Light Metal Industry Tbk adalah Kas dan setara kas terdiri dari kas,
bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya (Catatan Atas Laporan Keuangan No.2d
Halaman 9).
Dibawah ini adalah beberapa rasio yang terkait dengan kas :
1. Cash Ratio
Rumus :
a. 2010 =
Kas
Hutang Lancar
Kas
Hutang Lancar
= 0,15683
Persentase
= 0,15683 x 100%
= 15,683 %
b. 2009 =
Kas
Hutang Lancar
Persentase
107.621.346 .487
947.469.666 .286
= 0,11359 x 100%
= 11,359 %
= 0,11359
a. 2010 =
Penjualan Bersi h
Aktiva LancarHutang Lancar
39376242418
842427775351974085193410
0,29908
b. 2009 =
Penjualan Bersi h
Aktiva LancarHutang Lancar
= 0,91271
Perhitungan Ratio
N
o
Perhitungan
Jenis Ratio
Nilai
1 Cash Ratio
(Kas/Hutang
Persentas
Ratio
e
201
200
2010
2009
2010
2009
Rp152.769.538.
Rp107.621.346
0,156
0,113
15,
11,
854
.487
83
59
68
36
Rp974.085.193.
Rp947.469.666
410
.286
0,299
0,912
29,
91,
08
71
91
27
Lancar)
Kas
Hutang Lancar
Cash Turn Over
2 Ratio
(Penjualan
Bersih/ (Aktiva
Lancar Hutang
Lancar))
Penjualan
Rp39.376.242.4
Rp26.224.937.
18
Rp.
605
Rp.
(131.657.418.0
(28.732.921.17
59)
3)
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
Penjelasan
Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang
tersedia dan yang disimpan di Bank. Jadi dari table diatas diketahui bahwa
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 sebesar 15,683 %
dan pada 2009 sebesar 11,359%. Sada peningkatan terhadap cash ratio dari
Alumindo dari 2009 ke 2010. Namun perhitungan cash ratio nya kurang dari
1 yakni pada tahun 2010 sebesar 0,15683 dan 2009 sebesar 0,11359 hal ini
kurang baik, walaupun ada sedikit peningkatan dari tahun 2009 ke 2010.
Cash turn over ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan ( utang ) dan biaya biaya
yang berkaitan dengan penjualan. Dilihat dari table diatas bahwa PT
Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 sebesar 0,29908 dan
tahun 2009 sebesar 0,91271. Dalam hal ini tahun 2009 maupun 2010
perhitungan cash turn overnya kurang dari 1 maka ketersediaan kas
perusahaan dalam membayar utang maupun biaya-biaya yang lain kurang
baik.
Pembanding dengan perusahaan sejenis
Rata-rata Kas industry sejenis tahun 2010:
No
Nama Perusahaan
1 PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
2 PT Lionmesh Prima Tbk
3 PT.Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)
Rata-rata
Nilai
Rp 262.346.694
Rp 1.174.514.059
Rp 29.281.406.162
Rp 10.239.422.305
Berdasarkan rata-rata jumlah kas industry sejenis maka jumlah kas dan setara kas
perusahaan yang dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada
tahun 2010 adalah sebesar 152.769.538.854 pada tahun 2010 jauh berada di
atas jumlah rata-rata kas industry sejenis perusahaan yaitu Rp
10.239.422.305. Maka
ketersediaan kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dapat dinilai sangat baik karena
berjumlah lebih besar dari rata-rata industry perusahaan sejenis.
Berikut disajikan rata-rata kas dan setara kas pada industri yang sama
dimana digunakan PT. Lionmesh Prima Tbk., PT. Pelat Timah Nusantara
Tbk., dan PT. Beton Jaya Manunggal Tbk. sebagai pembanding:
KAS
N
O
1
2
3
NAMA PERUSAHAAN
5,4
67,1
197,2
89,9
Cas Turnover
Ratio (kali)
5,1
3,0
0,3
2,8
Dari penyajian di atas dapat dilihat rata-rata cash ratio pada industri yang
sama pada tiga perusahaan pembanding yaitu sebesar 89,9% dibulatkan
menjadi 90%, maka cash ratio pada perusahaan dinyatakan berada di bawah
rata-rata yaitu sebesar 15,68 %. Hal ini mengindikasikan kondisi kas kurang
baik karena berarti perusahaan akan membutuhkan waktu untuk membayar
kewajiban dengan menjual sebagian aktiva lancar.
Sedangkan rata-rata cash turnover ratio atau rasio perputaran kas pada
industri yang sama pada tiga perusahaan pembanding yaitu sebesar 2,8 kali
atau dibulatkan menjadi 3 kali. Cash turnover ratio yang dimiliki perusahaan
berada dibawah rata-rata yaitu 0,29 kali. Hal ini mengindikasikan kondisi
perputaran kas perusahaan tidak baik karena semakin rendah perputaran
kas perusahaan, semakin banyak pengendapan kas yang ada di perusahaan.
Berarti penggunaan kas perusahaan digunakan secara tidak optimal.
2010
adalah
sebesar
Rp.
160.279.566.416
,jumlah
ini
Light
Metal
Industry
Tbk
adalah
sebesar
Rp.
Rumus :
a. 2010 =
penjualan kredit
piutang awal+ piutang ak h ir /2
39.376 .242.418
153.369 .113 .363
= 0,25674
a. 2010
365
0,25674
= 1421,672
= 1.422 hari
Perhitungan Ratio
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
Tahun 2010
Perh
t.
N
o
Rasi
Jenis Ratio
Nilai
Account Receivable
1
o
0,25
Turnover
kali
((Penjualan Kredit
Bersih/((Piutang
Awal+PiutangAkhir)/
2)
Rp
Penjualan Kredit
39.376.242.418
Piutang Awal
Rp.146.458.660
Pembula
tan
.309
Rp
160.279.566.41
Piutang Akhir
Average Collection
1421,67
Period
2hari
1.422
hari
(365/Account
Receivable Turnover)
Dari segi periode penagihan rata-rata dan perputaran piutang usaha, kita dapat melihat bahwa
ALUMINDO sangat lambat menagih piutangnya, padahal pada umumnya ingin menagih
piutang dengan segera, sehingga dapat megurangi periode penagihan dan meningkatkan rasio
perputaran. Lambatnya penagihan piutang ini dapat dikarenakan oleh 2 hal, yaitu satu karena
sengaja diperpanjang dengan pertimbangan dapat dipertanggungjawabkan, dan kedua karena
tidak telitinya manajemen menjalankan kebijakan tagihannya (tidak efektif mengelola piutang).
Nama Perusahaan
1 PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
2 PT Lionmesh Prima Tbk
3 PT.Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)
Rata-rata
Nilai
Rp208.025.565
Rp 17.520.758.610
Rp13.707.856.456
Rp10.478.880.210
Piutang PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 Rp. 160.279.566.416
dan rata-rata piutang industry sejenis yaitu Rp10.478.880.210. Hal ini berarti kondisi perusahaan
kurang baik dari perusahaan sejenis karena hak perusahaan yang masih di pihak lain atau yang akan
diterima lebih banyak.
Berikut disajikan rata-rata analisis piutang pada industri yang sama dimana
digunakan PT. Lionmesh Prima Tbk., PT. Pelat Timah Nusantara Tbk., dan PT.
Beton Jaya Manunggal Tbk. sebagai pembanding:
Account
NO
NAMA PERUSAHAAN
1
2
3
Rata-
Average
Receivable
Collection
Turnover
Periods
(kali)
9,5
7
6
rata
38,6
200
61
99,866666
7,5
67
dalam
1.422
hari.
Berarti
rata-rata
account
receivable
ini
mengindikasikan
bahwa
ALUMINDO
sangat
lambat
menagih
Analisis Persediaan
Persediaan yang dimiliki oleh PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk. pada
tahun 2010 adalah Rp 437.350.022.791. Jumlah ini mengalami penurunan
yang dari jumlah persediaan tahun sebelumnya yaitu tahun 2009,dimana
pada tahun
a. 2010 =
= 5,812
= 6 kali
a. 2010 =
365
5,182
= 70,436
= 70 hari
Perhitungan Ratio
N
o
1
Jenis Rasio
Nilai
Perputaran Persediaan
Ras
pembula
io
tan
5,8
70.
70
Rp.2.834.455.597.
Terjual
862
Rp.
Persediaan Akhir
437.350.022.791
Rp.537.957.306.6
Persediaan Awal
99
(365/Perputaran
Persediaan)
Dari segi persediaan, kita dapat melihat bahwa perputaran persediaan ALUMINDO relatif
kecil, meskipun pada tahun 2010 terdapat kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini artinya
bahwa aktiva dari ALUMINDO, kurang atau bahkan tidak likuid. Dan dilihat dari lama
produk dijual Alumindo kurang baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
Rata-rata Persediaan industri sejenis tahun 2010:
No
Nama Perusahaan
1 PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
2 PT Lionmesh Prima Tbk
3 PT.Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)
Rata-rata
Nilai
Rp326.378.972
Rp 30.182.118.066
Rp8.277.154.054
Rp12.928.550.364
Persediaan PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 yaitu sejumlah Rp
437.350.022.791 dan persediaan rata-rata industry sejenis yaitu Rp12.928.550.364. Hal ini
berarti persediaan yang dimiliki perusahaan berada di atas rata-rata industri. Yang berarti kondisi
perusahaan kurang baik dari perusahaan lainnya karena biaya yang dibutuhkan untuk penyimpanan
persediaan lebih banyak dan kurangnya barang yang terjual oleh perusahaan.
Berikut disajikan rata-rata analisis persediaan pada industri yang sama dimana
digunakan PT. Lionmesh Prima Tbk., PT. Pelat Timah Nusantara Tbk., dan PT.
Beton Jaya Manunggal Tbk. sebagai pembanding:
Persediaan
Perputaran
NAMA PERUSAHAAN
O
1
2
3
Persediaan
(kali)
5,2
5
9
6,4
Lama Produk
Terjual (hari)
70,6
76
39
61,9
Jika dilihat dari rata-rata perputaran persediaan industri yang sama dengan
tiga perusahaan pembanding sebanyak 6,4 kali atau dibulatkan menjadi 6 kali
dan lama produk terjual selama 61,9 hari atau dibulatkan menjadi 62 hari,
sedangkan
PT.
Alumindo
Light
Metal
Industry
Tbk.
memiliki
rata-rata
perputaran persediaan sebanyak 6 kali dan lama produk terjual selama 70 hari,
menggunakan
metode
garis
lurus
(straight-line
method)
berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
No
1
2
3
4
Aset Tetap
Bangunan
Mesin-mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris
Tahun
5-15
20
5
5-10
untuk
mengetahui
apakah
telah
terjadi
kerugian
akibat
diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan
nilai pakai aset. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada
saat terjadinya sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa
manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang
dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi,atau peningkatan
standar kerja, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi
atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut diakui pada
tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan. Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan
PSAK 16 (Revisi 2007), "Aset tetap", yang mengakibatkan perubahan
kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai
dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara
metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk
mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan
metode biaya. (Catatan Atas Laporan Keuangan No. 2i halaman 13-14).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset tetap kecuali
tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia (selaku
Leader) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan sebesar USD 105.300.581 dan Rp 7.090.750.000 untuk
tahun 2010 dan USD 87.567.830 dan Rp 4.867.000.000 untuk tahun
2009.Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sidoarjo
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan. Manajemen berpendapat
tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. (calk hal.26)
-Seluruh piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
tersebut diatas, merupakan piutang yang timbul dari pinjaman pemberian
Rp
Sales
expor
local
Perhitungan Ratio
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
Tahun 2010
n
o
Jenis Ratio
1 Rentabilitas
(Laba sebelum pajak
Nilai
Rasio
penghasilan/total aset)*100
4
Rp59.983.151.6
02
Rp1.504.154.33
Total Aset
2.712
111
bersih)*100
Rp
laba tahun berjalan
43.722.582.261
Rp
penjualan bersih
39.376.242.418
Berikut disajikan rata-rata analisis peningkatan laba pada industri yang sama
dimana digunakan PT. Lionmesh Prima Tbk ,PT. Pelat Timah Nusantara Tbk.,
dan PT. Beton Jaya Manunggal Tbk. sebagai pembanding:
Peningkatan Laba
N
NAMA PERUSAHAAN
O
1
Peningkatan
Persentase
Laba (Rp)
Rp.4.950.029.
(%)
310
206
Rp
2
32.579.216
Rp(5.234.386.
78
500)
Rp(83.925.991
(31)
84,3
Rata-rata
Rata-rata peningkatan laba pada industri yang sama dengan tiga perusahaan
pembanding yaitu 84,3% atau dibulatkan menjadi 84%. Sedangkan
peningkatan laba Alumindo adalah sebesar 67%. Perusahaan memiliki rata-rata
peningkatan laba yang lebih kecil dibanding industri yang sama. Berarti hal ini
berarti laba operasional perusahaan masih berada dibawah rata-rata industry sejenis.
Nama Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
Rentabilitas (%)
(%)
1 (NIKL)
2 PT Lionmesh Prima Tbk
PT.Beton Jaya Manunggal Tbk
10
13
6
5
3 (BTON)
Rata-rata Rasio
13
12
7
6
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK)
dan
Pedoman
Penyajian
dan
Pengungkapan
Laporan
Analisis Litbang
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk bergerak dalam bidang industry logam
dan sejenisnya . Informasi yang saya dapat dari analisis Litbang Alumindo
Light Metal Industry Tbk adalah bahwa manajemen berupaya memberikan
peluang kepada setiap karyawan untuk mengembangkan diri sesuai bidang
kerja masing-masing melalui seminar-seminar dan program pelatihan bagi
karyawan.
Alumindo merasa perlu untuk tetap fokus dalam mengejar peluang bisnis
baru yang menguntungkan.hal pokok yang perlu terus dilakukan adalah
secara kontinyu melakukan pengembangan usaha yang prospektif dan
berekspansi
secara
teknologi,sehingga
kapasitas
dengan
dan
juga
demikian
dalam
dapat
hal
pengembagan
terus
memperkuat
Analisis Pendapatan
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. bergerak dalam bidang industri logam
dan sejenisnya. Perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 72 % dari
tahun sebelumnya dimana tahun 2010 memperoleh pendapatan sebesar Rp
3.019.070.482.536 dan tahun 2009 perusahaan mencatat pendapatan Rp
1.754.202.216.771. Pendapatan tahun 2010 rata-rata dihasilkan dari kegiatan
inti usaha yaitu dari penjualan produk dan ekspor sebesar Rp 39.376.242.418
dan Rp 26.224.937.605 di tahun 2009, serta dari pendapatan lain-lain
perusahaan sebesar (Rp 40.045.809.673) dan Rp (1.652.457.770) di tahun
sebelumnya. Berarti ada kesesuaian antara operasi perusahaan dengan
pendapatan, karena perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur dan
pendapatan operasinya lebih besar.
No
Nama Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
Nilai
Persentase
Rp1.378.545.1
1 (NIKL)
99
Rp
78
162.145.645.160
30
3 (BTON)
Rata-rata
606
Rp127.575.478.
Rp97.033.222.988
dan
pendapatan
rata-rata
-1
35,66666667
sejenis
yaitu
Rp97.033.222.988 Hal ini berarti pendapatan perusahaan berada jauh diatas ratarata industry sejenis. persentase peningkatan pendapatan perusahaan jauh
diatas rata-rata persentase peningkatan industry sejenis yaitu sebesar 72%.
Yang berarti tingkat peningkatan pendapatan sangat baik dan jumlah
pendapatan berada di atas rata-rata jumlah pendapatan perusahaan lain yang
sejenis.