efektivitas
dan
efisiensi
pencapaian
tujuan
penyelenggaraan
pemerintahan negara;
b. Keandalan pelaporan keuangan;
c. Pengamanan aset negara;
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
2) Komponen
Menurut SPIP, penempatan posisi lingkungan pengendalian paling bawah mengartikan
bahwa komponen tersebut berperan penting sebagai fondasi SPIP yang memiliki dampak
yang sangat kuat terhadap struktur kegiatan operasi, penetapan tujuan, dan penilaian risiko.
Selain itu, Lingkungan Pengendalian juga mempengaruhi komponen-komponen lainnya di
posisi lebih atas.
B. PERBEDAAN ANTARA PMK No. 191/PMK.09/2008 TAHUN DENGAN COSOERM
Menurut COSO, ERM merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direktur,
manajemen, dan pihak lain, yang diaplikasikan dalam penentuan strategi perusahaan, yang
dirancang untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi perusahaan, dan
mengelola risiko-risiko tersebut tetap berada pada selera risiko perusahaan, serta memberikan
pemastian yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai. Hal ini kemudian diadopsi
oleh Kementerian Keuangan, dimana penerapan manajemen risiko pada masing-masing unit
Eselon I. Manajemen risiko dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mendukung
pencapaian tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien.
ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen yang saling terkait. Kedelapan komponen ini
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, baik tujuan strategis, operasional,
pelaporan
keuangan,
maupun
kepatuhan
terhadap
ketentuan
perundang-undangan.