Oleh:
1.
2.
KELOMPOK 8
CLAUDIA LORENZIA CORE
MADE PUTRI ARIASIH
1590661019
1590661027
Barang baru dan perkenalan untuk layanan dapat di kelompokkan menurut (1)
Kebaruan pasar dan (2) Nilai Pelanggan yang dibuat, sehingga jenis-jenis produk baru
adalah:
Transformational Innovation (Inovasi Transformasional): produk baru yang radikal
dan nilai yang diciptakan substansial. Contohnya: CNN News Channel dan
menemukan peluang antara pembeli dan sejauh mana kebutuhan mereka terpenuhi.
Setiap anggota sebuah organisasi harus terlibat diantaranya. Pasar dapat mendorong
pendekatan perencanaan produk untuk menghindari ketidaksesuaian antara teknologi
baru.
Inovasi Trasnformasional
Pada inovasi radikal atau terobosan baru pelanggan bukan faktor utama untuk
terciptanya sebuat produk baru. Ketika ide-ide tersebut mempertimbangkan
pelanggan potensial maka hal tersebut bukan preferensi utama dalam revolusi
sebuah produk baru. Pada gambar di bawah ini terlihat bahwa perbaikan sebuah
produk sebelumnya berorientasi dengan nilai peluang pelanggan, sedangkan
pendekatan secara konvensional untuk menemukan peluang produk baru, namun hal
tersebut tidaklah terlalu bermanfaat dalam mengevaluasi peluang inovasi
transformasional.
daripada proyek produk baru tertentu yang terkena dampak dari faktor-faktor situasi
tertentu.
Strategi inovasi merinci peluang menjanjikan sebuah inovasi produk baru untuk
perusahaan. Strategi ini perlu dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan, teknologi yang relevan, peluang pasar dengan harga yang kompetitif sesuai
dengan kemampuan perusahaan. Untuk mencapai kesuksesan produk baru, maka
strateginya adalah:
a.
Menetapkan tujuan khusus produk baru (penujalan, kontribusi laba, pasar dan
saham).
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran karyawan manajemen maupun
karyawan tentang kontribusi dan peran produk baru terhadap tujuan bisnis
perusahaan.
c. Mendefinisikan bidang fokus strategi bagi perusahaan dalam lingkup produk, pasar,
dan teknologi.
d. Jangka panjang transformasional alam proyek portofolio sepanjang proyek
tambahan.
produk baru.
Penunjukan manajer produk baru untuk mengkoordinasikan perencanaan antara
departemen.
Pembentukan matriks struktur organisasi untuk mengintegrasikan perencanaan
Mekanisme tim desain dan pusat desain memiliki koordinasi terhadap produk baru.
Mekanisme perencanaan produk yang menjanjikan menunjukkan perencanaan produk
baru yang benar-benar inovatif. Struktur birokrasi yang lebih tradisional (manajer produk
baru) menghasilkan perencanaan yang lebih baik dan perbaikan produk. Bahaya struktur
tradisional adalah perencanaan produk baru di luar ruang lingkup produk baru. Sifat dan
ruang lingkup proyek baru dapat mempengaruhi bagaimana tanggung jawab
dialokasikan.
3. Generasi Ide
a. Sumber Ide
Ide untuk produk baru bisa datang dari berbagai sumber. Keterbatasan penelitian
untuk ide yang dihasilkan dalam penelitian maupun pengembangan aktivitas internal
biasanya terletak kepada pendekatan perusahaan. sumber ide produk baru bisa berasal
dari laboratorium R&D, pekerja, pelanggan, pesaing, penemu dari luar perusahaan,
akuisisi dan anggota nilai rantai. Baik id yang disampaikan karena dimnta maupun
secara spontan dapat datang dari berbagai sumber. Beberapa perusahaan membangun
inovasi open-market dengan pendekatan menggunakan lisensi, joint venture dan
aliansi strategis. Dengan membuka batasan-batasan perusahaan kepada pemasok,
pelanggan, peneliti luar, bahkan pesaing maka ide-ide baru untuk meningkatkan
kecepatan, biaya dan kualitas inovasi dapat ditingkatkan.
Penting untuk membentuk proses yang generasi dan evolusi yang proaktif terhadap
pembentukan ide-ide baru yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menjawab pertanyaanpertanyaan di bawah ini dapat membantu untuk membangun program generasi ide,
yaitu:
Apakah harus kegiatan pencarian ide ditargetkan atau terbuka di akhir pencarian?
Haruskah penelitian untuk ide-ide produk baru dibatasi hanya untuk ide-ide yang
Apa sumber pesifik yang terbaik untuk menghasilkan aliran regular dari ide produk
baru?
Bagaimana cara untuk mendapatkan ide-ide baru dari pelanggan?
Dimana tanggung jawab untuk pencarian ide produk baru ditempatkan? Bagaimana
strategi produk baru sebuah perusahaan dalam menghasilkan ide-ide baru. Sebagian
besar perusahaan dalam pencarian ide menggunakan target dalam berbagai produk
maupun keterlibatan yang konsiten dengan tujuan dan strategi unit bisnis. Sementara itu
beberapa ide produk baru terkadang memberikan pengaruh yang besar pada masa depan
perusahaan. oleh karena itu, manajemen harus bisa menganalisa maupun pro aktif
dalam memantau potensi teknologi pengaganggu dan peluang dari luar fokus produk
inti. Identifikasi ide-ide yang terbaik bersumber dari banyaknya faktor tergantung
ukuran, jenis perusahaan, teknologi, kebutuhan produk baru, sumber daya, preferensi
manajemen dan kemampuan perusahaan. manajemen harus bisa mempertimbangkan
isu-isu yang ada dan mengembangkan startegi proaktif untuk generasi ide yang
memenuhi syarat perusahaan. Menciptakan budaya inovatif dapat mendorong dalam
menghasilkan ide-ide produk baru serta strategi inovasi memberikan pedoman terhadap
generasi ide.
b. Metode untuk Menghasilkan Ide
Beberapa cara pendekatan dapat digunakan untuk memperoleh ide-ide untuk produk
baru. Berbagai pendekatan untuk generasi ide ditampilkan pada Gambar. 4 di bawah
ini:
a. Search (Pencarian)
Beberapa sumber infomasi dapat memberikan identifikasi dalam ide-ide baru
untuk poduk baru. Publikasi terhadap ide baru sebuah perusahaan tersedia jika
perusahaan ingin menjualnya, namun ada juga yang tidak ingin
mengkomersialkannya. Informasi teknologi terbaru dihadirkan dalam layanan
pencarian komputerisasi komersial dan sumber berita pemerintah yang
memberikan informasi tentang produk baru dari para pesaing. Banyak publikasi
pedagangan yang menghadirkan produk-poroduk baru, namun perusahaan perlu
mengidentifikasi area pencarian yang relevan dan menetapkan tanggung jawab
terhadap pencarian ide baru untuk individu maupun kelompok.
b. Marketing Research (Penelitian Pemasaran)
Survei dari pengguna produk membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan yang
dapat dipenuhi oleh produk-produk baru. Teknik fokus group yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi konsep produk baru. Fokus group dapat
dilakukan dengan menggunakan anggota value chain, personil perusahaan dan
pelanggandari pengguna terakhir. Teknik penelitian lainnya adalah menggunakan
panel penasihat, yang dipilih untuk mewakili target pasar perusahaan.
c. Internal and External Development (Pengembangan Internal dan Eksternal)
Faktor yang mendukung inovasi perusahaan dengan mengeksplor kecocokan
sumber R&D dengan nilai peluang menghasilkan inovasi sumber daya terbuka,
strategi aliansi, joint ventures, dan prospek inovasi menjanjikan dari hasil penelitia
secara global. Ide-ide sebuah produk baru banyak berasal dari usaha-usaha
pembangunan di luar perusahaan, termasuk penemu, pemerintah dan laboratorium
swasta, maupun perusahaan teknologi kecil. Aliansi strategi antar perusahaan
dapat mengakibatkan identifikasi produk-produk baru serta tanggung jawab dalam
pengembangan produk baru.
d. Other Idea-Generation Methods (Metode Generasi Ide Lainnya)
Insentif berguna untuk ide-ide baru dari para karyawan, perantara pemasar dan
pelanggan. Jumlah insentif harus cukup tinggi untuk mendorong pengajuan dari
ide-ide baru. Manajemen juga harus waspada terhadap karyawan yang
meninggalkan perusahaan dan mengembangkan ide-ide tersebut di tempat yang
lain.
4. Skrining, Evaluasi dan Analisis Bisnis
Manajemen memerlukan proses skrining dan evaluasi untuk menghindari risiko pad
yang menjanjikan. Dalam tahap perencanaan, ide yang terlalu banyak menyebabkan risiko
pengeluaran yang banyak dan mahal serta penurunan produk yang buruk. Skrining dan
evaluasi bertujuan untuk menghindari hilangnya ide-ide yang menjanjikan dimana terlalu
banyak akumulasi waktu serta uang yang diinvestasikan didalamnya. Namun, ketatnya
proses skrining maka semakin tinggi risiko menolak ide-ide yang baik. Atas dasar-dasar
faktor tersebut maka perlu untuk menetapkan tingkat risiko yang diterima oleh
manajemen.
a. Skrining
Skrining awal menentukan kecocokan startegi dari ide produk baru dalam perusahaan
atau unit usaha. Dua pertanyaan yang perlu di jawab adalah: (1) Ide apakah yang
kompatibel dengan misi dan tujuan organisasi? (2) Adakah inisiatif produk yang layak
secara komersil?. Kompatibilitas sebuah ide mempertimbangkan faktor-faktor
kemampuan internal seperti pengembangan, produksi, pemasaran kebutuhan keuangan
dan faktor kompetitif. Jumlah ide yang dihailkan perusahaan akan berpengaruh pada
pedekatan yang digunakan dalam skrining ide. Skrining menghilangkan ide-ide yang
tidak kompatibel atau layak untuk bisnis. Manajemen harus menetapkan bagaimana
sempit atau luasnya batasan skrining. Efektivitas metode ini tergantung dari
kesepakatan tentang kepentingan relatif dari skrining manajer yang terlibat
b. Evaluasi Konsep
Batasan-batasan antara skrining ide, evaluasi, dan analisis bisnis sering tidak jelas .
Tahap evaluasi ini dapat dikombinasikan, terutama ketika hanya beberapa ide yang
terlibat. Setelah selesai skrining awal, setiap gagasan menjadi konsep produk baru dan
menerima evaluasi yang lebih komprehensif. beberapa faktor yang sama yang
digunakan dalam skrining dapat dievaluasi secara lebih mendalam, termasuk reaksi
pembeli untuk konsep yang diajukan. Tim yang mewakili fungsi bisnis yang berbeda
sering bertanggung jawab untuk evaluasi konsep.
pasar.
Perkiraan Biaya
Beberapa biaya yang berbeda terjadi dalam perencanaan dan komersialisasi produk
baru. Kenaikan biaya yang cepat untuk konsep produk bergerak melalui proses
pengembangan. Pengeluaran untuk setiap tahap perencanaan dapat dibagi lagi
menghasilkan pendapaBan.
