kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat
diperoleh hasil yaitu berupa informasi penting yaitu antara lain :
1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan pendinginan
lambat.
2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe -C bila dilakukan
pendinginan lambat.
3.Temperatur cair dari masing-masing paduan.
4.Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.
5.Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.
Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi. Sifat allotropi yang dimiliki
besi sendiri ada 3, yaitu :
Delta iron () mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500 C
Gamma iron () mampu melarutkan karbon max 2 % pada 1130 C
Alpha iron () mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723 C
Transformasi allotropik yang pada besi, Fe() Fe() Fe() terjadi secara difusi
sehingga membutuhkan waktu tertentu pada temperatur konstan karena reaksi
mengeluarkan panas laten.
Cementite :
Interstitial compound
Karbida besi (Fe3C)
Keras dan getas
Kekuatan tarik rendah
Kekuatan tekan tinggi
Struktur kristal orthorhombic
Struktur paling keras pada diagram Fe-Fe3C
Austenite ()
Interstitial solid solution; larutan padat karbon dalam besi
Struktur kristal FCC (face centered cubic, kubus pemusatan bidang)
Kelarutan karbon max 2 % pada temperatur 1130 C
Tensile strength 1050 kg/cm2
Tangguh
Biasanya tidak stabil pada temperatur kamar
Ledeburite
eutectic mixture (+Fe3C)
Campuran terdiri dari austenite dan cementite
Mengandung 4,3 % berat karbon
Terbentuk pada temperatur 1130 C (2065 F)
Ferrite ()
Interstitial solid solution
Larutan padat karbon dalam besi
Pada temperatur 723 C, batas kelarutan karbon 0,025 %
Pada temperatur kamar, batas kelarutan karbon 0,008 %
Pada temperatur 1492 C, batas kelarutan karbon 0,1 %
Tensile strength rendah
Keuletan tinggi
Kekerasan < 90 HRB
Struktur paling lunak pada diagram Fe-Fe3C
Pearlite
Eeutectoid mixture dari ferrite dan cementite (+Fe3C)
Terjadi pada temperatur 723 C
Mengandung 0,8 % karbon