Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG

AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016

KEPADA
BUPATI BIREUEN

PEMERINTAH GAMPONG AWE GEUTAH PAYA


KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG
KABUPATEN BIREUEN

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


KECAMATAN PEUSANGAN SIBL AH
KRUENG

GAMPONG AWE GEUTAH PAYA


Jl. Sultan Malikussaleh

KEPUTUSAN KEUCHIK GAMPONG


KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG
Nomor
: 140/001-Ds.TJW.2015/Kep/I/2016
TENTANG
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG
( LPPG )
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEUCHIEK GAMPONG,
Menimbang

: a.

b.

Mengingat

: 1.

2.

3.

4.

bahwa
agar
perencanaan,
pelaksanaan,
penatanusahaan, pelaporan dan pertangungjawaban
pelaksanaan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Gampong,
pelaksanaan
pembangunan
Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Gampong dikelola berdasarkan azas-azas
transfaran, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran perlu diatur
dengan Peraturan Desa;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Desa tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2015;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Propinsi Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4773);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang


Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4738);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun
2007 tentang Pedoman umum tata cara pelaporan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah
desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun
2014 tentang pengelollaan Keuangan Desa
Peraturan Kepala Lembaga KebijakanPengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013
tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Gampong (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 367);
Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 3 Tahun 2012
Tentang Pemerintahan Gampong;
Peraturan Bupati Bireuen
Nomor 6 Tahun 2015
tentang pengelolaan Keuangan Gampong;
Peraturan Bupati Bireuen Nomor .. tahun
tentang Pengadaan barang dan jasa di Gampong;

7.

8.

9.

10.
11

12.
13.
14.
Menetapkan :
KESATU

KEDUA

Laporan
Penyelenggaraan
PemerintahanKeuchik,
Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen Tahun
Anggaran
2015,
sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran Keputusan ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu dibuat
dan dipertanggungjawabkan kepada Bupati Bireuen,

KETIGA

sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan kewajiban


Kepala Gampong.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bireuen
Pada tanggal : 03 Januari
2016
Keuchik Gampong Awe Geutah
Paya

Tembusan :
1. Yth. Ibu Bupati BIREUEN
2. Yth. Bapak Camat PEUSANGAN
3. Yth. Ketua BPD Bireuen

MUTTAQIN

LAMPIRAN : KEPUTUSAN Keuchik


NOMOR
:
/001-Gp.
2015/Kep/I/2016
TANGGAL : 03 Januari 2016

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG


AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
B. GAMBARAN UMUM Gampong
1. Kondisi Geografis
2. Gambaran Umum Demografis
3. Kondisi Ekonomi
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Gampong
A. Visi dan Misi
B. Strategi dan Arah Kebijakan Gampong
C. Prioritas Gampong
BAB III KEWENANGAN GAMPONG
A. URUSAN HAK ASAL USUL Gampong
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tingkat Pencapaian
3. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
4. Data Perangkat Gampong
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
6. Proses Perencanaan Pembangunan
7. Sarana dan Prasarana
8. Permasalahan dan Penyelesaiannya
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tingkat Pencapaian
3. Realisasi Program dan dan Kegiatan
4. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
5. Data Perangkat Gampong
6. Alokasi dan Realisasi Anggaran
7. Permasalahan dan Penyelesaian
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
5. Sumber Dana dan Jumlah anggaran yang digunakan
6. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
7. Sarana dan Prasarana
8. Permasalahan dan Penyelesaiannya
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
1. Dasar Hukum

2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan


3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Sarana dan Prasarana

BAB V URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA


A. KERJASAMA ANTAR GAMPONG
1. Gampong yang diajak kerjasama
2. Dasar Hukum
3. Bidang Kerjasama
4. Nama Kegiatan
5. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
6. Data Perangkat Gampong
7. Sumber dan Jumlah Anggaran
8. Jangka Waktu Kerjasama
9. Hasil Kerjasama
10.
Permasalahan dan Penyelesaian
B. KERJSAMA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Mitra yang diajak kerjasama
2. Dasar Hukum
3. Bidang Kerjasama
4. Nama Kegiatan
5. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
6. Sumber dan Jumlah Anggaran
7. Jangka Waktu Kerjasama
8. Hasil Kerjasama
9. Permasalahan dan Penyelesaian
C. BATAS GAMPONG
1. Sengketa Batas Gampong
2. Penyelesaian yang dilakukan
3. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
4. Data Perangkat Gampong
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya
2. Status Bencana
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
4. Antisipasi Gampong
5. Satuan Pelaksana Kegiatan
6. Kelembagaan yang dibentuk
7. Potensi Bencana yang Diperkirakan terjadi
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang terjadi
2. Satuan pelaksana kegiatan Gampong
3. Penanggulangan dan Kendalanya
4. Keikutsertaan aparat keamanan dalam penanggulangan
5. Sumber dan Jumlah Anggaran

BAB VI PENUTUP
Bireuen, 03 Januari 2016
Keuchik Gampong Awe Geutah Paya

MUTTAQIN

BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong Akhir Tahun
Anggaran 2015 disusun dengan berdasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Gampong (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4773);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4738);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
9. Peraturan
Kepala
Lembaga
KebijakanPengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Gampong (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
10. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Gampong
B. GAMBARAN UMUM GAMPONG
1. Kondisi Geografis
Secara geografis Gampong, Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen, dilihat daribeberapa aspek tinjauan meliputi :
1) Iklim :
Curah hujan
: 2000-3000 Mm
Jumlah bulan hujan
: 6 Bulan
Suhu rata-rata harian : 20-30 C0
Bentang Wilayah
: Datar/Berbukit/Pegunungan
2) Tipologi :

Gampong
:Ya/Tidak
Gampong Pantai/Pesisir : Ya/Tidak
Gampong Sekitar Hutan : Ya/Tidak
Gampong Terisolir
: Ya/Tidak
Gampong Perbatasan dengan
kabupaten lain
: Ya/Tidak

3) Orbitasi :
Berada di Ibu Kota Kecamatan Peusangan
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan
Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan
Kendaraan umum ke Ibu Kota Kecamatan
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten
Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten
Kendaraan umum ke Ibu Kota Kabupaten
4) Batas Gampong :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

:
:
:
:

Gampong
Gampong
Gampong
Gampong

Ya / Tidak
5 Km
45 Menit
Kendaraan Roda Dua
50 Km
1,5 Jam
Kendaraan Roda 2 & 4

Aluiet
Cot Saleut
awe Geutah
Teupin Reudeup

5) Luas wilayah :
Luas wilayah Gampong adalah : 989 Ha, terdiri dari berbagai jenis
tanah yang meliputi.
2. Gambaran Umum Demografis
Dalam pelaksanaan pembangunan jumlah penduduk dapat
sebagai penentu arah kebijakan kegiatan Gampong, mengingat bahwa
aset Gampong ini, memiliki peran ganda sebagai subyek maupun obyek
kegiatan. Struktur Penduduk berdasarkan Kelompok Umur, Jenis
Kelamin dan Penyebaran pada Wilayah sebagai berikut :
a. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM):
1. UMUR :
JUMLAH/ORAN
No
KELOMPOK UMUR
G
1.
0 16 Tahun
1.034
2.
17 30 Tahun
552
3.
31 - 45 Tahun
870
4.
46 Tahun Keatas
340
Jumlah
2.796
2. JUMLAH JIWA :

1.
2.
3.
4.

Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah

Jiwa
Laki-laki
Perempuan
Kepala Keluarga

3. MUTASI PENDUDUK :

Datang

: 15 Orang

: 2.796
: 1.415
: 1.381
:
727

Orang
Orang
Orang
Orang

Pindah
Lahir
Meninggal

: 10 Orang
: 35 Orang
: 7 Orang

Perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari adanya proses


perubahan sebagaimana
tersebut pada angka 3, dan kondisi tersebut dikarenakan :
Datang, berasal dari luar Gampong, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi
Karena Perkawinan dan Pekerjaan
Pindah tempat tinggal ke Gampong -, Kabupaten Karena Perkawinan dan Pekerjaan
Meninggal Dunia disebabkan karena :
Usia.
Penyakit.

4. PENDIDIKAN :

Tingkat pendidikan masyarakat dari tahun ke tahun terus


berkembang kejenjang lebihtinggi, dengan hasil Capaian yang
lulus dari jenjang tingkatan pendidikansebagai berikut :
Pendidikan Terakhir :
1. Tamat SD/sederajat
: 139
Orang
2. SLTP
: 81
Orang
3. SLTA
: 73
Orang
4. Diploma II
:
5
Orang
5. Diploma 3
:
5
Orang
5. Sarjana
:
7
Orang

5. PENYEBARAN PENDUDUK :

Penyebaran penduduk Gampong tersebar pada wilayah


masing-masing dusun/kampong sebagaimana tersebut pada
tabel :
Duson

JUMLAH PENDUDUK
LAKIPEREMPUAN
LAKI

JUMLAH KK

Duson Putro Ti Dhalikha


Duson Peutuwa Wahud
Duson Teupin Peureulak
JUMLAH

3. Kondisi Ekonomi
a.
Potensi Unggulan Gampong
(1) Perkebunan
Komoditi sektor perkebunan yang berupa Tanaman Durian,
Karet, Kelapa Sawit, dan ini merupakan usaha produktif
masyarakat, dan memberikan sumber pendapatan pemiliknya
dan masyarakat Gampong pada umumnya. Pemasaran hasil
Perkebunan tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa
kebutuhan pasar lokal menjanjikan baik di Gampong maupun di
Kota.
(2) Peternakan

Sektor peternakan dengan beberapa jenis populasi ternak


semisal Sapi, Kerbau, Ayam, Bebek, Kambing dan lain-lainnya,
menjadi
komoditi
unggulan
Gampong,
dan
kondisi
lingkungansangat mendukung prospek ke depan Gampong
maupun pemiliknya, secara terperinci dapatkami sampaikan
sebagai berikut :
Jenis Ternak

Jumlah Ekor

Perkembangan

Produksi

/Th

Bln/Thn

Ayam Pedaging
Domba
Kerbau
Bebek

50
53
126

(3) Perikanan
Sektor Perikanan merupakan kegiatan sampingan yang dimiliki
oleh Rumah Tangga baik berupa empang/kolam/karamba
maupun pemeliharaan bentuk kolom, tingkat kepentingan usaha
perikanan ini sebagai konsumsi keluarga maupun dijual sebagai
tambahan penghasilan, latar belakang usaha ini adalah
memanfaatkan tanah dan lingkungan sekitar rumah kosong dan
memanfaatkan waktu luang. Gambaran produktifitas dari usaha
inisebagai berikut :

Pemilik

Produk Budidaya

Jenis Ikan

Produksi Bln/Thn (Rp)


Modal Awal
-

(4) Industri
Sektor industri yang dimaksudkan adalah Industri Rumah
tangga dengan berbagai jenis kegiatan yang dikelola oleh Ibu
Rumah Tangga (IRT) dan/atau Kelompok dan usaha ini telah
berkembang sejak dahulu dan membudaya di masyarakat,
hal ini didukung kebutuhan pasar cukup menjajikan, sebagai
gambaran pendapatan yang diperoleh oleh pengrajin sbb :
Biaya
Ket. Total
Total Nilai
Bahan
Jenis Industri
Nilai
Bahan
Produksi
Penolong
RT
Produksi
Baku (Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)

b.

Pertumbuhan Ekonomi
Sesuai dengan kondisi Gampong yang merupakan daerah agraris
maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian
dan/atau Peternakan, di samping sektor-sektor lainnya baik berupa

jasa industri, perkebunan, peternakan, pertukangan dan lainlainnya. Tingkat Pertumbuhan sektor lainya diluar sektor
unggulan/dominan, sangat memungkinkan berkembang apabila
adanya perhatian yang lebih dari pemerintah dengan membuka
jalur pemasaran serta pembinaan dan bantuan permodalan.

BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Gampong
A. Visi dan Misi
Agar pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
terselenggara dengan baik dan terarah perlu dicapai dengan rencana
Strategis Gampong, yaitu telah ditempuh dengan penyusunan Dokumen
dalam bentuk qanun Gampong Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Gampong Tahun 2010 s/d 2015 dengan
penjabaran program dan kegiatan setiap tahun dalam wujud Kegiatan baik
Fisik maupun nonfisik yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Gampong (RKP Gampong) tahunan yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Gampong.
Visi dan Misi Gampong merupakan implementasi dari Visi dan Misi
Kepala Gampong terpilih dengan beberapa penambahan kegiatan yang
disusun/digali berdasarkan musyawarah Gampong secara partisipatif.
1.

Visi :
TERWUJUDNYA KERJASAMA YANG BAIK ANTAR APARATUR GAMPONG
DAN TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT DAN
MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT YANG DIDUKUNG
TERTIB ADMINISTRASI DENGAN SUASANA AMAN DAN RELEGIUS .

2. Misi :
Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dengan kegiatan spesifik yang harus dilakukan, sehingga membawa
organisasi pemerintahan Gampong focus pada kegiatan tertentu. Oleh
karena itu untuk mewujudkan Visi Gampong sebagaimana tersebut diatas,
akan dijabarkan melalui Misi sebagai berikut
a. Meningkatkan Kerjasama dan Disiplin Aparatur Pemerintahan
Gampong.
b. Menyelenggarakan Kegiatan Tertib Administrasi Pemerintahan Gampong.
c. Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam dan potensi Gampong
untuk kepentingan masyarakat.
d. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal
atau non formal serta pendidikan agama yang mudah dan murah.
e. Meningkatkan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama.
B. Strategi dan Arah Kebijakan Gampong (RPJMD)
1. Strategi

a. Aparatur Pemerintah Gampong


1. Peningkatan kualitas penyelenggara Pemerintahan Gampong di
bidang Administrasi ditempuh melalui Peningkatan SDM
Perangkat Gampong.
2. Peningkatan pemahaman tugas dan fungsi perangkat Gampong,
dengan jalan Pelatihan bagi Perangkat Gampong.
3. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ditempuh melalui Peningkatan
Disiplin jam kerja.
b. Pertanian, Peternakan, Perikanan
1. Peningkatan kemampuan petani agar komoditas pertanian dan
perkebunan meningkat melalui penyuluhan .
c. Kesehatan
1. Peningkatan kualitas sehat bagi masyarakat usia dini melalui
posyandu.
2. Peningkatan kualitas hidup bagi usia lanjut dengan melalui
pendirian Posyandu Lansia.
3. Peningkatan Gizi balita dengan melalui penambahan Pemberian
Manakan Tambahan.
2. Arah Kebijakan
Strategi adalah arah kebijakan yang akan ditempuh dengan upaya
mencapai tujuan :
a. Meningkatkan sarana dan prasana infrastruktur
b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
c. Mengembangkan usaha ekonomi mikro dan menengah
d. Mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan
3. Prioritas Gampong
Untuk mencapai ketepatan sasaran pelaksanaan program kegiatan
setiap tahunnya telah ditetapkan Rencana Kerja Pembangunan
Gampong (RKP gampong) setiap tahun yang merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Lima Tahunan
dan RKP ini merupakan rel kegiatan selama 1 tahun untuk tahun 2014
berupa kegiatan Pembangunan Drainase dan saluran irigasi yang
tertuang dalam APBGampong Tahun Anggaran 2014.

BAB III
KEWENANGAN GAMPONG
A. URUSAN HAK ASAL USUL GAMPONG
Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang dimaksud Gampong adalah Kesatuan
masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Gampong, dalam
melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan Gampong,

serta pembinaan masyarakat maka Gampong selain memiliki sumber


Pendapatan Asli Gampong sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, Gampong
juga berhak untuk
mendapatkan Alokasi Dana Umum yang diterima oleh Daerah.
Di Era Otonomi, Pemerintahan Gampong juga melaksanakan
kegiatan Otonomi tersebut. Indikatornya adalah penggalian potensi
Gampong yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh dari harapan
Pemerintah Gampong karena masih kurangnya faktor pendanaan, SDM,
pendapatan masyarakat Gampong serta Pendapatan Asli Gampong yang
hingga sampai saat ini mengandalkan dari Biaya Administrasi Suratmenyurat, dan Sumbangan Pihak Ketiga (Pengusaha).
1. Pelaksanaan Kegiatan
Program-program pembangunan Gampong dilakukan dengan
Usulan-usulan dari tingkat Duson yang di musyawarahkan. Dan
ditampung pada kegiatan Dusun. Kemudian antar usulan-usulan dari
Dusun tersebut dibawa dalam Musrenbang Gampong.
Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan
Pembangunan berkala. Kegiatan pembangunan fisik untuk Gampong
masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada Dokumen
Musrenbangdes. Mengingat bahwa Gampong merupakan salah satu
Gampong Pemekaran dan Gampong Pendukung Pangan maka kegiatan
sarana dan prasarana Perhubungan, Pertanian dan perkebunan serta
Pemerintahan masih menjadi Prioritas ataupun Agenda Kegiatan
Pembangunan Fisik Gampong.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan diGampong tidak lepas dari
peran serta masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan
swadaya juga belum mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila
pelaksanaan pembangunan tersebut hanya mengandalkan swadaya.
Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian, saling percaya dan
saling mempunyai dan rasa memiliki.
Gampong tingkat pencapain pembangunannya yang paling
menonjol adalah Pelaksanaan kegiatan dana-dana ADD tahun 2013, dan
PNPM dan BKPG tahun 2013-2014. Karena dana tersebut cukup
lumayan dan dukungan swadayanya masih berjalan saat pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan. Kontribusi masyarakat juga banyak,
Sedangkan pelaksanaan dana ADD dirasa belum optimal, hal ini terjadi
karena dana ADD dananya terbatas. Penggunaanya dana ADD
diperuntukan untuk pemeliharaan-pemeliharaan serta pekerjaan baru
tetapi skala kecil.
Tingkat Pencapaian pelaksanaan program PNPM-MP melebihi
100%, karena dari tim Pelaksana Kegiatan untuk kegiatan PNPM-MP
masih bisa untuk pengembangan-pengembangan di sekitar lokasi
kegiatan tersebut. Dana ADD tingkat pencapaiannya juga bisa mencapai
100% dari semua yang telah di rencanakan. Sementara PAG Belum bisa
didistribusikan.

3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Gampong.


Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Pemerintahan Gampong
berjalan dengan baik sesuai yang telah diatur dalam Peraturan
Gampong tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah

Gampong. Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan sesuai aturan


yang berlaku, dari Aparatur Pemerintah Gampong hingga ke Duson
berjalan dengan baik, begitu juga dengan Lembaga-lembaga Gampong
yang ada.
4. Data Perangkat Gampong
Berikut diterangkan data perangkat GAMPONG.
a) Keuchik
: MUTTAQIN
b) Keurani Gampong
: SUWARDI
c) Keurani Cut Umum dan Keuangan
: IIN KURNIAWATI
d) Keurani Cut Urusan Agama Dan Adat : ADI KOSASIH
e) Kaur Pembangunan
: GENTUR
f) Bendahara
: SULASTRI
g) Petugas Data
: SAEPUDIN
h) Linmas Gampong
: 1. H. SUTION
2. UKANI
Gampong dibagi menjadi 4 Dusun. yang terdiri dari :
a. Duson Putro
Tidhalikha
b. Dusun Peutuwa Wahud
c. Duson Teupin
Peuruelak
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Semua anggaran yang telah dituangkan dalam APBGampong
sering kali belum bisa sesuai rencana. Kejadian ini biasanya disebabkan
rencana Pendapatan tidak sama dengan real di lapangan sehingga
seringnya Pendapatan lebih kecil dari Pengeluaran/Belanja baik
langsung maupun tidak langsung, pada umumnya terjadi di
APBGampong, dan untuk dana ADD dapat dikatakan tepat dan tidak
ada masalah. Semua pelaksanaan kegiatan di Gampong lebih
difokuskan pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap sangat perlu dan
darurat. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang besar
diajukan ke Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Propinsi.
Sebagai dasar operasional Pemerintah Gampong Awe Geutah paya
Untuk tahun Anggaran 2015 telah dituangkan dalm anggaran
pendapatan belanja Gampong (APBG) sesuai peraturan Gampong Nomor
1 Tahun 2015 dan perubahan APBGGampong sesuai peraturan
Gampong Nomor 02 tahun 2015, rincian alokasi dan realisasi anggaran
untuk tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut
a. Alokasi anggaran
. alokasi s/d akhir tahun anggaran
: Rp.................
. belanja s/d akhir tahun anggaran
: Rp.................
Surplus / Defisit
: Rp.................
. Pembiayaan :
- Penerimaan
: Rp.............
- Pengeluaran
: Rp.............
- Surplus / defisit : Rp.............
b. Realisasi Anggaran
Selisih anggaran dengan realisasi Pendapatan sejumlah Rp .......
Dengan rincian sebagai berikut:
. Pendapatan s/d akhir tahun anggaran
: Rp............
. realisasi s/d akhir tahun anggaran
: Rp............
Surplus / defisit
: Rp...........

Selisih anggaran dengan realisasi belanja sejumlah Rp.........,dengan Rincian Sebangai Berikut:
. Anggaran Belanja s/d Akhir tahun anggaran : Rp..............
. Realisasi Belanja s/d akhir tahun
: Rp..............
Surplus / Defisit
: Rp..............
Selisih anggaran dengan realisasi belanja sejumlah Rp.........,dengan Rincian Sebangai Berikut:
. Anggaran Pembiayaan setelah perubahan
: Rp..............
. Realisasi Pembiayaan
: Rp..............
Surplus / Defisit
: Rp..............
6. Proses Perencanaan Pembangunan
Dalam pelaksanaan Pembangunan di Gampong, system Gotong
Royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong
Royong masih menjadi sarana kerjasama antar warga dan menjalin
kebersamaan dalam pelaksanaan Pembangunan. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara
pelaksana kegiatan beserta elemen masyarakat di tingkat Duson wilayah
yang akan di bangun. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut
dilaporkan ke Tingkat Gampong. Kemudian dalam Musrenbangdes
dimasukan kedalam agenda pembangunan dan didata menjadi Rencana
Kerja tahunan Gampong (RKPgampong). Selanjutnya dimasukan ke
dalam
Rencana
Pembangunan
jangka
Menengah
Gampong
(RPJMGampong) dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan
pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan Gampong.
7. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka pemerataan pembangunan menuju kemandirian
Gampong dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Gampong,
diperlukan partisifasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan
skala Gampong. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut
diperlukan sumber dana yang dibutuhkan untuk menjaga ataupun
membangun sarana dan prasarana Gampong.
Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan Sarana
umum, seperti sarana ibadah umumnya sudah banyak yang di
Renovasi/ Rehabilitasi karena sudah banyak kerusakan yang perlu
diperbaiki agar nyaman digunakan untuk beribadah. Khusus untuk
Perkantoran Gampong belum mempunyai Gedung Pertemuan atau balai
pertemuan Gampong, dan merupakan kegiatan yang harus
diprioritaskan untuk tahun yang akan datang.
Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di Gampong
masih mengandalkan Alokasi Dana Gampong (ADD), Banyak manfaat
yang dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain:
a) Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong dalam melayani masyarakat
Gampong diharapkan lebih optimal sesuai kewenanganya.
b) Lembaga-lembaga kemasyarakatan di Gampong dapat meningkatkan
kemampuanya
dalam
hal
perencanaan,
pelaksanaan
dan

pengendalian pembangunan sarana dan prasarana Gampong


bersama dengan Pemerintah Gampong.
c) Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan di setiap pembangunan
sarana dan prasarana akan memberikan kesempatan bekerja kepada
masyarakat.
d) Partisifasi swadaya dana dan Gotong Royong tenaga/matrial menjadi
lebih oftimal.

Berikut disampaikan sarana dan prasarana Gampong yang ada :


a. Kantor Pemerintah Gampong jumlah 1 Unit ( 1 Ruangan ) 6 x 6
b. Masjid jumlah 5 buah
c. TK/Paud berjumlah 2 buah
d. Sekolah Dasar berjumlah 2 buah
e. Madrasah Diniyah berjumlah 3 Buah
f. MTs berjumlah 1 Buah
g. MA berjumlah 1 Buah
Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Gampong
8. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada
kendala. Ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pelaksanaan Pembangunan tersebut. Untuk mengantisifasi dan
menyelesaikan
masalah
tersebut
diadakan
musyawarah
agar
masyarakat mengerti dan memahami serta mendukung sepenuhnya dan
dapat berpartisifasi dalam kegiatan tersebut dan diharapkan agar semua
masyarakat merasa ikut memiliki pada sarana prasana dan pekerjaan
tersebut serta kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN
1. Pelaksanaan Kegiatan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan
Kabupaten terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan
pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan kabupaten yang terkait dalam
pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan
Gampong berhasil. Keadaan Geografis Gampong Jangkauan ke Ibu Kota
Kecamatan yang relatif dekat (5 Km) hal ini dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan Pemerintah Gampong. Pelaporan-pelaporan data
tidak menemui kendala, dan tepat waktu. Terkait perencanaan
pembangunan yang berskala besar di Gampong diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten lewat RPJMGampong. Sedangkan kegiatan
Pemerintah Gampong yang berskala kecil pelaksanaanya dilakukan oleh
Gampong, ini disebabkan karena belum adanya Penghasilan Asli
Gampong (PAGampong). Dengan Harapan semua perencanaan
pembangunan yang tertuang dalam RPJMGampong dapat terlaksana
dan didukung dari Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen dan
Pihak Propinsi Aceh.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program Gampong tidak lepas dari
peran serta masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen

masyarakat Gampong harus bersatu padu melaksanakan semua


pelaksanaan program Gampong.
Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun nonfisik
sebetulnya sudah dirasakan berhasil. Adapun jika terdapat kekurangan
merupakan hal yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program
Gampong.
Pelaksanaan ADD di tahun 2015 dana yang dianggarkan untuk
program pembangunan sepenuhnya diserahkan ke wilayah yang
membutuhkan sesuai perencanaan. Dari Pemerintah Gampong swadaya
lebih ditekankan sekali mengingat partisifasi Masyarakat sangat
dibutuhkan. Namun dalam pelaksanaanya hal tersebut juga sering
terhambat. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang
pemahaman ataupun karena yang lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak
menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun
program yang lainya.

3. Realisasi Program dan Kegiatan


Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran
Pemerintahan Gampong beserta lembaganya senantiasa mendukung
dan melaksanakan program tersebut. Namun pelaksanaanya tidak
seluruhnya mulus tetap saja ada kendala, tetapi dari pihak
pemerintahan Gampong beserta lembaganya sering diadakan sosialisasisosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga kontribusi
masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program-program
Pemerintah. Berikut disampaikan data-data pembangunan Gampong
ditahun 2015 :
N
o
1
2
3
4
5

Jenis Pembangunan
Pembangunan MCK
Saluran pembuangan
Rehab Kantor Keuchiek
Perkerasan Jalan Kp. Awe
Geutah Paya
Paving Block Kp. Awe
Geutah Paya

Sumber
anggaran
APBD
APBN
APBN

7 Unit
I Unit
1 Unit

Besaran
anggaran
220.000.000
56.000.000
81.323.854

APBN

120 Meter

100.000.000

DBH

250 Meter

25.574.051

Volume

4. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong


Dalam pelaksanaan setiap program Gampong dari jajaran
Pemerintah Gampong melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masingmasing perangkat hingga ke tingkat Duson melaksanakanya, namun
dalam kegiatan masih terdapat hambatan-hambatan. Bagi Pemerintah
Gampong apabila ada seorang ataupun sekelompok orang yang masih
belum menerima program Gampong merupakan pekerjaan yang harus
dicari penyelesainya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
Gampong, maka dari Pemerintah Gampong mengadakan musyawarah
diantara kelompok masyarakat tersebut serta melakukan pendekatanpendekatan guna memberikan pemahaman. Pekerjaannya dibagi
menurut tugas, wewenang serta jabatanya dalam setiap penyelesaian
masalah di Gampong, dan apabila di tingkat Gampong tidak ada
kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat atas.

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran


Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun nonfisik dana
yang dianggarkan dari Kabupaten didata. Proyek-proyek tersebut yang
pendanaannya skala besar diserahkan kepada Kabupaten sementara
yang relatif kecil di anggarkan di APBgampong. Untuk kegiatan
pembangunan Gampong tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik,
namun pelaksanaan kegiatan nonfisik pun dianggarkan dalam APBDes
dan tertuang dalam RPJMDes. Segala permasalahan yang menyangkut
Pemerintahan Gampong berkoordinasi dengan instansi terkait. Realisasi
pelaksanaan program Pemerintah Gampong tidak lepas dari tanggung
jawab Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten selaku Pembina dan
pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat.
6. Permasalahan dan penyelesaian
Mengingat letak berbatasan dengan Gampong-Gampong sekitar
tidak terlepas dari masalah khususnya masalah kependudukan dan
batas Gampong yang belum ditetapkan secara legalitas formal secara
hukum oleh Pihak Kabupaten, sehingga masih ada batas-batas
Gampong yang rancu dan status Penduduk yang tak jelas. Namun
demikian tidak pernah menimbulkan permasalahan yang serius dan
masih dapat di atasi secara kekeluargaan melalui pengurus RT
setempat.
Dari pihak Pemerintah Bireuen sering mengadakan kerjasama
untuk program-program masyarakat Gampong dengan Gampong
tetangga dalam pelaksanaan kegiatan Gampong sesuai dengan
perencanaan Program Gampong. Bagi Pemerintah GAMPONG terhadap
semua masalah yang timbul itu adalah suatu tantangan untuk sesuatu
kemajuan dan semua dapat diselesaikan sesuai dengan aturan yang
ada.
BAB IV
TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah
senantiasa dikoordinasikan dengan Pemerintah Gampong. Karena salah
satu fungsi Pemerintah Gampong adalah pelayanan dan perlindungan
masyarakat.
Dasar hukum tugas pembantuan ;
a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Gampong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

d. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan


Kabupaten Bireuen di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4751);
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan pemerintahan Gampong tidak lepas dari
Pembinaan dari Pihak Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai
dengan kedudukanya Pemerintah Gampong merupakan pelaksana
penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam pelaksanaan kegiatannya tugastugas pembantuan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Gampong
dilaksanakan
sesuai
kewenanganya, karena Gampong sesuai peraturan yang ada merupakan
bagian dari Pemerintah Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan
tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum,
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan pelaksanaan
tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang
ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi
kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan
tersebut, di Gampong berpedoman pada kebijakan Pemerintah
Kabupaten.
Karena pemerintahan Gampong melaksanakan kegiatannya
mengacu pada Peraturan perundangan Kabupaten Bireuen. Sedangkan
dalam Gampong pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Gampong.
Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Gampong kegiatanya tertuang
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBDes).

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti
timbul karena dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian
masyarakat yang belum mengerti dan memahami peraturan tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan Gampong saat ini masih difokuskan ke
Infrastruktur/sarana dan prasarana masyarakat karena kegiatan ini
merupakan Skala prioritas Gampong. Namun kegiatan sektor Pertanian,
ekonomi masyarakat dan Lingkungan penduduk, juga menjadi perhatian
dan tetap diupayakan dapat berjalan.
Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan Gampong
biasanya selama ini tidak pernah menjadi suatu permasalahan yang
serius dalam Masyarakat. Dalam pelaksanaan Program dan kegiatan
Gampong,
kontribusi
masyarakat
sangat
dibutuhkan
dalam
melaksanakan semua kegiatanya.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan
Dalam rangka pemerataan pembangunan Gampong menuju
kemandirian Gampong serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Gampong,

perlu adanya partisipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk


mendukung pelaksanaan pembangunan Gampong dan kegiatan lainya
perlu didukung dengan dana yang diharapkan menjadi penyangga
utama pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
Gampong. Sehingga dalam hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Kegiatan Pembangunan berdasarkan APBDes tahun 2015
bersumber dari dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp. 40.574.051,- (Empat
Puluh juta Lima Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Lima Puluh Satu Rupiah ),
Dana Gampong (DD) sebesar Rp. 276.074.354,-( Dua Ratus Tujuh Puluh
Enam Juta Tujuh Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Empat
Rupiah),
Alokasi Dana Gampong (ADD) Sebesar Rp.196.540.651 ( Seratus
Sembilan Puluh Enam Juta Lima Ratus Empat Puluh Ribu Enam Ratus
Lima Puluh Satu Rupiah ), dengan jumlah keseluruhan Sebesar Rp.
513.189.056 ( Lima Ratus Tiga Belas Juta Seratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Lima Puluh Enam Rupiah ).
6. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan Gampong sumber
pendanaannya ditopang oleh Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten
serta sumber pendapatan Gampong lainya.
Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data
yang ada serta pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang
berkepentingan. Dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan
oleh semua aparat Gampong sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya, serta melibatkan semua lembaga-lembaga difungsikan untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
7. Sarana dan Prasarana
Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun
yang lalu masih banyak yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal
ini banyaknya sarana dan Prasarana yang belum mampu didanai dari
APB-Gampong di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun tetap
dilanjutkan agar dapat di selesaikan. Hal ini terjadi karena Sumber
dana yang didapat Gampong untuk saat ini yang rutin hanyalah dana
DD, ADD belum mampu di kelola secara Maksimal.Pembangunan yang
telah direncanakan dalam APBGampong di tahun 2015 semuanya telah
dapat diselesaikan dengan target pencapaian 99 %.

