LPPG Desa 2016
LPPG Desa 2016
KEPADA
BUPATI BIREUEN
: a.
b.
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
bahwa
agar
perencanaan,
pelaksanaan,
penatanusahaan, pelaporan dan pertangungjawaban
pelaksanaan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Gampong,
pelaksanaan
pembangunan
Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Gampong dikelola berdasarkan azas-azas
transfaran, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran perlu diatur
dengan Peraturan Desa;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Desa tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2015;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Propinsi Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
Laporan
Penyelenggaraan
PemerintahanKeuchik,
Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen Tahun
Anggaran
2015,
sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran Keputusan ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu dibuat
dan dipertanggungjawabkan kepada Bupati Bireuen,
KETIGA
Tembusan :
1. Yth. Ibu Bupati BIREUEN
2. Yth. Bapak Camat PEUSANGAN
3. Yth. Ketua BPD Bireuen
MUTTAQIN
BAB VI PENUTUP
Bireuen, 03 Januari 2016
Keuchik Gampong Awe Geutah Paya
MUTTAQIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong Akhir Tahun
Anggaran 2015 disusun dengan berdasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Gampong (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4773);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4738);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
9. Peraturan
Kepala
Lembaga
KebijakanPengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Gampong (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
10. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Gampong
B. GAMBARAN UMUM GAMPONG
1. Kondisi Geografis
Secara geografis Gampong, Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen, dilihat daribeberapa aspek tinjauan meliputi :
1) Iklim :
Curah hujan
: 2000-3000 Mm
Jumlah bulan hujan
: 6 Bulan
Suhu rata-rata harian : 20-30 C0
Bentang Wilayah
: Datar/Berbukit/Pegunungan
2) Tipologi :
Gampong
:Ya/Tidak
Gampong Pantai/Pesisir : Ya/Tidak
Gampong Sekitar Hutan : Ya/Tidak
Gampong Terisolir
: Ya/Tidak
Gampong Perbatasan dengan
kabupaten lain
: Ya/Tidak
3) Orbitasi :
Berada di Ibu Kota Kecamatan Peusangan
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan
Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan
Kendaraan umum ke Ibu Kota Kecamatan
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten
Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten
Kendaraan umum ke Ibu Kota Kabupaten
4) Batas Gampong :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
:
:
:
:
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
Ya / Tidak
5 Km
45 Menit
Kendaraan Roda Dua
50 Km
1,5 Jam
Kendaraan Roda 2 & 4
Aluiet
Cot Saleut
awe Geutah
Teupin Reudeup
5) Luas wilayah :
Luas wilayah Gampong adalah : 989 Ha, terdiri dari berbagai jenis
tanah yang meliputi.
2. Gambaran Umum Demografis
Dalam pelaksanaan pembangunan jumlah penduduk dapat
sebagai penentu arah kebijakan kegiatan Gampong, mengingat bahwa
aset Gampong ini, memiliki peran ganda sebagai subyek maupun obyek
kegiatan. Struktur Penduduk berdasarkan Kelompok Umur, Jenis
Kelamin dan Penyebaran pada Wilayah sebagai berikut :
a. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM):
1. UMUR :
JUMLAH/ORAN
No
KELOMPOK UMUR
G
1.
0 16 Tahun
1.034
2.
17 30 Tahun
552
3.
31 - 45 Tahun
870
4.
46 Tahun Keatas
340
Jumlah
2.796
2. JUMLAH JIWA :
1.
2.
3.
4.
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jiwa
Laki-laki
Perempuan
Kepala Keluarga
3. MUTASI PENDUDUK :
Datang
: 15 Orang
: 2.796
: 1.415
: 1.381
:
727
Orang
Orang
Orang
Orang
Pindah
Lahir
Meninggal
: 10 Orang
: 35 Orang
: 7 Orang
4. PENDIDIKAN :
5. PENYEBARAN PENDUDUK :
JUMLAH PENDUDUK
LAKIPEREMPUAN
LAKI
JUMLAH KK
3. Kondisi Ekonomi
a.