Pertimbangan Lainnya
Beberapa masalah lain perlu dipertimbangkan dalam analisis bisnis dari konsep
produk baru. Pertama, manajemen sering memiliki pedoman untuk kinerja keuangan
dari produk baru, ini dapat digunakan untuk menerima, menolak atau menganalisis
lebih lanjut konsep produk. Masalah lain menilai jumlah risiko yang terkait dengan
usaha itu. Faktor ini harus dimasukkan baik dalam proyeksi keuangan atau sebagai
pertimbangan tambahan di luar estimasi keuangan. Akhirnya, kanibalisasi penjualan
oleh produk baru dari produk yang sudah pada perusahaan perlu dipertimbangkan.
Kanibalisasi belum tentu faktor negatif karena manajemen berniat untuk mencopoti
merek pesaing dengan produk baru.
5. Produk dan proses pengembangan
Setelah menyelesaikan tahap analisis bisnis, manajemen harus memutuskan baik
untuk memulai pengembangan produk atau membatalkan proyek. Pada tahap
pengembangan konsep tersebut diubah menjadi satu atau lebih prototipe. Prototipe adalah
produk yang sebenarnya, tetapi mungkin custom-diproduksi bukan oleh proses manufaktur
yang didirikan. Menggunakan pengujian produk dapat terjadi selama tahap
pengembangan.
Diskusi kita sebelumnya perencanaan produk baru pelanggan dipandu menekankan
pentingnya mengubah preferensi pelanggan menjadi pedoman desain produk internal.
Keputusan desain produk harus dipandu oleh preferensi pelanggan dan analisis
keuntungan pesaing dan kelemahan. Pengembangan produk harus melibatkan seluruh tim
perencanaan produk baru. Kita meneliti proses pengembangan produk diikuti dengan
diskusi dari pengembangan kolaboratif.
a. Proses Pengembangan Produk
Pengembangan produk baru termasuk desain produk, desain industri
(kemudahan penggunaan dan gaya), desain proses, desain kemasan dan keputusan
untuk membuat atau outscore berbagai komponen produk. Pengembangan biasanya
terdiri dari berbagai kegiatan teknis, tetapi juga membutuhkan terus antara R & D,
pemasaran, operasi, keuangan dan fungsi hukum. Kepentingan relatif dari kegiatan
pembangunan berbeda sesuai dengan produk yang terlibat. Misalnya, produk dan
desain proses yang luas untuk produk yang kompleks seperti pesawat komersial besar.
Sebaliknya, ekstensi lini produk makanan tidak memerlukan kegiatan desain yang
luas.
b. Spesifikasi Produk
Tim teknis perlu pedoman untuk mengembangkan produk. Spesifikasi produk
menjelaskan produk apa yang akan lakukan, bukan bagaimana harus dirancang.
Panduan ini menunjukkan harapan para perencana produk 'mengenai manfaat yang
diberikan oleh produk berdasarkan analisis pelanggan, termasuk karakteristik fisik
dan operasi penting. Informasi ini membantu tim teknis dalam menentukan strategi
desain terbaik untuk memberikan manfaat. Semakin melengkapi spesifikasi produk,
menawarkan manfaat terapeutik. Contoh tes penggunaan diusulkan untuk rasa sup
baru dijelaskan dalam gambar 8.9. Tidak seperti tes pasar, tes penggunaan biasanya
tidak identifiy nama merek produk atau nama perusahaan. Sedangkan uji digunakan
kurang akurat dalam mengukur keberhasilan pasar dibandingkan dengan tes pasar,
yield menggunakan uji informasi penting seperti preferensi, rating, suka / tidak suka,
keuntungan / keterbatasan, fitur unik, penggunaan dan pengguna, dan perbandingan
dengan produk bersaing.
f. Proses Pengembangan
Proses untuk menghasilkan produk dalam jumlah komersial harus
dikembangkan. manufaktur produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan biaya
adalah penentu penting dari profitabilitas. Produk baru mungkin layak untuk
menghasilkan di laboratorium tetapi tidak dalam pabrik, karena biaya, tingkat
produksi dan pertimbangan lainnya. penundaan produksi awal juga dapat
membahayakan keberhasilan sebuah produk baru.
Konsep kustomisasi massal dan modularitas mungkin memiliki dampak yang
besar pada produk dan proses desain. Kustomisasi massal memungkinkan
menyesuaikan produk persembahan dengan biaya yang relatif rendah. Modularitas
melibatkan mengembangkan dan memproduksi produk dengan menggunakan modul
yang saling berkaitan, sehingga memfasilitasi kustomisasi massal. Arsitektur sistem
menghubungkan modul bersama-sama, tetapi masing-masing bagian dapat dirancang
dan diproduksi secara independen dalam organisasi atau oleh pemasok. Modularitas
dirintis oleh industri komputer, tapi berlaku untuk banyak produk lainnya.
g. Pengembangan Kolaboratif
Penelitian dan pengembangan kolaboratif kemitraan digunakan untuk
meningkatkan kemampuan khas dari sebuah perusahaan tunggal dan mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk baru.
Hubungan ini mungkin aliansi strategis atau kolaborasi pemasok-produsen.
Pengembangan kolaboratif terjadi di beberapa industri termasuk hardware dan
software komputer, pesawat komersial dan mobil.
Outsourcing pembuatan produk baru untuk perusahaan lain menjadi sangat
populer selama dekade terakhir. Misalnya, Sara Lee Corp., produsen $ 20000000000
(2004) dari array merek konsumen dari makanan untuk pakaian, mengumumkan
strategi dalam akhir 1990-an pergeseran produksi produknya ke produsen independen.
Sebelumnya, Sara Lee telah menghasilkan banyak merek di rumah. Mengejar inisiatif
serupa, Tommy Hilfiger memiliki sekitar 3.100 karyawan (dan $ 1700000000
penjualan pada tahun 2004) karena outsourcing dan lisensi pakaian dan aksesoris.
Coke dan Pepsi outsource pembotolan dan distribusi merek minuman mereka.
Outsourcing mengurangi investasi yang dibutuhkan oleh desainer produk, tetapi
memerlukan koordinasi yang erat dengan perusahaan produsen.
6. Strategi Pemasaran dan Pengujian Pemasaran
Pedoman untuk strategi pemasaran tergantung pada apakah produk baru yang sedang
dikembangkan adalah perbaikan inkremental atau baru untuk perusahaan. Yang terakhir
membutuhkan lengkap targeting dan positioning strategi. Perbaikan produk tambahan
hanya mungkin perlu strategi promosi direvisi untuk menyampaikan menargetkan pembeli
informasi tentang manfaat menawarkan produk yang lebih baik. Itu juga penting untuk
mempertimbangkan bagaimana produk baru akan berdampak pada penjualan produk yang
ada. Terlepas dari kebaruan produk, meninjau strategi pemasaran yang diusulkan
membantu untuk menghindari masalah pengenalan pasar.
a. Keputusan Strategi Pemasaran
Upaya evaluasi yang dilakukan selama informasi pasokan pengembangan
produk yang dapat membantu dalam merancang strategi pemasaran. Contoh pedoman
perencanaan yang berguna meliputi karakteristik pengguna, fitur produk, keunggulan
dibandingkan produk yang bersaing, jenis situasi penggunaan, kisaran harga yang
layak, dan profil calon pembeli. Desain strategi pemasaran harus dimulai pada awal
proses perencanaan produk baru sejak beberapa kegiatan harus selesai dan
mengurangi waktu untuk pengenalan pasar merupakan keunggulan kompetitif yang
penting. Perencanaan strategi pemasaran dimulai pada tahap evaluasi konsep dan
terus selama pengembangan produk. Kegiatan seperti kemasan, pemilihan nama,
pertimbangan lingkungan, informasi produk, warna, bahan, dan keamanan produk
juga harus memutuskan antara teknik, operasi, dan pemasaran.
Penargetan Pasar
Pemilihan target pasar untuk berbagai produk baru dari menawarkan
produk baru untuk target yang ada, untuk mengidentifikasi kelompok yang
sama sekali baru dari pengguna potensial. Memeriksa riset pemasaran sebelum
(tes konsep dan tes penggunaan) untuk produk baru dapat menghasilkan
Strategi Positioning
Beberapa keputusan positioning diselesaikan selama tahap pemasaran
pengembangan strategi. strategi produk mengenai kemasan, pemilihan nama,
ukuran dan aspek lain dari produk harus diputuskan. Strategi distribusi
menentukan saluran distribusi yang akan digunakan. Perlu juga untuk
merumuskan strategi harga dan untuk mengembangkan iklan dan penjualan
strategi promosi. Pengujian iklan dapat terjadi pada tahap ini. keputusan harus
dibuat tentang bagaimana menggunakan internet. Akhirnya, manajemen
penjualan harus merancang strategi personal selling meliputi penentuan
berbatasan pelatihan tenaga penjualan dan alokasi menjual upaya untuk
produk baru.
Panjang Tes
Panjang tes akan mempengaruhi hasil tes. Tes pasar konvensional biasanya
dilakukan selama beberapa bulan. Semakin lama periode pengujian, semakin akurat
hasilnya dalam memprediksi kinerja pasar masa depan. Tes pasar lebih dari satu tahun
yang tidak biasa.
Pengaruh Eksternal
Mungkin faktor eksternal yang paling merepotkan yang dapat mempengaruhi
hasil tes pasar persaingan yang tidak bersaing secara normal. Pesaing mungkin
mencoba untuk mendorong hasil tes pasar bervariasi dengan meningkatkan atau
menurunkan upaya pemasaran mereka dan membuat perubahan lain dalam tindakan
pemasaran mereka. Itu juga penting untuk memantau lingkungan pasar tes untuk
mengidentifikasi pengaruh yang tidak biasa lainnya seperti pergeseran besar dalam
kondisi ekonomi.
(2) model yang dirancang untuk memprediksi tingkat pembelian ulang dari pembeli
yang telah mencoba produk. Model terakhir menggabungkan model pertama
pembelian dengan model berulang-beli. Proses adopsi konsumen untuk produk baru
memberikan panduan untuk menggunakan model.
Penelitian yang luas mengenai adopsi inovasi menunjukkan bahwa
(1) pengadopsi produk baru mengikuti urutan tahapan dalam proses adopsi mereka
(2) karakteristik pengadopsi 'bervariasi sesuai dengan seberapa cepat mereka
mengadopsi produk setelah perkenalan
(3) temuan adopsi mungkin nilai dalam perencanaan produk baru. tahap adopsi adalah
kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi. dengan mencari dan menargetkan
"pengadopsi awal", perusahaan mungkin dapat mempercepat adopsi produk baru.
Pengadopsi awal cenderung lebih muda, status sosial ekonomi umumnya lebih tinggi
dan lebih dalam kontak dengan sumber impersonal dan kosmopolitan informasi dari
pengadopsi kemudian. Adopter awal juga menggunakan berbagai sumber informasi.
7. Komersialisasi
Memperkenalkan produk baru membutuhkan mematangkan rencana pemasaran,
mengkoordinasikan kegiatan masuk pasar dengan fungsi bisnis, menerapkan strategi
pemasaran dan monitoring dan pengendalian peluncuran produk.
a. Rencana Pemasaran
Pengenalan pasar memerlukan strategi pemasaran lengkap yang dijabarkan dalam
rencana pemasaran. Rencana tersebut harus dikoordinasikan dengan orang dan fungsi
bisnis yang bertanggung jawab dalam pengenalan, termasuk tenaga penjualan,
penjualan dan manajer pemasaran, dan manajer di salah satu bidang fungsional seperti
operasi, distribusi, keuangan, dan sumber daya manusia. tanggung jawab untuk
peluncuran produk baru biasanya ditugaskan kepada manajer pemasaran atau manajer
produk. Alternatif, perusahaan dapat menetapkan tanggung jawab kepada tim
perencanaan produk dan perkenalan pasar.
b. Pemantauan dan Kontrol
Pelacakan waktu-sebenarnya pada kinerja produk baru dalam tahap masuk
pasar sangat penting. Layanan informasi standar yang tersedia untuk memantau
penjualan produk seperti makanan, kesehatan dan kecantikan, dan obat resep.
Informasi untuk layanan ini dikumpulkan melalui toko audit, panel diari konsumen
dan jasa scanner.
Penting untuk menyertakan metrik kinerja produk dengan target kinerja dalam
rencana produk baru untuk mengevaluasi seberapa baik produk tersebut melakukan.
Sering termasuk adalah kontribusi laba, penjualan, pangsa pasar dan kembali pada
tujuan investasi, termasuk horizon waktu untuk mencapai tujuan. Juga penting untuk
membangun patokan untuk tujuan yang menunjukkan kinerja minimum yang dapat
diterima.
c. Produk Proses-Intensif
Berencana untuk produk proses-intensif berpusat pada proses produksi yang
suatu organisasi memiliki di tempat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk
yang memanfaatkan kemampuan proses organisasi. Ide produk baru adalah mereka
yang dapat diproduksi oleh proses yang ada. Contoh produk proses-intensif termasuk
makanan, minuman, bahan kimia dan semikonduktor. Pengembangan pepsi untuk
minuman Sierra Mist berkarbonasi adalah contoh dari produk proses-intensif.
d. Produk Kustomisasi
Produk disesuaikan variasi tambahan dari produk yang sudah ada dan dapat
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. Organisasi mengejar
proses perkembangan yang sangat terstruktur dan rinci. Tujuannya adalah untuk
disesuaikan produk untuk memenuhi spesifikasi tertentu pelanggan. Misalnya,
pesanan pesawat komersial besar sering disesuaikan untuk memenuhi preferensi
khusus dari operator maskapai.
e. Kanibalisasi Proaktif
Kanibalisasi proaktif terdiri dari mengejar secara disengaja, strategi
berkelanjutan untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru yang
menarik pembeli dari produk yang ada perusahaan. logika strategis konsep ini
menawarkan pembeli solusi yang lebih baik untuk kebutuhan saat ini sedang puas.
Resistensi eksekutif untuk kanibalisasi didorong oleh keyakinan bahwa itu adalah
tidak produktif bagi perusahaan untuk bersaing dengan produk dan layanan sendiri,
daripada menargetkan para pesaing. Meskipun demikian, kenyataannya adalah bahwa
perubahan kebutuhan pasar dan peluang nilai pelanggan akan menghasilkan ancaman
untuk produk dan teknologi yang sudah ada.
Ada berbagai contoh konsekuensi negatif dari menghindari inisiatif
kanibalisasi di komunikasi, jasa keuangan, ritel dan sektor lainnya. Kanibalisasi
proaktif mungkin penting untuk banyak perusahaan untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif dan mencapai kinerja dan pertumbuhan tujuan keuangan.
Dalam mendukung logika kanibalisasi proaktif, penelitian yang disponsori oleh
lembaga ilmu pemasaran menunjukkan manajer tht perusahaan yang sukses secara
proaktif melawan naluri untuk mempertahankan nilai investasi masa lalu dalam
pengembangan produk. mereka mengejar inisiatif kanibalisasi proaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Kanagal, N.B., 2015. Innovation and product innovation in marketing strategy. Journal of
Management and Marketing Research , 18, pp.1-25.
Sola, D., Borioli, G.S. & Scalabrini, G., 2015. New Product Development and Disciplined
Experimentation. Emerging Issues in Management, 2, pp.103-18.