Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE + DM + HIPERTENSI

Oleh:
Tri Rahayu Marbaniati, S.Ked

Pembimbing:
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2016

LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN
MR

: 00.00.77

Nama lengkap

: Ny. B

Jenis kelamin

: Perempuan

Tempat Tanggal Lahir


Umur

: Medan, 07-08-1956

: 60 tahun

Status perkawinan

: Menikah

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Buruh

Pendidikan

: SD

Alamat

: Jl.Randu Gg. Dermawan 3 LK II RT 004 Sumber Rejo


Kemiling

Masuk IGD RSPBA : Sabtu 05 November 2016, pukul : 21.18 WIB

ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
tanggal 06 November 2016.
Keluhan utama
Sesak nafas yang semakin memberat sejak 3 jam SMRS.

Keluhan Tambahan
Nyeri dada sebelah kiri, nyeri kepala.

Riwayat perjalanan penyakit


Pada tahun 2012 os mengeluh sakit kepala, sakit kepala dirasakan
seperti tertimpa beban yang berat. Nyeri kepala dijuga dirasakan sampai
ke tengkuk. Nyeri kepala timbul tiba-tiba setelah os bekerja. Untuk
mengurangi nyeri kepala os hanya tidur. Selain itu os mengaku sering
merasa haus sehingga os banyak minum dan menjadi sering kencing
terutama pada malam hari os harus terbangun karena sering kencing. Os
juga sering merasa lapar sehingga os banyak makan tetapi berat badan
os menjadi turun dan badan os sering merasa lemas.
Keluhan nyeri kepala semakin sering dirasakan oleh os dan semakin
memberat sampai suatu hari os tak sadarkan diri. Kemudian anak os
membawa os ke IGD RSPBA. Setelah di periksa oleh dokter jaga IGD os
didiagnosa hipertensi dan diabetes. Lalu os di rawat di ruang penyakit
dalam selama 1 minggu. Setelah 1 minggu keadaan os telah membaik os
diperbolehkan pulang dan kontrol 3 hari setelah keluar dari rumah sakit,
os rutin kontrol ke poli penyakit dalam dan os rutin mengkonsumsi obat
hipertensi dan diabetes.
Pada tahun 2013 os mengeluh nyeri dada terutama disebelah kiri.
Nyeri dirasakan seperti tertimpa beban yang berat kadang nyeri juga
dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Nyeri dada menjalar hingga lengan kiri
sampai ke punggung. Nyeri dada membuat os sampai tidak bisa berjalan
dan badan os menjadi lemas. Keluhan dirasakan hingga lebih dari 1 jam.
Karena keadaan os tidak kunjung membaik akhirnya os kembali di bawa
ke IGD RSPBA dan disarankan oleh dokter untuk di rawat karena diduga

ada penyakit jantung. Selama di rawat di RS os dilakukan pemeriksaan


fisik, laboratorium, foto rontgen kemudian oleh dokter spesialis penyakit
dalam os didiagnosa penyakit gagal jantung lalu os di rujuk ke RSAM.
4 bulan setelah di rawat di rumah sakit os mengeluh sesak nafas. Sesak
napas dimulai pada saat os berjalan dari tempat tidurnya ke kamar mandi dalam jarak 5
meter. Sesak napas pada saat ini muncul walaupun os sedang beristirahat. Sesak napas tidak
disertai mengi. Keluhan sesak napas yang hanya muncul ketika terkena debu atau udara
dingin tidak dialami os. Os mengakui kadang mengalami sesak napas dimalam hari sehingga
membuat os sering terbangun ketika tidur. Untuk mengurangi rasa sesak os biasanya duduk
atau tidur setengah duduk. Os jika tidur sering memakai 3 bantal. Karena sesak semakin
sering dirasakan os menyediakan oksigen di rumah. Dan esok harinya os kontrol ke RSAM.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh kedua kaki sembab. Selain itu os
merasakan kakinya seperti kesemutan dan baal sehingga os tidak bisa berjalan. Os juga
mengeluh perut membesar seperti berisi air, berbarengan dengan timbulnya sembab di kedua
kaki. Nyeri perut di sangkal. Os mengaku badan terasa lemas dan nyeri kepala. Os hanya
istirahat dan minum obat yang rutin os konsumsi.
1 hari sebelum masuk rumah sakit os kembali mengeluhkan sesak nafas, sesak dirasakan
hilang timbul. Sesak timbul saat os berjalan sebentar dan saat memakai baju. Kemudian os
memakai oksigen yang disediakan di rumah sambil duduk setengah tidur. Keluhan sesak
semakin terasa memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak di rasakan terus
menerus walaupun os sudah memamaki oksigen keluhan sesak tidak berkurang. Keluhan
sesak pada malam hari juga semakin sering dirasakan oleh os. Os juga mengeluh nyeri dada
sebeleh kiri yang menjalar sampai bahu dan dirasakan tembus ke punggung. Nyeri dada juga
di rasakan kambuh-kambuhan. Sehingga os tidur selalu memakai 3 bantal. Keluhan kaki baal
dan sembab juga masih di rasakan oleh os. Perut os juga masih membesar. Keluhan mual

dirasakan os, muntah di sangkal. Nyeri dibagian ulu hati diraskan oleh os. Batuk pilek tidak
ada. Nafsu makan seperti biasa, buang air kecil dan buang air besar normal. Os mempunyai
riwayat asam urat dan kolesterol. Riwayat penyakit ginjal disangkal. Riwayat alergi makanan
dan obat tidak ada. Riwayat merokok dan minum alkohol di sangkal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Batu ginjal/saluran
-

Cacar

Cacar air
Difteri

Batuk rejan

Malaria
Disentri
Hepatitis
Tifus

Campak
Influenza
Tonsilitis

abdomen
Hipotensi
Sifilis
Gonore

Kholera

Hipertensi

kemih
Burut (hernia)
Penyakit prostat

Wasir

Diabetes
Alergi
Tumor
Penyakit Jantung

Koroner

Demam
-

Ulkus
-

rematik akut
-

Pneumonia

Asma Bronkhial

Gagal Ginjal Kronik

ventrikulus
Ulkus
-

duodeni
Pleuritis
Gastritis
Serosis Hepatis

Tuberkulosis
- Batu empedu Thypoid
Os mempunyai riwayat TB Paru pada tahun 2011 dan telah selesai
pengobatan 6 bulan, riwayat hipertensi sejak 2012 dan diabetes sejak
2012.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Hubungan

Keadaan

Penyebab
Meninggal
-

Diagnosa

Kakek

Kesehatan
-

Nenek

Ayah

Ibu

Saudara

Anak-anak

ANAMNESIS SISTEM
Kulit
Bisul

Rambut

Keringat

malam
Ptekie
Lain-lain

Kuku

Kuning/ikterus

Kepala
-

Trauma
Sinkop

Sakit kepala
Nyeri sinus

Nyeri
Sekret
Ikterus

Konjungtiva anemis
Gangguan penglihatan
Ketajaman penglihatan

Nyeri
Sekret

Tinitus
Gangguan pendengaran
Kehilangan pendengaran

Mata
Telinga
-

Hidung
-

Trauma
Nyeri
Sekret
Epistaksis

Gejala penyumbatan
Gangguan penciuman
Pilek

Bibir (sariawan)
Gusi
Selaput

Lidah
Gangguan pengecapan
Stomatitis

Mulut
-

Tenggorokan
-

Nyeri tenggorokan

Perubahan suara

Leher
-

Benjolan kanan

Nyeri leher

Sesak nafas
Batuk darah
Batuk

Dada (Jantung/Paru)

Nyeri dada
Berdebar
Ortopnoe

Abdomen (Lambung/Usus)

Rasa kembung
Mual
Muntah
Muntah darah
Sukar menelan
Nyeri perut

Perut membesar
Wasir
Mencret
Tinja berdarah
Tinja berwarna dempul
Tinja berwarna hitam

Saluran kemih/ Alamat kelamin


-

Disuria
Stranguri
Poliuri
Polaksuria
Hematuria
Kencing batu
Ngompol

Kencing nanah
Kolik
Oliguria
Anuria
Retensi urin
Kencing menetes
Penyakit prostat

Sukar menggigit
Ataksia
Hipo/ hiper-esthesia
Pingsan
Kedutan (tiek)
Pusing (vertigo)
Gangguan bicara (disartri)

Deformitas
Sianosis

Saraf dan Otot

Anestesi
Parastesi (kedua tungkai)
Otot lemah
Kejang
Afasia
Amnesia
Lain-lain

Ekstremitas

Bengkak
Nyeri sendi
Ptekie

RIWAYAT MAKANAN
Frekuensi/ hari

: 3x/ hari

Jumlah/ hari
Variasi/ hari

: satu porsi
: bervariasi

Nafsu makan

: normal

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: Tampak sakit berat

Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan darah

: 180/110 mmHg

Nadi

: 88 x/menit, reguler, volume cukup

Suhu

: 36,9C

Pernapasan

: 30 x/menit, reguler

Berat Badan

: 67 kg

Tinggi badan (cm)

: 155 cm

Keadaan gizi

: Menurut IMT 28, gemuk

Aspek Kejiwaan
Tingkah laku

: wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif

Alam perasaan

: Biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah

Proses pikir

: wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi

Status generalisata

Kulit
Warna

: Sawo matang

Efloresensi

: Tidak ada

Jaringan parut

: Tidak ada

Pigmentasi

: Tidak ada

Pertumbuhan rambut

: Normal

Pembuluh darah : Normal

Suhu raba

: Hangat

Lembab/kering : Kering

Keringat, umum

: Normal

Turgor

Normal

Kepala
Ekspresi wajah
Rambut

Simetris muka

: Simetris

: Normal

Mata
Eksolftalmus

: Tidak ada Enoftalmus

: Tidak ada

Kelopak

: Normal

Lensa

: Normal

Konjungtiva

: Anemis

Visus

: Normal

Sklera

: Normal

Gerakan mata

Lap.penglihatan

: Normal

Deviatio konjungtiva

: Tidak ada Nistagmus

: Normal

Tekanan bola mata

: Tidak ada

Tuli

: Tidak tuli

Selaput pendengaran

: Normal

Lubang

: Normal

Penyumbatan

: Tidak ada

: Tidak ada

Perdarahan

: Tidak ada

Hidung
Trauma

: Tidak ada

Nyeri

: Tidak ada

Sekret

: Tidak ada

Pernafasan cuping hidung : Tidak ada

: Normal

Telinga

Serumen

: Normal

Mulut
Bibir

: Tidak sianonis

Tonsil

: Normal

Langit-langit : Normal

Bau nafas

: Tidak berbau

Trismus

: Normal

Lidah

: Normal

Faring

: Tidak hiperemis

Leher
Tekanan vena jugularis

Kelenjar tiroid

: Normal, tidak ada pembesaran

Kelenjar limfe

: Normal, tidak ada pembesaran

Kelenjar getah bening


Submandibula

: Tidak teraba

Supraklavikula
Lipat paha

: JVP 5+2 cm H2O

: Tidak teraba

Leher : Tidak teraba


Ketiak

: Tidak teraba

: Tidak teraba

Thorax
Bentuk

: Simetris

Sela iga

: Normal

Paru Depan Belakang


Inspeksi
: Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

dan dinamis
: Massa (-), krepitasi (-), vokal fremitus normal di sinistra
dan dextra
: Kanan
: sonor
Kiri
: sonor
: Kanan
: vesikuler,

ronkhi

di

basal

paru

(+),

wheezing (-)
Kiri
:

ronkhi

di

basal

paru

(+),

vesikuler,

wheezing (-)

Jantung

Inspeksi

: Iktus cordis tidak tampak

Palpasi

: Iktus cordis tidak teraba

Perkusi

: Batas jantung kanan atas : ICS II linea parasternaslis

dextra

Batas jantung kanan bawah : ICS V linea parasternalis


dextra
Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis
sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS VI linea
midclavikularis sinistra
Auskultasi

: Bunyi jantung S1 dan S2

normal, reguler. Murmur (-)

Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi

: Bentuk cembung, ascites (+), venektasi (-), caput


medusa (-), ikterik (-)

Auskultasi :

Bising

usus

(+)

normal,

bruit

hepar

epigastrium (-)
Palpasi

: Nyeri tekan epigastrium(+)


Hati : Nyeri tekan (-), tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal

: Nyeri ketok CVA (-) kanan/kiri.

Shifting dullnes (+)


Perkusi

: Redup di kuadran abdomen

(-),

bruit

Ekstremitas
Ekstremitas superior dextra dan sinistra: Oedem (-) Deformitas (-)
Bengkak (-)

Sianosis (-)

Nyeri sendi (-)

Ptekie (-)

Ekstremitas inferior dextra dan sinistra:

Oedem (+), pitting oedem

Deformitas (-)
Bengkak (-) Sianosis (-)
Nyeri sendi (-) Ptekie (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium, Tanggal 6-11-2016
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN
Hemoglobin

HASIL
8,8

NORMAL
Lk: 14-18 gr%

Wn: 12-16 gr%


Leukosit

5.500

4500-10.700 ul

Hitung jenis
leukosit

Basofil

0-1 %

Eosinofil

1-3%

Batang

2-6 %

Segmen

64

50-70 %

Limposit

30

20-40 %

Monosit

Eritrosit

Hematokrit
Trombosit

3,3

24%
180.000

2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Wn: 38-47 %
159-400 ul

MCV

82

80-96

MCH

27

27-31 pg

MCHC

33

32-36 g/dl

KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN
Gula Darah
Sewaktu

HASIL
211

Urea

75

Kreatinin

2,4

CKMD

19

Kolesterol Total

180

NORMAL
< 200 mg/dl
10-40 mg/dl
Lk 0,9-1,5 mg/dl
Wn 0,7-1,3 mg/dl
0-16
150-220 mg/dl

Lk 35-55 mg/dl

Kolesterol HDL

50

Kolesterol LDL

135

<150 mg/dl

Trigliserida

250

<200 mg/dl

Wn 45-65 mg/dl

Pemeriksaan EKG

Pemeriksaan Ro. Thorax PA

CTR=
A= 6
B= 15
C= 30
CTR=

A +B
x 100
C

6+15
x 100
30
= 0,7 x 100%
= 70 % CTR

Posisi trakea masih di tengah


Mediastinum superior tidak melebar
Jantung tampak membesar ke lateral kanan dan kiri dengan apex
tertanam pada diafragma, pinggang jantung mendatar (CTR > 50%)
Kalsifikasi aorta
Sinus costophrenicus bilateral tertutup perselubungan
Sinus cardiophrenicus bilateral tertutup perselubungan
Pulmo:
Hilus kanan dan kiri kabur
Corakan
bronkovaskuler
-

bertambah
Tampak

perbercakan

diperihiler

bilateral
-

Tampak

perselubungan

opak

homogen di hemithorax bawah bilateral


Skeletal: dalam batas normal
Kesan:
o Kardiomegali (All-chamber) disertai edema paru dan effusi
pleura bilateral
o Atherosklerosis aorta
DIAGNOSIS KERJA
ADHF f.c IV (NYHA) + DM tipe 2+ Hipertensi grade II

DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Cor pulmonal + DM + Hipertensi
DCM + DM + Hipertensi

PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi

Tirah baring dan kurangi aktivitas


yang tidak perlu

Posisi berbaring semi fowler dan


posisi kaki di tinggikan 300C
Mengkonsumsi

makanan

yang

bergizi
-

Batasi cairan, kurangi garam dan


gula

Farmakologi
-

IVFD RL XX gtt/m
Inj. Omeprazole vial / 24 jam
Inj. Furosemid amp/8 jam
Spironolakton 25 mg 1 x
Digoxin 2 x
Ramipril 5 mg 1 x 1
Aspilet 100 mg 1 x 1
ISDN 3 x1
Glikuidon 30 mg 1-0-0

ANJURAN PEMERIKSAAN
-

Echocardiography
Pemeriksaan Urinalisa

PROGNOSIS
-

ad bonam
Quo ad functionam

ad bonam

Quo ad vitam

dubia

: dubia ad bonam
Quo ad sanationam

dubia

FOLLOW UP
Minggu, 06 November 2016 pukul 06.00 WIB
S
Sesak nafas yang memberat sejak 3 jam SMRS, sesak timbul jika
berjalan kaki sebentar dan saat memakai baju, nyeri dada sebelah
kiri menjalar sampai bahu dan punggung, nyeri ulu hati, mual (+),
O

muntah (-),batuk (+), sembab kedua tungkai, perut membesar.


Keadaan umum:
Kesadaran : tampak sakit sedang
Tekanan darah : 160/110 mmHg

Nadi : 77 x/m
Suhu : 36,7OC
Pernapasan : 26 x/m
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil isokor, reflek cahaya -/Leher:
JVP (5+2) cm H2O, pembesaran KGB
Paru:
I: Bentuk dada simetris statis dan dinamis
P: Vokal fremitus paru kanan = kiri
P: Sonor kanan dan kiri
A: Vesikuler +/+ Ronkhi basal paru +/+ wheezing -/Jantung:
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis tidak teraba
P: Batas jantung kanan atas : ICS II linea parasternaslis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS VI linea midclavikularis sinistra
A: BJ I-II intensitas normal, reguler, murmur - gallop
Abdomen:
I: Dinding perut cembung, asites +
A: Bising usus + normal
P: Nyeri tekan epigastrium, hepar lien tidak teraba
P: Redup

Extremitas:
A

Extremitas inferior: oedem +/+, pitting oedem


CHF + Stemi

IVFD RL XX gtt/m (micro)


Inj. Furosemid 1 amp/8 jam
Candesartan 8 mg 1 x 1 tab
Digoxin 1 x tab
Spironolakton 1 x tab
Senin, 07 November 2016
S
Sesak dirasakan berkurang, jika berjalan masih timbul sesak, nyeri
O

dada (+), nyeri ulu hati, mual (-), muntah (-), bengkak kedua tungkai.
Keadaan umum:
Kesadaran : tampak sakit sedang
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 71 x/m
Suhu : 36,8OC
Pernapasan : 26 x/m
GDS: 200
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil isokor, reflek cahaya -/Leher:
JVP (5+2) cm H2O, pembesaran KGB
Paru:
I: Bentuk dada simetris statis dan dinamis
P: Vokal fremitus paru kanan = kiri
P: Sonor kanan dan kiri
A: Vesikuler +/+ Ronkhi basal paru -/- wheezing -/Jantung:
I: Iktus kordis tidak terlihat

P: Iktus kordis tidak teraba


P: Batas jantung kanan atas : ICS II linea parasternaslis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS VI linea midclavikularis sinistra
A: BJ I-II intensitas normal, reguler, murmur - gallop
Abdomen:
I: Dinding perut cembung, asites +
A: Bising usus + normal
P: Nyeri tekan epigastrium, hepar lien tidak teraba
P: Redup
Extremitas:
A
P

Extremitas inferior: Oedem +/+ berkurang.


ADHF + DM + HT
IVFD RL XX gtt/m (micro)
Inj. Furosemid amp/8 jam
Spironolakton 25 mg 1 x
tab

Selasa, 08 November 2016


S
Sesak semakin berkurang tetapi saat

Furosemid 40 mg 2-1-0
Digoxin 2 x tab
Aspilet 1 x 1
Micardis 1 x 40 mg
Panloc extra
berjalan sesak masih timbul,

nyeri dada berkurang, perut terasa penuh, mual (-), bengkak


O

berkurang.
Keadaan umum:
Kesadaran : baik
Tekanan darah : 160/120 mmHg

Nadi : 97 x/m
Suhu : 36,7OC
Pernapasan : 24 x/m
GDS: 166
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil isokor, reflek cahaya -/Leher:
JVP (5+2) cm H2O, pembesaran KGB
Paru:
I: Bentuk dada simetris statis dan dinamis
P: Vokal fremitus paru kanan = kiri
P: Sonor kanan dan kiri
A: Vesikuler +/+ Ronkhi basal paru -/- wheezing -/Jantung:
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis tidak teraba
P: Batas jantung kanan atas : ICS II linea parasternaslis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS VI linea midclavikularis sinistra
A: BJ I-II intensitas normal, reguler, murmur - gallop
Abdomen:
I: Dinding perut cembung, asites +
A: Bising usus + normal
P: Nyeri tekan epigastrium, hepar lien tidak teraba

P: Redup
Extremitas:
A
P

Extreamitas inferior: Oedem +/+ semakin berkurang


ADHF + DM + HT
IVFD RL XX gtt/m (micro)
Inj. Furosemid amp/8 jam
Spironolakton 25 mg 1 x
tab

Furosemid 40 mg 2-1-0
Digoxin 2 x tab
Aspilet 1 x 1
Micardis 1 x 80 mg
Up infus vemplon
Rabu, 09 November 2016
S
Sesak berkurang, saat berjalan sesak masih timbul, nyeri dada
O

berkurang, nyeri kepala. Bengkak berkurang.


Keadaan umum:
Kesadaran : baik
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5OC
Pernapasan : 24 x/m
GDS: 208
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil isokor, reflek cahaya -/Leher:
JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB
Paru:
I: Bentuk dada simetris statis dan dinamis
P: Vokal fremitus paru kanan = kiri

P: Sonor kanan dan kiri


A: Vesikuler +/+ Ronkhi basal paru -/- wheezing -/Jantung:
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis tidak teraba
P: Batas jantung kanan atas : ICS II linea parasternaslis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS VI linea midclavikularis sinistra
A: BJ I-II intensitas normal, reguler, murmur - gallop
Abdomen:
I: Dinding perut cembung, asites +
A: Bising usus + normal
P: Nyeri tekan epigastrium, hepar lien tidak teraba
P: Redup
Extremitas:
A
P

Extreamitas inferior: Oedem +/+ semakin berkurang


ADHF + DM + HT
BLPL
Furosemid 1-1-0
Aspilet 1 x 1
Digoxine 1 x
Micardis 1 x 80 mg
Lansoprazole 1 x1
Spironolakton 25 mg 1 x

ANALISA KASUS
Pada kasus ini, os datang dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 3 jam SMRS. Sesak nafas timbul saat os sedang berjalan

sebentar dan saat os memakai baju. Untuk mengurangi sesak os duduk


atau tidur setengah duduk. Os semakin sering merasakan sesak pada
malam hari. Sehingga os harus tidur memakai 3 bantal. Os juga mengeluh
nyeri dada seperti tertimpa beban yang berat dan dirasakan menjalar
sampai bahu dan tembus ke punggung. Kedua kaki os bengkak dan terasa
seperti kesemutan serta baal sehingga os tidak bisa berjalan. Os
mengeluh nyeri kepala yang dirasakan sangat berat sampai ke tengkuk
dan os mengkau badan sering terasa lemas. Os mempunyai riwayat
penyakit hipertensi dan diabetes melitus sejak tahun 2012 dan os sudah
mempunyai riwayat penyakit jantung sejak tahun 2013.
Dari uraian anamnesa kasus di atas dan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
diagnosa ADHF + DM + Hipertensi. Diagnosis gagal jantung dapat
ditegakkan berdasarkan kriteria Framingham dimana didapatkan minimal
ada 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor dan dari anamnesis didapatkan
dispnea deffort, paroximal nocturnal dispnea oedema tungkai kemudian
dari pemeriksaan fisik didapatkan, jvp meningkat (5+2), kardiomegali,
dan ronkhi paru. Pada pasien didapatkan 4 kriteria mayor dan 2 kriteria
minor sehingga didiagnosis pasien ini adalah ADHF yang merupakan
dekompensasi dari gagal jantung kronik (chronic heart failure) yang telah
dialami sebelumnya, pada pasien ini termasuk ke dalam grade IV, yaitu
tidak ada aktifitas fisik tanpa keluhan. Terdapat gejala saat istirahat.
Sesak napas yang merupakan keluhan utama pada pasien ini
disebabkan oleh karena adanya kongesti pulmoner, yang disebabkan oleh

penyakit jantung. Sesak napas pada malam hari saat pasien tidur
merupakan akibat pasien tidur dalam keadaan datar sehingga aliran balik
darah meningkat, akibatnya ventrikel kanan juga memompakan darah
yang lebih banyak ke arteri pulmonalis. Banyaknya darah di vaskuler paru
mengakibatkan ekstravasasi cairan dari vaskuler ke intersisial, dengan
adanya ekstravasasi cairan ke intersisial jaringan paru akan menimbulkan
suara ronki basah basal saat di lakukan auskultasi pada kedua lapangan
paru. Ronkhi yang timbul akibat adanya peradangan paru dapat
disingkirkan karena tidak adanya manifestasi demam pada pasien ini.
Hipertensi merupakan beban pressure overload bagi miokard yang
dapat mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri dan gangguan fungsi
diastolic (asimptomatik/subklinik) dan akhirnya dapat menyebabkan
gangguan sistolik ventrikel kiri. Hipertrofi ventrikel kiri merupakan respon
terhadap kenaikan wall stress ventrikel kiri akibat hipertensi dan suatu
upaya untuk mengembalikan wall stress ventrikel kiri kepada nilai normal,
mempertahankan

fungsi

sistolik

ventrikel

kiri

dan

mengurangi

kemungkinan terjadinya gangguan perfusi miokard. Respon adaptasi


tersebut terbatas.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar
gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi
insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan
diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon
hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula

darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek


maupun jangka panjang pada pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai