Anda di halaman 1dari 3

17.

PERENCANAAN RUMAH SAKIT


Perencanaan Rumah Sakit dapat dibagi ke dalam dua kategori:
I. Study Kelayakan untuk perencanaan dimana Rumah Sakit akan dibangun
(penetapan lokasi)
II. Perencanaan bangunan fisik, peralatan dan fasilitas penunjang lainnya
I. Di dalam Study Kelayakan , setidaknya kita harus survey hal-hal sebagai
berikut:
a) Kebutuhan akan Rumah Sakit di area tersebut
b) Kondisi lokasi
c) Perekonomian masyarakat dimana rumah sakit tersebut akan dibangun
d) Kebutuhan calon pelanggan pada pelayanan yang akan disediakan
Rumah Sakit
e) Ketersediaan Tenaga Kerja
f) Sumber daya Financial
a. Kebutuhan untuk menganalisa lokasi Rumah Sakit: Lebih baik menunjuk
konsultan rumah sakit yang dapat melakukan survey untuk mementukan
kelayakan lokasi yang dipilih secara obyektif. Di dalam survey ini konsultan
harus menilai apakah komunitas dalam jangkaun proyek mampu
memanfaatkan pelayanan yang diberikan rumah sakit, jika komunitas dalam
jangakauan termasuk komunitas yang sejahtera maka harus dibuat rumah
sakit yang mewah atau dengan kata lain rumah sakit harus memiliki
fasilitas yang layak (diatas rata-rata fasilitas rumah sakit lain yang sudah
ada). Tranportasi, fasilitas umum, pemondokan (tempat tinggal) bagi calon
karyawan termasuk hal yang harus diperhitungkan dalam survey ini.
b. Kondisi Lokasi Rumah Sakit: Lokasi yang dipilih harus memiliki luasan
lahan yang cukup luas untuk keperluan pengembangan dikemudian hari.
Lokasi harus sesuai untuk konstruksi bangunan, tidak pada lokasi rawan
bencana, tidak pada area rawan banjir, dan harus mudah diakses dari
berbagai arah, utamanya yang berkaitan dengan fasilitas umum yang ada,
dan sebaiknya terletak pada jalur utama transportasi umum. Ketersedaiaan
sumber air mengingat kebutuhan air untuk pasien mencapai 300 400 liter
setiap harinya maka sumber air harus dipertimbangkan secara matang.
Pengolahan air limbahnya harus sudah dipertimbangkan dari awal. Muka air
tanah harus di perhitungkan agar instalasi sytem limbahnya tidak kesulitan,
dengan mengetahui muka air tanah kita dapat tentukan jenis material pipa
air yang akan dipakai. Jenis tanah juga harus dipertimbangkan untuk
efisiensi jenis fondasi yang akan di rancang. Fasilitas lain yang harus di
perhatikan adalah, sumber listrik PLN, telephone, kondisi jalan, dan kondisi
saluran pembuangan yang sudah ada.
c.

Perekonomian di area dimana rumah sakit akan di dirikan: kita harus

mempelajari kapsitas pendapatan rata-rata (kesejahteraan) masyarakat di


area tersebut sehingga kita dapat menentukan kemewahan dan
kelengkapan peralatan yang akan kita sediakan. Kita harus selalu melihat
bahwa masyarakat sekitar rumah sakit harus mampu secara ekonomi
memanfaatkan pelayanan yang kita sediakan. Fasilitas yang kita bangun
harus tersedia untuk semua kategori lapisan masyarakat.
d. Kemungkinan sebagai rumah sakit rujukan: Di dalam survey awal kita
harus menemukan apakah masyarakat dapat menggunakan pelayanan dari
institusi yang kan kita bangun, kita harus melihat keberadaan rumah sakit
tersebut akan mampu memberikan pelayanan pada masyarakat yang datang
dari luar daerah dimana RS tersebut didirikan, sehingga diperlukan fasilitas
penginapan atau sejenisnya.
e. Ketersediaan SDM: Kita harus mampu memastikan apakah tersedia
cukup tenaga paramedic dan lainnya secara langsung di area tersebut
ataukah harus didatangkan dari luar daerah, hal ini harus diperhitungkan
dari awal karena akan berkaitan dengan banyak permasalahan, yang
implikasinya adalah benilai financial.
f. Sumber Financial: Sebelum kita memulai proyek yang kita rencanakan,
kita harus menganilsa sumber financial yang ada. Sebagian besar dana yang
kita butuhkan dapat kita peroleh dari bank atau institusi pendanaan yang
lain (bank lebih aman). Kita harus merencanakan dan menghitungnya secara
detail sehingga kebutuhan semua dana harus sudah tercukupi dari awal, dan
tidak akan terjadi pemberhentian proyek ditengah jalan. Sering terjadi
perencananaan yang tidak dilakukan dengan teliti akan mengacaukan proses
pembangunan dan tidak sedikit proyek yang mangkrak. Kita harus
menghitung budged secara akurat dan mengetahui bahwa PBP nya
mencapai 7 hingga 10 tahun, baru proyek tersebut kita nyatakan
feasible :layak. Di dalam Rumah Sakit, peralatan medis sangat mahal
harganya, dan sering terjadi perkembangan peralatan medis terjadi dalam
waktu yang relative singkat. Kita harus budayakan memproses perencanaan
secara mendalam, detail dan gunakan waktu lebih lama untuk mewujudkan
perencanaan yang sempurna, dibandingkan sebaliknya. Perencanaan yang
dibuat secara cepat jadi cenderung akan mengakibatkan biaya tinggi
karena banyak terjadi perubahan dan modifikasi dalam proses
pelaksanaannya.
II. Perencanaan bangunan, peralatan dan fasilitas penunjang lainnya:
Setelah proses survey selesai dilakukan mulailah dengan perencanaan
bangunan, sebaiknya kita menunjuk perencana yang khusus menangani
proyek-proyek rumah sakit, menyiapkan master layout, untuk menentukan
posisi berbagai unit bangunan (alur). Di dalam pembuatan master plan ini
harus sudah terakomodir semua kebutuhan ruang dan dimensinya untuk
tiap-tiap departemen.

Rumah sakit dapat dibagi ke dalam rumah sakit corporate, rumah sakit
pemerintah, dan klinik swasta, atau rumah sakit umum yang akan memiliki
semua departemen dan klasifikasi rumah sakit khusus (rs mata, cancer, dll).
Sesuai kondisi perekonomian pasien dan kebutuhan komunitas di area
tersebut, ruang rawat inap dirancang. Pada beberapa tempat, kita sebaiknya
memiliki lebih banyak ruang yang mewah dan bisa jadi di tempat lain kita
lebih banyak membutuhkan ruangan standard dan umum. Untuk itu sudah
ada pedoman dari depertemen kesehatan tentang hal ini. Fasilitas lain yang
harus ada antara lain; toilet, medical store, optical store, lobby, space area,
taman, parking area, dll. Nurse station harus diposisikan pada posisi tengah,
ruang perawatan harus dikondisikan senyaman dan setenang mungkin,
reception harus memiliki atmosphere penyambutan yang hangat untuk
semua orang yang datang ke rumah sakit. Ketika kita merencanakan
pembangunan infrastruktur, kita harus memilih material yang sesuai dengan
kondisi alam Indonesia sehingga cara dan biaya maintenance akan dapat
dikontrol secara efisien.
Perencanaan dan Koordinasi dengan pihak lain yang mungkin diperlukan:
Pembelian tanah dan atau sertifikasi tanah
Legal Opinion (Pembentukan PT) oleh owner
Ijin Prinsip oleh owner
Penunjukan pembuatan Feasibility Study
Penunjukan pembuatan AMDAL
Penunjukan Perencana Khusus Rumah Sakit
Persetujuan Perencana
Penunjukan Kontraktor dan Pengawas khusus Rumah Sakit
Proses Pembangunan
Pembuatan Spesifikasi peralatan medis dan non medis (oleh konsultan
rs)
Persetuan spesifikasi peralatan medis dan non medis
Pembelian Peralatan medis dan non medis
Recruitment (top level management) oleh konsultan rs
Regristration (pengajuan Ijin Operasional)
Recruitment middle level management oleh top level management
Operasionalisasi Rumah Sakit bisa didampingi konsultan rumah sakit
Perpajakan
Langkah-langkah tersebut diatas adalah tahapan umum yang seharusnya
kita lakukan agar apa yang kita rencanakan memiliki pedoman pelaksanaan
yang setidaknya akan memberikan gambaran persiapan yang akan kita
lakukan untuk memastikan memulai investasi di bidang rumah sakit yang
kita ketahui memerlukan sumber daya yang relative besar.

Anda mungkin juga menyukai