8. Permasalahan dan Penyelesaian


Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di Gampong
terkadang dalam pelaksanaanya kekurangan dan ketidak cocokan
dengan keinginan Masyarakat, sehingga mengalami permasalahan.
Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan tersebut terkendala.
Permasalahan
yang
timbul
biasanya
adalah
pada
teknis
pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan semua anggaran yang telah tertuang dalam
APBGampong sering kali mengalami hambatan. Banyak rencana yang
dilaksanakan masih mengalami kekurangan pembiayaan-pembiayaan.
Namun hal tersebut di selesaikan dengan baik walaupun dana yang

dipergunakan kurang. Maka untuk mengatasinya menggunakan


langkah-langkah pendekatan dengan berbagai pihak dalam masyarakat
agar ditutupi dengan Swadaya dan sharing dana dengan Masyarakat dan
pihak Ketiga ataupun dari APB-Gampong di tahun berikutnya.
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan Gampong semua
pekerjaan yang telah tertuang dalam APBGampong maupun RPJMDes
dalam pelaksanaanya banyak membutuhkan bantuan informasi dari
Instansi terkait.
Karena dalam teknis pelaksanaannya sering sekali informasi
tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada
masyarakat, bahkan juga dana yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara No. 4437),

b)

c)
d)

e)

sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005


tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Gampong;
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Gampong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593);

2. Urusan Pemerintahan yang ditugaskan pembantuannya


Pelaksanaan Anggaran Gampong menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan,
dalam perencanaan mengandung arti bahwa anggaran Gampong
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran Gampong
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan Gampong sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Di Gampong semua perencanaan dilaksanakan oleh perangkat
dan Lembaga Gampong yang berkepentingan dalam pelaksanaan
perencanaan tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan
perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak Pemerintah Gampong
mengadakan Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang
berkepentingan untuk mendukung kegiatan Gampong tersebut.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran


Keuangan Gampong dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transfaran, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat.
Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang
diwujudkan dalam APBgampong yang setiap tahun ditetapkan dengan
peraturan Gampong. Kepala Gampong selaku kepala pemerintah di
Gampong adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Gampong
dan mewakili pemerintah Gampong dalam kepemilikan kekayaan
Gampong.
Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan Gampong adalah:
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBgampong;
b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang dan jasa
Gampong;
c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik Gampong;
d. Menetapkan
bendahara
penerimaan
dan/atau
bendahara
pengeluaran;
e. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan Gampong;
f. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang
milik Gampong; serta
g. Koordinator pengelolaan keuangan Gampong bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas kepada Kepala Gampong.
Pada akhir tahun Anggaran 2015, sumber dan pendapatan
Gampong dalam Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp.
513.189.056,- (Lima Ratus Tiga Belas Juta Seratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Lima Puluh Enam Rupiah) yang bersumber dari Dana
Gampong (DD), Alokasi Dana Gampong (ADD) dan Dana Bagi Hasil.
4. Sarana dan Prasarana
Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan
prasarana (Rehab Gedung Kantor Gampong, Paving Blook dan
Perkerasan Jalan Lingkungan) di Kampung Warunglame, Bireuen dan
Wanasari yang dalam pelaksanaaanya tidak mencapai target, Hal ini
terjadi karena pada saat pelaksanaan kegiatan harga matrial tidak
stabil sehingga pencapaian Target didorong dengan swadaya dan gotongroyong.
Untuk melanjutkan kegiatan sarana Prasarana lainnya yang
belum dilaksanakan rencana pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun
berikutnya.

BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA
A. KERJASAMA ANTAR GAMPONG
1. Gampong yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
yang tertuang dalam APBGampong disebutkan bahwa semua
pelaksanaan pembangunan baik fisik dan nonfisik dituangkan tersendiri
ke dalam RPJMGampong.
Pelaksanaan RPJMGampong mengacu pada APBGampong yang
ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar
Gampong, sampai saat ini pelaksanaan Kerjasama Antar Gampong
belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang
pelaksanaanya dengan Gampong lain.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4389);
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
c. Undang undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Gampong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Gampong, pedoman tentang pembentukan dan mekanisme
penyusunan peraturan Gampong, perlu diatur dengan Peraturan
Daerah;
3. Bidang Kerjasama
Dalam kegiatan kerjasama antar Gampong sebetulnya banyak
sekali kegiatan yang bisa direncanakan dan dilaksanakan, namun hal
tersebut saat ini belum terlaksana, Karena pelaksanaan RPJMGampong
belum semuanya terlaksana.
4. Nama Kegiatan
Untuk jenis pekerjaan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai
dengan jenis dan macam kerjasamanya diantara Gampong yang
bersangkutan, namun karena belum adanya kerjasama maka belum ada
yang berikan nama kegiatan tersebut.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran


Kebutuhan dana dalam pelaksanaan kerjasama antar Gampong
disesuaikan dengan jenis kegiatanya. Sumber pendanaanya diambil dari
dana-dana yang tertuang dalam RPJMGampong maupun APBGampong
Gampong dan Gampong sekitar yang akan diajak kerjasama. Untuk
pelaksanaanya pada tahun ini masih sebatas Rencana dan belum ada
Realisasi kegiatanya. Karena pekerjaan yang dilaksanakan dengan
melibatkan Gampong sekitar belum ada, namun telah tertuang dalam
RPJMGampong maupun APBGampong.
6. Jangka Waktu Kerjasama
Kerjasama Antar Gampong memerlukan pemikiran waktu yang
panjang, karena semua perencanaanya melalui beberapa tahapan dan
persetujuan khususnya dari masyarakat.
Karena dalam penentuan pendapat serta persetujuan sering ada
permasalahan maupun kendala. Untung ruginya juga diperhitungkan
dalam melaksanakan kerjasama tersebut. Jangka waktu pelaksanaan
kerjasama antar Gampong saat ini belum ditentukan karena belum ada
pelaksanaan kerjasama antar Gampong.
7. Hasil Kerjasama
Biasanya dari hasil kerjasama sebelumnya diadakan penanda
tanganan kerjasama (MoU). Di Gampong tahun ini belum melaksanakan
satupun kerjasama antar Gampong. Karena belum ada pekerjaan
ataupun pelaksanaan kegiatan. Kerjasama antar Gampong yang
dilaksanakan saat ini sekitar permasalahan warga masyarakat,
perselisihan warga antar Gampong dan lain sebagainya.
8. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesainya
dilaksanakan dengan azas kekeluargaan. Saat ini yang sering
dilaksanakan kerja sama antar Gampong masih sekitar penyelesaian
sengketa warga. Dan apabila dalam musyawarah tersebut belum berhasil
maka diselesaikan ketingkat atasnya. Namun permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan fisik saat ini belum dilaksanakan.
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Mitra Yang diajak Kerjasama.
Dalam pelaksanaan kerjasama Dengan Pihak Ketiga sampai saat
ini hanya pada kerjasama dengan Puskemmas dan UPT Pertanian
Kecamatan Peusangan Peusangan Siblah Krueng.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
b. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438),
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Gampong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587)
d. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Gampong;
3. Bidang Kerjasama
Bidang kerjasama yang direncanakan akan dilaksanakan adalah
Kesehatan dan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani.
4. Nama Kegiatan
Dalam pelaksanaan kerjasama diberbagai bidang, setiap kegiatan
belum tentu ada nama dan jenis kegiatanya. Pemerintah Gampong
memberi Nama Kegiatan tersebut yaitu Peningkatan Kapasitas Kelompok
Tani dan Kesadaran Masyarakat terhadap Prilaku Pola Hidup Bersih dan

Sehat, yang selanjutnya menghasilkan kegiatan pengkeriditan jamban


sehat bagi masyarakat kurang mampu.
5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Gampong
Untuk Pelaksana Kegiatan tersebut diberikan kepada perangkat
Gampong dalam penanganan Administrasi oleh Sekretaris Gampong dan
Keuangannya oleh Bendahara Gampong.
6. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam melaksanakan kegiatan kerjasama ini sumber dana dari
Pihak Ketiga dengan jumlah anggaran untuk Peningkatan Kapasitas
Kelompok Tani dan PHBS masih swadaya masyarakat yang berjumlah
Rp. 5.000.000,-/Tahun, Namun masih banyak kendala yang dihadapi
sehingga ada beberapa masyarakat sampai saat ini belum sadar
terhadap Pertanian dan Kesehatan.
7. Jangka Waktu kerjasama
Jangka Waktu Kerjasama hanya 1 (satu) tahun, dan setelah itu
dapat dilanjutkan kembali selama kurun waktu kerjasama dipandang
dapat memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
8. Hasil Kerjasama
Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan
menumbuhkan rasa saling membutuhkan. Namun dengan adanya
kerjasama bersama pihak lain maka permasalahan masing-masing
pihak dapat teratasi.
9. Permasalahan dan Penyelesaian
Dalam suatu kerjasama permasalahan yang timbul biasanya
karena kurang kesepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan atau
ikatan perjanjian, sehingga pada saatnya ada kesepakatan yang tidak
ditepati. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka pihak yang akan
diajak kerjasama supaya diadakan sosialisasi sebelum melaksanakan
kegiatan kerjasama tersebut.
C. BATAS GAMPONG
1. Batas Gampong

Batas Gampong merupakan batas wilayah administratif didalam


Pemerintahan Gampong yang dikuatkan dengan perundang-undangan
yang berlaku.
a.
b.
c.
d.

Berikut adalah Batas- batas Gampong;


Batas Gampong sebelah Utara
: Aluet
Batas Gampong sebelah Timur
: Cot Saleut
Batas Gampong sebelah Selatan
: Awe Geutah Induk
Batas Gampong sebelah Barat
: Teupin Reudeup

Sengketa masalah Batas Gampong dengan Gampong-Gampong yang


berbatasan secara umum sampai saat ini tidak pernah terjadi apa lagi
sampai menimbulkan masalah. Akan tetapi untuk mengantisifasi hal
tersebut agar tidak terjadi, perlu Penetapan oleh Pemerintah Kabupaten
yang sampai saat ini belum pernah dimiliki oleh Gampong sejak
Kepemimpinan Kepala Gampong saat ini.
2. Penyelesaian yang dilakukan
Didalam kehidupan bermasyarakat permasalahan sangat kompleks
dan bervariasi. Jenis permasalahan akibat batas Gampong di Gampong
belum ada permasalahan yang menonjol.
Karena di masing- masing Gampong sudah ada sosialisasi diantara
beberapa Gampong kepada masyarakat. Untuk menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan maka Pemerintah Gampong mengadakan Sosialisasi
pada masyarakat tentang batas Gampong dan yang sejenisnya.

3. Satuan Pelaksanaan Kegiatan


Untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisifasi permasalahan
batas Gampong, pihak Pemerintah Gampong memberikan tugas kepada
perangkat Gampong dan dibantu masyarakat Gampong setempat yang
berkepentingan dengan hal tersebut, seperti RW dan RT setempat.
4. Data Perangkat Gampong
a.
M. JAMIL,S.PD, Jabatan kepala Gampong
Tugas dan kewenangannya adalah menyelenggarakan
urusan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan yang
menjadi
kewenanganya,menyelenggarakan
tugas
umum
Pemerintahan dan melaksanakan tugas pembantuan dari
Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten,
sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Gampong,
dan sebagainya.
b.
WARDAH. S,SOS, Jabatan Sekretaris Gampong
Sebagian tugas dan wewenangnya adalah menjalankan
administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan
diGampong serta memberikan pelayanan teknis administrasi
kepada seluruh satuan Organisasi Pemerintah Gampong, Sebagai
Koordinator Keuangan Gampong dan lain sebagainya.
c.
NURLI, Kerani Cut Urusan Pemerintahan
Sebagian tugas dan wewenangnya adalah penyusunan
rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan,
Penyusunan program dan pengadministrasian di bidang
kependudukan dan catatan sipil serta administrasi pertanahan,
Sebagai PTPKD dan lain sebagainya.

a. DEWI
APRIANI
PANGGABEAN,SE
Keurani Cut
Urusan
kependudukan
Sebagian unsure pembantu keurani mukim dan bidang tugasnya
d. YULIZAR. S,SOS, Keurani Cut Urusan Pemerintahan dan
Permbangunan mempunyai tugas Membantu Keurani Mukim
Sebagian
tugasnya
adalah
Melaksanakan
Administrasi
Pependudukan, kesehatan, laporan Pertangguang jawaban Bidang
Keamanan, pemilihan, perekonomian.
e.
RUDI SUTARANA. S, SOS, Jabatan Bendahara
Sebagian tugasnya melakukan pengadministrasian sehari-hari di
bidang keuangan, Membantu KAUR Umum dan Keuangan dan
lainnya sebagainya.
f.
Masykur, Se Jabatan Sebagai Petugas Komputer
Sebagian tugasnya melakukan Susunan Penyusunan dan
Pengolahan Data
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulanganya
Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah
Gampong berkoordinasi dengan Instansi terkait dan sebelumnya
mengambil tindakan Penanganan sementara bersama masyarakat sesuai
kemampuan yang ada dalam rangka menangani bencana tersebut.
2. Status Bencana
Pelaksanaan penanggulangan bencana di Gampong dilaksanakan
oleh Karang Taruna Peusangan Siblah Krueng. Petugas tersebut
bertugas mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya
dengan instansi yang terkait yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi tingkat Kabupaten maupun Propinsi.
Petugas ini terdiri dari unsur Perangkat Gampong, Tokoh Pemuda dan
Masyarakat. Koordinasi dilakukan dengan melihat jenis bencana yang

terjadi. Apabila bencana alam tersebut terjadi dan tidak bisa bisa diatasi
oleh Petugas setempat, maka pihak Gampong berkoordinasi dengan
pihak Kecamatan untuk diteruskan ke Dinas terkait tersebut.
Penanganan bencana tersebut melihat Status Bencana serta bahaya dan
penanggulangannya. Dalam keadaan demikian Koordinasi dengan
instansi terkait sangat diperlukan.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam penanganan semua Bencana Alam memerlukan biaya, Di
Kabupaten untuk Anggaran Bencana Alam belum dianggarkan. Namun
apabila terjadi bencana maka Pemerintah Gampong akan mencarikan
Solusi untuk mendapatkan dana darurat, dana yang diambil sumbernya
dari Pendapatan Asli Gampong dan apabila terjadi dan tingkat
kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penanganan tersebut
diserahkan pada Pihak Kabupaten atau Propinsi.
4. Antisipasi Gampong
Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam, Pemerintah
Gampong mengadakan musyawarah dengan Masyarakat agar menjaga

dan memperbaiki Tanggul yang berada di Pinggir Sungai yang sering


Rusak sehingga luapan air sungai masuk ke pemukiman.
5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Gampong
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana alam, petugas
yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari, Aparatur Gampong
dan Masyarakat.
6. Kelembagaan yang dibentuk
Kelembagaan di gampong dalam kaitannya dengan
penanganan bencana alam belum dibentuk secara Khusus.

tugas

7. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi


Secara Geografis Gampong keadaan pertanahannya adalah
pegunungan dan Bebukitan, maka potensi bencana sangat tinggi.
E. PENYENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan Yang terjadi
Dalam melaksanakan ketertiban umum, di Gampong dibentuk
Karang Taruna yang dibantu oleh Babinsa dan Babinmas. Untuk tahun
2015 gangguan keamanan yang disebabkan oleh pencurian tidak ada.
Kerukunan masyarakat terjaga walaupun imbas program bantuan
kepada masyarakat terjadi kecemburuan sosial, namun hal tersebut
dapat diatasi dan diadakan pembinaan dan pemahaman tentang
program bantuan dari pemerintah yang ditujukan kepada warga miskin
Gampong.
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Gampong
Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Gampong
dibantu Karang Taruna, BABINKAMTIBMAS/POSMAS, dan BABINSA
yang bertugas menyelesaikan permasalahan dan Ketertiban Umum
tingkat Gampong, baik perselisihan warga maupun kejadian lainya.
3. Penanggulangan dan Kendalanya
Penanggulangan
ketertiban
umum
jarang
mendapatkan
hambatan, keadaan umumnya kondusif dan apabila ada gejolak-gejolak
kecil dilapanangan cepat di atasi dengan cara Kekeluargaan.
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan
Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan Ketertiban umum,
pihak Pemerintah Gampong selalu berkoordinasi dengan BABINSA dan
BABINKAMTIBMAS/POLMAS serta Karang Taruna

5. Sumber dan Jumlah Anggaran


Pelaksanaan
penyelenggaraan
ketertiban
umum
dalam
APBGampong sampai saat belum dianggarkan, Mengingat Sumber dan
besarnya Anggaran yang ada masih belum mampu untuk mendanai
kegiatan tersebut
BAB VI
PENUTUP

Demikian Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Gampong (LPPD)


Bireuen ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan sangat Sederhana sehingga
masih sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mohon kritik dan saran
demi menuju kearah perbaikan.

Bireuen, 03 Januari 2016


Gampong

MUTTAQIN

BERITA ACARA
RAPAT TUHA PEUET

Pada hari ini selasa tanggal 30 Agustus 2016 Badan permusyawaratan


Gampong (Tuha Peuet) gampong Mukim, Tuha Peuet telah mengadakan rapat
Paripurna Tuha Peuet Gampong dengan agenda:
-

Laporan penyelenggaraan pemerintah gampong (LPPG) T.A.2015


Laporan akhir Masa Jabatan (LAMJ) T.A 2016
Rapat dihadiri oleh ketua dan seluruh anggota Tuha Peuet (Daftar hadir

terlampir). Dalam rapat tersebut telah diperoleh kata sepakat mengenai


pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikit.
MENYETUJUI/ MENERIMA:
-

Laporan penyelenggaraan pemerintah gampong (LPPG) T.A.2015


- Laporan akhir Masa Jabatan (LAMJ) T.A 2016
Demikian Berita Acara rapat Badan Permusyawaratan gampong Mukim

Ini kami buat Untuk dipergunakan Sebagai Mestinya

Gampong Mukim 30 Agustus 2015


Tuha Peuet gampong Mukim
Peutuha

M. JAMIL,S.Pd

DAFTAR HADIR

Agendan

: Rapat Tuha Peuet Gampong Mukim

Hari/tanggal

: 30 Agustus 2016

Waktu

: Pukul 08.00 s.d. 10.00 wib

Tempat

: Menasah Gampong Mukim

NO

NAMA

JABATAN

TANDA TANGAN

1.

M. JASMIL, S.PD

Peutuha Tuha Peut

2.

WARDAH, S.SOS

Wakil Peutuha

3.

NURLI

Keurani Tuha Peuet

4.

SUSI HARTINI, S.SOS

Anggota Tuha Peuet

5.

YULIZAR

Anggota Tuha Peuet

6.

RUDI SUTARNA. S.SOS

Anggota Tuha Peuet

7.

ERMA SURYANI. S,SOS

Anggota Tuha Peuet

Tuha Peuet Gampong Mukim


Peutuha

M. JAMIL, S.PD

Anda mungkin juga menyukai