S2 2015 308734 Chapter1 PDF
S2 2015 308734 Chapter1 PDF
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
hal
tersebut
berhubungan
dengan
depresi
yang
mempengaruhi
diantara pasien yang dikonsulkan ke spesialis saraf adalah vertigo (Joesoef, 2002).
Dizziness dan vertigo menempati urutan ketiga tersering yang disampaikan pasien
di IRD (Koelliker et al., 2001). Di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, pasien vertigo
yang datang ke poliklinik saraf selama tahun 2004, sekitar 4,9% dari 13.355
kunjungan (Muzayyin et al., 2005). Vertigo mengenai semua golongan umur,
insidensi 25% pada pasien usia lebih dari 25 tahun, dan 40% pada pasien usia
lebih dari 40 tahun, dizziness dilaporkan sekitar 30% pada populasi berusia lebih
dari 65 tahun (Kwong et al., 2005).
Prevalensi vertigo tergantung faktor usia (Davis et al., 2003).Kelainan
vestibuler perifer yang sering adalahBPPV, vestibular neuritis, Menieres disease
dan vestibulopati. Insidensi vertigo perifer di malaysia berkisar 38-64,7% ( Yeow
et.al., 2012).Studi yang dilakukan oleh Shami et al. (2011) terhadap 124 pasien di
rumah sakit King Abdul aziz Riyadh, menunjukkan bahwa vertigo perifer
didapatkan sebanyak 73,4%, sedangkan vertigo sentral didapatkan 15,3% dan
9,7% tidak diketahui etiologinya.Penelitian vertigo dari 12 klinik rawat jalan
menunjukkan 50% pasien mengalami vestibulopati perifer seperti BPPV,
vestibuler neuritis, atau penyakit Meniere, dan penyakit serebrovaskuler mencapai
19% (Delaney, 2003).Sampai saat ini, mekanisme yang mendasari penyakit ini
belum jelas. Sunami et al.(2005) melaporkan adanya korelasi yang signifikan
antara rekurensi BPPV dengan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup,
seperti hipertensi dan hiperlipidemia (Wadaet al., 2008).Sunami et al. (2005)
melaporkan adanya hubungan yang signifikan antara rekurensi BPPV dengan
hipertensi dan hiperlipidemia. Wada et al. (2005) juga melaporkan adanya
darah.
Diabetes
tipe
mengenai
pembuluh
darah
kecil
nefropati,
Penelitian yang dilakukan Agrawal et al. (2009) terhadap lebih dari 21.000
orang, melaporkan prevalensi disfungsi vestibuler 35,4%, akan meningkat sesuai
umur dan meningkat pada penduduk dengan diabetes. Studi morfologi
menunjukkan bahwa perubahan mikrovaskuler akan mempengaruhi metabolisme
cairan di dalam telinga bagian dalam, sehingga memicu lepasnya otolit pada orang
dengan diabetes (Myers et al., 1987).Jika kelainan telinga dalam dikarenakan
rusaknya mikrosirkulasi, maka disfungsi dari epitel sensoris akan terjadi, sehingga
pelepasan otolit dari membran otolit akan meningkat dan absorbsi dari otolith
menjadi terganggu. Lepasnya otolit ini dapat menyebabkan BPPV (Wada et al.,
2008).
Penelitian yang dilakukan Agrawal et al. (2009) terhadap lebih dari 21.000
orang, melaporkan prevalensi disfungsi vestibuler 35,4%, akan meningkat sesuai
umur dan meningkat pada penduduk dengan diabetes. Studi morfologi
menunjukkan bahwa perubahan mikrovaskuler akan mempengaruhi metabolisme
cairan di dalam telinga bagian dalam, sehingga memicu lepasnya otolit pada orang
dengan diabetes (Myers et al., 1987). Penelitian yang dilakukan oleh Yoda et al.
(2011) melaporkan bahwa DM tipe II dapat menyebabkan otolith mudah terlepas
di kanalis semisirkularis. Pasien dengan DM tipe II lebih sering menderita BPPV,
tetapi hal ini tidak berhubungan dengan durasi penyakit.
Pasien dengan kelainan metabolisme dapat menimbulkan gejala dan
simptom auditori dan vestibuler. Telinga dalam sensitif terhadap gangguan
metabolisme glukosa dan level insulin; gejala yang paling sering muncul adalah
vertigo, gangguan pendengaran, tinitus dan telinga penuh. Stria vaskuler
Kelompok pasien diabetes dengan durasi lebih dari sama dengan 5 tahun
lebih sering mengalami aterosklerosis dibandingkan dengan durasi kurang dari 5
tahun (71,4% vs. 34,0%). Selain itu, durasi DM juga bisa untuk memprediksi
proses perkembangan ateriosklerosis pada pembuluh darah serebral(Dikanovic et
al., 2005).
Beberapa faktor yang berhubungan dengan BPPV telah dilaporkan,
termasuk usia lanjut, status jenderperempuan, penyakit telinga yang lain, trauma
kepala, migren, diabetes dan osteoporosis (Cohen, 2004). Partikel kecil yang
mungkin menyebabkan BPPV masuk ke kanalis semisirkularis memicu aliran
endolimfe karena perubahan partikel karena posisi kepala.Pada penelitian yang
dilakukan oleh Yoda et al. (2011), melaporkan bahwa terdapat prevalensi yang
lebih tinggi adanya otolit pada pasien dengan DM tipe II dibandingkan populasi
normal. Kelainan vestibuler pada pasien diabetes muda berhubungan secara
langsung dengan durasi sakit dan pengendalian faktor metabolik yang jelek.
Kelainan sistim vestibuler perifer pada pasien diabetes lebih sering muncul pada
penderita DM dengan durasi penyakit lebih dari5 tahun atau lebih dibandingkan
yang kurang dari 5 tahun(Abdel, 2011).
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang yang telah diuraikan di atas terdapat
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Keaslian Penelitian
Metode
Cross sectional
Hasil
Pasien dengan DM tipe 2 lebih sering
mngeluhkan gejala dizziness (49%).
Clinical
prospektive
Retrospektif