Anda di halaman 1dari 4

1.

Wisata perkebunan sayur pangalengan


Jika ingin berwisata ke Pangalengan tidak membutuhkan waktu yang lama karena
jarak dari kota Bandung ke Pangalengan hanyalah 45 km. Sepanjang perjalanan
tersebut anda pasti tidak akan jemu-jemu untuk memuja segala pemandangan
indah berupa hamparan hijaunya perkebunan, danau, hutan, serta wisata
petualangan rafting di bandung.
Sebenarnya selain perkebunan sayuran, Pangalengan juga disebut-sebut sebagai
daerah pertanian, peternakan, hingga daerah penghasil susu murni.
Mungkin karena hawa sejuk dan juga letaknya di dataran tinggi sehingga hampir
semua profesi yang berhubungan dengan alam dapat dilakukan di Pangalengan ini.
Beberapa industri pengolahan susu sapi secara sukses mengembangkan usahanya
di daerah Pangalengan. Susu sapi tersebut diolah menjadi berbagai macam produk
baru antara lain kerupuk susu, dodol susu, permen susu atau caramel, dan noga
susu.
2. Wisata sutra bandung

Padepokan Dayang Sumbi telah berubah nama menjadi Wisata Ilmu Sutera Bandung dengan
website resmi di : www.wisatasutera.com. Padepokan Dayang Sumbi adalah pelopor Wisata
Ilmu Budidaya Ulat Sutera yang pertama di Indonesia, terletak di Bandung Timur, Kampung
Pamoyanan, Desa Mekarmanik, Jl. Arcamanik Sindanglaya Km.4, Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung.
Di desa ini kita dapat mengetahui bagaimana Budi daya Sutera, mulai dari penetasan, membuat
benang sutera sampai dengan menenun kain sutera. Kita dapat belajar pengetahuan akan ulat
sutera sekaligus memahami kebesaran Tuhan, bagaimana seekor ulat sutera dapat menghasilkan
sebuah serat yang halus, panjang dan kuat sehingga dapat menjadi produk yang indah dan
bernilai tinggi untuk dipakai.
Bagi anak-anak dan masyarakat yang tumbuh besar di kota, pengetahuan bagaimana proses ulat
sutera mengeluarkan serat adalah merupakan hal yang unik dan menarik serta menjadi
pengalaman baru yang berharga.
Kegiatan meliputi penjelasan singkat budidaya ulat sutera, dilanjutkan peninjauan ke rumah ulat,
melihat bagaimana benang sutera dibuat, melihat pembuatan kain sutera dengan ATBM ( Alat
Tenun Bukan Mesin ) dan melihat produk-produk sutera. Kegiatan kemudian dapat dilanjutkan
dengan makan siang, menyantap nasi merah dan ikan goreng kering serta sambal lalab daun
murbei.
Pendalaman materi kegiatan disesuaikan dengan tingkatan kelompok usia.

Adapula fasilitas bermain yang unik yaitu Halaman Kelinci, dimana kita dapat mengejar,
memberi makan dan menggendong kelinci, yang berlarian dengan lincah.
TIPE
KUNJUNGAN :======================================================
OPEN HOUSE
(Kunjungan dengan waktu terbatas dan digabung dengan
group lain, minimum peserta untuk tiap group 60 orang)
Biaya Kunjungan meliputi :
Pengenalan budidaya ulat sutera, meninjau rumah ulat, meninjau reeling benang sutera,
penenunan kain sutera dengan ATBM, LKS, Menangkap Jangkrik dan Bermain dengan Kelinci
di Halaman Kelinci.
1. Reservasi dan Pembayaran di muka 100% dilakukan 2 hari sebelumnya
2. Biaya Kunjungan :
Minimum peserta untuk tiap group adalah 60 peserta
Rp. ,-/peserta
3. untuk kunjungan sekolah, pengantar dikenai tarif masuk sama dengan anak sekolah Rp. 4. GRATIS 1 tiket masuk bagi GURU untuk setiap 10 anak sekolah.
5. =================================================
6. PERSONAL
(Kunjungan untuk Perorangan/Keluarga/Group Kecil)
DIPERLUKAN RESERVASI SEBELUM KEDATANGAN
7. Biaya Kunjungan meliputi :
Pengenalan budidaya ulat sutera, meninjau rumah ulat, meninjau reeling benang sutera,
penenunan kain sutera dengan ATBM dan bermain dengan Kelinci di Halaman Kelinci.
Sudah termasuk Welcome Drink dan Cinderamata berupa Buku Mengenal Ulat Sutera,
Stek Pohon Murbei dan Kepompong Ulat Sutera.
8. Pembayaran utk perorangan / keluarga dilakukan ditempat pada hari kunjungan. Untuk
Group Kecil (di atas 10 orang RESERVASI dan PEMBAYARAN PENUH 100%
dilakukan pada H-1)
9. Biaya Kunjungan :
Rp. ,- per peserta
10. =================================================
11. PRIVACY
(Kunjungan Group Tunggal, hanya 1 Group per Sesi, minimum peserta 50 orang)
12. Biaya Kunjungan meliputi :
Pengenalan budidaya ulat sutera, meninjau rumah ulat, meninjau reeling benang sutera,
penenunan kain sutera dengan ATBM, LKS, Tangkap Jangkrik, Mini Lomba, dan
Bermain dengan Kelinci di Halaman Kelinci.
Sudah termasuk Welcome Drink, serta Cinderamata berupa Buku Mengenal Ulat Sutera,
Stek Pohon Murbei dan Kepompong Ulat Sutera.

13. Reservasi dan Pembayaran dimuka 100% dilakukan 2 hari sebelumnya


14. Biaya Kunjungan : Minimum 50 peserta
Rp. ,-/peserta
untuk kunjungan sekolah, Guru dan Pengantar gratis
15. JADWAL KUNJUNGAN
16. =======================================================
17. OPEN HOUSE, PRIVACY DAN
PERSONAL
18. Senin s/d Kamis dan
Sabtu s/d Minggu
Sesi 1 : 08.00 s/d 11.00
Sesi 2 : 12.00 s/d 14.30
19. Jumat
Sesi 1 : 08.00 s/d 10.30
Sesi 2 : 12.00 s/d 14.30
20. Informasi dan Reservasi :
022 3017 1075
0813 2003 8686
0813 125 000 88
21. Website Resmi :
22. www.wisatasutera.com
3. Museum geologi bandung
4. Kebun binatang bandung,

jalan

kebun

binatang

no.6

tamansari

bandung, tiket 20.000/org. kontak person: 62222507302


5. Wisata bunga cihideung, lembang bandung
6. Taman kupu-kupu cihanjuang (butterfly park). Jalan cihanjuang km.33
no.58 desa cibaligo, tiket 10.000/org
7. Kebun strawberry dan taman bunga parongpong, bandung

8. Balai penelitian tanaman obat dan aromatika (ballitro),


bogor
Kawasan wisata Agrowidyawisata penelitian pertanian Cimanggu yang berada di
sepanjang Jalan Tentara Pelajar Bogor ini menyimpan sejuta potensi mengenai
berbagai jenis tanaman rempah, obat, aromatik, serta khasiatnya.
Sebagai kawasan wisata, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu menyajikan
pemandangan alam yang indah, nyaman dan sejuk, baik pada area perkantoran,
laboratorium, maupun pada kebun koleksi.
Di kawasan ini pengunjung bisa melihat kebun koleksi tanaman, galeri tanaman obat dan
aromatik, kebun wisata tanaman industri, kebun wisata tanaman aromatik, kebun/plot

percobaan, rumah kaca, berbagai laboratorium, ruang kultur, workshop pascapanen,


ruang pamer, dan sebagainya.
Sejak tahun 2007, kawasan agrowidyawisata penelitian pertanian Cimanggu telah banyak
dikunjungi dari berbagai kalangan. Mulai dari murid taman kanak-kanak, pelajar,
perguruan tinggi, instansi pemerintah daerah, hingga masyarakat umum.
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatic (Balittro) adalah yang paling banyak
dikunjungi wisatawan. Karena Balittro memelihara dan mengelola kebun koleksi secara
unik dengan memperkenalkan koleksi tanaman rempah, obat dan atsiri serta tanaman
industri lainnya yang memiliki beragam jenis, juga memperkenalkan produk-produk
biofarmaka yang dewasa ini banyak digemari masyarakat.
Balittro mengembangkan paket dan layanan wisata ilmiah berbasis tanaman obat dan
aromatik dengan berbagai pernak-perniknya. Materi yang diberikan beragam, mulai dari
pengenalan tanaman, khasiat tanaman, permainan, peragaan budi daya hingga pengolahan
hasil.
Ditambahkannya, untuk mengajak anak-anak untuk mengenal dan mencintai tanaman,
mengenal lebih dekat berbagai tanaman obat dan aromatik, serta khasiat dan cara
pemanfaatannya, disediakan paket wisata aku cinta tanaman. Program ini dirancang
untuk siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Selain itu, pengunjung juga dapat memilih materi lain yang diminati seperti cara
memperbanyak tanaman dan menanamnya, membuat minuman penyegar dari tanaman
yang menyehatkan, serta mengenal makanan agar-agar dengan pewarna alami yang
menyehatkan, seperti temulawak, secang, dan wortel.
Paket wisata ilmiah lainnya adalah Agroedutourism Tanaman Obat dan Aromatik bagi
siswa SMP, SMA, dan mahasiswa, serta paket Agrowidyawisata Tanaman Obat dan
Aromatik untuk umum.Ada tiga kebun wisata ilmiah yang bisa dikunjungi yaitu Kebun
Wisata Ilmiah I (KWI I) dan Kebun Wisata Ilmiah II (KWI II), dan Petak Pamer Tanaman
Rempah,Obat dan Atsiri.
Di kebun petak pamer ini pengunjung bisa melihat langsung tanaman rempah, obat dan
atsiri. Ada sekitar 260 jenis koleksi tanaman. Setiap koleksi ada keterangan lengkap,
mulai dari nama tanamannya, nama latin, bagian yang digunakan, serta pemanfaatan dan
khasiatnya, kata Kepala Kebun Percobaan Balittro, Encep Rahmat, kepada Majalah
Sains Indonesia baru-baru ini.
Ditambahkan Encep, selain berfungsi sebagai koleksi plasma nutfah tanaman obat dan
aromatik, petak pamer juga sebagai sumber genetik untuk mengembangkan komoditas
yang digunakan sebagai objek wisata agro berbasis tanaman obat dan aromatik dalam
rangka diseminasi hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai