Anda di halaman 1dari 2

SITI SALAMAH

15/381004/GE/08061
ANALISIS KEBIJAKAN
1

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH


NOMOR :
2
TAHUN 2011

efesien
si

2
efektivit
as

3
equit
y

4
equali
ty

++

+++

+-+

+-+

5
public
participat
ion
+++

6
freedo
m

7
predictab
ility

++

Tentang
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA
PAYAKUMBUH NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

1. Efesiensi = Mengubah dan menambahkan pasal 6 ayat 1 yang berkaitan dengan pendidikan, benefitnya
bagi masyarakat adalah bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan di kota payakumbuh baik dari
TK,SD,SLTP,SLTA dan pengembangan perguruan tinngi UNAND kampus 2 di Kota Payakumbuh.
2. Efektifitas = Akibat dari perubahan kebijakan itu, realisasi dari proses kebijakan itu sendiri adalah
dimulai dari pembangunan akan fasilitas pendidikan mulai dilakukan baik itu pembangunan fasilitas
baru maupun renovasi fasilitas yang sudah dianggap rusak/ tidak layak. Salah satu kebijakan
pembangunan fasilitas pendidikan tentang operasional sekolah menengah kejuruan (SMK) 4 negeri
payakumbuh.
3. Equity = pembangunan dilakukan hingga ke daerah daerah pelosok(desa BuluhKasok) yang belum
memiliki aksesibitas yang baik dan tiddak terjangkau angkutan umum, ini dilakukan mengingat jumlah
penduduk yang berda di wilayh tersebut dan pendidikan merupakan kebutuhan primer yang

8
procedura
l fairness

4.

5.

6.

7.

8.

diperlukan untuk mendapatkan kesejahteraan hidup dan sebagaiindikator penilaian baik tidaknya
perkembangan suatu daerah.
Equality = pembangunan fasilitas pelayanan dilakukan pemerataan hingga ke daerah pelosok yang
susah untuk di jangkau, ini dilakukan agar penduduk tidak perlu besusah payah harus melepas
anaknya untuk mendapat pendidikan di pusat kota.
Public participation = partisipasi penduduk dalam hal ini dilakukan melalui pajak,pemerintah dengan
kuat menggalakan wajib pajak yang hasilnya dilakukan pembangunan fasilitas. Salah satu upaya
Pemerintah adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama masyarakat kota terkait
minimnya fasilitas pelayanan di daerah pelosok tidak saja fasilitas pendidikan namun juga jaringan
jalan, kesehatan dan lainnya. Dan ini menarik para calon wakil daerah melakukan kampnye di daerah
tersebut, sehingga pembangunan fasilitas lebih beragam.
Freedom = karena kurangnya partisipasi masyarakat setempat akan fasilitas yang akan di bangun
merintah berusaha meyakinkan hal tersebut adalah hal yang sangat penting bagi generasi
selanjutnya,karena ketinggalan IPTEK sama seperti ketinggalan akan dunia yang selalu berkembang
setiap hari,dengan ilmu pengetahuan tidak perlu bekerja bergerak banyak, cukup di rumah dan uang
akan mengalir.
Predictability = sebelum melakukan pembangunan fasilitas pemerintah terlebih dahulu melakukan
sosialisasi kepada penduduk setempat, namun tidak semua penduduk ikut berpartisipasi karena
mereka lebih terfokus melanjutkan pekerjaan(petani) untuk mendapatkan uang, mereka masih bersifat
tidak peduli dan masih bergantung dan menerima kenyataan yang apa adanya.
Procedural Fairness = penduduk di sekitah daerah pembangunan masih kurang peduli untuk
meningkatkan pendidikan, mereka masih beranggapan dengan sekolah yang ada itu sudah cukup,
karena kurangnya ilmu pengetahuan. Penduduk yang rata rata bekerja sebagai petani lebih
mementingkan pekerjaan untuk mencari uang sebagai kebutuhan hidup pendidikan bukanlah hal yang
sangat penting. Disini pemerintah perlu memperhatikan lebih dalam agar penduduk tidak terjerat akan
keterbelakangan miskin akan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai