Anda di halaman 1dari 2

BAB 6

PERENCANAAN AUDIT
Selain rencana lisan suatu perencanaan harus ditulis agar bisa tersampaikan
dengan baik. Dalam berkomunikasi esensi penting ada pada bagian
silaturahmi. Perencanaan adalah komunikasi tentang apa yang akan auditor
lakukan.
Dalam perencanaan audit, hal penting diungkapkan dalam tulisan. Ketika
bertemu dengan klien hanya sekitar 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk
menjalin kedekatan dengan klien. Hal-hal penting lainnya dapat dibaca pada
rencana tertulis.
3 alasan utama mengapa auditor melakukan perencanaan:
o Agar auditor mendapatkan bukti yang cukup dan sesuai dengan situasi
yang dihadapi
o Membantu auditor agar dapat melaksanakan audit dengan biaya yang
wajar
o Menghindarkan kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dengan
klien.
2 hal resiko penting yang harus diperhatikan oleh auditor dalam perencanaan
program audit:
o Resiko audit yang dapat diterima oleh auditor seberapa besar
auditor mau menerima lap keu yang berisi salah saji yang material dan
auditor memberi opini WTP. Biasanya auditor menentukan resiko audit
yang rendah. Kaitannya dengan kepastian. Semakin rendah resiko
audit maka semakin pasti.
o Resiko bawaan/inheren mengukur seberapa besar kemungkinan
terjadi salah saji material pada tiap akun yang akan disajikan sebelum
mempertimbangkan internal control.
Resiko ini harus ditentukan karena pemahaman terhadap kedua resiko
tersebut akan menentukan luas waktu dan cakupan terhadap
perencanaan program audit yang akan dilakukan. Kedua resiko ini adalah
dasar dr 8 langkah.
8 TAHAPAN DALAM PERENCANAAN AUDIT:
o Menerima klien dan membuat rencana awal audit
o Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha
klien
o Menilai resiko bisnis klien
o Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
o Menetapkan materialitas dan menilai resiko audit yang dapat diterima
dan resiko inheren
o Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian
o Mengumpulkan informasi untuk menilai resiko kecurangan
o Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit
Perencanaan awal audit meliputi 4 hal berikut:
o Auditor menentukan apakah akan menerima klien baru atau
melanjutkan klien lama. Keputusan ini biasanya dilakukan oleh akuntan
berpengalaman yang menduduki posisi mengambil keputusan penting.
Auditor mengambil keputusan ini pada tahap awal, sebelum terjadi
pengeluaran besar yang tidak dapat ditutup.

Mengidentifikasi alasan klien untuk melakukan audit. 2 alasan umum:


Audit itu wajib dilakukan (diatur regulasi, rutin dibuat tahunan) hasil
audit diawasi banyak pihak karena laporan keuangan dipublikasi, audit
yang diminta secara khusus contoh: apakah untuk mencari pinjaman,
untuk go public, untuk merger akuisisi, dll. Informasi ini akan
berpengaruh pada tahapan perencanaan selanjutnya. berkaitan
dengan tuntutan.
o Auditor memperoleh pemahaman yang sama dengan klien mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan audit yang dituangkan dalam
perjanjian kerja. Biasanya digambarkan oleh engagement letter yang
harus ditanda tangani oleh klien dan partner. Isi dalam perikatan
adalah ttg standar apa yg dipakai (IFRS, EMAP, ETAP, SYARIAH, DLL),
dll.
o Mengembangakan strategi audit secara keseluruhan. Strategi audit
adalah pedoman untuk melakukan audit. Dalam hal ini menentukan
staff.
Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
o Sistem stratejik untuk memahami bisnis dan bidang usaha klien:
Memahami bisnis dan bidang usaha klien
Bidang usaha dan lingk eksternal auditor harus memahami
lingkungan eksternal klien.
Operasi dan proses bisnis harus memahami sumber
keuangannya. Kalau perusahaan dagang berarti sumber
keuangannya dari kegiatan perdagangan. Faktor-faktor yang
harus dipahami auditor: sumber utama pendapatan, pelanggan
dan pemasok kunci, sumber pendanaan, mengunjungi fasilitas
dan tempat operasi klien, informasi tentang pihak-pihak yang
berelasi yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah pihak
yang mampu memberikan pengaruh.
Manajemen dan tata kelola bisnis
Tujuan dan strategi strategi ada
Pengukuran dan kinerja
Menilai resiko bisnis klien
o yang menjadi consent auditor adalah resiko audit. Kalau kesalahan saji
nya tinggi bisa jadi terjadi fraud yang dilakukan oleh manajemen.
o

Anda mungkin juga menyukai