Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP-PRINSIP DASAR

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun
Oleh:

Riskayani (A 241 12 110)


Alamsyah (A 241 000)
Moh.fhatan mubin(A 241 12 000)
Steviany hasan eky(A 241 12 096)
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO

DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................!
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................!!
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
LATAR BELAKANG...........................................................................................1
RUMUSAN MASALAH................. .....................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................2
Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum........................................2
Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum.....................2
Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum..................................3
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum...........................................6
BAB III
PENUTUP..............................................................................................7
KESIMPULAN.......................................................................................7
SARAN...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG

Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.
Sehingga, dalam pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip
yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan
sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di
suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip
yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya,
sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam
pengembangan kurikulum.
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurikulum disusun
oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat
pendidikan, politikus, pengusaha, orang tua peserta didik serta unsur-unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Rancangan
ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,
dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicitacitakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di
sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan
guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum
yang nyata dan hidup.[1] Semua perwujudan itu sebetulnya terletak pada guru, dia
lah kunci utama sukses dan tidaknya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian dan penbgembangan kurikulum yang sesungguhnya.
Sejalan dengan permasalahan tersebut, kami membuat makalah dengan
judul Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum. makalah ini mengemukakan
suatu pandangan tentang bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
yamg harus diberlakukan untuk mencapai tujuan dari pengembangan itu sendiri.
II.

RUMUSAN MASALAH
Apa Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum?
Apa saja Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum?
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Apasaja Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian.
Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjukkan pada sesuatu
yang mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan,
serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi serupa.
[2] Ini berarti bahwa prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam
kaitanya dengan keberadaan sesuatu.
Seseorang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efesien dengan
cara memahami suatu prinsip. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang
dikandungnya, baik dalam input maupun outputnya, dan juga memiliki sifat
memberikan rambu-rambu terhadap tujuan yang ingin dicapai. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum merupakan
berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan hal-hal yang
berkenaan dengan pengembangan kurikulum, terlebih dalam fase perencanaan
kurikulum.
Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis,
sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum.
[3]

B. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum


Sumbuer prinsip menunjukkan darimana asal muasal lahirnya suatu
prinsip. Dari berbagai literatur, ada empat sumber prinsip pengembangan
kurikulum:
1.
Data Empiris, data empiris menunjukkan yang terdokumentasi dan terbukti
efektif.
2.
Data Eksperimen, data ini menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian.
Data penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliabel, sehingga
tingkat kebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam
pengembangan kurikulum.
3.
Cerita/ legenda yang hidup dimasyarakat, data ini juga termasuk efektif
untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks.
4.
Akal Sehat, hal ini digunakan untuk mempertimbangkan dan penilaian
terhadap hasil penelitian yang didapat.

Pada prinsipnya, empat jenis data diatas dapat digunakan atau


dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum sebagai prinsip yang akan
dijadikan pegangan.[4]

C. Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana
Syaodih Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsipprinsip kusus.
1.
a.

Prinsip-prinsip umum meliputi :

Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi dua; pertama, relevansi keluar
yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum
hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Kedua, relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi
antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
b.
Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang
dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus
berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
c.
Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung
secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan.
d.
Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia.
e.
Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik
secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari

perencanzan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam


pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu
tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.[5]
2.

Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:

a.

Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan


Tujuan pendidikan mencakup tujuan bersifat umum atau jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada:
1)
Ketentuan dan kebijakan pemerintah,
2)
Survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka,
3)
Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu,
4)
Survey tentang manpower,
5)
Pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang sama,
6)
Penelitian.
b.

Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan


Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menetukan isi
pendidikan/ kurikulum, yaitu:
1)
Perlunya penjabaran tujuan pendidikan kedalam bentuk perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana,
2)
Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan,
3)
Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
c.

Prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran


Untuk menentukan pendekatan, strategi dan teknik apa yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
1)
Apakah metode yang digunakan cocok,
2)
Apakah dengan metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang
bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa?
3)
Apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang bertingkattingkat?
4)
Apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif
dan psikomotor?
5)
Apakah metode tersebut berorientasi kepada siswa, atau kepada guru, atau
keduanya?
6)
Apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?

7)
Apakah metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di
sekolah dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di rumah
dan di masyarakat?
8)
Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang
menekankan learning by doing, bukan hanya learning by seeing and
knowing.
d.

Prinsip berkenaan dengan media dan alat pembelajaran


Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien perlu
didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Di
bawah ini beberapa prinsip yang bisa dijadikan pegangan untuk memilih dan
menggunakan media dan alat bantu belajar.
1)
Alat/media apa yang diperlukan dalam proses pembelajaran? Apakah
semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?
2)
Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana
membuatnya? siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatannya?
3)
Bagaimana pengorganisasian media dan alat bantu pembelajaran, apakah
dalam bentuk modul, paket belajar atau ada bentuk lain?
4)
Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran?
5)
Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.
e.
Prinsip berkenaan dengan evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran. Untuk
itu, pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi,
yaitu objektivitas, komprehensif, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.
Bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam fase perencanaan evaluasi yaitu:
1)
Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang
akan dinilai?
2)
Berapa lama waktu pelaksanaan evaluasi
3)
Teknik evaluasi apa yang digunakan? Tes, non tes atau keduanya?
4)
Jika teknik tes, berapa banyak butir soal yang perlu disusun?
5)
Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid?
Dalam pengembangan alat evaluasi, sebaiknyamengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1)
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor.
edalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati dan diukur.
3)
Hubungkan dengan bahan pelajaran.
4)
Tuliskan butir-butir soal atau tugas.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan hasil
penilaian adalah:
1)
Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam proses pengolahan hasil
tes?

2)
3)
4)
5)
6)
7)

Apakah akan digunakan rumus atau formula guessing?


Bagaimana mengubah skor mentah kedalam skor masak?
Skor standar apa yang digunakan?
Untuk apakah hasil tse digunakan?
Bagaimana Menyusun laporan hasil evaluasi?
Laporan hasil evaluasi ditujukan kepada siapa[6]
D. Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan


tingkat ketepatan (validity ) dan ketetapan (reability) prinsip yang digunakan. Ada
data, fakta, konsep, dan prinsip yang tingkat kepercayaanya tidak diragukan lagi
karena sudah dibuktikan secara empiris melalui suatu penelitian yang berulangulang. Ada pula data yang sudah terbukti secara empiris, tetapi masih terbatas, ada
pula data yang belum dibuktikan dalam suatu penelitian tetapi sudah terbukti
dalam kehidupan.
Merujuk pada hal diatas, maka prinsip- prinsip pengembangan kurikulum
bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, yaitu ; anggapan kebenaran utuh
atau menyeluruh (whole truth), anggapan kebenaran parsial (partial truth) dan
anggapan kebenaran yang masih memerlukan kebenaran atau pembuktian
(hypothesis). Anggapan kebenaran utuh adalah fakta, konsep dan prinsip yang
diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang, sehingga bisa
dibuat generalisasi dan bisa diberlakukan ditempat yang berbeda. Tipe prinsip ini
dapat diterima oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.
Anggapan kebenaran parsial yaitu suatu fakta,konsep dan prinsip yang
sudah terbukti efektif dalam banyak kasus, tetapi sifatnya masih belum bisa
digeneralisasikan. Selanjutnya anggapan kebenaran yang masih memerlukan
pembuktian atau hipotesis yaitu prinsip kerja yang sifatnya tentatif. Prinsip ini
muncul dari hasil deliberasi, judgedmen dan pemikiran akal sehat. Meskipun
sangat diharapkan menggunakan tipe prinsip whole truth, akan tetapi prinsip lain
pun berguna dan bermanfaat.
Pada dasarnya dalam praktik pengembangan kurikulum kesemua jenis tipe
prinsip itu bisa digunakan.penyederhanaan istilah tentang berbagai tipe prinsip
sebagaimana dijelaskan, Olivia (1992 ; 30) memakai istilah axioms untuk
menggambarkan berbagai karakteristik prinsip tersebut. Aksioma sendiri adalah
pedoman sebagai kerangka dan rujukan dalam melakukan aktivitas dan pemecah
masalah, termasuk didalamnya pengembangan kurikulum.[7]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan


pendirian.
2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum yaitu data
empiris,eksperimen,cerita/legenda dan akal sehat
3. Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum meliputi 2
prinsip yaitu prinsip umum dan prinsip khusus
4. tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan tingkat
ketepatan (validity ) dan ketetapan (reability) prinsip yang
digunakan
B. SARAN
Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca agar makalah ini bisa disempurnakan lagiss
melalui kritik dan saran dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata Nana Syaodih (2005: 150-155) prinsipprinsip dasar pengembangan kurikulum Portal ilmu
pengetahuan Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai