Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Gastritis biasanya muncul sebagai peradangan pada lapisan mukosa
lambung, yang kemudian dapat berkembang menyebabkan ulkus. Etiologi
dominan dari gastritis di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi
Helicobacter pylori (Hp), di mana juga diketahui dapat meningkatkan risiko
kanker lambung non-kardia sebesar enam sampai delapan kali lipat.
Dalam kasus gastritis tanpa bukti adanya Hp, tidak adanya bakteri sudah
sering dianggap mewakili negatif palsu [4]. Penjelasan yang menyebabkan
error sampling yaitu, penggunaan terbaru dari antibiotik yang menekan
infeksi tetapi tidak peradangannya, dan penggunaan pompa protein
inhibitor (PPI) yang menurunkan jumlah bakteri dan berpindah populasinya
dari antrum ke korpus.
Namun, data yang muncul, menunjukkan sesuatu yang berbeda dari
gastritis Hp-negatif. Sebuah studi cross-sectional pada 2013 yang
melibatkan 491 pasien yang disediakan salah satu kuat bukti, sistemik.
Para penulis menggunakan yang terbaru yaitu Sistem Sydney untuk
mendeteksi 200 penderita dengan gastritis. 41 dari mereka ditemukan Hp
negatif dengan serologi, kultur, dan histologi termasuk histokimia dan
pewarnaan imunohistokimia[6]. Bukti selanjutnya dan yang langsung
sekarang tersedia, menunjukkan kurangnya korelasi antara kelompok Hpnegatif dan HP-positif dengan epidemiologi, sekuel klinis infeksi Hp kronis,
dan tindak lanjut biopsi.
Prevalensi, etiologi dan faktor risiko terkait gastritis Hp-negatif belum
dapat didefinisikan dengan jelas. Hubungan dengan alkohol, merokok, dan
penggunaan PPI terlibat dalam penelitian sebelumnya. Histamin 2
antagonis reseptor dan NSAID juga telah dipertimbangkan [6]. Pendapat
lain menyebutkan frekuensi meningkat secara signifikan dari HP gastritis
negatif, tetapi etiologi tidak jelas, pada pasien dengan dispepsia
fungsional, gastroesophageal reflux non-erosif, dan erosif esophagitis [8].
Baru-baru ini studi berbasis masyarakat juga melaporkan bahwa status Hp
antibodi berbanding terbalik yang dikaitkan dengan diagnosis GERD dan
gejala GERD [9]. Teori demikian telah muncul bahwa tidak adanya infeksi
Hp mungkin berhubungan antara gejala dan komplikasi GERD.
Mengingat kesenjangan saat ini, kami berusaha untuk menilai prevalensi
gastritis Hp-negatif pada institusi pelayanan pertama tersier, dan
mengkarakteristikkan perbedaan demografi, gambaran klinis, faktor risiko
dan penyakit komorbiditas termasuk GERD antara gastritis HP-negatif dan
gastritis Hp-positif.
Bahan dan Metode
Kelompok Penelitian
Kami melakukan penelitian retrospektif dari 131 pasien berturut-turut
mengacu pada esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk evaluasi gejala
GI bagian atas di sebuah pusat perawatan pertama tersier selama periode
Survei Kormobiditas
Penilaian demografi dibuat sistematis dalam semua subjek menggunakan
grafik review. Komorbiditas ditentukan dengan mengevaluasi riwayat
medis sebelumnya atau yang dilaporkan sendiri oleh subjek.
Menginklusi penyakit komorbiditas esofagitis, GERD, dispepsia fungsional,
kanker lambung atau kanker lainnya, dismotilitas (mis gastroparesis atau
gangguan motilitas esofagus), obstruksi usus kecil, divertikulitis, penyakit
usus fungsional termasuk IBS, Penyakit autoimun dengan keterlibatan GI,
dan pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil (SIBO).
Esophagogastroduodenoscopy (EGD)
Semua pasien menjalani EGD di satu unit endoskopi (JHMI) dan memiliki
dua biopsi lambung yang dilakukan di antrum dan korpus kemudian
ditempatkan dalam dua wadah biopsi yang terpisah. Adanya gastritis,
ulkus, erosi dan lesi lainnya juga berasal dari laporan endoskopi.
Histopatologi, serologi, kultur
Metode pewarnaan Diff-Quik digunakan sebagai metode standar untuk
semua kasus H. pylori. Biopsi diambil dari bagian tengah antrum dan
lengkungan yang lebih besar di pertengahan corpus.
Analisis statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan STATISTICA (versi 4.2,
Stat soft, Tulsa, OK). Penelitian 2 arah uji t-test (Two-tailed Student`s ttest) digunakan untuk perbandingan antara dua kelompok untuk dataset
secara terus menerus. Uji 2 arah Fisher`s exact dan uji Chi-squared
digunakan untuk perbandingan dua kelompok untuk dataset kategoris
dengan dua dan tiga atau lebih kategori, masing-masing, kecuali
dinyatakan lain. Kasus dengan data yang kurang dieksklusi dari analisis
statistik, kecuali dinyatakan lain. Signifikansi statistik mencatat pada pvalue kurang dari 0,05, sedangkan cenderung non-signifikan dicatat pada
p-nilai kurang dari 0,1.
Hasil
Untuk
menentukan
prevalensi,
demografi,
dan
karakteristik
klinikopathologikal dari gastritis Hp-positif dan Hp-negatif, catatan dari 131
pasien berturut-turut ditinjau. Di antara semua pasien, 50 (38,2%)
memiliki gastritis dari bukti histologis pada biopsi. Di antara 50 pasien
tersebut, 39 (78,0%) memiliki gastritis Hp-negatif, sementara 11 (22,0%)
memiliki gastritis Hp-positif.
Karakteristik demografi pada pasien gastritis disajikan pada Tabel 1. Di
antara 39 pasien dengan gastritis Hp-negatif, 24 (61,5%) ras Caucasian, 8
(20,5%) adalah ras Afrika-Amerika, 3 (7,7%) ras yang lain, dan ras dengan
identitas yang tidak tersedia 4 (10,2%). Di antara 11 pasien dengan
gastritis Hp-positif, 8 (72,7%) ras Afrika-Amerika dan 3 (27,3%) ras yang
lain.
Tidak ada kasus gastritis Hp-positif pada ras Caucasian. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam distribusi jenis kelamin atau usia yang
diamati. Dengan demikian, ras Caucasian adalah faktor demografi satusatunya yang signifikan terkait dengan Hp-negatif gastritis (24 dari 39
kasus Hp-negatif, 61,5% dan 0 kasus 11 Hp-positif, 0%; p <0,001).
Attributes
Gender
Categories
Hp-negative
Hp-positive
Total
39 (78.0%)
11 (22.0%)
50
Men
17 (43.6%)
5 (45.5%)
22
Women
22 (56.4%)
6 (54.5%)
28
56.3 16.1
49.5 11.6
N/A
0.196
White
24 (61.5%)
0 (0.0%)
24
<0.001
Black
8 (20.5%)
8 (72.7%)
16
Other*
3 (7.7%)
3(27.3%)
Unknown
4 (10.1%)
0 (0.0%)
American
33 (84.6%)
8 (72.7%)
41
Non-American
6 (15.4%)
3 (27.3%)
Age (mean)
Race
Nationality
p-value
1
0.392
*Other consists of 2 Asian and 1 Middle Eastern for both Hp-negative and Hp-positive gastritis.
Table 1: Patient demographics of Hp-positive and Hp-negative gastritis.
