Anda di halaman 1dari 4

Pelaksanaan Survei Akreditasi

Puskesmas
Filed under PUBLIC HEALTH
5

Proses Pelaksanaan serta Metode Survei pada Akreditasi Puskesmas


Sesuai Permenkes No.46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi, Kebijakan Akreditasi Fasilitas Kesehatan ingkat Pertama, disebutkan
bahwa akreditasi merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar Akreditasi.
Tujuan Akreditasi tersebut antara lain :
1.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
2.
Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan,
masyarakat dan lingkungannya, serta puskesmas, klinik pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai
institusi; dan
3.
Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam pelayanan
kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahap kegiatan akreditasi
Puskesmas yang dilakukan oleh surveior. Beberapa tahap tersebut secara
garis besar dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

Pada tahap pelaksanaan survey, surveior melakukan kunjungan ke


Puskesmas sesuai jadwal yang sudah disepakati. Surveior akan melakukan
kegiatan telaah dokumen dan kegiatan telusur. Telaah dokumen merupakan
kegiatan pemeriksaan dokumen yang menjadi regulasi Puskesmas pada
pelaksanaan akreditasi. Jenis dokumen tersebut berupa dokumen eksternal
(berupa peraturan perundangan, pedoman, dan lainnya), serta dokumen
internal Puskesmas (seperti SK kepala Puskesmas, SOP, dan lainnya).
Survey akreditasi merupakan kegiatan audit eksternal. Pengertian audit
eksternal, adalah proses yang dilakukan sistematik independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti-bukti audit dan mengevaluasinya
secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit dapat dipenuhi.
Pada akreditasi Puskesmas, kriteria audit tersebut adalah standar, kriteria,
dan elemen penilaian pada tiap-tiap criteria. Sedangkan bukti audit berupa
informasi baik berupa catatan, pernyataan atau informasi lain yang relevan
terhadap kriteria audit yang dapat diverifikasi. Kata kunci bukti ini adalah
bahwa fakta harus TERTULIS. Karena pada prinsipnya akreditasi dilakukan
dengan mencatat semua yang kita kerjakan, dan mengerjakan semua yang
kita catat.
Surveior melakukan kegiatan telusur dengan melakukan dengan visitasi
lapangan wawancara dan observasi. Wawancana dilakukan baik kepada
Kepaqla Puskesmas, penanggung jawab program, staf puskesmas, lintas

sektor, masyarakat, serta pasien dan atau keluarga pasien. melalui


wawancara baik kepada manajemen, penanggung jawab program, pelaksana
program, penanggung jawab pelayanan klinis, pelaksana pelayanan klinis,
pasien, dan pejabat lintas sektor terkait. Observasi dilakukan terhadap
kegiatan manajemen, pelayanan klinis, maupun penyelenggaraan program,
dan bukti-bukti dokumen (rekaman) bukti pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan audit pada akreditasi eksternal Puskesmas tersebut menghasilkan
temuan, yaitu hasil dari evaluasi bukti audit yang dikumpulkan terhadap
kriteria audit. Temuan ini kemudian ditindak lanjuti dengan adanya
rekomendasi tindak lanjut, yaitu berupa pernyataan sebagai saran untuk
perbaikan jika ditemui elemen penilaian yang kurang dari 10.
Metode Survei Akreditasi Manajemen
Telusur untuk survei akreditasi manajemen bertujuan untuk memastikan
bahwa sistem manajemen mutu dan sistem manajemen telah DIBUAT dan
DILAKSANAKAN. Penetapan dan pembakuan sistem mutu dilakukan dengan
menetapkan kebijakan, pedoman, dan prosedur-prosedur mutu yang
dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan perbaikan mutu dan kinerja.
Sedangkan penelusuran terhadap pelaksanaan sistem manajemen mutu
terutama adalah membuktikan apakah siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action)
sudah berjalan secara konsisten sebagai upaya perbaikan mutu dan kinerja
pelayanan.
Penelusuran akreditasi manajemen antara lain dapat dilakukan dengan
melihat dokumen yang merupakan rekaman dari pelaksanaan, wawancara
terhadap manajemen dan staf untuk menelusur proses pelaksanaan
prosedur kerja, dan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan, evaluasi dan
tindak lanjut perbaikan, Kata kunci kegiatan untuk membuktikan bahwa
proses manajemen berjalan dengan baik, maka surveior akan melakukan
telusur terhadap rekaman kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi terhadap keseluruhan kegiatan
puskesmas Sedangkan proses evaluasi dilakukan dengan melakukan analisis
perbandingan data capaian kegiatan dengan target yang sudah ditetapkan.
Sedangkan wawancara proses telusur ini dilakukan baik lintas program
maupun lintas sektor.
Metode survei UKM Puskesmas.
Kegiatan telusur manajemen dan pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
(program) Puskesmas dilakukan pada keseluruhan tahap yang
dipersyaratkan pada kriteria yang ditetapkan. Beberapa tahap dimaksud
antara lain :
1.
2.

Proses identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap program


Perencanaan program

3.
Pengorganisasian program
4.
Pelaksanaan program
5.
Monitoring dan evaluasi program.
Penelusuran tersebut dilakukan dengan melihat hasil rekaman kegiatan
mulai dari perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi berserta
hasil dan tindak lanjut yang dilakukan. Penelusuran juga dimaksudkan untuk
memastikan proses sudah dilakukan sesuai kebijakan dan pedoman program.
Hal ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap berbagai pihak
terkait (lintas program, lintas sektor, masyarakat dan sasaran program) yang
terlibat dalam pengelolaan dan pelaksanaan program.

Anda mungkin juga menyukai