
Jadi, sangat aneh, jika ada dosen mengajar bidang ilmu yang cepat berkembang menggunakan
buku terbitan tahun 1980an atau bahkan 1970an. Materi di kelas dalam tranparansi pun sudah
kusam karena bertahun-tahun materi tidak berubah. Dosen yang demikian ini, gagal dalam
kulakan, dan tidak menghargai dirinya sendiri dan mahasiswa.
Persiapan dosen dalam mengajar dapat dilakukan dengan banyak cara. Pertama, kulakan dengan
membaca literatur yang merekam perkembangan bidang ilmu terkini yang akan diajarkan. Buku
seringkali tidak cukup mutakhir, kadang perlu dilengkapi dengan jurnal ilmiah.
Kedua, mempersiapkan materi ajar yang bisa diserap oleh mahasiswa. Materi ini dapat berupa
buku ajar, hands-out, slide presentasi, atau kopi jurnal/bagian buku/majalah ilmiah/bahan lain
yang relevan. Materi ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami konten
perkuliahan.
Ketiga, mempersiapkan skenario pembelajaran di kelas. Skenario ini tidak harus tertulis, tetapi
bagaimana waktu dimanfaatkan di kelas, bagaimana mahasiswa dilibatkan dalam proses, dan
bagaimana materi ajar diberikan, harus sudah terpikirkan. Tetapi jika Anda mau menuliskannya,
akan sangat baik dan membantu untuk transfer pengetahuan kepada yunior-yunior Anda. Hal ini
menjadi sangat penting, jika Anda menerapkan student-centered learning.
Penggunaan bahasa yang mudah dipahami pun perlu dipertimbangkan. Ingat, tidak semua
mahasiswa datang ke kelas dengan tingkat kematangan yang sama. Saya teringat komentar
seorang mahasiswa di blog saya. Kalo dikelas gak pernah bosan mendengarkan penjelasan
bapak, bahasa yang ringan dan mudah dipahami . Menjadikan materi yang kompleks dan
cenderung sulit menjadi mudah dipahami adalah sebuah kesenangan tersendiri. Dan, seringkali

perlu pengalaman untuk menemukan yang pas. Menggunakan contoh atau metafor yang tepat
seringkali sangat membantu.
Keempat, mempersiapkan fisik dan mental. Mahasiswa akan merasa sangat tidak termotivasi jika
dosen datang terlambat, dengan wajah tidak segar, dan tidak semangat ketika mengajar. Dosen
adalah penyebar motivasi di kelas. Tanpa persiapan yang cukup, nampaknya akan sangat sulit
memotivasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Ciri-Ciri Dosen Profesional

Menjadi dosen yang profesional adalah impian setiap dosen. Mengapa? Karena itu akan
meningkatkan harga dirinya sebagai manusia. Dosen adalah peneliti dan pendidik. Ia bekerja di
perguruan tinggi yang sering disebut sebagai garba ilmiah, tempat bersemai dan berkembang
ilmu pengetahuan. Ada yang mengatakan bahwa dosen adalah peneliti yang mengajar. Ia
meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan ia juga mengajar atau mendidik caloncalon praktisi dan ilmuwan yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan menerapkan
hasil-hasil penelitian untuk memecahkan berbagai persoalan masyarakat. Pertanyaannya
sekarang adalah bagaimanakah ciri-ciri dosen yang ideal itu?
Berikut ini adalah sepuluh ciri yang telah digambarkan melalui karya Milton Hildebrand dan
Kenneth Feldman. Dosen yang memiliki semua ciri tersebut dianggap sebagai dosen yang
"hebat" oleh mahasiswa dan teman sejawat mereka serta para staf administrasi. Dosen yang
memiliki kekuatan di sebagian bidang ini (dan lemah di sebagian yang lain) dianggap sebagai
dosen yang baik oleh sebagian pengamat dan sebagai dosen yang jelek oleh pengamat yang lain.
1. Gaya Mengajar Yang Merangsang Belajar

Menyajikan kuliah dengan cara yang menarik dan melibatkan mahasiswa.

Menggunakan humor untuk membantu mempertahankan perhatian mahasiswa

Memperkuat setiap poin utama dengan memberikan rujukan, contoh, dan ilustrasi yang
bermakna

Mengaitkan materi kuliah dengan dunia mahasiswa

Mengaitkan materi kuliah pada pengalaman sebenarnya dalam dunia nyata

Memusatkan perhatian pada pelajaran yang akan menjadi bagian permanen dari
kehidupan seseorang dan akan digunakan berulang kali di luar kampus

Mengembangkan rasa ingin tahu

Menyediakan waktu untuk membuat mahasiswa secara psikologis siap untuk belajar

2. Kemampuan Untuk Berkomunikasi Secara Jelas

Menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan dapat difahami

Mampu mereduksi pengetahuan sampai pada komponen-komponennya yang paling


sederhana

Mengaitkan satu sama lain informasi yang diberikan

Mengaitkan teori, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep pada penerapan praktis

Merumuskan tujuan belajar dengan jelas dan memberitahukannya keapda mahasiswa

Menjawab pertanyaan secara tuntas dan bebas

Memberikan umpan balik secara teratur dengan cara yang mendorong mahasiswa belajar

Menjelaskan kritik yang diberikan kepada mahasiswa

3. Menguasai Materi Kuliah Yang Dipegangnya

Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang ilmu yang dikuliahkan

Memiliki pengetahuan yang mutakhir di bidang ilmu yang dikuliahkan

Memiliki komitmen terhadap bidang yang menjadi spesialisasinya (selalu membaca


literatur, menghadiri pertemuan profesional, dsb.)

Memelihara kontak dengan teman-teman sejawat di bidangnya (di dalam dan di luar
kampus)

Dapat mendemonstrasikan dan menggambarkan aspek-aspek yang penting, serta

menjelaskannya

Mengetahui materi kuliahnya dengan cukup baik sehingga dapat menekankan aspekaspeknya yang paling penting

Menunjukkan dan perbedaan dan implikasi berbagai teori dan prinsip di bidang ilmu itu

Menghubungkan fakta-fakta dan konsep-konep yang lebih penting kepada bidang studi
yang berkaitan

4. Siap dan Terorganisir

Merencanakan dengan baik kegiatan kuliah untuk satu semester, unit, minggu, sehari

Memberikan silbaus yang berisi tujuan mata kuliah, bibliografi, tugas, laporan
laboratorium, pekerjaan rumah, jadwal tes, tugas khusus, penilaian, dan pedoam

Datang ke ruang kuliah siap untuk mengajarkan topik tersebut

Menggunakan waktu kuliah secara efektif dan efisien

Menyajikan kuliah sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat melihat hubunganhubungan yang ada di dalam materi kuliah itu

Menggaris bawahi ide-ide yang utama

Menggunakan alat bantu belajar secara efektif

Memubat rangkuman untuk membantu mahasiswa mempelajari dan mengingat materi


kuliah

5. Memiliki Antusiasme Yang Dinamis

Merasa tertarik dan senang mengajar, dan menunjukkan hal itu

Secara tulus tertarik pada mata kuliah itu

Membuat belajar itu menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan

Memancarkan sikap yang positif ke arah kehidupan secara umum

Mengembangkan gaya kemanusiaannya sendiri yang unik

Mau berusaha lebih keras untuk membuat mahasiswa melakukan apapun yang
diperulukan untuk belajar

6. Memiliki Kepedulian Pribadi Terhadap Mahasiswa

Secara tulus menghormati mahasiswa dan menunjukkan sikap peduli dan siap membantu ini

Menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu mahasiswa belajar

Menyediakan waktu dan berusaha untuk mengenal mahasiswa dan kebutuhan mereka

Bekerja dengan setiap mahasiswa sebagai pribadi

Berbicara dengan mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kelas

Membantu mahasiswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri

Dihargai karena nasihat-nasihatnya pada hal-hal selain masalah kuliah, serta dalam kegiatan
di dalam kelas

7. Ketrampilan Berinteraksi

Melihat kebutuhan mahasiswa dan selalu mengikuti perkembangan kemajuan setiap


mahasiswa

Menggunakan reaksi dan umpan balik dari mahasiswa untuk meningkatkan danmemandu
tindakannya

Secara akurat membaca dan mengomunikasikan sinyal-sinyal non-verbal

Mengetahui ketika para mahasiswa tidak mengerti

Memandang mahasiswa ketika berbicara kepada mereka, di dalam atau di luar ruang kuliah-

kontak mata menunjukkan adanya kesadaran sebenarnya

Berusaha agar mahasiswa saling mengenal

Memuji prestasi mahasiswa yang berhasil untuk memotivasi belajar mereka di masa
mendatang

8. Fleksibilitas, Kreativitas, Keterbukaan

Menggunakan berbagai ragam gaya dan metode penyajian kuliah

Membagi setiap jam kuliah menjadi setidaknya tiga kegiatan yang terpisah

Bekerja dengan berbagai mahasiswa secara bebeda

Mengubah pendekatan mengajar untuk menyesuaikan dengan situasi baru

Secara berkala, mencoba ide-ide baru dan berbeda

Terus meneus mencari ide-ide, pendekatan dan metode mengajar yang baru

Terbuka terhadap saran mahasiswa mengenai isi, metode perkuliahan, dan tugas-tugas yang
diberikan kepada mahasiswa

Menggunakan individualitas dan originalitas dalam mengatur kegiatan belajar mengajar

9. Memiliki Kepribadian Yang Kuat

Memiliki integritas dan krjujuran dalam semua hubungannya dengan mahasiswa

Mengemukakan di depan semua peraturan dan persyaratan khusus tanpa ada harapan yang
disembunyikan

Tidak mengubah peraturan tanpa persetujuan mahasiswa

Sangat berhati-hati dan bertindak adil dalam memberikan nilai dan ujian

Menjaga kerahasiaan mahasiswa

Bersedia mengambil resiko untuk berbuat salah dan kemudian memperbaiki kesalahan yang
telah dibuatnya

Memiliki kesabaran dan pengertian bagi mahasiswa baru

10. Komitmen

Menunjukkan keingingan tulus untuk mengajar

Menjadikan mengajar sebagai poritas nomor satu

Menerima pembatasan dan kerja yang diperlukan menjalankan tugas secara benar

Melakukan segala apa yang diperlukan untuk selalu memberi tahu mahasiswa tentang
kemajuan, keberhasilan, dan kebutuhannya

Meminta masukan dari mahasiswa, teman sejawat, dan pegawai administrasi untuk tujuan
perbaikan

Menerima kritik dan saran sebagai tanda perubahan yang positif

Selalu mencari cara-cara mengajar yang baru dan lebih baik

Berbagi ide-ide terbaik dengan teman sejawat demi peningkatan profesional mereka

Memang akan sangat membantu kalau dosen itu terlahir sudah memiliki karisma, sifat bijak,
kehangatan, gemerlap, dan antusiasme yang dinamis. Tetapi ini bukanlah satu-satunya ciri bagi
pengajaran yang baik sekali, dan kita dapat memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang telah kita
miliki.
Mahasiswa tidak hanya termotivasi oleh antusiasme, tetapi juga termotivasi oleh organisasi,
kejelasan, keilmuan, dan teknik mengajar yang baik. Hal ini difahami oleh setiap dosen yang
benar-benar peduli dan benar-benar ingin mengajar dengan baik!
Yang juga menggembirakan adalah bahwa, bahkan perbedaan kecil pun sering cukup untuk
mempertahankan perhatian sedikit lebih baik atau menyampaiakn ide dengan lebih jelas. Kita
harus percaya pada diri kita sendiri dan bekejra keras untuk menjadi dosen sebaik mungkin, sesuai
dengan ciri-ciri kita masing-masing.
"Tidak banyak dosen yang hebat; mungkin tidak ada dosen yang selalu baik. Tetapi, banyak dosen
yang kadang-kadang hebat." (Milton Hildebrand, 1973) Kita perlu berusaha keras untuk membuat
kehebatan yang kadang-kadang ini terjadi lebih sering!

Tips Unik, Agar Menjadi Dosen Idaman Mahasiswa


Tanggal : 27 Mei 2012
Cuplik.Com - Menjadi seorang dosen atau pengajar di perguruan tinggi merupakan
sebuah prestasi sekaligus tantangan tersendiri bagi yang mengalaminya. Mulai dari
cara berpakaian, mengajar, bertutur kata, sikap berjalan, kedisiplinan, kemampuan
menguasai kelas dan bahkan model rambut dapat menjadi perhatian khusus bagi
mahasiswa(i) yang terkadang tidak disadari. Nah, untuk menjadi dosen idaman, ada
beberapa hal yang dapat diperhatikan di bawah ini:
1. Berpakaian rapi dan sederhana. Dosen yang memperhatikan kerapian
berpakaian dan penampilan selain mampu menimbulkan kepercayaan diri juga
dapat menciptakan daya tarik bagi mahasiswa(i). Oleh karena itu, sangat dianjurkan
dosen memilih pakaian yang serasi dan tidak mencolok agar mahasiswa(i)nya
tertarik mengikuti pelajaran yang diberikan.
2. Mengajar dengan penuh kesungguhan. Hampir semua dosen mampu
mengajar dengan baik, tetapi tidak semuanya mengajar dengan penuh
kesungguhan. Itu dapat terlihat dari bagaimana cara mereka memulai
pembelajaran, memberikan materi, dan menutup pembelajaran. Ketika seorang
dosen yang memulai pembelajaran dengan muka cemberut atau kurang
bersemangat dapat diindikasikan bahwa dia kurang bersungguh-sungguh untuk
menciptakan suasana menyenangkan dalam kelas. Sedangkan ketika memberikan
materi, dosen tersebut kurang meyakinkan dalam mengajar, banyak salah ucap,
memberikan contoh yang kurang bisa diterima akal sehat, menyatakan analogi
yang tidak sesuai, dengan mata lebih banyak terpusat pada buku panduan yang di
bawanya, sangat mungkin dosen tersebut benar-benar tidak bersungguh-sungguh
untuk menyiapkan dirinya mengajarkan sesuatu kepada para mahasiswa(i)nya.
3. Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan. Jika dalam
mengajar seorang dosen tidak mampu bersuara dengan lantang dan tidak bisa
didengarkan jelas oleh para mahasiswa(i) ada 2 hal yang akan terjadi. Pertama,
penjelasan dosen tersebut tidak akan diterima baik oleh mahasiswa alias tidak
dimengerti. Kedua, para mahasiswa(i) akan mengantuk karena selama 1 jam
pelajaran mereka akan disuguhi dengan penjelasan yang tidak bisa diterima jelas
oleh dua telinga mereka, yang memungkinkan terjadinya kurang perhatian,
konsentrasi, dan akhirnya mengantuk.
4. Disiplin. Banyak dosen yang menganggap dirinya adalah raja yang ingin selalu
menang sendiri padahal seharusnya raja itu melayani rakyatnya dan memberikan
kebahagiaan, bukan malah mengatur-atur sendiri kapan jadwal mengajar mereka.
Jika itu dibicarakan dengan musyawarah lalu disepakati bersama dengan
mahasiswa(i) mungkin hal itu bisa diterima, namun bagaimana yang menetapkan

jadwal secara sepihak, datang terlambat, atau tidak hadir tanpa pemberitahuan
yang jelas. Apapun namanya seorang dosen harus memberikan teladan tentang
kedisiplinan ini, selain karena bagian dari tanggung jawab juga merupakan ukuran
seberapa pantas peran dosen dalam dirinya dan seberapa tinggi penghormatannya
kepada diri sendiri dan mahasiswa(i)nya.
5. Kemampuan menguasai kelas. Semua dosen memiliki gayanya masingmasing dalam mengajar. Ada yang super serius, santai, friendly, penuh humor, atau
bahkan menakutkan. Apapun namanya, mahasiswa(i) masa kini membutuhkan
kenyamanan dan kepuasan dalam kelas bukan keterpaksaan. Itu dapat hadir dalam
jiwa mahasiswa(i) jika seorang dosen mampu mengajar dengan metode-metode
variatif dengan materi yang padat dan mudah dipahami. Selain itu, seorang dosen
juga harus pandai mengenali apa yang diinginkan mahasiswa(i) mereka, bukan
malah memaksakan mahasiswa(i)nya untuk menerima materi apapun dengan gaya
mengajar sesukanya karena itu sungguh sangat tidak adil dan merugikan
mahasiswa(i).
6. Teladan. Selain menghadirkan suasana menyenangkan dalam kelas, seorang
dosen seharusnya mampu memberikan pelayanan di luar kelas sama baiknya di
dalam kelas, seperti ketika ditugaskan sebagai dosen pembimbing skripsi, atau
apapun yang berhubungan dengan mahasiswa(i) sebaiknya dosen yang
bersangkutan selalu hadir dengan penuh keceriaan, memberikan bimbingan,
bantuan, saran, kritik yang membangun dengan niat yang bersih. Apa yang
dilakukan dosen di luar kelas setidak-tidaknya dapat memberikan image yang
positif jikalau mampu diperankan dengan baik. Mahasiswa(i) selalu menilai dalam
diam dan seharusnya semua dosen mengetahui hal itu sehingga mereka selalu ada
dan hadir dalam suasana penuh keteladanan.
Selain hal tersebut di atas, masih banyak yang perlu diperhatikan oleh seorang
dosen dalam rangka menjadikan diri mereka teladan dan idaman bagi mahasiswa(i).
Namun, yang paling utama adalah menerapkannya dengan berpikir positif dan
penuh bijaksana demi memajukan para generasi muda dan dunia pendidikan..
(ahn/alg).

Anda mungkin juga menyukai