Anda di halaman 1dari 21

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari tentu saja kita tidak dapat luput dari hal hal
yang berkaitan dengan hukum hukum fisika baik yang kita sadari maupun
tidak kita sadari. Sebagai contoh saat kita menjatuhkan sebuah benda ,pastilah
benda tersebut akan meluncur ke permukaan tanah dengan tanggang waktu
tertentu, dan telah kita ketahui pula antara benda yang satu dengan benda
yang lainnya pastilah akan berbeda waktu yang diperlukan hingga dapat
mencapai permukaan tanah.
Dari penjelasan diatas membuktikan bahwa suatu hal yang kita anggap sangat
biasa saja sangat erat hubungannya dengan ilmu fisika. Suatu benda yang
dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah, pasti akan jatuh
ke tanah. Benda tersebut akan jatuh dengan percepatan yang disebabkan oleh
adanya gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi. Gaya tarik bumi ini
menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu dengan percepatan
yang disebut sebagai percepatan gravitasi bumi. Percepatan gravitasi ini
dipengaruhi oleh jarak suatu benda dari pusat bumi dan kemasifan susunan
bumi di tempat tersebut.
Gerak dengan percepatan hampir konstan yang sering dijumpai menunjukkan
bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian atau dilempar ke atas
akan jatuh ke bumi karena adanya suatu gaya tarik

bumi ( gravitasi

bumi).Semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama,

paling tidak jika tidak ada udara. Di dalam praktikum ini kita akan membahas
tentang percepatan gravitasi.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah
1. Menentukan percepatan gerak jatuh bebas
2. Memahami pengertian dari gerak jatuh bebas
3. Menghitung besar percepatan grafitasi bumi (g) melalui percobaan gerak
jatuh bebas
4. Mengetahui rurmus-rumus gerak jatuh bebas

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Percepatan Gravitasi Pada Ketinggian Tertentu
Gaya dan percepatan gravitasi sangat dipengaruhi oleh jarak karena
keduanya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang dihitung dari
pusat. Secara matematis percepatan gravitasi di permukaan suatu benda
(umumnya bermassa besar seperti bumi, matahari, bulan, planet, dls) yang
berjari-jari R dapat ditulis sebagai berikut :

Gambar 2.1

Bila dianalisis secara fisika, karena tetapan gravitasi G dan massa M adalah
tetap, maka percepatan gravitasi bergantung pada jarak sebagai variabel
bebas. Ini berarti, percepatan gravitasi akan berubah bila jaraknya diubah.
Dengan kata lain, semakin jauh jarak benda dari pusat, maka percepatan
gravitasi yang dialaminya akan semakin kecil. Kesimpulannya, percepatan
gravitasi di permukaan tidaklah sama dengan percepatan gravitasi pada
ketinggian tertentu di atas permukaan. Tentu percepatan gravitasi di
permukaan lebih besar dari percepatan gravitasi di ketinggian tertentu.

Jika percepatan gravitasi pada permukaan dilambangkan dengan g dan jarijari R, sedangkan percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di atas
permukaan dilambangkan dengan g' dan jari-jari R', maka hubungan antar
percepatan itu dapat dilihat sebagai berikut :

Jadi, percepatan gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan dapat


dihitung dengan rumus :

Keterangan :
g = percepatan gravitasi di permukaan (m s^-2)
g'= percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan (m s^-2)
R= jari-jari pada permukaan (m)
R'= jarak benda dari pusat / diukur dari pusat = R + h (m)
h = ketinggian dari permukaan (m)

B. Pengertian Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik
bumi dan bebas dari hambatan gaya-gaya lain. Jika gaya hambatan udara

diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut hanyalah gaya
gravitasi (gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh
bebas dengan percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Gerak
jatuh bebas termasuk GLBB dipercepat dengan kecepatan awal V o = nol dan
percepatan sebesar percepatan gravitasi (g).

Gambar 2.1 Gerak jatuh bebas


Aplikasi nyata dari gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan a positif
(gerak lurus dipercepat dengan percepatan a tetap) ini adalah suatu benda
yang dijatuhkan dari ketinggian h meter dengan kecepatan awal nol atau
tanpa kecepatan awal. Percepatan yang dialami oleh benda tersebut adalah
percepatan gravitasi bumi g (m/s2). Lintasan gerak benda ini berupa garis
lurus. Gerak benda semacam ini yang disebut gerak jatuh bebas.

Definisi lain dari gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh bebas sebagai gerak
suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas tanah tanpa
kecepatan awal dan dalam geraknya hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi(Anonim, 2014).
Galileo menyatakan apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya semua
benda akan jatuh dengan percepatan sama. Jatuh bebas termasuk GLBB,
sehingga memiliki kecepatan tetap. Bila tidak ada gesekan udara, semua

benda yang jatuh pada tempat yang sama di bumi akan mengalami percepatan
yang sama, tidak bergantung pada ukuran, berat, dan susunan benda. Variasi
dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru. Apabila gerak
jatuh bebas adalah gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dapat
dikemukakan gerak jatuh yang mirip akan tetapi tidak hanya oleh gravitasi,
misalnya gerak oleh gaya listrik.
A. Persamaan Gerak Jatuh Bebas
Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus/persamaan
GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi. Kita
menggantikan x atau s (pada persamaan glbb) dengan y, karena benda
bergerak vertikal. Kita juga bisa menggunakan h, menggantikan x atau s.
Kedudukan awal benda kita tetapkan y0 = 0 untuk t = 0. Percepatan yang
dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita
menggantikan a dengan g. Dengan demikian, persamaan Gerak Jatuh Bebas
tampak seperti pada kolom kanan tabel(Destari, 2012).

GLBB

JATUH BEBAS

VX = Vxo + at

Vy = Vyo + gt

X = Xo + VXOt + at2

Y = Vyot + gt2

Vx2 = Vxo2 + 2as

Vy2 = Vyo2 + 2gh

Gambar 2.2 tabel persamaan GLBB dengan jatuh bebas

B. Pembuktian Matematis

Pada penjelasan di atas membuktikan secara matematis, konsep gerak jatuh


bebasbahwa massa benda tidak mempengaruhi laju jatuh benda. Setiap benda
yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap, semakin tinggi kedudukan
benda dari permukaan tanah, semakin cepat gerak benda ketika hendak
mencium tanah. Demikian pula, semakin lama waktu yang dibutuhkan benda
untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika hendak mencium batu dan
debu (Septriani, 2012).
Rumus-rumus gerak jatuh bebas yang telah diturunkan diatas, kita tulis
kembali untuk pembuktian matematis.
vy = vyo + gt............................................................(1)
y = vyot + gt2 ......................................................(2)
vy2 = vyo2 + 2gh......................................................(3)
y

di belakang v hanya ingin menunjukan bahwa benda bergerak vertikal atau

benda bergerak pada sumbu y, bila dibayangkan terdapat sumbu kordinat


sepanjang lintasan benda(Destari, 2012).
C. Rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas
Suatu benda dilepaskan dari ketinggian h meter di atas permukaan tanah
tanpa kecepatan awal. Kecepatan pada saat t dapat dihitung dari persamaan
berikut :
vt = v0 + at..............................................................(4)
Karena v0 = 0 dan percepatan gravitasi a = g, maka kecepatan benda pada saat
t adalah :
vt = 0 + gt = gt.......................................................(5)

keterangan:

vt = kecepatan (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
dan t = waktu (s).
Waktu yang diperlukan untuk mencapai tanah dari benda yang jatuh bebas
tidak dipengaruhi oleh massa benda itu(Nufee, 2012).
Adapun rumus untuk mencari ketinggian benda (h) dapat mengganti
persamaan gerak lurus berubah beraturan, sehingga di dapatkan persamaan
ketinggian benda untuk gerak jatuh bebas yakni:

h = g.t .....................................................................

(6)

Untuk menentukan kecepatan benda yang jatuh bebas dari ketinggian h, dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:

vt 2 = 2gh....................................................................(7)

A. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum adalah sebagai berikut:


1. Prosedur percobaan dengan kelereng
Berikut merupakan prosedur praktikum yang mana sebagai berikut:
a. Mengukur ketinggian yang akan digunakan untuk melakukan praktikum.
Pada percobaan kali ini menggunakan media meja untuk menjadi tinggi
awal percobaan.
b. Setelah mendapat tinggi meja, lalu menyiapkan bahan percobaan, kali ini
menggunakan bahan kelereng selanjutnya menyiapkan stopwatch.
c. Dari ujung atas meja akan menjatuhkan kelereng, saat memulai untuk
menjatuhkan bahan, secara bersamaan menyiapkan stopwatch. Ketika
menjatuhkan bahan bersamaan dengan menghidupkan stopwatch.
d. Pada saat bahan mengenai dasar, secara bersamaan mematikan
stopwatch. Kemudian mencatat data waktu pada tabel data pengamatan.
e. Kemudian mengulangi percobaan diatas dari menjatuhkan bahan sampai
mencatat waktu di tabel data pengamatan sebanyak lima kali.
2. Prosedur percobaan dengan kertas
Berikut merupakan prosedur praktikum yang mana sebagai berikut:
a. Mengukur ketinggian yang akan digunakan untuk melakukan praktikum.
Pada percobaan kali ini menggunakan media meja untuk menjadi tinggi
awal percobaan.
b. Setelah mendapat tinggi meja, lalu menyiapkan bahan percobaan, kali ini
menggunakan bahan kertas selanjutnya menyiapkan stopwatch.
c. Dari ujung atas meja akan menjatuhkan kertas, saat memulai untuk
menjatuhkan bahan, secara bersamaan menyiapkan stopwatch. Ketika
menjatuhkan bahan bersamaan dengan menghidupkan stopwatch.
d. Pada saat bahan mengenai dasar, secara bersamaan mematikan
stopwatch. Kemudian mencatat data waktu pada tabel data pengamatan.
e. Kemudian mengulangi percobaan diatas dari menjatuhkan bahan sampai
mencatat waktu di tabel data pengamatan sebanyak lima kali.
3. Prosedur percobaan dengan bola kertas
Berikut merupakan prosedur praktikum yang mana sebagai berikut:
a. Mengukur ketinggian yang akan digunakan untuk melakukan praktikum.
Pada percobaan kali ini menggunakan media meja untuk menjadi tinggi
awal percobaan.

10

b. Setelah mendapat tinggi meja, lalu menyiapkan bahan percobaan, kali ini
menggunakan bahan kertas selanjutnya menyiapkan stopwatch.
c. Dari ujung atas meja akan menjatuhkan bola kertas, saat memulai untuk
menjatuhkan bahan, secara bersamaan menyiapkan stopwatch. Ketika
menjatuhkan bahan bersamaan dengan menghidupkan stopwatch.
d. Pada saat bahan mengenai dasar, secara bersamaan mematikan
stopwatch. Kemudian mencatat data waktu pada tabel data pengamatan.
e. Kemudian mengulangi percobaan diatas dari menjatuhkan bahan sampai
mencatat waktu di tabel data pengamatan sebanyak lima kali.

11

II.

DATA DAN PEMBAHASAN

III.
A. Data Hasil Pengamatan
IV.
V.
Adapun hasil percobaan yang telah dilakukan pada praktikum
percepatan gravitasi adalah sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan percepatan kelereng
VI.

Tabel 4.1 Hasil perhitungan percepatan gerak jatuh bebas

pada kelereng
VII.

Pengukura
n ke

XVI.

XXI.

XXVI. 3

VIII.

XII.

X.

XIV.

t2

IX.

XI.

XIII.

XV.

(m

(s)

XVII.

XVIII.

XIX.

XX.

0,7

0,3

0,144

10,41

XXII.

XXIII.

XXIV.

XXV.

0,7

0,5

0,336

4,46

XXVII.

XXVIII. XXIX.

XXX.

0,7

0,3

(s2)

(2x/t2

12

0,129
XXXI. 4

XXXVI.

XLI.

XXXII.

XXXIII. XXXIV.

0,7

0,7

0,518

XXXVII. XXXVIII. XXXIX.

11,62
XXXV.
2,86

XL.

0,7

0,4

0,176

XLII.

XLIII.

XLIV.

XLV.

0,7

0,4

0,260

7,574

XLVII.

XLVIII.

XLIX.

L.

0,1

0,133

3,132

Error

LII.

LIII.

LIV.

LV.

pengukura

0%

0,2

Rata-rata

XLVI. Ketidakpas
tian

8,52

pengukura
n
LI.

0,51

0,41

13

2. Hasil perhitungan percepatan selembar kertas


3.
4.
Tabel 4.2 Hasil perhitungan percepatan gerak jatuh
bebas pada selembar kertas.

5. Penguku
ran ke

6.

8.

X
7.

9.

(m

(s)

10.

12.

g
13.

11.

14.

19.

24.

29.

15.

16.

17.

18.

0,

1,

20.

21.

22.

23.

0,

0,

25.

26.

27.

28.

0,

30.

31.

32.

33.

0,

0,

14

34.

39.

ata-rata

44.

Ke

tidakpas

35.

36.

37.

38.

0,

1,

40.

41.

42.

43.

0,

1,

45.

46.

47.

48.

0,

50.

51.

52.

53.

0,

tian
penguk
uran
49.

Er

ror
penguk
uran

55.

54.
Hasil perhitungan percepatan bola kertas
56. Tabel 4.3 Hasil pengamatan perhitungan gerak jatuh

bebas pada bola kertas

57.

Pe

58.

ngukura

60.

62.

64.

n ke
59.

61.

(m

(s)

65.
63.
(

15

66.

71.

76.

81.

86.

91.

ata-rata

96.

Ke

tidakpas
tian
penguk

67.

68.

69.

70.

0,

0,

72.

73.

74.

75.

0,

0,

77.

78.

79.

80.

0,

0,

82.

83.

84.

85.

0,

0,

87.

88.

89.

90.

0,

0,

92.

93.94.

0,

0,

97.

98.99.

0,

0,1
99

13,
45

0,0
974

95.

100.

9,6
2

16

uran
101.

Er

ror

102.
0

103.
104.
0,

1%

0,5

105.

0,7

0%

penguk
uran
106.
107.
B. Pembahasan

2.

1.
Pada praktikum kali ini membahas tentang percepatan gravitasi yang

bernilai 9,8 m/s2 atau dibulatkan menjadi 10 m/s2. Percepatan gravitasi


dipengaruhi oleh jarak benda dari bumi, massa benda dan gesekan benda di
udara. Pada praktikum percepatan gravitasi kali ini dilakukan 5 kali percobaan
dengan ketinggian yang sama yaitu 0,75 m, tetapi bendanya berbeda. Alat dan
bahan dari praktikum ini adalah penggaris yang digunakan untuk mengukur
ketinggian meja, stopwatch yang digunakan untuk megukur waktu benda
tersebut sampai ke lantai dan yang terakhir adalah bahan yang akan diukur
kecepatannya yaitu bola kelereng, selembar kertas dan bola kertas yang
masing- masing tidak diketahui massa bendanya. Ketinggian dapat
mempengaruhi percepatan gravitasi suatu benda, tidak hanya ketinggian yang
mempengaruhi percepatan suatu benda tetapi, massa dari suatu benda juga
mempengaruhi percepatan gravitasi.
3.
4. Pada hasil pengukuran kecepatan gravitasi benda diketahui ketinggian
suatu benda 0,75 m atau benda berada di atas meja. Benda yang di jatuhkan
adalah kelereng dengan massa benda di abaikan. Setelah itu benda di jatuhkan
dan di ukur kecepatan kelereng tersebut dengan menggunakan stopwatch,
karena tidak ada stopwatch aslinya kami menggunakan stopwatch yang ada di
handphone, maka dari itu data yang di dapat tidak benar-benar pasti. Dalam

17

pengukuran kecepatan kelereng dengan 3 orang pengukur gunanya untuk


memastikan waktu yang diperlukan benda tersebut untuk mencapai tanah.
5.
6. Dari data yang di dapat dalam pengukuran kecepatan tersebut tidaklah
konstan. Perolehan waktunya ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lama hal
itu teradi karena beberapa faktor yaitu kesalahan pada perhitungan stopwatch
dan pada kesalah penjatuhan benda tersebut. Dari praktikum tersebut data yang
di dapatkan adalah pada percobaan satu waktu yang di tempuh adalah 0,38 s,
pada percobaan dua waktu yang didapat adalah 0,58 s, pada percobaan tiga
waktu yang diperoleh adalah 0,36 s, pada percobaan empat hasil
perhitungannya adalah 0,72 s, dan pada percobaan terakhir atau lima data yang
di dapat adalah 0,42 s. Dari data tersebut bisa mendapat nilai rata-rata dengan
menggunakan rumus dan hasilnya adalah 0,492 s,apabila nilai rata-rata sudah
didapat, maka teori ketidakpastian pengukuranpun bisa dicari dan hasilnya
adalah 0,5056 s, dan dengan adanya teori ketidakpastian dan nilai rata-rata bisa
didapat nilai error dan hasilnya adalah 1,0276%.
7.

Pada hasil pengukuran kecepatan benda diketahui ketinggian suatu benda

tetap 0,75 m karena setelah di ukur berkali-kali ukuran tinggi suatu benda tetap
saja 0,75 m. Pada hasil pengukuran kecepatan gravitasi benda dua yang di
jatuhkan berbeda dengan benda yang dijatuhkan pada hasil pengukuran
kecepatan gravitasi pertama. Kali ini benda yang dijatuhkan adalah selembar
kertas yang massanya sangat kecil sekali dibandingkan dengan kelereng,
namun massa benda diabaikan. Data yang di dapat dari praktikum pengukuran
kecepatan gravitasi adalah pada percobaan pertama menghasilkan waktu 1,4 s.
Pada percobaan dua waktu yang di peroleh adalah 0,96 s.
8.

Pada percobaan tiga di dapatkan waktu percepatan gravitasi selembar

kertas adalah 1 s. Pada percobaan empat didapatkan waktu pengukuran


gravitasi adalah 0,78 s, dan data terakhir atau percobaan lima data yang di
dapat adalah 1,12 s. Dari data tersebut bisa mendapat nilai rata-rata dengan
menggunakan rumus dan hasilnya adalah 1,052 s,apabila nilai rata-rata sudah
didapat, maka teori ketidakpastian pengukuranpun bisa dicari dan hasilnya

18

adalah 0,1664 s, dan dengan adanya teori ketidakpastian dan nilai rata-rata bisa
didapat nilai error dan hasilnya adalah 0,158 %.
9.

Selanjutnya yaitu praktikum pengukuran kecepatan benda dengan

ketinggian 0,75 m. Pada perhitungan percepatan gravitasi benda yang ini benda
yang digunakan juga berbeda dengan praktikum pengukuran pertama yaitu
kelereng dan kedua berupa selembar kertas, dan kali ini benda yang dgunakan
berupa bola kertas yang massanya diabaikan. Pada pecobaan satu waktu yang
diperoleh benda tersebut untuk sampai ke tanah adalah 0,34 s. Percobaan dua
yang waktu yang di peroleh adalah 0,46 s. Lalu pada percobaan tiga waktu
yang diperoleh adalah 0,20 s. Selanjutnya pada percobaan empat menghasilkan
waktu 0,52 s. Dan pada percobaan terakhir atau percobaan lima waktu yang
diperoleh benda tersebut untuk sampai ke lantai adalah 0,60 s. Dari data
tersebut bisa mendapat nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dan hasilnya
adalah 0,424 s, apabila nilai rata-rata sudah didapat, maka teori ketidakpastian
pengukuranpun bisa dicari dan hasilnya adalah 0,123 s, dan dengan adanya
teori ketidakpastian dan nilai rata-rata bisa didapat nilai error dan hasilnya
adalah 0,29 %.
10. Dilihat dari rata-rata hasil ketiga praktikum tentang pengukuran kecepatan
gravitasi benda, menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan kelereng
untuk sampai kepermukaan lantai dari ketinggian 0,75 m adalah 0,492 s.
selanjutnya pengukuran kecepatan gravitasi untuk kertas adalah 1,052 s dan
yang terakhir kecepatan gravitasi untuk bola kertas adalah 0,424 s. Dari ketiga
data tersebut membuktikan bahwa massa benda mempengaruhi kecepatan jatuh
suatu benda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa percepatan
gravitasi berbeda untuk setiap tempat yaitu tergantung ketinggian suatu benda
dan massa dari benda tersebut. Kerapatan massa benda jatuh juga
mempengaruhi percepatan gravitasi. Gesekan benda pada udara juga
mempengaruhi kecepatan benda jatuh tersebut. Pada tabel menunjukkan bahwa
setiap benda memiliki percepatan gravitasi yang berbeda-beda.
11.
12. Pada hasil pengukuran bola kelereng misalnya, pada percobaan pertama
rumus yang digunakan adalah dua kali tinggi awal benda sebelum jatuh bebas,

19

dibagi dengan waktu pangkat dua menghasilkan berupa 10,41 m/s 2. Pada
percobaan kedua dengan rumus yang sama nilai yang di dapat adalah 4,46
m/s2. Percobaan ketiga menghasilkan percepatan gravitasi sebesar 11,62 m/s 2.
Percobaan keempat nilai gravitasi yang diperoleh adalah 2.86 m/s 2. Dan pada
percobaan terakhir atau percobaan lima percepatan gravitasi yang di dapat
adalah 8,82 m/s2. Dengan data-data perhitungan tersebut dapat di cari nilai rataratanya dan di dapatkan hasil rata-ratanya adalah 7,588 m/s2.
13.
14.
15. Selanjutnya pengukuran percepatan gravitasi selembar kertas yang
pertama sebesar 0,76 m/s2. Pada percobaan kedua dengan rumus yang sama
menghasilkan nilai yang 1,62 m/s2. Percobaan ketiga dengan percepatan
gravitasi sebesar 1,5 m/s2. Percobaan keempat dengan nilai sebesar 2,46 m/s2.
Dan pada percobaan terakhir percepatan gravitasi sebesar 1,195 m/s 2. Dengan
nilai-nilai diatas menghasilkan rata-rata sebesar 1,15052 m/s2.

20

16. DAFTAR PUSTAKA


17.
18.

Anonim,2013. Pengertian dan Rumus Gerak Jatuh Bebas. Dapat


diakses

pada:

http://www.zakapedia.com/2013/05/pengertian-dan-

rumus-gerak-jatuh-bebas.html. Diakses pada tanggal 18 April 2015


pukul 13:00
19.

Anonim,

2014.

Gerak

Jatuh

Bebas.

Dapat

diakses

pada:

http://fisikazone.com/gerak-jatuh-bebas/. Diakses pada tanggal 18


April 2015 pukul 13:20
20.

Destari Eri, 2012. Gerak jatuh Bebas. Dapat diakses pada:


https://eri82star.wordpress.com/2012/07/20/gerak-jatuh-bebas/.
Diakses pada tanggal 18 April 2015 pukul 13:40

21.

Nufee Novia, 2012. Jurnal Gerak Jatuh Bebas. Dapat diakses pada:
http://novianuufee.blogspot.com/2012/01/jurnal-gerak-jatuhbebas.html. diakses pada tanggal 18 April 2015 pukul 14:00

22.

Septiarini Dina, 2012. Laporan Praktikum Fisika. Dapat diakses pada:


http://dinaseptember.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikumfisika.html. diakses pada tanggal 18 April pukul 15:00

21

23.

24.
25.

Anda mungkin juga menyukai