Anda di halaman 1dari 5

BPM KADEK RISNAWATI A.

Md Keb
SOP ASUHAN PERSALINAN SUNGSANG
SOP/Protap
Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Persiapan

Prosedur

No. Dokumen
Tanggal terbit
15 Januari 2015

No. Revisi

Halaman 2
Diketahui oleh
Ketua PC IBI Denpasar

Ni Ketut Sri Muliari , S.ST.


Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi
letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu
atas panggul)
Untuk Membantu Kelahiran Bayi Dengan Penyulit (sungsang)
1. Buku APN
2. Buku standart
Instrumen (bahan dan alat)
a. Perangkat untuk persalinan
b. Peranglat untuk resusitasi bayi
c. Uteritonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)
d. Anastesi lokal (lidokain 2%)
e. Cunam piper, jika tidak ada, sediakan cunam panjang
f. Sempirit dan jarum no. 23 (sekali pakai)
g. Alat alat infus
h. Povidon iodin 10%
Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker, dan kaca mata
pelindung
Cuci tangan hingga siku dengan sabun dibawah air mengalir
Keringkan tangan dengan handuk DDT
Pakai sarung tangan DDT/steril
Memasang duk (kain penutup)
TINDAKAN
PERTOLONGAN
PERSALINAN
PARTUS
SUNGSANG
Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput
ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya
penyulit.
Instruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama his
Mengedan dengan benar. Mulai dengan menarik nafas dalam,

katupkan mulut. Upayakan tenaga mendorong ke abdomen dan


anus. Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat kepala dan lihat ke
pusar
Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul.
Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum
sudah sudah tipis.
Melahirkan bayi:
a. Cara Brach
Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari
yang lain memegang daerah panggul)
- Sementara langkah dilakukan, seorang asisten melakukan
perasat WigandM. Wingkel
Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin
- Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi scapula,
bahu atau kepala maka segera lanjut ke metode manual aid
yang sesuai
Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus skapula inferior
* tampak dibawah simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi
anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu
tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan bayi
Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan
kepala
- Pada umumnya, bayi dengan presentasi bokong
memerlukan perawatan segera setelah lahir sehingga
siapkan keprlukan tersebut sebelum memimpin persalinan
Letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk
hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten, tali pusat
dipotong.
Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada ibu untuk
laktasi/kantak dini
CATATAN: Bila ada tahap ini ternyata terjadi hambatan pengeluaran
saat tubuh janin mencapai daerah skapula inferior, segera
lakukan pertolongan dengan cara klasik atau Muller
(manual aid)
b. Cara Klasik
- Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika
dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir
Prosedur
Segera setelah bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong
dan kaki lahir
Tali pusat dikendorkan
Pegang kaki pada pergelangan dengan satu tangan dan tarik ke
atas
Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu,
untuk melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang
Dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu,

untuk melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang


Masukkan dua jari tangan kanan/kiri (sesuai letak bahu depan)
sejajar dengan lengan bayi untuk untuk melahirkan lengan bayi
belakang
Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke
arah bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk
melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara sama
c. Cara Muller
- Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika
dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir
Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua
kaki dengan cara yang sama seperti Klasik, ke arah belakang
kontralateral dari letak bahu depan
Setelah bahu dan tangan depan lahir dilanjutkan langkah yang
sama untuk melahirkan bahu dan lengan depan
d. Cara Lovset ( dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belkang kepala/nuchal arm)
Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang kaki dengan
kedua tangan
Memutar bayi dengan 180 derajat dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah petunjuk jari tangan yang nuchal
Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan
kekiri/kekanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara klasik/Muller
e. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawatan ibu
dan bayi
Tangan kanan masuk secara obstetrik menelusuri bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan
fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,
tangan yang lain mendorong fundus kebawah. Setelah kaki
fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan di tuntun
keluar dari vagina sampai batas lutut.
Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu
jari diletakkan dibelakang betis sejajar sumbu panjang paha dan
jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik curam kebawah sampai
pangkal paha lahir
Pegangan dipindahkan ke pangkal paha setinggi mungkin
dengan ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang paha
dan jari lahir di depan paha
Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai trokhanter depan
lahir. Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama
dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua
trokhanter telah lahir berarti bokong lahir
Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka
yang akan lahir lebih dula ialah trokhanter belakang dan untuk
melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus

curam kebawah
Setelah bokong lahir maka dilanjutkan carabatau c atau d
f. Teknik Ekstraksi Bokong
Dikerjakan bila presentasi bokong murnu dan bokong sudah turun
di dasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan
janin/ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan
Jari telunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin,
dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha
bagian depan. Dengan jari ini lipat paha/krista iliaka dikait dan
ditarik curam kebawah. Untuk memperkuat tenaga tarikkan ini,
maka tangan penolong yang lain mencekam pergelangan tadi
dan turut menarik curam ke bawah
Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak dibawah
simfisis, maka ,jari telunjuk penolong ynga lainnya mengkait
lipatan paha tarik cram kebawah sampai bokong lahir
Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secra b atau c atau
d
Cara melahirkan kepala bayi
Cara Mauriceau (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual
aid/bila dengan Bracht kepala belum lahir)
Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan bayi
seolah olah menunggang kuda (untuk penolong kidal
meletakkan badan bayi diatas tangan kanan)
Satu jari dimasukkan dimulut bayi dan dua jari di maxila
Tangan kanan memegang/ mencengkam bahu tengkuk bayi
Minta seorang asisten menekan fundus uteri
Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong bersalin melakukan tarikan kebawah sesuai arah
sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk
menekan jari yang dimasukkan untuk menekan dagu dan mulut
Cunam Piper digunakan kalau pengeluaran kepala bayi dengan
Bracht atau Mauriceau gagal
Caranya: tangan dan badan bayi dibungkus kain steril, diangkat
keatas cunam piper dipasang melintang terhadap panggul
dan kepala kemudian ditarik
MANAJEMEN KALA III
Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi
Luka episiotomi/robekan peineum dijahit
Berikan oterotonika atai medikamentosa yang diperlukan
Dokumentasi
Cuci tangan pasca tindakan
Perawatan pasca tindakan

Periksa kembali tanda vital pasien, segera buat instruksi bila


diperlukan
- Cata kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom yang
tersedia
Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dilaksanakan dan masih memerlukan perawatan
Jelaskan pada petugas tentang perawatan, jadwal pengobtan dan
pemantauan serta gejala gejala yang harus diwaspadai
Unit terkait

Puskesmas
RSUD/RSUP

Anda mungkin juga menyukai