Anda di halaman 1dari 72

11/5/2015

UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Disusun Oleh:
Suharyana, SKM, M.Kes
Disampaikan oleh : Dr. Sukamta

Tujuan Pembelajaran

Memahami philosophy K3

Mampu

mengidentifikasi

bahaya

(Hazard)

berhubungan

pada

dengan

sumber

potensi

umumnya

proses

kerja

yang

dan

equipment

Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan

evaluasi keefektifan dari setiap situasi yang


tidak diduga dan meyakinkan telah diselesaikan

11/5/2015

Keselamatan
bersifat

Universal

Kejadiannya tiba-tiba;
Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki,
11/5/2015

Keselamatan
Kerja

?
11/5/2015

Pendekatan K3

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

11/5/2015

Hukum
Kemanusiaan
Ekonomi
Philosophy
Keilmuan

Undang undang No 1 tahun 1970


Keselamatan Kerja

Pendekatan K3

11/5/2015

Pendekatan Hukum

K3 merupakan ketentuan perundangan .


K3 wajib dilaksanakan
Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
Tujuan :
Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup

UU No. 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86:

pekerja / buruh mempunyai hak untuk


memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja.
Pasal 87:
setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
11/5/2015

Pendekatan K3
Pendekatan Kemanusiaan

11/5/2015

Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
K3 bagian dari HAM

Pendekatan K3
Pendekatan Ekonomi

11/5/2015

K3 mencegah kerugian
Meningkatkan produktivitas

Proses
Bahan + Mesin + Tenaga kerja

11/5/2015

Safe Production

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.
11/5/2015

ilustrasi
SEKOLAHAN

RUMAH

KECELAKAAN
1. Kec. diluar hub. Kerja
2. Kec. dalam hub. Kerja
3. Kecelakaan kerja

11/5/2015

Tempat kerja

HAZARD

Adalah sumber bahaya potensial yang


dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan

Hazard dapat berupa :

11/5/2015

bahan-bahan , bagian-bagian mesin,


bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.

Jenis Potensi Bahaya

Physical Hazards
Chemical Hazards

Electrical Hazards

Mechanical Hazards
Physiological Hazards
Biological Hazards
Ergonomic

11/5/2015

DANGER

Merupakan tingkat bahaya dari


suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
11/5/2015

Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

11/5/2015

Difinisi

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA

Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati.
11/5/2015

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN


$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
Pengobatan/ Perawatan
Gaji (Biaya Diasuransikan)

$5

HINGGA

$50

BIAYA DALAM PEMBUKUAN:


KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)

$1

HINGGA

$3

BIAYA LAIN YANG


TAK DIASURANSIKAN

11/5/2015

Kerusakan peralatan
Kerusakan produk dan material
Hambatan dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
Biaya fasilitas dan perawatan gawat
darurat
Sewa peralatan
Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
Biaya pemakaian pekerja pengganti /
melatih
Upah lembur
Ekstra waktu untuk kerja administrasi
Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
Hilangnya bisnis dan nama baik

Piramida kasus kecelakaan


1

kec. fatal
10

kec. ringan
30

Kerusakan alat
600

dilaporkan
dan
tercatat

Nyaris Kecelakaan

10.000

11/5/2015

Data yg

Sumber bahaya

Sasaran K3
Melindungi para pekerja dan orang

lainnya di tempat kerja (formal


maupun informal)
Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan
lancar

11/5/2015

Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment
identifikasi &
analisa potensi
bahaya
HAZARD

11/5/2015

Tindakan
Pengendalian
bahaya
CONTROL

ASPEK PENERAPAN K3
a Perencanaan
a Pemasangan
a commissioning
a pemakaian
aperawatan

PENGENDALIAN

11/5/2015

Administratif,
Legalitas/perijinan,
Standarisasi
Sertifikasi

Identifikasi Bahaya

11/5/2015

Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan


Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya
dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah
baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops,
dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

Kerusakan
Peralatan
Mesin,
Instalasi
Bahan
Cara kerja,
Proses
Lingkungan

11/5/2015

Korban jiwa

Acciden
t

Cacat,
cidera,
Sakit
Kerugian
Citra

Identifikasi dan analisis


kecelakaan kerja

Kerusakan
Korban jiwa

HAZARD

Accident

Cacat,
cidera,
Sakit

Kerugian :
Harta benda
Citra

11/5/2015

RISK
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.

