KONSTANTA PEGAS
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
:
:
Lantai II,
Fakultas MIPA, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Satu set pegas
2. Satu set beban
3. Statif
4. Mistar
5. Stopwatch
6. Neraca analitik
C. LANDASAN TEORI
Hukum Hooke
sama dengan perpindahan dikalikan (k), suatu konstanta pegas. Konstanta pegas (k)
menyatakan kekuatan pegas. Sisi kanan persamaan ini negative karena hukum Hooke
sebenarnya menyatakan banyaknya gaya yang akan dikeluarkan pegas untuk melawan
sembarang tarikan, jadi selalu berlawanan arah dengan arah perpindahan. Sebuah
perpindahan positf akan menyebabkan sebuah gaya berarah negatif dari pegas tersebut. Gaya
pegas selalu sebanding dengan perpindahan dan mempunyai arah yang berlawanan terhadap
perpindahan merupakan gambaran gerak harmonis sederhana. Dengan menggunakan hukum
Newton II,
a=
k x
m
tetap diuji dalam sistem massa pegas meliputi apa yang hukum Hooke ( F=k X ) dapat
dikatakan tentang frekuensi gerakan massa. Dengan berpikir secara intuisi, suatu pegas yang
kuat akan memberikan gaya yang besar pada perpindahan dan rupanya akan menarik massa
cepat ke belakang, yang menyebabkan suatu vibrasi dengan frekuensi yang lebih tinggi
dengan konstanta pegas (k) yang lebih besar. Jika massanya besar, percepatan yang
disebabkan oleh gaya pegas akan menjadi relative kecil. Jadi, frekuensi akan menurun dengan
bertambahnya massa. Sebenarnya, bila diturunkan frekuensi dan periode dapat berubah
dengan akar kuadrat dari (k) dan (m). rumus berikut memperinci hubungan antara frekuensi,
periode, m dan k yang penting. Periode (dinyatakan dengan T)
(Halliday dan Resnick, 2002 : 130).
T=
1
f
T=
1
2
T =2
k
m
k
m
F=kx
F=+kx
F
C
Xc
Gaya pegas
F=ikx
A
X =Xa
B
X =Xb
F=F
tetap. Kerja yang dilakukan mendorong benda dari O sampai A memindahkan energi kita
sendiri kepada benda. Akan tetapi disini laju benda tidak bertambah, sedangkan gesekan
dengan lantai tidak ada. Energy potensial ini merupakan energy simpangan yang hanya
bergantung pada posisi benda saja, tidak bergantung pada jalan yang diambil untuk sampai
pada posisi tersebut (Sutrisno, 1996 : 120).
Ketika sebuah getaran atau isolasi terulang sendiri ke depan, ke belakang pada lintasan
yang sama, getaran tersebut di sebut periodic. Bentuk yang paling sederhana dari gerak
periodic di presentasikan oleh sebuah benda yang berisolasi di ujung pegas. Semua pegas
memiliki panjang alami di mana pada keadaan pegas tidak memberikan gaya pada massa m
dan posisi massa di titik ini di sebut posisi sembarang. Jika massa di pindahkan apakah ke kiri
yang menekan pegas atau ke kanan yang menentang pegas, pegas memberikan gaya pada
massa yang bekerja dalam arah mengendalikan massa ke posisi setimbang. Oleh sebab itu,
gaya ini di sebut gaya pemulih ( Giancolli, 2001 : 356 ).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menghitung konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke.
a. Ditimbang beban yang akan digunakan dan hasilnya dicatat dalam tabel 1.
m
(
1) digantung pada pegas dan diukur pertambahan panjangnya.
b. Beban
c. Ditambahkan beban (m2) dan diukur lagi pertambahan penjang pegas tersebut.
d. Ditambahkan terus beban (yang telah ditentukan) dan hasilnya dicatat dalam tabel 2.
e. Dikurangi beban satu per satu dan dicatat panjang pegas pada setiap pengurangan
dalam tabel 2.
2. Menghitung konstanta pegas berdasarkan getaran selaras.
m
a. Beban ( 1) digantungkan pada pegas dan digetarkan dengan ditarik sejauh
2a
dalam tabel 3.
c. Dikurangi beban satu per satu dan dicatat waktu getar untuk
getar setiap
pengurangan beban sebagaimana pada waktu penambahan beban dan dicatat hasilnya
dalam tabel 3.
E. HASIL PENGAMATAN
A. Menentukan konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke.
1. Penambahan beban
Tabel 1. Perubahan panjang pegas
No
mi (kg)
Lo (m)
Li (m)
li
1
2
3
4
5
0,05
0,07
0,09
0,14
0,19
0,085
0,098
0,124
0,155
0,234
0.098
0,124
0,155
0,234
0,320
0,013
0,026
0,031
0,079
0,086
0,235
2. Pengurangan beban
Tabel 2. Perubahan panjang pegas
No
mi (kg)
Lo (m)
Li (m)
li
1
2
3
4
5
0,19
0,14
0,09
0,07
0,05
0,320
0,234
0,155
0,124
0.098
0,234
0,155
0,124
0,098
0,085
-0,086
-0,079
-0,031
-0,026
-0,013
-0,235
ti (s)
Ti (s)
5,10
5,68
6,01
6,76
6,89
0,51
0,568
0,601
0,676
0,689
3,044
mi (kg)
1
2
3
4
5
0,030
0,035
0,040
0,045
0,050
Banyaknya
getaran (n)
10
10
10
10
10
C. ANALISIS DATA
A. Menentukan konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke
Penambahan beban
F = -k l
k=
F
l
k=
=
mg
l
0,05 x 9,8
0,013
= 37,69 N/m
Tabel 4. Konstanta pegas untuk penambahan beban
No
mi (kg)
li(m)
1
2
3
4
5
0,05
0,07
0,09
0,14
0,19
0,013
0,026
0,031
0,079
0,086
131,54
5
= 26,31 N/m
Standar deviasi
2
( ki k )
SD=
n1
235,72
4
7,68 N /m
Persentase error
SD
x 100
% error =
7,68
x 100
26,31
ki (N/m)
(N/m)
37,69
26,38
28,45
17,37
21,65
131,54
26,31
26,31
26,31
26,31
26,31
26,31
(ki-)2
(N/m)
129,50
0,0049
4,58
79,92
21,72
235,72
= 29 %
Rentang nilai konstanta pegas
k =k k
k = 26,31 + 7,68
= 33,99 N/m
k = 26,31 - 7,68
= 18,63 N/m
Grafik hubungan F dan
3. Pengurangan beban
F = -k l
k=
F
l
k=
mg
l
0,19 x 9,8
0,086
= -21,65 N/m
Tabel 5. Konstanta pegas untuk pengurangan beban
No
mi (kg)
1
2
3
4
5
0,19
0,14
0,09
0,07
0,05
-0,086
-0,079
-0,031
-0,026
-0,013
131,54
5
= -26,31 N/m
Standar deviasi
SD
=
=
2
( ki k )
n1
235,72
4
= 7,68 N/m
Persentase error
SD
x 100
% error =
7,68
x 100
26,31
= 29 %
Rentang nilai konstanta pegas
k = SD
k = -26,31 + 7,68
= -18,63 N/m
k = -26,31 - 7,68
= -33,99 N/m
ki (N/m)
(N/m)
-26,65
-17,37
-28,45
-26,38
-37,69
-131,54
-26,31
-26,31
-26,31
-26,31
-26,31
-26,31
(ki-)2
(N/m)
21,72
79,92
4,58
0,0049
129,50
235,72
m (kg)
Ti (s)
ki (N/m)
1
2
3
4
5
0,030
0,035
0,040
0,045
0,050
0,51
0,568
0,601
0,676
0,689
4,55
4,28
4,37
3,88
4,15
21,23
T = 2 m/k
m(kg)
1,18
1,38
1,58
1,77
1,97
(N/m)
4,25
4,25
4,25
4,25
4,25
(ki-)2
(N/m)
0,09
0,0009
0,014
0,137
0,01
0,2519
k=
4 m
T
k=
4(3,14) 0,030
0,51
= 4,55 N/m
Rata-rata konstanta pegas
ki
=
n
=
21,23
5
= 4,25 N/m
Standar deviasi
( ki )
SD=
n1
0,2519
4
0,25 N /m
Persentase error
SD
x 100
% error =
0,25
x 100
4,25
=6%
Rentang nilai konstanta pegas
k = SD
k = 4,25 + 0,25
= 4,5 N/m
k = 4,25 0,25
= 4 N/m
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, kita akan menggunakan dua cara untuk menentukan konstanta pegas
tersebut, yaitu berdasarkan Hukum Hooke dan getaran selaras (harmonis). Dalam
menentukan konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke, kita harus mengetahui pertambahan
panjang pegas dari setiap beban yang ditambahkan dan dikurangkan. Dalam hal ini kita akan
mendapatkan nilai pertambahan penjang pegas melalui penambahan dan pengutangan beban.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai pertambahan panjang pegas pada saat
penambahan beban sama dengan nilai paertambahan nilai pada saat pengurangan baban. dari
hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa nilai pertambahan panjang pegas pada
saat penambahan dan pengurangan beban ada yang berubah dan tidak berubah. Berdasarkan
Hukum Hooke yaitu :
pegas sehingga gaya berarah negatif. Dari rumus tersebut kita dapat memperoleh nilai dari
konstanta pegas tersebut. Dari hasil perhitungan dan analisis data, didapatkan nilai konstanta
N
m
N /m (pengurangan beban).
4 m
, dimana T dapat diketahui dengan t/n , dari persamaan ini kita dapat memperoleh
T
nilai dari konstanta pegas berdasarkan getaran selaras (harmonis) yaitu 4,25 N/m .
Berdasarkan percobaan, nilai konstanta pegas berdasarkan hokum Hooke (26,31) lebih
besar di bandingkan dengan menggunakan getaran selaras (4,25). Hal ini di pengaruhi oleh 2
faktor. (1) percobaan dengan hokum hooke di pengaruhi oleh massa, gaya gravitasi, dan
pertambahan panjang. Sedangkan getaran selaras hanya di pengaruhi oleh massa dan periode.
(2) massa beban (20 gram dan 50 gram) yang di gunakan pada percobaan dengan hokum
hooke berbeda dan lebih besar dengan massa beban (5 gram dan 25 gram) pada getaran
selaras.
Untuk grafik yang di peroleh dari hasil pengamatan adalah berbentuk linear. Pada grafik
hokum hooke yang menjelaskan hubungan antara gaya dengan selisih pertambahan panjang,
ternyata di dapatkan bahwa grafik bentuk linear yang menyatakan F adalah gaya yang bekerja
pada pegas sehingga pegas bertambah sebesar x. Sedangkan pada getaran selaras, grafiknya
menjelaskan hubungan massa dan periode. Bentuk grafiknya juga linear, karena setiap terjadi
penambahan massa beban, serta di beri gaya, maka periode getaran akan timbul. Hal ini di
karenakan pada pegas itu terdapat gerak osilasi harmonic sederhana.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, di peroleh bahwa nilai konstanta
pegas adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan hukum Hooke yaitu 26,31 N/m (untuk penambahan beban) dan -26,31
N/m (pengurangan beban).
b. Berdasarkan getaran selaras yaitu 4,25 N/m .
c. Semakin banyak beban, maka nilai pertambahan panjang pegas
( l )
semakin
e. Semakin besar nilai (t) atau berat benda dan pertambahan panjang ( l juga besar,
maka nilai konstanta pegas akan semakin kecil.
f. Waktu yang dibutuhkan untuk (n) getaran tergantung pada jumlah beban dan gaya
tarik yang diberikan pada pegas.
2. Saran
a. Para praktikan harus lebih teliti dalam melalukan praktikum.
b. Kerjasama antara praktikan cukup baik.
c. Co.Ass harus lebih memperhatikan dan mengarahkan praktikan saat praktikum agar
tidak terjadi kesalahan saat praktikum.