Categories
Hp-negative
Hp-positive Total
39
11
50
2 (5.1%)
11(100.0%)
13
Chronic chemical
24 (61.5%)
0 (0.0%)
24
Chronic inactive
13 (33.2%)
0 (0.0%)
13
Antrum
30 (76.9%)
3 (27.3%)
33
Corpus
4 (10.3%)
3 (27.3%)
3 (7.7%)
3 (27.3%)
Gastritis
location
p-value
<0.001
0.016
Unknown
2 (5.1%)
2 (10.5%)
Indication
Suspected Hp
BE
IM
GERD symptoms
Abdominal pain
Nausea/vomiting
Bloating/belching
Dysphagia
Hx/FHx of GI malignancy
Anemia
Combined upper GI symptoms
Hp-negative
Hp-positive p-value
2 (5.1%)
2 (18.2%)
37 (94.9%)
9 (81.8%)
4 (10.3%)
0 (0.0%)
35 (89.7%)
11 (100.0%)
2 (5.1%)
0 (0.0%)
37 (94.9%)
11 (100.0%)
14 (35.9%)
3 (27.3%)
25 (64.1%)
8 (72.7%)
8 (20.5%)
3 (27.3%)
31 (79.5%)
8 (72.7%)
3 (7.7%)
2 (18.2%)
36 (92.3%)
9 (81.8%)
2 (5.1%)
0 (0.0%)
37 (94.9%)
11 (100.0%)
5 (12.8%)
1 (9.1%)
34 (87.2%)
10 (90.9%)
3 (7.7%)
0 (0.0%)
36 (92.3%)
11 (100.0%)
1 (2.7%)
1 (9.1%)
36 (97.3%)
10 (90.9%)
16 (41.0%)
5 (45.5%)
0.206
0.564
1
0.728
0.688
0.301
1
1
1
0.403
0.455
Other
Multiple indications
23 (59.0%)
6 (54.5%)
2 (5.1%)
0 (0.0%)
37 (94.9%)
11 (100.0%)
7 (17.9%)
1 (9.1%)
32 (82.1%)
10 (90.9%)
1
0.666
Factor
Previous Hp Tx
Co-morbidity
PPI
ABX
NSAIDs
Tobacco
Alcohol
Hp-negative Gastritis
Hp-positive
Gastritis
p-value
5 (12.8%)
0 (0.0%)
0.573
34 (87.2%)
11 (100.0%)
28 (71.8%)
2 (18.2%)
11 (28.2%)
9 (81.8%)
16 (41.0%)
3 (27.3%)
23 (59.0%)
8(72.7%)
1 (2.6%)
1 (9.1%)
37 (94.9%)
10 (90.9%)
Unknown
1 (2.6%)
0 (0.0%)
5 (12.8%)
3 (27.3%)
34 (87.2%)
8 (72.7%)
11 (28.2%)
5 (50.0%)
25 (64.1%)
5 (45.5%)
Unknown
3 (7.7%)
1 (9.1%)
17 (43.6%)
7 (63.6%)
22 (56.4%)
4 (36.4%)
0.004
0.498
0.402
0.351
0.283
0.314
Note. Hp: Helicobacter pylori; Tx: Treatment; PPI: Proton Pump Inhibitor; ABX: Antibiotics; NSAID:
Nonsteroidal
Anti-Inflammatory
Table
4: Use of PPI,
antibiotics, NSAID,Drugs.
Alcohol, tobacco and presence of medical co-morbidities in Hp-positive and Hpnegative gastritis.
Co morbidities
All co-morbidities
Esophagitis
IBS
All cancer
Hp-negative
gastritis
Total
39
Hppositiv
e
11
32 (82.1%)
2 (18.2%)
34 (68.0%)
7 (17.9%)
9 (81.8%)
16 (32.0%)
26 (66.7%)
1 (9.1%)
27 (54.0%)
13 (33.3%)
10 (90.9%)
23 (46.0%)
9 (23.1%)
0 (0.0%)
9 (18.0%)
30 (76.9%)
11(100.0%) 41 (82.0%)
4 (10.3%)
1 (9.1%)
5 (10.0%)
35 (89.7%)
10 (90.9%)
45 (90.0%)
5 (12.8%)
0 (0.0%)
5 (10.0%)
34 (87.2%)
11(100.0%) 45 (90.0%)
p-value
50
<0.0001
0.001
0.177
0.573
1 (2.6%)
0 (0.0%)
1 (2.0%)
38 (97.4%)
11(100.0%) 49 (98.0%)
3 (7.7%)
0 (0.0%)
36 (92.3%)
11(100.0%) 47 (94.0%)
5 (12.8%)
2 (18.2%)
7 (14.0%)
34 (87.2%)
9 (81.8%)
43 (86.0%)
2 (5.1%)
0 (0.0%)
2 (4.0%)
37 (94.9%)
11(100.0%) 48 (96.0%)
3 (6.0%)
0.641
Pembahasan
Gastritis hp-negatif mayoritas terdiri atas (78,0%) dari 50 kasus gastritis
berturut-turut di Institusi kami. Kami menemukan kejadian lebih sering
pada ras Caucasian (61,5%) dibandingkan ras lain, khususnya AfrikaAmerika, di mana prevalensi hanya 20,5%.
Penelitian lain menguatkan bahwa prevalensi meningkat pada Ras
Caucasian (70,7%) dibandingkan Afrika-Amerika (26,8%) [6]. Secara
keseluruhan, menunjukkan bahwa perbedaan ini dapat semakin lazim,
setidaknya pada institusi pelayanan tersier [5,6].
Meskipun prevalensi sebenarnya tidak diketahui, tingkat penurunan infeksi
Hp di negara maju dapat berkontribusi untuk temuan ini, dengan
memperlihatkan bagian yang sebelumnya kecil ditempati oleh gastritis Hpnegatif [10,11]. Di sisi lain, mungkin representHsssdit mit istilah umum
yang mencakup faktor terdahulu terkait, termasuk PPI, alkohol, merokok,
IBD, penyakit celiac, gastritis autoimun, sebagian kecil bakteri hilang
dengan sampling error, dan infeksi dengan spesies lain termasuk H.
heilmannii, Streptococcus dan Prevotella. Di antara, penelitian sebelumnya
telah menunjukkan hubungan yang signifikan dengan PPI, NSAID, alkohol,
dan merokok [12-14].
Namun, sebaliknya, kami tidak menemukan hubungan Hp-negatif dengan
PPI, NSAID, alkohol, merokok, atau faktor risiko tertentu. Itu hanya
bermakna jika dikaitkan dengan adanya penyakit komorbiditas, terutama
GERD yang ditemukan pada 66,7% dari gabungan HP negatif. Penjelasan
yang berhubungan dengan temuan ini bersama-sama dengan penelitian
sebelumnya adalah bahwa pasien dengan gejala GERD cenderung
pengobatan PPI.
Dengan demikian, memungkinkan bahwa GERD memiliki korelasi langsung
dengan gastritis Hp-negatif, sementara penggunaan PPI hanyalah sebuah
variabel pengganggu.
Penelitian sebelumnya berpendapat bahwa kejadian GERD berhubungan
secara paralel dengan penurunan kejadian gastritis Hp-positif [15]. Saat ini
literatur yang mendukung bahwa infeksi Hp dan menunjukkan GERD yang
bergantung pada letak anatominya. Misalnya, dengan pemberantasan Hp,
pasien gastritis Hp-positif cenderung menunjukkan memburuknya gejala
Kesimpulan
Gastritis Hp-negatif adalah entitas yang berbeda ditandai dengan
kecenderungan untuk mempengaruhi antrum, dan itu diwakili 78,0% dari
semua gastritis di lembaga ini. Ras Caucasian dan komorbiditas dari GERD
secara signifikan terkait, sementara terutama PPI, NSAID, alkohol, dan
merokok tidak. Hasil ini menimbulkan pertanyaan apakah infeksi Hp dapat
memberikan perlindungan terhadap GERD melalui mekanisme tidak jelas
[26-28]. Secara klinis, penelitian ini memberikan implikasi untuk skrining
dan manajemen untuk populasi yang sesuai dengan gastritis Hp-negatif.
Masa depan, studi prospektif diperlukan untuk lebih menggambarkan
etiologi alam, faktor risiko, prognosis yang kurang dipahami dan
peningkatkan entitas klinik, serta kemungkinan interaksi terkait dengan
infeksi GERD dan Hp.