Anda di halaman 1dari 3

Tanaman holtikultura sayuran memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan

tanaman padi, terutama untuk komoditas yang dibudidayakan di dataran tinggi. Komoditas
sayuran dataran tinggi di Bali banyak diproduksi di daerah Baturiti ( Kabupaten Tabanan ),
Pancasari (Kabupaten Buleleng), Kertha ( Kabupaten Gianyar), dan Kintamani ( Kabupaten
Lokasi
NO
Dosis NPK
Baturiti
Pancasari
Kertha
Kintamani
1
80
50
49
49
47
2
90
55
53
51
50
3
100
55
54
52
53
4
110
49
43
44
45
5
120
47
41
43
45
6
130
43
39
38
41
Bangli). Salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai sangat fluktuatif adalah cabai. Tanaman
cabai favorit yang ditanam di keempat daerah tersebut adalah Hot Beauty. Namun tanaman
tersebut dibudidayakan dengan dosis pupuk majemuk NPK yang berbeda, yaitu
80,90,100,110,120,130 kg NPK mutiara per hektar. Rata-rata jumlah buah per tanaman yang
diperoleh dengan perbedaan dosis pupuk NPK tersebut adalah sebagai berikut :

Pertanyaan :
1. Apa kira-kira dasar pertimbangan para petani menggunakan dosis pupuk NPK dalam
dosis berbeda?
2. Apa kira-kira prediksi mereka terhadap jumlah buah cabai pada perlakuan dosis NPK
tersebut?
3. Bila perbedaan aplikasi dosis pupuk NPK tersebut dalah sebuah penelitian, jelaskan
rancangan dasar apa yang sesuai untuk dilakukan dan bagaimana tata letak perlakuan
dalam penelitian tersebut?
4. Berdasarkan hasil perhitugan ANOVA, jelaskan apakah rancangan dasar tersebut
sesuai? Jelaskan apakah perbedaan dosis pupuk NPK tersebut bermakna secara
statistik?
5. Penjelasan apa yang dapat diinterprestasikan data hasil ANOVA dan saran apa yang
bisa diberikan dari hasil analisis tersebut?

Nama : Gusti Ayu Made Ari Adnyani


Nim

: 1405105035

Prodi : Agroekoteknologi / A
1. Dasar pertimbangan petani menggunakan pupuk NPK dengan dosis yang
berbeda dengan pertimbangan bahwa kedepannya petani mampu mengetahui
dosis yang tetap bagi tanaman, serta meminimalisir terjadinya kesalahan dosis
yang dapat meningkatkan input pada budidaya akibat terjadinya kesalaahan
pemberian dosis pupuk. Pemberian dosis yang berbeda juga untuk mengukur
bagaimana kesuburan tanah dan pengaruhnya terhadap tanaman, agar tanaman
tidak kekurangan pupuk atau bahkan kelebihan pupuk. Sehingga biaya
produksi tepat dan tidak timpang dengan output jika dilihat dari input dan
output pupuk.
2. Prediksi petani dalam pemberian dosi pupuk NPK pada tanamn cabai adalah
semakin tinggi jumlah atau dosis yang diberikan pada tanaman maka jumlah
buah cabai akan semakin banyak.
3. Rancangan dasar yang sesuai dengan pengaplikasian dosis pupuk NPK di
Baturiti, Pancasari, Kertha, dan Kintamani adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK). RAK merupakan rancangan yang paling sesuai digunakan dalam
penelitian ini karena kondisi atau tempat penelitian terletak di tempat yang
berbeda. Dimana penelitian berada di 4 lokasi yang memiliki keadaan yang
tidak homogen. Keempat daerah ini kemudian dibagi menjadi 4 kelompok
atau ulangan. Hal Ini sesuai denga definisi RAK yaitu rancangan acak
kelompok yang digunakan untuk menguji penelitian pada kondisi yang
kurang atau tidak homogen.
Rancangn :
Baturiti

P2

P4

P3

P1

P6

P5

P1

P2

P4

P5

P6

P3
Kintamani

Kertha

P5

P3

P1

P2

P4

P6

Pancasari

P4

P5

P1

P2

P3

P4

4. Berdasarkan hasil uji ANOVA, penggunaan rancangan acak kelompok (RAK)


sesuai karena memiliki daerah percobaan yang berbeda dan memiliki

SK
Ulanga
n
Perlaku
an
Galat
Total

d
b
3
5
1
5
2
3

JK
51,333
33
519,33
33
28,666
67
599,33
33

KT
17,111
11
103,86
67
1,9111
11

F
hitung
8,9534
88
54,348
84

Signifik
asi

F tabel
5%
1%
3,2873 5,4169
82
65 **
2,9012 4,5556
95
14 **

pengaruh terhadap jumlah cabai. Dimana nilai F hitung > F tabel.


Pemberian dosis pupuk NPK secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini
terlihat dari hasil F hitung > F tabel berpengaruh sangat nyata ( F hitung > Ftabel 5% dan
Ftabel 1%). Sehingga berdasarkan data tersebut H0 diterima.
5. Berdasarkan hasil analisi tabel ANOVA diketahui bahwa sumber keragaman
kelompok dan pengaruh pemberian dosis pupuk NPK memberikan pengaruh
yang sangat nyata (F hitung > F tabel 5% dan %) yang berharti H 0 diterima.
Bersarkan hasil analisi diperoleh bahwa pemberian dosis pupuk 100 kg per
hektar menunjukkan hasil yang terbaik. Pemberian pupuk pada cabai di
Baturiti menunjukkan hasil yangterbaik, dimana pada setiap pemberian dosis
pupuk menunjukkan hasil tertinggi. Sehingga saran yang dapat diberikan
kepada petani cabai di Baturiti, Pancasari Kertha dan Kintamani adalah
dengan pemberian pupuk NPK sebanyak 100 kg/ha. Pemberian pupuk yang
tepat akan menekn biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai