Anda di halaman 1dari 22

Sub pokok:

1. Tahap-Tahap Kreativitas
Kerja kreatif meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan -sintetik, analisis
dan praktikal- yang semuanya bisa dikembangkan. Kemampuan sintetik mampu membangkitkan
ide baru dan menarik. Seringkali seorang kreatif memiliki partikel berpikir sintetik yang bagus
menghubungkan antara sesuatu dengan hal lain dengan spontan. Tipikal kemampuan analisis
mempertimbangkan berpikir kritik, keterampilan analisis dan ide evaluasi. Setiap orang kreatif
memiliki ide menganalisis peristiwa baik dan buruk. Kemampuan mengembangkan analisis
pikirannya memungkinkan mengejar ide jelek menjadi bagus. Menggunakan kemampuan
analisis mengeluarkan implikasi ide kreatif dan test. Kemampuan praktikal ialah kemampuan
menerjemahkan teori ke praktek dan ide-ide abstrak kepada kecakapan praktikal. Implikasi dari
penanaman teori kreatif ialah memiliki ide yang sangat bagus tetapi mereka tidak bisa
menjualnya. Orang kreatif menggunakan kemampuannya meyakinkan orang lain bahwa idenya
bisa diterapkan.
Dalam proses berlangsungnya kreativitas, maka menurut Graham Wallas menjelaskan beberapa
tahap sebagai berikut;
1. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan (preparation). Pada tahap ini ide datang dan timbul
dari berbagai kemungkinan. Namun biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu
keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau
sumber dari mana ide itu lahir.
2. Tahap kedua, yaitu Inkubasi (incubation). Dalam pengembangan kreativitas, pada tahap
ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang timbul.
Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi,
latihan peningkatan kreativitas, dapat dilangsungkan untuk memudahkan perembetan,
perluasan, dan pendalaman ide.
3. Tahap tiga, yaitu iluminasi (illumination). Pada tahap ini terjadi komunikasi terhadap
hasilnya dengan orang yang signifikan bagi penemu, sehingga hasil yang telah dicapai
dapat lebih disempurnakan lagi.
4. Tahap empat, verfikasi (verification). Perbaikan dari perwujudan hasil tanggung jawab
terhadap hasil menjadi tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif
dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada
masyarakat yang lebih luas setelah perbaikan dan penyempurnaan terhadap karyanya itu
berlangsung. (Conny R. Semiawan, 1998)
2. Proses Kretivitas
Menurut Sri Utami Munandar, guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, konsep dan
pengembangan kreativitas bisa dilakukan dengan bertitik tolak pada apa yang ia namakan
pendekatan 4 P, yakni pribadi, pendorong, proses dan produk. Aspek pribadi menekankan pada

pemahaman anak adalah pribadi yang unik. Oleh karenanya, pendidik haruslah menghargai bakat
dan minat yang khas dari setiap anak. Itu berarti, anak perlu diberi kesempatan dan kebebasan
mewujudkannya. Kreativitas juga dapat ditinjau dari aspek pendorong, yakni suatu kondisi yang
memungkinkan anak berprilaku kreatif. Sedangkan kreativitas sebagai proses lebih menekankan
pada pemahaman kemampuan anak menciptakan sesuatu yang baru, paling tidak menemukan
hubungan-hubungan jawaban antarberbagai unsur. Ketiga aspek inilah akhirnya yang
menentukan kualitas produk kreativitas.8
Mendefinisikan kembali problem, secara esensi adalah pelepasan orang itu sendiri dari belenggu
pikirannya. Proses ini adalah bagian dari sintetik berpikir kreatif, yaitu bertanya dan
menganalisis asumsi. Orang kreatif mempertanyakan asumsi dan secepatnya memimpin
orang lain melakukan hal yang sama itu. Mempertanyakan asumsi adalah bagian
melibatkan berpikir analisis kreativitas. Dengan tidak berasumsi bahwa ide kreatif menjual diri
mereka, murid-murid membutuhkan belajar bagaimana mempengaruhi orang lain menyangkut
nilai dari gagasan mereka. Menjual ini bagian aspek praktikal dari berpikir kreatif. Mendorong
menghasilkan ide. Orang kreatif mendemonstrasikan gaya berpikir seorang suka menghasilkan
ide. Murid membutuhkan pengetahuan banyak ide agar lebih baik dari yang lain. Guru dan murid
harus bekerjasama mengidentifikasi dan mengenal aspek kreatif dari ide yang dihadirkan.
Mengenal pengetahuan sebagai dua tepi pedang dan sesuai aksi. Murid-murid dikenalkan dengan
proses belajar dua arah, berpusat pada guru dan murid. Guru mempunyai banyak cara belajar dari
siswa seperti mereka juga harus belajar darinya. Mendorong siswa mengidentifikasi dan
mengatasi rintangan. Kreativitas berlangsung lama, agar nilai atau ide kreatif dikenal dan
dihargai. Mendorong berpikir sehat untuk mengambil resiko. Apakah mengatasi rintangan itu
harus berakhir? Kapankah menanggung resiko itu sebagai salah satu yang disadari bahwa
diantara mereka tidak akan bekerja. Itulah harga kerja kreatif Mendorong toleransi ambigu.
Mendorong tolerasi ambigu berupa baik dan buruk. Termasuk pemikiran, dan perbuatan
mempunyai dua dimensi hitam-putih. Membantu siswa membangun (keyakinan meraih sukses)
self-efficacy. Semua siswa
mempunyai
kapasitas berkreasi terhadap pengalaman,
kelompok yang menyenangkan membuat sesuatu yang baru. Caranya pertama memberi dasar
yang kuat untuk reativitas. Membantu siswa menemukan cinta terhadap perbuatannya.
Menemukan apa yang dicintainya untuk dikerjakan.
Mendorong siswa melakukan penampilan kerja yang bagus. Mengajarkan siswa pentingnya
menunda kepuasaan. Bagian dari berbuat kreatif itu berarti mengerjakan sesuatu yang penting
dikerjakan dalam suatu proyek dalam jangka waktu yang lama, tanpa cepat-cepat berharap
mendapatkan hadiah (reward). Memelihara lingkungan agar secepatnya kreatif. Meskipun sering
memperoleh sukses atau didalamnya membuat kesalahan, maka sekolah seringkali tidak
memaafkan. Selayaknya bisa selesai pada waktu itu. Dari nilai yang ditanam, maka seorang
kreatif membeli rendah dengan menghadirkan ide unik dan mencoba meyakinkan, meningkatkan
kesadaran nilai yang ditanamkan kepada orang lain. Orang kreatif menjual tinggi hilangnya ide
dan berubah ke ide lain. Tipikal kreatif menginginkan orang lain mencintai ide mereka. Tetapi
sorak-sorai segera secara umum terhadap ide, biasanya bukanlah indikasi partikel kreatif. Kreatif
ialah banyaknya memutuskan suatu sikap dalam ruangan hidup yang berkenaan pada
kemampuan. Kreatif sering ditemukan pada anak-anak kecil muda, sebelum umur 7-8 tahun,

tetapi sangat sukar ditemui pada anak-anak kecil tua dan remaja sebab potensi kreatifnya telah
ditekan oleh sosial mendorong kompromi intlektual. (Ena Nakiah, 2000)
Pengertian Kreativitas

Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan fakta, informasi atau


unsur-unsur yang ada.

Berpikir kreatif/berpikir divergen adalah kemampuan --- berdasarkan data atau


informasi yang tersedia --- menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap
suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan,
dan keragaman jawaban.

Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan


identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,
dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)

Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan


potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan
untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme
(Rogers).

Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:


1. Baru (novel): inovatif, belum ada
mengejutkan.

sebelumnya, segar, menarik, aneh,

2. Berguna (useful): lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar,


mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
3. Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat
dibuat di lain waktu. (David Cambell)
4. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, memperinci) suatu gagasan (Munandar, S.C.U., 1977).
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang
berkaitan dengan:
1. Kemampuan untuk mengkombinasikan
2. Memecahkan/ menjawab masalah

3. Cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar: 1992)


Creativity is

The ability to generate innovative ideals and manifest them from thought into
reality.

The process involves original thinking and then producing.

The process involves original thinking and then producing.

Ciri Perilaku Kreatif

Perilaku yang tidak biasa (unusual), yang bernilai berdasarkan konvensi atau
norma tertentu, dan ditandai oleh originalitas

Ciri utama Kreativitas: Sikap Kreatif

Sikap Kreatif: purpose, values, and a number of personality traits that together
predispose an individual to think ia an independent, flexible, and imaginative way
(Davis 1976).

Kreative: Proses yang menghasilkan produk kreatif

Kreativitas menghasilkan KEBAHARUAN

Creativity result not in imitation, but new, original, independent, and imagination
way of thinking about or doing something.

Tahap

Proses

Kreatif

Menurut Graham Wallas (1926), kreativitas merupakan proses 5 tahap:


1. Preparation
(Persiapan)
menginvestasikan masalah.

---

Proses

pengumpulan

informasi

dan

2. Incubation (Pengendapan) --- secara tidak sadar memikirkan problem


3. Intimation.
4. Ilumination (iluminasi) --- menyadari cara-cara baru dalam memecahkan
masalah.
5. Verification (menguji) --- mengimplementasikan temuan.

Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki (2001:301) dalam bukunya
Quantum Learning mengalir melalui lima tahap, hatap-tahap tersebut sebagai berikut :
1. Persiapan -- Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.
2. Inkubasi --- Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3. Iluminasi --- Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4. Verifikasi --- Memastikam apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
5. Aplikasi ---- Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut
Proses Kreatif menurut David Cambell urutannya sebagai berikut
1. Persiapan (preparation): meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah,
seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun
kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang
hampir selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan
lama berpikir dalam bidang itu.
2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap
dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya
tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan.
3. Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat,
waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka
panjang tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarika diri dari perkara yang
sedang kita selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan.
4. Iluminasi: mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,
jawaban baru Bagian paling nikmat dalam penciptaan, tahap AHA! Ketika
segalanya jelas, hubungan kaitan perkara gambling, dan penerangan untuk
pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat.
5. Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan
masalah. Tahap AHA!, betapa pun memuaskan, barulah merupakan akhir dari
suatu awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan.
Pendekatan-Pendekatan

terhadap

Studi

Kreativitas

Pendekatan Psikodinamika

Kreativitas muncul dari adanya tension antar realita kesadaran dan dorongan
ketidaksadaran.

Ada dua proses terbentuknya kreativitas: regresi adaptif (primer) dan elaborasi
(sekunder)

Adaptive regression: the intrusion of unmodulated thought in consciousness,


yang muncul selama problem solving, tetapi lebih sering muncul ketika individu
sedang melamun, intoksikasi dari obat-obatan, fantasi atau melamun, atau
Psikosis.

Elaborasi: The reworking and transformation of primary proccess material


throught reality-oriented, ego- controiled thinking. Kemampuan untuk
mengembangkan dan memerinci ide.

Pendekatan Psikometri

Kreativitas dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan pendekatan


psikometris yang menggunakan paper and pencil test.

Torrance mengembangkan Tests of Creative Thinking, yang didasarkan pada


teori Guilford, yaitu: Divergent Thinking.

Pendekatan Kognitif

Meneliti tentang representasi mental dan proses terjadinya berpikir kreatif.

Ada dua proses dalam berpikir kreatif, yaitu: fase generative dan fase
exploratory.

Fase genetative: individu mengkonstruksi representasi mental yang mengacu


pada struktur yang telah ada, yang berisi property yang mendorong munculnya
temuan kreatif.

Fase exploratory: property tersebut digunakan untuk menghasilkan ide-ide


kreatif.

Pendekatan Social Personality

Ada tiga variabel pembentuk kreativitas:

Kepribadian: self-actualization (Rogers),


spontaneity, self acceptance (Maslow).

Motivation: Intrinsic motivation, need for order, need for achievement.

Lingkungan sosiokultural: role models, resources, competitors.

Boldness,

courage,

freedom,

Pentingnya Kreativitas

Dengan berkreasi individu dapat mengaktualisasikan diri.

Berpikir kreative memungkinkan individu untuk melihat berbagai kemungkinan


jawaban atas penyelesaian masalah (hal ini belum mendapat perhatian dalam
dunia pendidikan).

Proses kreatif memberi kepuasan kepada seseorang.

Proses kreative memungkinkan individu meningkatkan kualitas hidupnya (SCU


Munandar, 1992).

Labels

ANALISA PASAR ANALYSIS ARTIKEL BATIK BUSINESS PLAN CYBER TRADING DEFINISI
GAMBAR GAME HAMBATAN HOT KARAKTER KEPEMIMPINAN KEPRIBADIAN
KEWIRAUSAHAAN LEADERSHIP MINDSET PENELITIAN PILIHAN PPI RESIKO SLIDER
SOCIAL NETWORK TEORI TIPE TIPS
MINDSET
o

8th HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE by Stephen R.


Covey02/08/2013No CommentsRead More...Narasumber : stephen
covey1. Proaktif- Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang
tidak...

BERPIKIR PERUBAHAN02/08/2013No Comments

POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN02/08/2013No Comments

POLA PIKIR WIRA USAHA - Rita Gunther McGrath02/08/2013No


Comments

Home HAMBATAN HOT KEWIRAUSAHAAN HAMBATAN KREATIVITAS

HAMBATAN KREATIVITAS
Octa Dandy Saiyar 8/02/2013 11:30:00 PM HAMBATAN , HOT , KEWIRAUSAHAAN

1. Perceptual

- Membatasi penyelesaian problem dengan asumsi yang tidak perlu


- Stereotyping : berpikir konvensional
- Terlalu banyak atau sedikit informasi
- Persepsi itu tentang bagaimana cara seseorang memandang suatu hal

2. Emotional

- Takut mengambil resiko


- Tidak menyukai ketidakpastian
- Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan
- Menganggap remeh suatu masalah
- Tergesar gesa menyelesaikan masalah

3. Imagination

4. Cultural
- Kultur menghambat perngakumulasian gagasan
- Takut tampil berbeda dari yang lain
- Takut mengambil tindakan/mengemukakan gagasan yang kemungkinan bakal
dianggap kontroversial.

5. Expressive

6. Intellectual

- Telalu mengandalkan logika


- Enggan menggunakan intuisi
- Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti efektif hasilnya.

7. Environmental

Kurangnya dukungan sarana dan prasarana kerja :

- Tidak ada kerjasama dan rasa saling percaya antara tim kerja
- Alasan bersifat otoriter, tidak menghargai pendapat orang lain
- Gangguan rutin, misalnya telepon tamu yang tidak putus putus dan ruang kerja
yang bising
- Kurangnya dukungan untuk mematangkan gagasan
- Budaya kebersamaan (solidaritas) atau anti persaingan.

Berpikir Kreatif :
- Melihat dengan sudut pandang baru
- Menemukan hubungan baru
- Membentuk kombinasi baru

Thomas Alva Edison ' Kreatifitas terdiri dari 1 persen inspirasi dan 99 persen kerja
keras "

Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta / berkreasi. Sebagian orang


beranggapan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasikan gagasan
baru atau wawasan segar. Definisi sederhana dari kreativitas adalah sebuah proses
untuk menghasilkan sesuatu yang tidak berkembang secara alamiah atau tidak
dibuat secara biasa.Kreativitas adalah sebuah kemampuan untuk meninggalkan

kebiasaan lama yang kaku / monoton. Kreativitas adalah kemampuan individu untuk
mengandalkan keunikan dan kemahirannya untuk menghasilkan gagasan baru dan
wawasan baru yang sangat bernilai bagi individu tersebut.

Apakah hambatan untuk bisa lebih kreatif? Menurut Robert W Olson dalam
bukunya Seni Berfikir Kreatif, terdapat sejumlah hambatan untuk menjadi kreatif.

Kebiasaan. Kalau kita mau menelaah, sebenarnya sebagian besar aktivtas


kehidupan kita bersumber dari kebiasaan. Dari mulai bangun tidur sampai tidur
kembali isinya adalah aktivitas yang sifatnya adalah kebiasaan. Kebiasaan pada
umumnya dianggap sebagai hal yang tidak kreatif karena kebiasaan adalah sebuah
reaksi dan respon yang telah kita pelajari untuk bertindak secara otomatis tanpa
berfikir terlebih dahulu. Dengan kebiasaan ini maka kita akan otomatis makan siang
setelah jam 12 siang walaupun perut tidak terasa lapar, tidur jam 10 malam
walaupun tidak merasa ngantuk. Ilustrasi : Lipatlah tangan anda dan letakkan di
dada. Tangan manakah yang berada diatas..? Tangan kanan ataukah tangan kiri..?
Secara reflek saya akan meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri. Cobalah ubah,
ternyata mengubah sebuah kebiasaan cukup sulit juga. Ilustrasi lain, ambillah 6
tusuk gigi, coba buatlah 4 buah segitiga dengan 6 tusuk gigi tersebut. Bagaimana
hasilnya? Solusinya adalah Tetrahedron.

Waktu. Kesibukan adalah alasan klasik mengapa orang tidak bisa kreatif, Tidak ada
waktu. Menurut Henry Ford, " Semakin banyak berfikir sebenarnya semakin banyak
pula waktu yang anda miliki". Sebenarnya menginvestasikan sedikit waktu dapat
menajamkan kreativitas sehingga pada akhirnya akan memberikan keuntungan
dalam hal menghemat waktu.

Dibanjiri Masalah dan merasa tidak ada masalah. Manusia pada prinsipnya adalah
mahluk yang terus menerus menghadapi masalah dan berusaha memecahkan
masalahnya. Jika masalah dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan
maka kita tidak akan pernah mengenal masalah tersebut dan merasa tidak pernah
mempunyai masalah. Sebenarnya setiap masalah menawarkan sebuah tantangan
kreatif dan peluang diri kita untuk tumbuh lebih kreatif.

Takut gagal. Hidup tidak akan diisi dengan kegagalan bila : selalu menyesuaikan
diri, menggunakan gagasan yang telah terbukti berhasil, berjalan pada lorong yang
sama yang telah dirintis. Namun sesungguhnya bila itu yang kita ikuti, kita

sebenarnya telah gagal jadi manusia. Kita tidak tumbuh menjadi manusia kreatif
yang mampu hidup diluar kebiasaan-kebiasaan lama dan nalurinya. Menurut Dr.
Land (penemu kamera polaroid), " Salah satu aspek penting dari kreatifitas adalah
tidak takut gagal. Para ilmuwan telah berhasil membuat eksperimen dan berulang
kali gagal sebelum akhirnya mereka menemukan hasil yang meraka inginkan ". Dan
sesungguhnya berapa banyak kemudahan hidup yang kita rasakan sekarang ini
berawal dari kegagalan-kegagalan tersebut.

Setiap orang memiliki kreativitas, bahkan mereka yang sudah berusia diatas
45tahun sekalipun masih dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif. Selama
otak masih berfungsi, kreativitas masih mengalir dalam diri seseorang.
Kenyataannya masih banyak orang belum mampu memanfaatkan kreativitas
mereka secara optimal. Untuk itu ada baiknya bila kita telaah mengenai tujuh
hambatan seseorang tidak kreatif.

Hambatan 1

: rasa takut

Hambatan pertama seseorang tidak kreatif karena selalu dibayangi oleh rasa takut
gagal, takut salah, takut dimarahi dan rasa atkut lainnya.

Hambatan 2

: rasa puas

Kesuksesan, kepandaian, dan kenyamanan pun bisa jadi hambatan. Orang yang
sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan
kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas
tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu
yang baru ataupun menciptakan sesuatu yang baru.

Hambatan 3

: Rutinitas Tinggi

Rutinitas merupakan salah satu faktor penghambat bagi seseorang untuk menjadi
kreatif. Untuk mengatasi hal tersebut kita perlu menyisihkan waktu khusus untuk
mengisi "kehausan" kita akan kreativitas, misalnya membaca buku tiap minggu,

kemungkinan besar kita bisa menemukan ide brilian yang bisa kita adaptasi atau
perbaiki, perluas lingkungan sosial kita dengan mengikuti perkumpulanperkumpulan diluar pekerjaan kita.

Hambatan 4

: Kemalasan Mental

Kemalasan mental merupakan salah satu penghambat untuk berpikir kreatif. Tidak
heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir
kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak
malas untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru ataupun
mencoba yang baru.

Hambatan 5

: Birokrasi

Seringkali karyawan atau pelanggan/rekanan mengeluh karena ide atau usulan


mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan
keputusan yang lama atau karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku. Kondisi
seperti ini sering mematahkan semangat orang untuk berkreasi ataupun
menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin besar organisasi,
semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak
bisa langsung terdekteksi oleh top managemen karena harus melewati rantai
birokrasi yang panjang. Saat ini banyak organisasi dunia memecah diri menjadi
unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar lebih gesit
dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para pelanggan ataupun dalam
kecepatan mendapatkan solusi.

Hambatan 6

: Terpaku pada masalah

Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang


menyakitkan.Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi
masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa
terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menentukan cara lain yang lebih
baik, lebih cepat dan lebih efektif.

Hambatan 7

: Stereotyping

Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum
terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif.
Misalnya saja pada zaman kartini, masyarakat menganggap bahwa sudah
sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah saja,tidak perlu pendidikan tinggi dan
hanya bertugas untuk melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah.
Apa jadinya jika wanita-wanita hebat seperti Kartini, Dewi Sartika dan Tjut Nyak
Dien menerima saja semua pandangan umum yang yang berlaku di masyarakat
saatitu, kemungkinan besar Indonesia tidak akan pernah menikmati jasa yang
diperkaya oleh keterlibatan para wanita professional, seperti : mendapatkan
layanan dokter wanita, menikmati kreasi arsitek dan senimanwanita, mendapatkan
hasil didikan guru wanita, dll.

Lalu bagaimana jika kita mengalami hambatan untuk mengoptimalkan kreativitas


diri kita sendiri? Tidak perlu panik, kenali hambatannya, atasi dan ambil tindakan
untuk mengasah kembali kraetivitas kita. Kreativitas itu ibarat sebuah intan,
semakin diasah semakin berkilau.

Narasumber
Yusuf Yudi Prayudi http://prayudi.wordpress.com
Knowledge, Education and Wisdom for the Benefit of Humanity
http://ratib-alathos.webs.com
Modul Kuliah UTJ kewirausahaan

Mencoba menjadi orang yang lebih baik

Home

Kata-Kata Lucu

Kata Mutiara

Kreatif

Otomotif

Tips dan Cara

Search this

You are Here Home kreatif Ciri Orang Yang Kreatif

2
Ciri Orang Yang Kreatif
Kreatifitas merupakan salah satu yang dimiliki oleh setiap manusia yang bersifat
baru, bermanfaat dan dapat di mengerti, baru berarti inovatif, belum pernah ada
sebelumnya, bersifat unik, menarik dan mengejutkan. Bermanfaat yang artinya

berdayaguna, praktis, berfaedah, mempermudah, memperlancar dan memecahkan


masalah. Dapat di mengerti berarti dapat di pelajari serta dapat diulang dengan
hasil yang sama.

Yang harus kamu tau bahwasannya di dunia ini tak ada yang namanya orang yang
bodoh semua orang sama hanya saja yang membedakan dari setiap orang adalah
rajin, mau berusaha, tak pernah menyerah, selalu mencoba hal yang baru. banyak
orang yang pintar tetapi ingat kepintar itu bukalah segala-galanya. Orang kreatif
dan penuh dengan inovasi itu latar belakangnya bukan dari orang yang pintar tapi
berasal dari orang yang rajin dalam segala hal.

Berikut adalah ciri-ciri orang yang kreatif mungkin salah satu dari ciri-ciri yang
saya sebutkan ada pada diri Anda:
1. Tidak Pernah Takut Dengan Adanya Saingan, bagi yang kreatif adalah
hal yang menyenangkan karena dengan adanya saingan berarti bisa berpikir
dengan keras lagi dan tidak mau tersaingi dibandingkan dengan tidak ada
saingan tidak akan pernah ada perbandingan, orang yang takut dengan
saingan berati tidak kreatif.
2. Merasa Lebih Bisa, orang kreatif akan merasa tidak bangga dengan produk
orang lain, ia lebih bangga dengan produknya sendiri walaupu produknya itu
lebih rendah pasarannya dari orang lain. berapa banyak orang yang keluar
dari perusahaan hanya karena ingin membuka perusahaan sendiri itulah ciri
orang yang kreatif.
3. Selalu Berpikir Menggunakan Otak Kanan, dengan kita menjalankan
otak kanan maka keberanianlah yang akan muncul pada diri kita sedangkan
kalau kita banyak menggunakan otak kiri jadinya kita hanya bisa sebatas
karyawan saja tidak pernah lebih dan tak akan pernah lebih, itulah
kelebihannya otak kanan dibandingkan otak kiri.
4. Orangnya Tidak Terlalu Pintar, kebanyakan orang yang pintar IPKnya
sangat tinggi maka orang yang seperti itu akan jadi pegawai atau dosen,
namun bagi orang yang tidak pintar atau yang IPKnya rendah itu biasanya
membuka usaha sendiri terkadang orang yang sepeti itu akan melebih orang
yang pintar, tapi jangan salah kadang yang punya perusahaan pun itu
kebanyakannya mereka tidak pintar hanya saja memiliki modal yang besar
kalau dibandigkan dengan karyawan dalam hal kepintarannya itu bisa
menang karyawan, maka jangan heran kalau kebanyakan orang yang sukses
dari orang yang tadinya tidak pintar tetapi ada kemauan untuk maju.
Pada umumnya, kegagalan menjadi orang yang kreatif dan inovatif di sebabkan
oleh ketidakseriusan kita untuk menjadi yang lebih baik, kekuatan seseorang yang

kreatif dan inovatif datangnya dari diri sendiri serta ide yang realiatis itu bukan dari
orang lain.
Demikian yang bisa saya sampaikan tentang ciri-ciri orang kreatif semoga
bermanfaat dan dapat di amalkan dalam perjalanan hidup Anda.
Silahkan baca juga artikel menarik kata kata mutiara 2014

CIRI-CIRI ORANG KREATIF (Menurut David Campbell)


1. Ciri-ciri Pokok
Adalah melahirkan ide, gagasan, pemecahan masalah, cara-cara baru dan penemuan.
a. Seseorang dapat melahirkan ide-ide dengan mencari jalan termudah bagi dirinya sendiri.
b. Seseorang dapat melahirkan ide-ide dengan mengubah kekurangan menjadi kelebihan.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan
Adalah tindakan untuk mempertahankan ide, gagasan, dan kreativitas yang sudah dihasilkan.
Dapat dilakukan melalui :
a. Kemampuan bekerja keras
b. Berpikir Mandiri
c. Pantang Menyerah
3. Ciri-ciri Sampingan
Ciri yang tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga ide-ide yang sudah
ditemukan agar tetap hidup dan berlaku dan sekaligus mempengaruhi perilaku orang-orang
kreatif.
Itulah ciri-ciri orang yang kreatif. Are you include people who are creative ? Only you know
yourself. (www.desainergrafikaindonesia.com)
Berikut ini ada beberapa Cara untuk Mengembangkan Kreativitas Diri;

Amatilah sesuatu yang dikenal

Amatilah sesuatu kurang lebih 10 menit, dan gambarkan kembali apa yang Anda
ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan Anda. Jangan
berhenti pada visualisasi saja lho, semua indera juga dapat membantu Anda dalam
membangun kreatifitas karena smua indera yang ada pada diri kita memperoleh
masukan sepanjang hari. Ingat, membangun kreatifitas berarti mempertajam
pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.

Jangan menunda pekerjaan

Wahh makannya jangan suka malas, karena salah satu hal yang mengherankan
tentang ide-ide adalah bahwa otak dapat diperintah untuk bekerja dengan autopilot
(emangnya kapal ato pesawat doang yang bisa pke autopilot..). Jika Anda
memberinya gagasan-gagasan dasar dan rangsangan yang cocok, akhirnya otak
akan memunculkan gagasan-gagasan yang dapat diteruskan. Namun ada
kecendrungan apabila dihadapkan pada persoalan, maka Anda akan menunda
sampai menit terakhir, dengan dalih bahwa otak akan berkerja secara optimal kalau
dalam keaadaan terdesak. Dan itu memang ada benarnya, karena ketegangan batas
waktu mempersatukan pikiran dengan baik sekali. Tetapi Anda tidak memberikan
kesempatan yang cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal.
Jika Anda mengerjakan jauh-jauh hari sebelum batas waktu, tidak berarti Anda
harus menyelesaikan, tetapi hanya memberi masukan yang lebih baik kepada diri
sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi lain dari keadaan yang Anda hadapi.

Pejamkan mata dan biarkan pikiran mengembara

Berkhayal juga bisa menghasikan ide, dengan cara membiarkan alam tak sadar Anda
mengerjakan sesuatu dan biarkan pikiran Anda mengembara akan dapat menjadi
sangat efektif.

Ambillah sudut pAndang orang lain

Untuk poin ini didasarkan atas Andai kata. Artinya; Anda mencoba untuk
menempatkan diri Anda pada posisi orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang
atas tindakan yang Anda ambil.

Melakukan curah-gagasan

Dengan melakukan curah gagasan atau bahasa kerenya brainstorming dapat


memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak gagasan dengan cepat. Proses ini
berlandaskan anggapan bahwa sekelompok orang yang bekerja bersama dibawah
pimpinan yang baik dapat memunculkan jauh lebih banyak ide dan kemungkinan dari
pada bekerja masing-masing.

Belajar menjadi seorang inovator yang baik

Anda harus selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik


yang baru maupun yang lama. Anda dapat melakukannya dengan membaca, survei,
penelitian atopun diskusi.

Ubahlah kebiasaan dan citra diri

Untuk bisa seperti itu, jadilah orang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut
dan motivasi yang di butuhkan. Tuangkanlah ide Anda dalam bentuk tulisan dan
terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka atau
bahasa machonya "with arm open" dengan begitu biasakanlah berpikir terbuka dan
fleksibel.

1. Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif

Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis dalam
menghadapi permasalahan. Selanjutnya Anda akan semakin kreatif dalam mencari solusi segala
permasalahan Anda. Biasakanlah Anda mengatakan Ya ini merupakan kesempatan untuk
menjadi lebih baik dalam menghadapi sebuah rintangan.
2. Tulislah secara detail mengenai situasi kesulitan yang Anda hadapi
Tulislah segala hal yang berkaitan dengan tantangan Anda, Apa yang menjadi penyebab Anda
tertekan? Apa yang Anda kuatirkan? Kenapa Anda tidak bahagia? Ini bukan berarti berpikir
negatif, tapi dengan menulisnya Anda selanjutnya akan berpikir untuk mencari jalan keluar dari
permasalahan tersebut.
3. Selalu bertanya
Jangan terlalu cepat puas dengan jawaban singkat dari permasalahan Anda. Berlatihlah juga
untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan dari sudut pandang yang berbeda.
Misalnya bisnis Anda sedang menurun, kenapa menurun? mengapa penjualannya menurun? apa
karena semakin banyak kompetitor? atau karena produk Anda semakin menurun kualitasnya?
Dengan semakin banyak pertanyaan yang dapat Anda buat, maka Anda akan terpacu untuk
semakin kreatif mencari solusinya.
4. Definisikan Batasan, Buat Alternatif Solusi
Anda harus mampu mengidentifikasi apa saja yang menjadi batasan Anda untuk menyelesaikan
permasalahan Anda. Kemudian Anda harus mencari alternatif-alternatif solusi sesuai dengan
batasan yang Anda miliki.
5. Lakukan keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif solusi yang Anda buat
Pilihkan keputusan yang terbaik setelah Anda membandingkannya dengan alternatif lainnya.
6. Buatlah Planning bila keputusan terbaik Anda tidak berjalan sesuai harapan Anda.
Anda harus menyiapkan rencana bila hasil evaluasi keputusan terbaik Anda tidak sesuai dengan
tujuan awal Anda.
7. Tetapkan satuan pengukuran dalam keputusan Anda
Anda harus menetapkan ukuran untuk mengetahui perkembangan pencapaian tujuan Anda.
Bagaimana cara Anda dapat mengetahui bahwa Anda sudah sukses?
8. Menerima semua tanggung jawab dari keputusan yang telah dibuat.
Anda harus berani menghadapi semua resiko dan hasil dari keputusan yang telah Anda buat.
9. Tentukan deadline

Anda harus menentukan deadline dari semua tujuan Anda. Misalkan Anda ingin tahun depan
memiliki penghasilan per tahun sebesar 120 juta/tahun. Selanjutnya Anda mesti mem breakdown apa saja yang Anda lakukan tiap bulan, tiap hari, tiap jam, bahkan tiap menit untuk
mencapai tujuan Anda.
10. Anda harus Take Action (Bertindak)
Bertindaklah, sibukkanlah diri Anda, dan terus bergerak. Tentukan Prioritas Tujuan Anda.
Semakin cepat Anda dan semakin jelas tujuan Anda, semakin kreatif diri Anda dalam mencapai
tujuan Anda. Anda juga akan semakin banyak memiliki energi dan waktu untuk belajar. Semakin
banyak belajar maka semakin cepat Anda dapat mengembangkan kapabilitas diri Anda dan
mencapai sesuatu yang lebih baik bagi masa depan Anda.
Demikian 10 langkah mudah meningkatkan kreatifitas Anda. Ada komentar, silahkan !
Salam sukses

Anda mungkin juga menyukai