11/5/2015

RISK MANAGEMENT
Dalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah meliputi :

proses mengidentifikasi sumber bahaya,

penilaian resiko, dan

tindakan untuk menghilangkan serta


mengurangi resiko secara terus
menerus.

11/5/2015

RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko,
pertimbangan Tingkat Bahaya, dan
mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi di tempat kerja.

11/5/2015

RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden
The development of a quantitative estimate
of risk based on mathematical techniques
for combining estimates of incident
consequences and frequencies.

11/5/2015

Level of RISK
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut

(Tingkat resiko).
11/5/2015

Klasifikasi Resiko

11/5/2015

Resiko diukur dan diberi peringkat :

Rendah
Medium
Tinggi
Klasifikasi Impak Resiko
Personnel Safety and Health Risks
Process Safety Impacts
Environmental Impacts

Penentuan Faktor Resiko

11/5/2015

Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Potensi/kualifikasi kontraktor
Pekerjaan simultan
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor

Resiko terdiri dari 2 dimensi:


Akibat
(Consequence)

Kekerapan
(Frequency)

Atau
Consequence x Frequency, dimana Frequency terdiri
dari Probabilitas dan Paparan
11/5/2015

ACCIDENT
CONSEQUENCES

SERIOUS

SEDANG

SEDANG

RENDAH SEDANG TINGGI

RINGAN

RENDAH RENDAH SEDANG


SULIT

TINGGI

TINGGI

JARANG SERING

KEMUNGKINAN UNTUK TERJADI


11/5/2015

KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN


Kategori

Dampak

Extrim

Mengancam keselamatan masyarakat sekitarnya

Kritis

Kematian & Rusak berat / proses terhenti total

Berat

Kematian & Kerusakan peralatan

Sedang

Memerlukan perawatan medis

Ringan

Tidak perlu perawatan medis/proses terganggu

11/5/2015

ANALYSIS KECELAKAAN
ANALISA
KECELAKAAN,
bertujuan
menemukan faktor penyebab utamanya
dan menentukan tindakan pencegahan
terjadinya peristiwa yang sama

11/5/2015

Accident

11/5/2015

( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
MENT

PERSON

SOCIAL
ENVIRONMENT

FAULT OF
PERSON

11/5/2015

HAZARD

UNSAFE
ACT /
UNSAFE
CONDITION

ACCIDENT

INJURY

( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of
Control
LACK OF
CONTROL

11/5/2015

ORIGIN

SYMPTOM

CONTACT

Loss

BASIC
CAUSES

IMMEDIATED

INCIDENT /
ACCIDENT

INJURY /
DAMAGE

CAUSES

( ILCI model - Bird & German, 1985 )

11/5/2015

HAZARD

ACCIDENT

KERUGIAN

INSIDEN

SEBAB LANGSUNG

SEBAB DASAR

LEMAH KONTROL

Kebakaran, ledakan dan


kejadian lain yang berbahaya

CONSEQUENCY
11/5/2015

A.

Akibat
kecelakaan
Loss
People
Property
Process
(Profit)

11/5/2015

Koran manusia
Meninggal
Luka berat
Luka ringan
Kerugian Material (Rp)
Bangunan
Peralatan/Mesin
Bahan Baku
Bahan setengah jadi
Bahan jadi
Kerugian waktu kerja
jam kerja orang

B.

Sumber
Kecelakaan
Incident

Contact
With
Energy or
Substance

11/5/2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Mesin produksi
Penggerak mula dan pompa
Lift
Pesawat angkat.
Converyor
Pesawat angkut
Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
Perkakas kerja tangan
Pesawat uap dan bejana tekan
Peralatan listrik
Bahan kimia
Debu berbahaya
Radiasi dan bahan radioaktif
Faktor lingkungan
Bahan mudah terbakar dan benda panas
Binatang
Permukaan lantai kerja
Lain-lain.

C.

Type
Kecelakaan

1.
2.
3.
4

Incident

Contact
With
Energy or
Substance

11/5/2015

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Terbentur
Terpukul
Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
Jatuh dari ketinggian yang
sama.
Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
Tergelincir.
Terpapar
Penghisapan, penyerapan
Tersentuh aliran listrik.
Lain-lain.

D.

Kondisi
berbahaya
Immediate
Causes
Substandard
Acts
Substandard
Conditions

11/5/2015

1.
2

Pengamanan yang tidak sempurna


Peralatan/bahan yang tidak
seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak
aman
10. Kejadian berbahaya lainnya

E.

Tindakan
berbahaya
Immediate
Causes
Substandard
Acts
Substandard
Conditions

11/5/2015

1.
2.
3.
4

Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,


Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
Membuat alat pengaman tidak berfungsi
Memakai peralatan yang tidak aman,
tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan
dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung
diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.

JOB SAFETY ANALYSIS

(JSA)

ANALISIS PEKERJAAN YANG


DILAKUKAN SECARA BERATURAN
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN
HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN
RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.

Bertujuan mencari/menemukan adanya


potensi bahaya pada setiap tahapan/
rangkaian proses pekerjaan dan berusaha
untuk menghilangkannya.
11/5/2015

Langkah-langkah :

11/5/2015

uraikan tahapan pekerjaan,


identifikasi potensi bahaya yang
mungkin ada,
tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali

Contoh work sheet JSA

JOB SAFETY ANALYSIS


Jenis pekerjaan :
Unit/Seksi
:

Tanggal :
AHLI K3 :

No tahapan pekerjaan potensi bahaya

pengendalian

1
2
3

4
Tim JSA
No

Nama

11/5/2015

Jabatan

Tanda tangan

Work sheeet
ANALISA POTENSI BAHAYA
No. Komponen

11/5/2015

Kegagalan

Pengaruh

Tk. bahaya

Frequensi Metoda deteksi

Keterangan item
1. Komponen
:
berisi daftar komponen yang akan dianalisa
2. Kegagalan
:
jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap komponen.
3. Pengaruh
:
akibat yang terjadi karena adanya kegagalan terjadi
terhadap komponen lain dan system keseluruhan
4. Tingkat bahaya (Tingkat keparahan akibat kegagalan atau kerusakan) :
Aman
Sedang (marginal)
Kritis
Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.
Sering
:
1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering
:
1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang
:
1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang :
1 kasus lebih dari 10.000.000 jam
6. Metoda deteksi :

11/5/2015

Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk mengetahui


adanya kelainan

Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)


Metoda pencegahan kecelakaan :

Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa

Pengendalian administratif
Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :
Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
Dapat dilakukan atau dikerjakan.
Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

11/5/2015

Bertujuan memperbaiki atau


meningkatkan mutu K3 melalui
pengamatan sikap dan cara seseorang
dalam melakukan pekerjaan

11/5/2015

Job Safety observation (JSO) adalah


suatu metoda pengamatan suatu
pekerjaan untuk meningkatkan mutu
pelaksanaan keselamatan kerja.
Kegiatan ini biasanya dilakukan
sewaktu-waktu oleh para pengawas
tanpa sepengetahuan operator yang
diobservasi.

11/5/2015

Pengamatan anak buah dalam


melaksanakan pekerjaan aspek K3
Meliputi :
penilaian resiko bahaya
penilaian cara kerja yang tidak
aman
penilaian cara kerja yang aman,
melakuan koreksi
memberi penghargaan cara
kerja yang aman
11/5/2015

Pencegahan Kecelakaan
Adm
Procedure

Engineering
Control

11/5/2015

Safety
Approach

Human
Control

Pencegahan Kecelakaan Kerja


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Peraturan
Standardisasi
Pengawasan
Penelitan Teknik
Penelitian Medis
Penelitian Psikologis
Penelitian Statistik
Pendidikan
Pelatihan
Persuasi
Asuransi
Penerangan 1 s/d 11
Ref. Accident Preventions, ILO

11/5/2015

Pencegahan Faktor Manusia

Pemilihan Tenaga Kerja


Pelatihan sebelum mulai kerja
Pembinaan dan pengawasan selama
kegiatan berlangsung

11/5/2015

Pencegahan Faktor Teknis

Perencanaan Kerja yang baik.


Pemeliharaan dan perawatan peralatan
Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
Penggunaan metoda dan teknik konstruksi
yang aman
Penerapan Sistim Manajemen Mutu

11/5/2015

Accident Prevention Program


Pencegahan
- Safe Design
- Hazard
Identification

Pra Insiden

11/5/2015

Pengendalian
- Engineering
- Human
Administratives

Penangulangan
- Emergency Response
System
- Prasarana

Insiden

Rehabilitasi

Pasca Insiden

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

TAHAP II
Basic
Engineering

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Tahap VII
Demolition

Aspek Keselamatan harus telah dimulai sejak proyek


dirancang dengan mempertimbangkan Keselamatan dalam
pembangunan atau pengoperasiannya.
Safety Review
AMDAL
11/5/2015

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP II
Basic
Engineering

TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Dilakukan Analisa Keselamatan terhadap


rancangan Proyek dengan mengidentifikasi
potensi Bahaya serta standar dan
perundangan yang terkait dengan rancangan
What If Analysis

11/5/2015

Tahap VII
Demolition

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

TAHAP II
Basic
Engineering

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Tahap VII
Demolition

Dilakukan Analisa Keselamatan lebih rinci setelah P&ID


atau rancangan detail konstruksi selesai dan ada rincian
peralatan dan sistim yang akan digunakan terhadap
rancangan Proyek
Hazops
What If Analysis
Quantitative Risk Analysis
11/5/2015

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

TAHAP II
Basic
Engineering

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Penerapan K3 dalam kegiatan fisik


konstruksi dengan menerapkan
manajemen K3 proyek :

-Safety Audit
-Safety Review

11/5/2015

Tahap VII
Demolition

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

TAHAP II
Basic
Engineering

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Tahap VII
Demolition

Sebelum fasilitas dijalankan dan


konstruksi dinyatakan selesai diadakan
kajian ulang untuk meyakinkan standar
keselamatan yang ada untuk fasilitas
tersebut sudah memenuhi :
- Pre Start-up Safety Review
- Safety Inspection
11/5/2015

TAHAP PENGELOLAAN K-3


Tahap Kegiatan
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING

TAHAP II
Basic
Engineering

Tahap III
Detailed
Engineering

Tahap IV
Equipment
Procurement
and Constr.

Tahap V

Tahap VI

Commissioning
& Start-Up

Operation &
Maintenance

Tahap VII
Demolition

Penerapan K3 dalam operasi (Operational


Safety) sesuai ketentuan yang berlaku
untuk kegiatan yang bersangkutan
-Pabrik kimia
-Industri Umum
-Industri Jasa
-Fasilitas Umum dsb.
11/5/2015

Identification

Evaluation Develops
The Plan

Implementasi Monitoring

Setiap proyek memiliki karakteristik berbeda,


misalnya proyek bangunan bertingkat,
pembangunan bendungan, pabrik dsb.
Lakukan identifikasi potensi bahaya dalam
kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan.
Buat mapping potensi bahaya menurut area atau
bidang kegiatan masing-masing

11/5/2015

Identification

Evaluation Develops
The Plan

Implementasi Monitoring

Adakan evaluasi tentang potensi bahaya


untuk menentukan skala prioritas
berdasarkan Hazards Rating.
Susun Risk Rating dari semua kegiatan
konstruksi yang akan dilakukan

11/5/2015

Identification

Evaluation Develops
The Plan

Implementasi Monitoring

Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun


rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan
Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja
yang baku
Susun Program Implementasi dan programprogram K3LL yang akan dilakukan (buat dalam
bentuk elemen kegiatan)

11/5/2015

Identification

Evaluation Develops
The Plan

Implementasi Monitoring

Rencana kerja yang telah disusun


implementasikan dengan baik.
Sediakan sumberdaya yang diperlukan
untuk menjalankan program K3LL
Susun Kebijakan K3LL terpadu

11/5/2015

Identification

Evaluation Develops
The Plan

Implementasi Monitoring

Buat program untuk memonitor


pelaksanaan K3 dalam perusahaan.
Susun sistim audit dan inspeksi yang baik
sesuai dengan kondisi perusahaan.

11/5/2015

11/5/2015

Anda mungkin juga menyukai