Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1:

1
2
3
4
5
6

Khansa Nur Haida Muhsin


Muhammad Basir Nasution
Wiji Dwi Utami
Fitri Hanifa
Siti Amaliyah
Ias Firdaus

IKATAN KIMIA
A. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen, Ikatan Ion, Ikatan Kovalen Koordinasi Dan
Ikatan Logam
Dalam beberapa hal pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu
atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain. Hal ini mendorong terjadinya pembentukan
ion positif dan ion negative dan terbentuknya satu jenis ikatan di antara kedua ion tersebut
yang disebut ikatan ion.
Dalam kasus lain, pembentukan ikatan kimia dapat terjadi karena pemakaian bersama
(patungan) elektron di antara atom-atom. Molekul yang dihasilkan ini mempunyai satu jenis
ikatan yang disebut ikatan kovalen
Ikatan kimia merupakan ikatan dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau
molekul yang menyebabkan suatu senyawa menjadi stabil.
Susunan elektron stabil mengikuti kaidah oktet dan duplet
Kaidah oktet menyatakan bahwa atom-atom cendurung memiliki 8 elektron pada
kulit terluar seperti konfigurasi elektron gas mulia
Kaidah duplet menyatakan atom-atom dengan nomor atom kecil cenderung memiliki
2 elektron pada kulit terluarnya seperti konfigurasi elektron gas mulia He
Tabel konfiguarsi gas mulia
Unsur gas mulia
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn

Nomor atom Z
2
10
18
36
54
86

Konfigurasi elektron
2
2 8
2 8 8
2 8 18 8
2 8 18 18 8
2 8 18 32 18 8

Untuk memenuhi kaidah tersebut maka akan terjadi pelepasan dan penarikan elektron
Pelepasan elektron

Suatu unsure akan melepaskan valensinya sehingga membentuk ion positif yang
bermuatab sejumlah elektron yang dilepaskannya
11Na : 2e 8e 1e
Na+ : 2e 8e +1e
12Mg : 2e 8e 2e
Mg2+ : 2e 8e +2e
Unsur-unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam yang berada
pada golongan IA, IIA, IIIA (elektron valensi 1,2,3)

Penarikan elektron
Suatu unsur akan menarik elektron dari luar sehingga unsure tersebut akan
bermuatan negative sebesar elektron yang ditariknya
9F : 2e 7e + 1e
F- : 2e 8e
8O : 2e 6e + 2e
O2- : 2e 8e
Unsur-unsur yang cenderung menarik elektron adalah unsur nonlogam yang
berada pada golongan IVA, VA, VIA, VIIA (elektron valensi 4, 5, 6, 7)

Penggunaan pasangan elektron bersama sama


Atom yang tidak stabil bisa menjadi stabil dengan cara menggunakan pasangan
elektron lain. Dari peristiwa pelepasan, penarikan dan penggunaan elektron secara
bersma-sama maka akan terbentuk ikatan kimia

Ikatan kimia terbagi menjadi 4:


a.

Ikatan ion
Atom-atom unsur dengan beda keelektronegatifan yang besar cenderung
untuk membentuk ikatan ionik (seperti ikatan pada senyawa NaCl) karena
atom unsur dengan keelektronegatifan lebih rendah memberikan elektronnya
kepada atom unsur dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi.
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik menarik antara ion
positif (kation) dengan ion negative (anion)
Ikatan ion terjadi antar atom logam (golongan IA, kecuali H dan golongan
IIA) dengan unsur nonlogam (golongan VIA dan golongan VIIA)
Akan terjadi serah terima elektron sehingga akan terjadinya tarik menarik
antara atom logam yang bermuatan positif dengan atom nonlogam yang
bermuatan negative.
Contoh ikatan ion
11Na : 2e 83 1e
Na+ : 2e 8e + 1e
17Cl : 2e 8e 7e + 1e
Cl- : 2e 8e 8e

b. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan
elektron oleh dua atom yang berikatan
Ikatan kovalen terbentuk diantara dua atom yang sama-sama ingin menangkap
elektron
Atom-atom yang biasanya berikatan secara kovalen umumnya yaitu ikatan
non logam
Gabungan atom-atom melaui ikatan kovalen dinamakan molekul. Molekul ini
berupa molekul unsur (contohnya Cl2 , O2 , P4 ) dan molekul senyawa
(contohnya HCl, CO2 , CH4)
Contoh ikatan kovalen

Sruktur lewisnya

Jenis ikatan kovalen

c. Ikatan kovalen koordinasi


Ikatan koordinasi adalah ikatan kovalen dimana elektron-elektron dalam pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan
Ikatan kovalen ini hanya dapat terbentuk apabila salah satu atom mempunyai
pasangan elektron bebas (PEB)

Kepolaran ikatan
- Ikatan kovalen polar
o Ikatan kovalen polar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai
bersama, tertarik lebih kuat ke salah satu atom berikatan
o Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda keelektrinegatifan atomatom yang berikatan semakin besar
Contoh

Ikatan kovalen nonpolar


o Ikatan kovalen nonpolar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai
bersama, tertatik ke semua atom berikatan

Perbedaan senyawa polar dan non polar

d. Ikatan logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antar atom-atom
Adalah ikatan antar atom dalam suatu unsur logam.
Mempunyai keelektronegativan yang rendah, sehingga elektron valensi dalam
atom logam bebas bergerak ke mana saja di ruang sela-sela kumpulan atom.
Merupakan kumpulan ion positifdalam elektron valensi
Antara ion positif dengan elektron terjadi tarik menarik menghasilkan ikatan
logam.
Sebagai penghantar listrik yang baik

Interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik
materi.
1. Pengaruh iktan Hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh
Peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan.
Semakin kuat ikatan yang terjadi, semakin tinggi titik didih dan titik leleh zat. Dengan
semakin besar Mr, titik didih dan titik leleh pun semankin tinggi.

Perhatikan baik-baik titik didih senyawa unsur hidrida golongan IVA, VA, VIA,
VIIA, dan VIIIA pada grafik diatas yang mempengaruhi titik didih senyawa unsur hidrida
golongan IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA adalah Gaya Van der Waals.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, unsur memiliki Gaya Van der Walls
yang semakin bertambah sebanding dengan bertambah besarnya Mr. Sebagai akibat yang
seharusnya, titik didih dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin bertambah.
Namun kenyataannya tidaklah demikian. Perhatikan titik didih H2O, HF dan NH3.
Ketiganya memiliki titik didih yang berbeda jauh dengan senyawa hidrida yang lain. Hal
ini karena ikatan hydrogen lebih kuat dibandingkan gaya Van Der Waals
2. Pengaruh gaya London terhadap titik didih dan titik leleh
Seperti ikatan hidrogen, kekuatan gaya London berbanding lurus dengan titik
didih dan titik leleh. Jumlah elektron yang dimiliki suatu molekul akan berbanding lurus
dengan massa molekul relatifnya (Mr). Selain itu, struktur molekul mempengaruhi
kekuatan gaya London.
Semakin luas permukaan sentuh, artinya semakin sedikit cabang, gaya London
akan semakin kuat.
- HCl dibandingkan dengan HI

Pada senyawa polar HCl dibandingkan HI, HCl memiliki gaya tarik dipol lebih besar
dibandingkan dengan HI, tetapi gaya london pada HCl akan lebih kecil dibandingkan
dengan HI, seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel perbandingan antara HCl dan HI

Dari tabel terlihat bahwa titik didih pada HI lebih besar dibandingkan dengan HCl, yang
berarti gaya Van der Waals pada HCl lebih kecil dibandingkan dengan HI. Hal ini
disebabkan pada HI gaya london memberikan pengaruh yang sangat besar dibandingkan
gaya tarik dipol pada HCl
- CCl4 dibandingkan dengan CHCl3
CHCl3 termasuk senyawa polar sehingga gaya Van der Waals-nya dipengaruhi oleh gaya
London dan gaya tarik dipol-dipol, sedangkan pada CCl4 termasuk senyawa non polar
yang berati gaya Van der Waals hanya dipengaruhi oleh gaya London saja.
Dari hasil pengukuran ternyata titik didh CHCl3 lebih kecil dibandingkan CCl4.
Sehingga Gaya london sangat mempengaruhi besarnya titik didh pada senyawa.

Struktur CCl4 yang mempunyai Mr lebih besar dari CHCl3, mempunyai titik didih lebih
tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya London yang bekerja pada CCl4 yang
nonpolar.
3. Pengaruh gaya antar molekul terhadap wujud gas

Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi berwujud gas.
Hal ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom N pada molekul N2 berikatan kovalen
(intramolekul) yang sangat kuat dan gaya antarmolekulnya lemah, sehingga berbentuk
cair. Namun pada suhu tinggi, gaya antarmolekul N2 tidak mampu mempertahankan
jarak sehingga merenggang dan mengubahnya menjadi gas.
4. Pengaruh gaya antar molekul terhadap kekentalan cairan
Kekentalan merupakan ukuran halangan suatu zat mengalir. Hal ini dipengaruhi
oleh gaya antar molekul, semakin kuat gaya antar moleku maka zat akan sulit mengalir
(kekentalannya tinggi) sebaliknya semakin lemah gaya antar molekul, maka akan
semakin mudah zat mengalir (kekentalannya rendah).
5. Pengaruh gaya antar molekul terhadap kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat terlarut bercampur secara homogen dalam
xzat pelarut. Ada 3 jenis gaya tarik dalam larutan yaitu gaya tarik antar zat terlarut (A-A),
zat terlarut-zat pelarut (A-B), dan antar zat pelarut (B-B). Selain itu, terdapat prinsip Like
Dissolved Like, dimana senyawa polar akan larut dalam senyawa polar, dan senyawa
nonpolar larut dalam senyawa nonpolar.
6. Pengaruh gaya antar molekul terhadap bentuk permukaan cairan
Gaya antar molekul dapat menyebabkan permukaan cairan menjadi cekung atau
cembung. Interaksi antar molekul yang berbeda (cairan dengan wadah yang ditempati)
disebut adhesi. Sedangkan interaksi antar molekul yang sama (antar molekul cairan)
disebut kohesi. Jika adhesi lebih kuat dari pada kohesi maka permukaan cairan akan
berbentuk cekung. Dan sebaliknya jika kohesi lebih kuat dari adhesi permukaan cairan
akan cembung.
Sumber:
Orbhita. Gaya antar molekul
http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2011/0800643/aboutme.html. Diakses pada tanggal 09
April 2016. Pukul 20:00 WIB
Chang, Raymond. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2005

Anda mungkin juga menyukai