Potensi Unggulan Gampong
(1) Perkebunan
Komoditi sektor perkebunan yang berupa Tanaman Durian,
Karet, Kelapa Sawit, dan ini merupakan usaha produktif
masyarakat, dan memberikan sumber pendapatan pemiliknya
dan masyarakat Gampong pada umumnya. Pemasaran hasil
Perkebunan tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa
kebutuhan pasar lokal menjanjikan baik di Gampong maupun di
Kota.
(2) Peternakan
Jumlah Ekor
Perkembangan
Produksi
/Th
Bln/Thn
Ayam Pedaging
Domba
Kerbau
Bebek
50
53
126
(3) Perikanan
Sektor Perikanan merupakan kegiatan sampingan yang dimiliki
oleh Rumah Tangga baik berupa empang/kolam/karamba
maupun pemeliharaan bentuk kolom, tingkat kepentingan usaha
perikanan ini sebagai konsumsi keluarga maupun dijual sebagai
tambahan penghasilan, latar belakang usaha ini adalah
memanfaatkan tanah dan lingkungan sekitar rumah kosong dan
memanfaatkan waktu luang. Gambaran produktifitas dari usaha
inisebagai berikut :
Pemilik
Produk Budidaya
Jenis Ikan
(4) Industri
Sektor industri yang dimaksudkan adalah Industri Rumah
tangga dengan berbagai jenis kegiatan yang dikelola oleh Ibu
Rumah Tangga (IRT) dan/atau Kelompok dan usaha ini telah
berkembang sejak dahulu dan membudaya di masyarakat,
hal ini didukung kebutuhan pasar cukup menjajikan, sebagai
gambaran pendapatan yang diperoleh oleh pengrajin sbb :
Biaya
Ket. Total
Total Nilai
Bahan
Jenis Industri
Nilai
Bahan
Produksi
Penolong
RT
Produksi
Baku (Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
b.
Pertumbuhan Ekonomi
Sesuai dengan kondisi Gampong yang merupakan daerah agraris
maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian
dan/atau Peternakan, di samping sektor-sektor lainnya baik berupa
jasa industri, perkebunan, peternakan, pertukangan dan lainlainnya. Tingkat Pertumbuhan sektor lainya diluar sektor
unggulan/dominan, sangat memungkinkan berkembang apabila
adanya perhatian yang lebih dari pemerintah dengan membuka
jalur pemasaran serta pembinaan dan bantuan permodalan.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Gampong
A. Visi dan Misi
Agar pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
terselenggara dengan baik dan terarah perlu dicapai dengan rencana
Strategis Gampong, yaitu telah ditempuh dengan penyusunan Dokumen
dalam bentuk qanun Gampong Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Gampong Tahun 2010 s/d 2015 dengan
penjabaran program dan kegiatan setiap tahun dalam wujud Kegiatan baik
Fisik maupun nonfisik yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Gampong (RKP Gampong) tahunan yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Gampong.
Visi dan Misi Gampong merupakan implementasi dari Visi dan Misi
Kepala Gampong terpilih dengan beberapa penambahan kegiatan yang
disusun/digali berdasarkan musyawarah Gampong secara partisipatif.
1.
Visi :
TERWUJUDNYA KERJASAMA YANG BAIK ANTAR APARATUR GAMPONG
DAN TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT DAN
MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT YANG DIDUKUNG
TERTIB ADMINISTRASI DENGAN SUASANA AMAN DAN RELEGIUS .
2. Misi :
Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dengan kegiatan spesifik yang harus dilakukan, sehingga membawa
organisasi pemerintahan Gampong focus pada kegiatan tertentu. Oleh
karena itu untuk mewujudkan Visi Gampong sebagaimana tersebut diatas,
akan dijabarkan melalui Misi sebagai berikut
a. Meningkatkan Kerjasama dan Disiplin Aparatur Pemerintahan
Gampong.
b. Menyelenggarakan Kegiatan Tertib Administrasi Pemerintahan Gampong.
c. Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam dan potensi Gampong
untuk kepentingan masyarakat.
d. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal
atau non formal serta pendidikan agama yang mudah dan murah.
e. Meningkatkan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama.
B. Strategi dan Arah Kebijakan Gampong (RPJMD)
1. Strategi
BAB III
KEWENANGAN GAMPONG
A. URUSAN HAK ASAL USUL GAMPONG
Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang dimaksud Gampong adalah Kesatuan
masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Gampong, dalam
melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan Gampong,
Selisih anggaran dengan realisasi belanja sejumlah Rp.........,dengan Rincian Sebangai Berikut:
. Anggaran Belanja s/d Akhir tahun anggaran : Rp..............
. Realisasi Belanja s/d akhir tahun
: Rp..............
Surplus / Defisit
: Rp..............
Selisih anggaran dengan realisasi belanja sejumlah Rp.........,dengan Rincian Sebangai Berikut:
. Anggaran Pembiayaan setelah perubahan
: Rp..............
. Realisasi Pembiayaan
: Rp..............
Surplus / Defisit
: Rp..............
6. Proses Perencanaan Pembangunan
Dalam pelaksanaan Pembangunan di Gampong, system Gotong
Royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong
Royong masih menjadi sarana kerjasama antar warga dan menjalin
kebersamaan dalam pelaksanaan Pembangunan. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara
pelaksana kegiatan beserta elemen masyarakat di tingkat Duson wilayah
yang akan di bangun. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut
dilaporkan ke Tingkat Gampong. Kemudian dalam Musrenbangdes
dimasukan kedalam agenda pembangunan dan didata menjadi Rencana
Kerja tahunan Gampong (RKPgampong). Selanjutnya dimasukan ke
dalam
Rencana
Pembangunan
jangka
Menengah
Gampong
(RPJMGampong) dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan
pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan Gampong.
7. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka pemerataan pembangunan menuju kemandirian
Gampong dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Gampong,
diperlukan partisifasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan
skala Gampong. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut
diperlukan sumber dana yang dibutuhkan untuk menjaga ataupun
membangun sarana dan prasarana Gampong.
Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan Sarana
umum, seperti sarana ibadah umumnya sudah banyak yang di
Renovasi/ Rehabilitasi karena sudah banyak kerusakan yang perlu
diperbaiki agar nyaman digunakan untuk beribadah. Khusus untuk
Perkantoran Gampong belum mempunyai Gedung Pertemuan atau balai
pertemuan Gampong, dan merupakan kegiatan yang harus
diprioritaskan untuk tahun yang akan datang.
Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di Gampong
masih mengandalkan Alokasi Dana Gampong (ADD), Banyak manfaat
yang dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain:
a) Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong dalam melayani masyarakat
Gampong diharapkan lebih optimal sesuai kewenanganya.
b) Lembaga-lembaga kemasyarakatan di Gampong dapat meningkatkan
kemampuanya
dalam
hal
perencanaan,
pelaksanaan
dan
Jenis Pembangunan
Pembangunan MCK
Saluran pembuangan
Rehab Kantor Keuchiek
Perkerasan Jalan Kp. Awe
Geutah Paya
Paving Block Kp. Awe
Geutah Paya
Sumber
anggaran
APBD
APBN
APBN
7 Unit
I Unit
1 Unit
Besaran
anggaran
220.000.000
56.000.000
81.323.854
APBN
120 Meter
100.000.000
DBH
250 Meter
25.574.051
Volume
b)
c)
d)
e)
BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA
A. KERJASAMA ANTAR GAMPONG
1. Gampong yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Gampong
yang tertuang dalam APBGampong disebutkan bahwa semua
pelaksanaan pembangunan baik fisik dan nonfisik dituangkan tersendiri
ke dalam RPJMGampong.
Pelaksanaan RPJMGampong mengacu pada APBGampong yang
ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar
Gampong, sampai saat ini pelaksanaan Kerjasama Antar Gampong
belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang
pelaksanaanya dengan Gampong lain.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4389);
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
c. Undang undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Gampong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Gampong, pedoman tentang pembentukan dan mekanisme
penyusunan peraturan Gampong, perlu diatur dengan Peraturan
Daerah;
3. Bidang Kerjasama
Dalam kegiatan kerjasama antar Gampong sebetulnya banyak
sekali kegiatan yang bisa direncanakan dan dilaksanakan, namun hal
tersebut saat ini belum terlaksana, Karena pelaksanaan RPJMGampong
belum semuanya terlaksana.
4. Nama Kegiatan
Untuk jenis pekerjaan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai
dengan jenis dan macam kerjasamanya diantara Gampong yang
bersangkutan, namun karena belum adanya kerjasama maka belum ada
yang berikan nama kegiatan tersebut.
a. DEWI
APRIANI
PANGGABEAN,SE
Keurani Cut
Urusan
kependudukan
Sebagian unsure pembantu keurani mukim dan bidang tugasnya
d. YULIZAR. S,SOS, Keurani Cut Urusan Pemerintahan dan
Permbangunan mempunyai tugas Membantu Keurani Mukim
Sebagian
tugasnya
adalah
Melaksanakan
Administrasi
Pependudukan, kesehatan, laporan Pertangguang jawaban Bidang
Keamanan, pemilihan, perekonomian.
e.
RUDI SUTARANA. S, SOS, Jabatan Bendahara
Sebagian tugasnya melakukan pengadministrasian sehari-hari di
bidang keuangan, Membantu KAUR Umum dan Keuangan dan
lainnya sebagainya.
f.
Masykur, Se Jabatan Sebagai Petugas Komputer
Sebagian tugasnya melakukan Susunan Penyusunan dan
Pengolahan Data
D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Bencana yang terjadi dan penanggulanganya
Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah
Gampong berkoordinasi dengan Instansi terkait dan sebelumnya
mengambil tindakan Penanganan sementara bersama masyarakat sesuai
kemampuan yang ada dalam rangka menangani bencana tersebut.
2. Status Bencana
Pelaksanaan penanggulangan bencana di Gampong dilaksanakan
oleh Karang Taruna Peusangan Siblah Krueng. Petugas tersebut
bertugas mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya
dengan instansi yang terkait yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi tingkat Kabupaten maupun Propinsi.
Petugas ini terdiri dari unsur Perangkat Gampong, Tokoh Pemuda dan
Masyarakat. Koordinasi dilakukan dengan melihat jenis bencana yang
terjadi. Apabila bencana alam tersebut terjadi dan tidak bisa bisa diatasi
oleh Petugas setempat, maka pihak Gampong berkoordinasi dengan
pihak Kecamatan untuk diteruskan ke Dinas terkait tersebut.
Penanganan bencana tersebut melihat Status Bencana serta bahaya dan
penanggulangannya. Dalam keadaan demikian Koordinasi dengan
instansi terkait sangat diperlukan.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam penanganan semua Bencana Alam memerlukan biaya, Di
Kabupaten untuk Anggaran Bencana Alam belum dianggarkan. Namun
apabila terjadi bencana maka Pemerintah Gampong akan mencarikan
Solusi untuk mendapatkan dana darurat, dana yang diambil sumbernya
dari Pendapatan Asli Gampong dan apabila terjadi dan tingkat
kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penanganan tersebut
diserahkan pada Pihak Kabupaten atau Propinsi.
4. Antisipasi Gampong
Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam, Pemerintah
Gampong mengadakan musyawarah dengan Masyarakat agar menjaga
tugas
MUTTAQIN
BERITA ACARA
RAPAT TUHA PEUET
M. JAMIL,S.Pd
DAFTAR HADIR
Agendan
Hari/tanggal
: 30 Agustus 2016
Waktu
Tempat
NO
NAMA
JABATAN
TANDA TANGAN
1.
M. JASMIL, S.PD
2.
WARDAH, S.SOS
Wakil Peutuha
3.
NURLI
4.
5.
YULIZAR
6.
7.
M. JAMIL, S.PD