Anda di halaman 1dari 2

Piringan pada tanaman kelapa sawit dibuat dengan tujuan untuk mengendalikan

populasi gulma yang tumbuh pada sekitar tanaman, sehingga dengan pembuatan piringan
akan mengurangi tingkat persaingan antar tanaman dalam memperoleh unsur hara, cahaya,
ruang, dan juga mencegah terjadinya kerusakan tanaman akibat zat toksik yang dikeluarkan
oleh gulma. Pembuatan piringan pada tanaman kelapa sawit juga bertujuan untuk menekan
populasi hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan pembuatan piringan ini disertai dengan
pembersihan gulma, sehingga akan tercipta iklim mikro yang baik yang dapat menghambat
proses perkembangbiakan hama dan penyakit. Pembuatan piringan ini dapat memudahkan
kontrol pekerjaan, seperti memudahkan dalam pengaplikasian pupuk dan untuk mengetahui
adanya buah yang jatuh di dalam piringan, sehingga dapat diketahui bahwa buah kelapa sawit
siap untuk dipanen.
Pembuatan piringan sangat berhubungan dengan kegiatan pemupukan tanaman kelapa
sawit. Kegiatan pembuatan piringan yang juga disertai dengan pembersihan gulma, sehingga
akan memudahkan kegiatan pemupukan dan tanaman akan mudah dalam menyerap nutrisi
dari pupuk karena berkurangnya tingkat persaingan dengan gulma. Pembuatan piringan juga
berpengaruh terhadap pemupukan tanaman kelapa sawit muda (TBM). Tanaman kelapa sawit
muda atau TBM memiliki akar serabut yang paling banyak berkembang di dalam piringan,
sehingga penyebaran pupuk pada piringan akan mempercepat proses penyerapan unsur hara
oleh tanaman. Hal ini dikarenakan akar serabut berperan vital dalam penyerapan air dan
mineral di dalam tanah. Pembuatan piringan juga akan memperbaiki struktur tanah, sehingga
pupuk yang dibenamkan dalam tanah akan mudah tercampur dan menyatu dengan tanah
dalam pembentukan unsur hara baru untuk kebutuhan tanaman kelapa sawit.
Pemupukan pada tanaman sawit akan berhasil apabila memperhatikan beberapa faktor
penunjang keberhasilan pemupukan. Faktor penunjang yang mempengaruhi keberhasilan
pemupukan tanaman kelapa sawit adalah pemilihan dosis dan jenis pupuk yang tepat,
frekuensi pengaplikasian pupuk, tepat cara pengaplikasian, dan tepat tempat pemupukan.
1. Tepat Dosis dan Jenis Pupuk
Dosis dan jenis pupuk yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kelapa sawit. Kelebihan dan kekurangan pupuk pada tanaman akan menimbulkan
gejala-gejala penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, seperti
terhambatnya pertumbuhan dan kerusakan tanaman akibat defisiensi unsur hara. Dosis
pupuk yang direkomendasikan untuk tanaman kelapa sawit ialah pupuk urea (46% N)
dengan dosis 2,5 kg/pokok/ tahun, pupuk RP (30% P2O) dengan dosis 1 kg/pokok/tahun,
pupuk MOP (60% K2O) dengan dosis 4 kg/pokok/tahun, dan pupuk Kieserit (27% Mg20)

dengan dosis 2 kg/pokok/tahun. Pada tanaman belum menghasilkan (TBM) penggunaan


pupuk RP dianjurkan dengan dosis 1,5 kg/pokok. Pupuk RP mengandung nutrisi Fosfor
yang sangat baik dalam merangsang perakaran tanaman kelapa sawit yang baru ditanam,
sehingga sangat baik untuk tanaman muda.
2. Frekuensi dan Waktu Pemupukan
Tanaman kelapa sawit TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) frekuensi aplikasi pupuknya
lebih banyak daripada frekuensi pupuk tanaman kelapa sawit TM (tanaman
menghasilkan). Sistem jaringan tanaman kelapa sawit TBM tidak sebaik sistem jaringan
tanaman TBM, sehingga dengan frekuensi pupuk yang lebih banyak maka ketersediaan
nutrisi untuk tanaman akan lebih terjamin. Tanaman TBM frekuensi aplikasi pupuk urea
dan MOP yang dianjurkan 3 kali/tahun, pupuk RP atau TSP dianjurkan 2 kali/tahun dan
pupuk kiserit atau domilit dianjurkan 2 kali/tahun. Tanaman kelapa sawit TM frekuensi
aplikasi pupuk urea yang dianjurkan 2 kali/tahun, MOP dianjurkan 2-3 kali/tahun, dan
pupuk kiserit atau domilit dianjurkan 1-2 kali setahun. Waktu pemupukan yang paling
optimal ialah dilakukan ketika musim penghujan. Hal ini dikarenakan ketika musim
penghujan tanah berada pada kondisi yang sangat lembab, sehingga pupuk yang akan
diberikan pada masing-masing tanaman kelapa sawit lebih cepat diserap oleh akar
tanaman.
3. Tepat Cara dan Tempat Pengaplikasian Pupuk
Keberhasilan dalam pemupukan juga ditentukan oleh cara pemupukan dan tempat
pemupukan yang tepat. Cara pemupukan yang tepat dapat diterapkan dengan 3 prinsip
pemupukan yaitu, pertama pupuk akan mudah diserap oleh tanaman apabila pupuk disebar
setipis mungkin dan langsung bersentuhan dengan tanah. Kedua yaitu menyebarkan pupuk
pada daerah yang banyak terdapat akar tanaman yang berfungsi menyerap nutrisi yaitu
akar serabut atau akar tersier pada tanaman kelapa sawit. Ketiga yaitu nutrisi di dalam
pupuk akan sangat mudah diserap tanaman apabila disebar segera setelah turun hujan atau
tanah dalam kondisi lembab. Tepat tempat pemupukan tanaman kelapa sawit juga sangat
berpengaruh oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman, baik ditaburkan pada
piringan maupun pada penyusun pelepah tanaman kelapa sawit. Pupuk urea tidak bisa
ditaburkan pada tumpukan pelepah karena pupuk urea mudah menguap, sehingga pupuk
urea ditaburkan pada piringan atau bersentuhan langsung dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai