Anda di halaman 1dari 12

Seruan dan Ajakan Pengasuh Pesan Syaichona Cholil di Bumi Etam Untuk Keutuhan dan

Keselamatan Bangsa dan NegaraKesatuan Republik Indonesia ditujukan kepada yang terhormat ;
1. Semua keturunan Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan, beserta semua santri, semua wali santri,
semua Alumni dan Simpatisan dari Pesantren yang didirikan atau dikelola oleh keturunan dari
Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan.
2. Semua keturunan dari santri-santri Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan beserta semua Santri,
Semua WaliSantri, semua Alumni dan Simpatisan dari Pesantren yang didirikan atau dikelola oleh
keturunan dari santri-santri Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan.
3. Segenap pengurus dan semua anggota dari Ormas Islam (NU) yang telah didirikan oleh santri-santri
Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan, beserta semua perangkat organisasinya, di semua
tingkatan, dan semua orang yang amaliahnya dan alirannya sama dengan NU walaupun bukan anggota
NU.
4. Semua pihak yang tetap menginginkan utuh dan selamatnya Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari kehancuran dan kebinasaan.
Jika anda tidak termasuk 4 golongan yang tersebut di atas maka abaikan seruan dan ajakan ini !!.












Kontak santri agribisnis Indonesia disingkat KONSAIN yang dihasilkan dari acara Silaturrahim
Nasional ulama pengasuh pesantren se-Indonesia di Balikpapan, yang diselenggarkan oleh Pondok Pesantren
Syaichona Cholil Sepinggan Balikpapan pada tanggal 21 Juni 2011.
Bertujuan menjalin tali silaturrahim antar pesantren, madrasah/sekolah, masjid, ormas islam, NU,
lembaga dan badan otonomnya, perkumpulan pemuda, perkumpulan etnis/suku, dan paguyuban kedaerahan,
ikatan alumni dan perkumpulan kemasyarakatan lainnya, di berbagai tingkatan kepengurusan, dari tingkat
pusat sampai dengan tingkat anak ranting se-Indonesia, menuju persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang kuat, melalui Pembangunan Kebun Konsain di Kaltim, Untuk Kemandirian Bangsa Indonesia
Bermartabat. Dimana pondok pesantren syaichona cholil kaltim secara institusi sebagai penanggung jawab
pengelolaan kebun konsain dengan niatan mengikuti jejak langkah tawassul dari pribadi Syaichona Cholil
bin Abdul Latif Bangkalan berupa khidmah sebagai tukang kebun kelapa milik gurunya pada saat menjadi
santri dan mondok di Banyuwangi

A. KONSAIN SYAICHONA CHOLIL KALTIM MEMBUDAYAKAN TAWASSUL YAKNI MENGAJUKAN


PERMOHONAN KEPADA ALLAH SWT MELALUI PERANTARA DENGAN MELAKUKAN AMAL
SHOLEH BERUPA SHODAQOH PRODUKTIF DAN KEGIATAN PRODUKTIF MELALUI
PEMBANGUNAN KEBUN KELAPA SAWIT DI BUMI ETAM,KALTIM UNTUK:
1. Memproduktifkan lahan-lahan tidur yang sangat luas atau tidak produktif yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT
kepada bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah merupakan muslim terbesar se-dunia, sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
2. Membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran dari angkatan kerja dari Bangsa Indonesia
3. Menjalin tali silaturrahim antar pesantren, madrasah/sekolah, masjid, ormas islam, utamanya NU, lembaga dan
badan otonomnya, perkumpulan pemuda, perkumpulan etnis/suku, dan paguyuban kedaerahan, ikatan alumni dan
perkumpulan kemasyarakatan lainnya, di berbagai tingkatan kepengurusan, dari tingkat pusat sampai dengan
tingkat anak ranting se-Indonesia, menuju persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia yang kuat, dalam rangka
penguatan paham Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang Tawassuth dan Itidal (moderat) untuk menangkal
Radikalisme, yaitu paham yang Tathorruf/Ekstrim yang mengancam sikap toleransi dalam ke-bhineka-an dan
dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Membangun sumber dana finansial bagi Lembaga Pendidikan, Lembaga Dakwah, Lembaga Sosial, Ormas,
lembaga dan Banom-nya serta Perkumpulan Pemuda dan Perkumpulan Kemasyarakatan lainnya, untuk
kepentingan Pendidikan dan Sosial se- Indonesia, menuju kemandirian Bangsa Indonesia bermartabat.

Dengan tawassul tersebut kita berharap Agar supaya Allah SWT mengabulkan permohonannya dengan
memberikan pertolongan dalam mewujudkan semua harapan dan keinginannya sebagaimana Allah SWT telah
mengabulkan permohonan melalui perantara (tawassul) dengan amal sholeh yang semata-mata dilakukan karena Allah
SWT, yang telah dilakukan oleh ketiga orang yang terjebak dalam gua, yang tidak dapat keluar dari dalam gua yang
disebabkan, oleh adanya batu besar yang menyumbat lubang mulut gua tersebut, sebagaimana dikisahkan oleh baginda
Nabi Muhammad Saw dalam hadits shohih yang Muttafaqun Alaihi yang diriwayatkan oleh Imam Buchori dan Imam
Muslim.
B. ADAPUN MAKSUD DARI PERMOHONAN DOA KEPADA ALLAH
TAWASSUL BERUPA SHODAQOH PRODUKTIF DARI KEGIATAN:

AZZAWAJALLA DENGAN

1. Shodaqoh Produktif setiap murid dari Madrasah, Pesantren, Sekolah, Majelis Talim, Thoriqoh Almutabaroh,
Taman pendidikan al-quran dan lain-lain, sedikitnya Rp.5.500 (lima ribu lima ratus rupiah) per-murid pada
setiap bulannya atau Rp.55.000 (Lima Puluh lima ribu rupiah) per-murid pada setiap tahunnya, dimana kegiatan
tersebut dijadikan Tawassul kepada Allah, agar supaya Allah menjadikan ilmu yang diperoleh murid-murid
tersebut pada bulan atau pada tahun itu menjadi ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat luas dan barokah
sebagaimana tawassul dengan amal sholeh berupa khidmah sebagai tukang kebun kelapa milik gurunya yang
telah dilakukan oleh Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan pada saat menjadi santri dan mondok di
Banyuwangi. dan agar Allah menjadikan semua murid dari murid-murid tersebut kelak menjadi orang yang
bermanfaat kepada masyarakat luas seperti murid-muridnya Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan.
Adapun sighatniat dari shodaqoh produktif tersebut adalah sebagai berikut :
saya bershodaqoh produktif jariyah untuk mengupayakan kepemilikan saham kebun kelapa sawit konsain atas
nama pesantren/madrasah/sekolah dimana saya menuntut ilmu dengan niatan seperti yang diniatkan oleh
Syaichona Cholilbin Abdullatif Bangkalan pada saat menjadi santri di Banyuwangi, yaitu dengan niatan
semoga ilmu saya yang saya peroleh selama bulan ............, baik banyak atau sedikit semoga bermanfaat dan
barokah. Semoga murid-murid saya kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak seperti muridmuridnya Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan. Aamiin 3x..... Allahumma Aamiin...
dan hasil dari shodaqoh produktif murid-murid tersebut digunakan untuk mengupayakan kepemilikan
saham kebun konsain atas nama lembaga pendidikan, pesantren, madrasah, majelis talim dan thoriqoh dimana
murid-murid tersebut menuntut ilmu
2. Shodaqoh produktif hadirin dan hadirot sambil bersholawat dengan tiga bait sholawat yang digemari oleh
Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan pada acara Harlah Ormas NU dan badan Otonomnya dan Haflah
Akhir Sanah, Tasyakkuran Kelulusan Siswa, Madrasah, Pesantren, Sekolah dan acara peringatan hari besar
Islam yang diadakan dan shodaqoh produktif para jamaah masjid sambil bertakbir dan bertahmid sebelum
pelaksanaan sholat idul fitri dan idul adha, dimana kegiatan tersebut dijadikan Tawassul kepada Allah agar
supaya Allah menjadikan Ormas NU dan Badan Otonomnya, Madrasah, Pesantren, Sekolah dan Masjidnya
tersebut, dijadikan bermanfaat dan barokah kepada masyarakat sekitarnya dan jamaahnya masing-masing serta
masyarakat luas.
Adapun hasil dari shodaqoh produktif hadirin dan hadirot dari acara tersebut digunakan untuk mengupayakan
kepemilikan saham kebun konsain atas nama Ormas utamanya NU dan badan Otonomnya, Madrasah,
Pesantren, Sekolah dan masjid yang menyelenggarakan acara tersebut.
3. Shodaqoh produktif hadirin dan hadirot sambil bersholawat dengan tiga bait sholawat yang digemari oleh
Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan dari acara Tahlilan November agar supaya Allah memberikan
pahala dari shodaqoh produktif beserta pahala pambacaan tahlil tersebut kepada para Pahlawan Nasional yang
telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Repulik Indonesia, dimana
kegiatan tersebut dijadikan Tawassul kepada Allah agar supaya Allah menjadikan Negara yang sama-sama kita
cintai ini, menjadi Negara yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur. Adapun hasil dari shodaqoh produktif
hadirin dan hadirot dari acara Tahlilan November tersebut diperuntukkan pembangunan Kebun Semua Anggota
Nasional (KSAN), yang akan dibagi dari hasil SHU KSAN tersebut ke semua anggota secara Nasional yang
telah memenuhi syarat dan ketentuan KONSAIN.
4. Shodaqoh Produktif hadirin dan hadirot sambil bersholawat dengan tiga bait sholawat yang digemari oleh
Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan pada acara Istighosah Agustusan dimana kegiatan tersebut
dijadikan tawassul kepada Allah agar supaya Allah memberikan kekuatan, kemampuan dan pertolongan kepada
segenap lapisan masyarakat dari segenap elemen dan komponen Bangsa Indonesia untuk dapat melaksanakan
amanat kewajibannya masing-masing sebagai apapun dan di tingkat manapun yang diberikan kepadanya
dengan sebaik-baiknya, baik sebagai Eksekutif seperti Presiden, Menteri, Gubernur ,Bupati, Walikota, Camat,
Kepala Desa/lurah, RT, maupun Legislatif seperti DPR RI, DPD RI, MPR RI, DPRD Provinsi, DPRD

Kabupaten/Kota, dan Yudikatif seperti Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan
segenap aparatur Negara baik sipil maupun TNI/POLRI di berbagai tingkatan dari tingkat pusat sampai tingkat
RT, Pegawai Negri, Karyawan Swasta, Buruh, baik sebagai Guru, Murid, Suami, Istri, Orang Tua, Anak,
Petani, Nelayan, Pedagang, Kontraktor dan berbagai profesi lainnya se-Indonesia dan semoga Allah
memberikan ampunan, taufik dan hidayah serta inayah-Nya kepada segenap Bangsa Indonesia yang mayoritas
penduduknya adalah Muslim terbesar se-Dunia dan semoga diberi kemampuan untuk mengamalkan ajaran
islam yang rahmatan lil alamin dalam kehidupan sehari-hari. Dan dapat dirasakan oleh orang lain yang ada di
sekitarnya.Adapun hasil dari shodaqoh produktif hadirin dan hadirot dari acara istighosah agustusan tersebut.
diperuntukkan Subsidi anggota Secara Nasional untuk kepemilikan saham berikutnya atas nama anggota,
dengan syarat telah menyetor hasil shodaqoh produktif ke rekening KONSAIN minimal Rp 3.500.000 (Tiga
Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan memprioritaskan yang lebih sedikit kekurangannya menuju saham
berikutnya.
5. Shodaqoh Produktif hadirin dan hadirot sambil bersholawat dengan tiga bait sholawat yang digemari oleh
Syaichona Cholil bin Abdul Latif Bangkalan pada acara Istighosah hari jadi Kabupaten/Kota dimana anggota
KONSAIN berdomisili dimana kegiatan tersebut dijadikan tawassul kepada Allah agar supaya Allah
memberikan kekuatan, kemampuan dan pertolongan kepada segenap lapisan Masyarakat dari segenap elemen
dan komponen Masyarakat di Kabupaten/Kota tersebut untuk dapat melaksanakan amanat kewajibannya
masing-masing sebagai apapun dan di tingkat manapun yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya, baik
sebagai Eksekutif seperti Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa/lurah, RT, maupun Legislatif seperti DPRD
Kabupaten/Kota, dan Yudikatif seperti kejaksaan, Kepolisian, Kehakiman, di Kabupaten/Kota tersebut dan
segenap aparatur Negara baik sipil maupun TNI/POLRI di Kabupaten/Kota tersebut baik sebagai Guru, Murid,
Suami, Istri, Orang Tua, Anak, Petani, Nelayan, Pedagang, Kontraktor dan berbagai profesi lainnya seKabupaten/Kota tersebut dan semoga Allah memberikan ampunan, taufik dan hidayah serta inayah-Nya kepada
segenap masyarakat di Kabupaten/Kota tersebut dan semoga diberi kemampuan untuk mengamalkan ajaran
islam yang rahmatan lil alamin dalam kehidupan sehari-hari. Dan dapat dirasakan oleh orang lain yang ada di
sekitarnya.Adapun hasil dari shodaqoh produktif hadirin dan hadirot dari acara istighosah memperingati hari
jadi Kabupaten/Kotanya tersebut diperuntukkan subsidi anggota di Kabupaten/kota tersebut untuk kepemilikan
saham berikutnya, dengan syarat telah menyetor hasil shodaqoh produktif ke rekening KONSAIN minimal Rp
3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan memprioritaskan yang lebih sedikit kekurangannya
menuju saham berikutnya.
Harga satu saham kebun kelapa sawit konsain sampai saat ini (tahun 2016) masih senilai Rp. 5.500,000;
(lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk 10% dari satu Hektar kebun kelapa sawit konsain yang dibangun, ditanam,
dan dirawat sampai terima panen. Anggota konsain akan mulai terima bagi hasil SHU kebun konsain sesuai jumlah
saham yang sudah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun konsain pada enam tahun kemudian sejak kepemilikan saham
kebun konsain sesuai tahun terdaftar(jika terdaftar di bulan januari-bulan juni maka terhitung di tahun itu dan jika
terdaftar pada bulan juli-desember maka terhitung ditahun berikutnya).
Ketentuan bagi hasil SHU kebun KONSAIN setelah enam tahun lamanya sesuai tahun terdaftar kepemilikan saham
dari saham anggota yang telah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun Konsain, dan ketentuan bagi hasil SHU Kebun
Semua Anggota Nasional (KSAN) pada enam tahun kemudian sejak berkontribusi memberikan iuran tetap sebesar
30% dari SHU 10 saham pertama dari kebun anggota yang telah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun konsain dan
melaksanakan kewajiban anggota berupa penyelenggaraan tiga kegiatan wajib baik menyelenggarakan secara
sendiri ataupun bekerjasama dengan anggota konsain lainnya di wilayah yang sama yaitu:
1.
2.
3.

Tahlilan November
Istighosah Agustusan
Istighosah hari jadi Kabupaten/Kotanya dimana anggota konsaintersebut berdomisili dengan telah
mengirimkan bukti foto dari 3 kegiatan tersebut ke media sosial konsain dan telah mengirimkan hasil
shodaqoh produktif dari 3 kegiatan tersebut ke rekening konsain

dan ketentuan mendapatkan bagi hasil dari SHU Kebun Semua Anggota (KSA) Provinsinya sedikitnya enam tahun
kemudian sejak anggota menerima SHU dari KSAN-nya dengan telah melaksanakan kewajiban sebagai anggota
konsain sebagaimana tersebut di atas dan ketentuan mendapatkan bagi hasil dari SHU KSA Kabupaten/Kota-nya
sedikitnya enam tahun kemudian sejak anggota menerima SHU dari KSA provinsinya dengan telah melaksanakan
kewajiban sebagai anggota konsain sebagaimana tersebut di atas.

Ketentuan serba enam tahun untuk mendapatkan bagi hasil SHU bagi anggota konsain dari berbagai jenjang
jenis kebun konsain (SHU dari saham kebun anggota, SHUdari saham Kebun Semua Anggota Nasional (KSAN),
SHUdarisaham Kebun Semua Anggota (KSA) Provinsi-nya dan SHUdari saham Kebun Semua Anggota (KSA)
Kabupaten/Kota-nya) berpedoman pada firman Allah SWT dalam Al Quran :

) : (

) : (

) : (



) : (


C. ADAPUN TAWASSUL DENGAN KEGITAN PRODUKTIF YAITU BERUPA :
1. Silaturrahim Nasional Konsain Santri dan Pemuda Indonesia di Kebun NKRI, Di Bumi Etam. Yang akan
diselengarakan oleh DPP KONSAIN di Pon-Pes Syaichona Cholil Kal-Tim Pusat Sepinggan Balikpapan secara
rutin pada Setiap Tanggal 30 oktober-01 November. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan
Resolusi Jihad NU 22 oktober 1945, hari Sumpah Pemuda 28 oktober 1928 dan hari Pahlawan Nasional 10
November 1945.
2. Silaturrahim Nasional Warga Nahdliyyin dan Workshop Konsain dalam rangka RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) Kebun Konsain yang sudah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun konsain. Yang akan diselengarakan oleh
DPP KONSAIN di Pon-Pes Syaichona Cholil Kal-Tim Pusat Sepinggan Balikpapan secara rutin pada Setiap
tanggal 29-31 januari yang akan dimulai pada tahun 2018. Dalam rangka memperingati hari lahir Jamiyah
Nahdlatul Ulama 31 januari 1926 dan hari jadi pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 09 januari 1957.
Dan untuk membudayakan tawassul dengan shodaqoh produktif dan kegiatan produktif melalui pembangunan kebun
Konsain di Kaltim itulah, makaSantri-santri Syaichona Cholil Kaltim mengamalkan doa tawassul dengan fatihah dan
surah yasin agar supaya tawassul dengan membangun kebun konsain menjadi traidisi masyarakat indonesia, yang
diamalkan secara istiqomah pada setiap selesai adzan dan sebelum iqomah pelaksanaan sholat berjamaah yang lima
waktu.

D. SKEMA BAGAN TAHAPAN PROSES ANGGOTA MENDAPATKAN SHU DARI SAHAM KEBUN
YANG SUDAH JATUH TEMPO, SHU DARI KSAN, KSA PROVINSI DAN KSA KAB/KOTA-NYA
II. SHU KSAN
70% dibagikan ke anggota secara Nasional yang memenuhi syarat
Syarat Mendapatkan SHU Dari Kebun KSAN :
jika anggota telah berkontribusi secara permanen dan terus menerus sebesar 30% dari SHU kebun anggota
yang 1 Ha. yang telah dan masih berproduksi (10 saham pertama dari kebun anggota yang sudah jatuh
tempo bagi hasil) sedikitnya selama 6 tahun lamanya dan telah melaksanakan kewajiban sebagai anggota
KONSAIN dengan menyelenggarakan, baik secara sendiri atau bekerjasama dengan anggota lain di
wilayah yang sama untuk menyelenggarakan kegiatan acaraTahlilan November dan Istighosah Agustusan
serta Istighosah hari jadi kabupaten/kota dimana anggota tersebut berdomisili dan telah mengirimkan hasil
shodaqoh produktif dari 3 kegiatan acara dimaksud ke rekening DPP KONSAIN, dengan mengirimkan
foto ketiga kegiatan tersebut dan foto bukti transfer dari shodaqoh produktif dari 3 kegiatan tersebut ke
group Media sosial KONSAIN dan menyimpan bukti slip pengiriman dananya tersebut.
1.D. 10 SAHAM KEDUA DAN
SETERUSNYA DARI KEBUN
ANGGOTA YANG SUDAH JATUH
TEMPO

70% SHU dibagikan ke anggota di propinsinya yang


memenuhi syarat

70% SHU Diterima oleh anggota


tersebut

Syarat Mendapatkan SHU Dari Kebun KSA


Propinsinya :

30% SHU penambahan saham


berikutnya atas nama anggota kecuali
NU dan Banomnya yang mempunyai
rincian dan prosentase peruntukan
penambahan saham tersendiri

jika anggota telah berkontribusi secara permanen dan terus


menerus sebesar 30% dari SHU kebun anggota yang 1 Ha.
yang telah dan masih berproduksi (10 saham pertama yang
sudah jatuh tempo bagi hasil) sedikitnya selama 12 tahun
lamanya dan telah melaksanakan kewajiban sebagai
anggota KONSAIN dengan menyelenggarakan, baik secara
sendiri atau bekerjasama dengan anggota lain di wilayah
yang
sama
untuk
menyelenggarakan
kegiatan
acaraTahlilan November, Istighosah AgustusanDan
Istighosah hari jadi kabupaten/kota dimana anggota
tersebut berdomisili dan telah mengirimkan hasil shodaqoh
produktif dari 3 kegiatan acara dimaksud ke rekening DPP
KONSAIN, dengan mengirimkan foto ketiga kegiatan
tersebut dan foto bukti transfer dari shodaqoh produktif
dari 3 kegiatan tersebut ke group Media sosial KONSAIN
dan menyimpan bukti slip pengiriman dananya tersebut.
Yakni setiap anggota akan menerima SHU dari KSA
Provinsinya setelah 6 tahun lamanya sejak menerima SHU
dari KSA Nasional-nya.

1.C. PER - SATU SAHAM


SELEBIHNYA DARI 10 SAHAM
PERTAMA YAKNI SAHAM KE
SEBELAS DAN SETERUSNYA
YANG SUDAH JATUH TEMPO
7% SHU Diterima oleh anggota
tersebut
3% SHU Disimpan untuk penambahan
saham berikutnya atas nama anggota
tersebut
1.B. KEBUN
ANGGOTA
10
SAHAM
PERTAMA
YANG
SUDAH JATUH TEMPO
70% SHU diberikan ke anggota
tersebut
30% SHU Berkontribusi Secara
Permanen Untuk Pembangunan KSAN
1.A. KEBUN ANGGOTA
Per-satu saham kebun konsain atas
nama anggota yang sudah jatuh tempo
bagi hasil SHU kebun konsain
7% SHU diterima anggota tersebut
3% SHU Disimpan untuk penambahan
saham berikutnya atas nama anggota
tersebut

1. ANGGOTA KONSAIN
Pesantren, Madrasah, Masjid,
Ormas, NU dan Banom, Majelis,
Ikatan Alumni Santri, dan lain-lain

III. SHU KSA PROVINSI-NYA

IV. SHU KSA KAB/KOTA


70% SHU dibagikan ke anggota di Kabupaten/
Kotanya yang memenuhi syarat
Syarat Mendapatkan SHU Dari Kebun KSA
Kabupaten/Kotanya :
jika anggota telah berkontribusi secara permanen dan terus
menerus sebesar 30% dari SHU kebun anggota yang 1 Ha.
yang telah dan masih berproduksi (10 saham pertama dari
kebun anggota yang sudah jatuh tempo bagi hasil) sedikitnya
selama 18 tahun lamanya dan telah melaksanakan kewajiban
sebagai anggota KONSAIN dengan menyelenggarakan, baik
secara sendiri atau bekerjasama dengan anggota lain di
wilayah yang sama untuk menyelenggarakan kegiatan
acaraTahlilan
November,
Istighosah
AgustusanDan
Istighosah hari jadi kabupaten/kota dimana anggota tersebut
berdomisili dan telah mengirimkan hasil shodaqoh produktif
dari 3 kegiatan acara dimasud ke rekening DPP KONSAIN,
dengan mengirimkan foto ketiga kegiatan tersebut dan foto
bukti transfer dari shodaqoh produktif dari 3 kegiatan
tersebut ke Media sosial KONSAIN dan menyimpan bukti
slippengiriman dananya tersebut. Yakni setiap anggota akan
menerima SHU dari KSA Kab/Kota-nya setelah 6 tahun
lamanya sejak menerima SHU dari KSA Provinsinya.

E. MASA PROSES TAHAPAN PEMBANGUNAN KEBUN NKRI DAN KEBUN SEMUA ANGGOTA
NASIONAL (KSAN) SEHINGGA MASING-MASING MENCAPAI LUAS KEBUN MINIMAL 5 Ha.
Pada masa tahap awal pembangunan, KSA provinsi dam KSA Kab/Kota yang sudah terdapat anggota Konsain di
Provinsi dan Kab/Kota tersebut akan diprioritaskan dan didahulukan pembangunannya sedikitnya masing-masing
satu hektar dari KSA provinsi dan KSA Kab/Kota tersebut, dengan diambilkan biaya pembangunannya dari 30%
SHU kebun NKRI dan 30% SHU kebun KSANwalaupun target luas minimal 5 hektar masing-masing kebun NKRI
dan KSAN tersebut belum tercapai.
1. KEBUN NKRI yaitu kebun yang tidak dibagi SHU (sisa hasil usaha)-nya kepada anggota dan hanya
diperuntukkan khusus untuk pengembangan luas areal tanam kebun KONSAIN, dengan pengalokasian dari
SHU kebun NKRI yaitu 70% diperuntukkan secara permanen untuk pengembangan kebun NKRI itu sendiri.
Sedangkan 30% dari SHU kebun NKRI diperuntukkan pengembangan Kebun Semua Anggota Nasional
(KSAN) sehingga mencapai luas kebun minimal 5 Ha.
2. KEBUN KSAN yaitu kebun yang 70% SHU-nya dibagi secara merata kepada semua anggota secara Nasional
yang telah memenuhi syarat dan ketentuan KONSAIN. Dan jika belum ada satupun anggota yang memenuhi
syarat untuk menerima SHU dari KSAN, maka 70% SHU kebun KSAN diperuntukkan memperluas KSAN itu
sendiri, sedangkan 30% dari SHU kebun KSAN untuk membangun dan memperluas kebun NKRI sehingga
mencapai target luas kebun minimal yaitu 5 Ha.
Jika kebun NKRI dan KSAN sudah mencapai target luas kebun minimal 5 Ha, maka 30% dari SHU
kebun NKRI dan KSAN masing-masing diperuntukkan membangun KSA provinsi secara merata dan bertahap
sehingga masing-masing KSA provinsi x jumlah 34 Provinsi se-Indonesia masing-masing mempunyai luas 2 Ha
per-KSA provinsi, walaupun belum ada satupun anggota KONSAIN di Provinsi tersebut
KEBUN NKRI
70% dari SHU secara tetap/permanen untuk
pengembangan diri
30% dari SHU untuk pengembangan KSAN
sampai 5 Ha.

Kebun Semua Anggota Nasional


(KSAN)
70% dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat
30% dari SHU untuk pengembangan kebun NKRI
sampai 5Ha.
Prioritas awal pembangunan KSA Provinsi dan
KSA Kab/Kota yang sudah terdapat anggota
KONSAIN di provinsi dan Kab/Kota tersebut
masing-masing satu hektar

Sementara sampai saat ini, provinsi yang sudah terdapat anggota konsain di Provinsi tersebut :
(1). Provinsi KALTIM.(2). Provinsi JATIM.(3). Provinsi KALSEL.(4). Provinsi NTB.(5). Provinsi DKI
Jakarta. (6).Provinsi JATENG.(7). Provinsi SUMSEL
Sementara sampai saat ini, Kab/Kota yang sudah terdapat anggota Konsain di Kab/Kota tersebut :
(1). Kota Balikpapan.(2). Kota Samarinda (3). Kab. Kutai Timur.(4). Kab. Kuatai Kartanegara (5). Kab.
Paser. (6). Kab. PPU.(7). Kab. Bangkalan(8). Kab. Sampang.(8). Kab. Pamekasan.(10). Kab.
Sumenep.(11)Kota Surabaya.(12). Kab Sidoarjo.(13) Kab. Probolinggo.(14) Kab. Stiubondo (15). Kab.
Pasuruan (16) Kab. Lumajang (17). Kab. Lombok Tengah.(18). Kota Jakarta Pusat (19). Kota Palembang
(20).Kab. Banjar (21)Kab. Rembang.

F. MASA PROSES TAHAPAN PEMBANGUNAN KEBUN SEMUA ANGGOTA(KSA) PROVINSI X 34


PROVINSI SEHINGGA MASING-MASING MENCAPAI TARGET MINIMAL 2 Ha.
30% dari Sisa Hasil Usaha(SHU) kebun NKRI dan
30% dariSisa Hasil Usaha(SHU) kebun KSAN dan
30% dari Sisa Hasil Usaha(SHU) kebun KSA Provinsi serta
70% dari Sisa Hasil Usaha(SHU) KSA Provinsi yang tidak dibagi karena belum ada satupun anggota yang
memenuhi syarat diProvinsi tersebut untuk mendapatkan SHU dari KSA Provinsinya, kesemuanya tersebut diatas
digunakan untuk membangun KSA Provinsi sehinga semua KSA Provinsi masing-masing mencapai luas target
minimal 2Ha walaupun belum ada satupun anggota KONSAIN diProvinsi tersebut.Dengan memprioritaskan dan
mendahulukan pembangunan KSA provinsi yang sudah terdapat anggota Konsain di provinsi tersebut
Jika semua KSA Provinsi x 34 Provinsi masing-masing mempunyai target luas minimal 2Ha x34 provinsi = 68 Ha.
Maka 30% dari SHU kebun NKRI, SHU KSAN, dan SHU semua KSA provinsi diperuntukkan membangun KSA
kabupaten/kota x 516 kabupaten/kota sehingga semua KSA Kab/kota se-Indonesia mencapai target luas minimal
masing-masing 1 Ha, walaupun belum ada satupun anggota diKabupaten/kota tersebut.

KEBUN NKRI
70% dari SHU Secara permanen untuk
pengembangan diri
30% dari SHU untuk pengembangan semua KSA
Provinsi sampai masing-masing mencapai 2 Ha.

Kebun Semua Angota Nasional


(KSAN)
70% dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota secara Nasional yang
memenuhi syarat
30% dari SHU untuk
pengembangan/pembangunan KSA provinsi
hingga masing-masing provinsi mencapai 2 Ha

(* KSA PROVINSI X 34 PROVINSI SEINDONESIA


70% dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat
di Provinsi tersebut
30% dari SHU untuk pengembangan KSA
Provinsi sehingga semua mencapai 2 Ha

(*Dengan memprioritaskan dan mendahulukan pembangunan KSA provinsi yang sudah terdapat anggota Konsain di
provinsi tersebut. Sementara sampai saat ini, provinsi yang sudah terdapat anggota konsain di provinsi tersebut :
(1). Provinsi KALTIM.(2). Provinsi JATIM.(3). Provinsi KALSEL.(4). Provinsi NTB.(5). Provinsi DKI
Jakarta.(6).Provinsi JATENG.(7). Provinsi SUMSEL.

G. MASA TAHAPAN PROSES PEMBANGUNAN KEBUN SEMUA ANGGOTA (KSA)


KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA SEHINGGA SEMUANYA SECARA BERTAHAP MASINGMASING MENCAPAI LUAS MINIMAL 1 Ha/KSA KABUPATEN /KOTA
MAKA 1 Ha X 516JUMLAH KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA = 516 Ha. LUAS TOTAL MINIMAL KSA
KABUPATEN/KOTA :
30% dari SHU kebun NKRI dan
30% dari SHU kebun KSAN dan
30% dari SHU Semua KSA Provinsi dan
30% dari SHU Semua KSA Kabupaten/Kota dan
70% dari SHU semua KSA Kabupaten/kota yang SHU-nya belum dibagi ke anggota di Kabupaten/kotanya karena
belum ada satupun anggota di Kabupaten/kota tersebut yang berhak menerima SHU dari KSA Kabupaten/kota-nya
karena belum ada satupun dari anggota di Kabupaten/kota tersebut yang memenuhi syarat dan ketentuan
KONSAIN, kesemuanya tersebut di atas, digunakan untuk membangun semua KSA Kabupaten/kota se-Indonesia
x516jumlah kabupaten/kota se-Indonesia x 1 Ha/Kabupaten/kota = 516 Ha luas total minimal KSA
Kabupaten/Kota. Sehingga KSA Kabupaten/kota se-Indonesia masing-masing mempunyai luas target minimal 1 Ha,
walaupun belum ada satupun anggota KONSAIN di Daerah kabupaten/kota tersebut.Dengan memprioritaskan dan
mendahulukan pembangunan KSA Kab/Kota yang sudah terdapat anggota Konsain di Kab/Kota tersebut.
KEBUN NKRI
70% dari SHU secara permanen untuk
pengembangan diri
30% dari SHU untuk pengembangan KSA
Kabupaten/Kota Se-Indonesia sampai mencapai
masing-masing 1 Ha.

KSAN
70% dari SHU Untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota secara Nasional yang
memenuhi syarat
30% dari SHU untuk
pengembangan/pembangunan semua KSA
Kab/Kota hingga masing-masing mencapai 1Ha

KSA PROVINSI X 34 JUMLAH PROVINSI SEINDONESIA


70% dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat
di Provinsi tersebut
30% dari SHU untuk pembangunan semua KSA
Kab/Kota sehingga masing-masing mencapai 1
Ha

(* KSA Kab/Kota x 516 jumlah Kab/kota seIndonesia


70% dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota di Kabupaten/kota
tersebut yang memenuhi syarat
30% dari SHU untuk pembangunan semua KSA
Kabupaten/kota sehingga masing-masing
mencapai 1 Ha
(*Dengan memperioaritaskan dan mendahuluikan pembangunan KSA Kab/Kota yang sduah terdapat

anggota Konsain di Kab/Kota tersebut. Sementara sampai saat ini Kab/Kota yang sudah terdapat anggota
Konsain di Kab/Kota tersebut :
(1). Kota Balikpapan.(2) Kota Samarinda.(3). Kabupaten Kutai Timur.(4). Kab. Kutai Kartanegara.(5).
Kab. Paser.(6). Kab PPU.(7). Kab. Bangkalan (8). Kab. Sampang.(8). Kab. Pamekasan.(10).
Kab. Sumenep (11).Kota Surabaya.(12). Kab Sidoarjo.(13). Kab. Probolinggo.(14). Kab. Situbondo (15).
Kab. Pasuruan (16). Kab. Lumajang. (17). Kab. Lombok Tengah.(18). Kota Jakarta Pusat.(19). Kota
Palembang.(20).Kab. Banjar.(21).Kab. Rembang.

H. TAHAPAN PERMANEN PROSES PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KEBUN SEMUA


ANGGOTA(KSA)KABUPATEN/KOTA, KEBUN SEMUA ANGGOTA(KSA)PROVINSI, KEBUN SEMUA
ANGGOTA(KSA)NASIONAL DAN KEBUN NKRI DARI SISA HASIL USAHA (SHU) KEBUN
KONSAIN. (setelah target minimalluas kebun dari semua jenis kebun KONSAIN seperti uraian M s/d O di
atas tercapai)
1. SHU KSA Kabupaten/kota : 70% dibagi keanggota di Kabupaten/kota tersebut yang telah memenuhi syarat. Jika
belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat di Kabupaten/Kota terebut maka untuk pengembangan diri
KSA Kabupaten/kota tersebut
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan diri
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan KSA Provinsinya
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan KSAN
2. SHU Kebun Semua Anggota (KSA) Provinsinya: 70% dibagi keanggota diProvinsinya yang telah memenuhi
syarat. Jika belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat diProvinsi tersebut maka untuk pengembangan
diri KSA Provinsi tersebut
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan diri KSA provinsi tersebut
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan KSAN
10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan kebun NKRI
3. SHU Kebun Semua Anggota Nasional (KSAN) :
3.a 70% = dibagi kepada anggota secara Nasional yang telah memenuhi syarat dan ketentuan KONSAIN
3.b 10% = secara tetap/permanen untuk pengembangan kebun NKRI
3.c 10% = secara tetap/permanen untuk pengembangan semua KSA Provinsi.
3.d 10% = secara tetap/permanen untuk pengembangan semua KSA Kab/Kota
4. SHU kebun NKRI :
4.a 70% =secara tetap untuk pengembangan kebun NKRI itu sendiri
4.b 10% = secara tetap untuk pengembangan KSAN
4.c 10% = secara tetap/permanen untuk pengembangan semua KSA provinsi.
4.d 10% = diperuntukkan secara tetap/permanen untuk pengembangan semua KSA Kab/Kota

4. KEBUN NKRI
4.a. 70% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangandiri
4.b. 10% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangan KSAN sampai 100,000 Ha.

4.c 10% = secara tetap/permanen untuk


pengembangan semua KSA provinsi.
4.d 10%=diperuntukkan secara tetap/permanen
untuk pengembangan semua KSA Kab/Kota

3. KSAN (Kebun Semua Anggota Nasional)


3.a. 70% = dari SHU untuk pengembangan diri jika
belum ada satupun anggota secara Nasional yang
memenuhi syarat
3.b. 10% = dari SHU untuk pengembangankebun NKRI

3.c 10%= secara tetap/permanen untuk


pengembangan semua KSA provinsi
3.d 10% =diperuntukkan secara tetap/permanen
untuk pengembangan semua KSA Kab/Kota
2.

KSA PROVINSI X 34 JUMLAH PROVINSI

2.a. 70% = dari SHU untuk pengembangan diri jika


belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat
di Provinsi tersebut
2.b. 10% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangan diri
2.c. 10% = dari SHU secara permanen untuk
Pengembangan KSAN
2.d. 10% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangan Kebun NKRI

1.

KSA Kabupaten/Kota x 516 Jumlah Kabupaten/kota

1.a. 70% = dari SHU untuk pengembangan diri jika


belum ada satupun anggota yang memenuhi syarat
di Kabupaten/Kota tersebut
1.b. 10% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangan diri
1.c. 10% = dari SHU secara permanen untuk
pengembangan KSA Provinsinya
1.d. 10% =dari SHU secara permanen untuk
pengembangan KSAN

Asal Biaya Pembangunan dan pengembangan kebun konsain :


1. Kebun Anggota :
Berasal dari saham kebun anggota yang dihasilkan:
a. dari shodaqoh produktif jariyah setiap murid dari anggota lembaga pendidikan tersebut.
b. dari shodaqoh produktif hadirin hadirot dari kegiatan acara yang diselenggarakan oleh anggota
lembaga pendidikan seperti haflah akhir sanah, imtihanan, tasyakkuran, peringatan hari besar Islam,
shodaqoh produktif jariyah jamaah sholatIdul Fitri dan Idul Adha kecuali shodaqoh produktifhadirin
dan hadirot dari acara tahlilan November, istighosah Agustusan dan istighosah hari jadi Kabupaten
atau Kotanya dimana anggota konsain tersebut berdomisili.
c. Dari 3% SHU dari setiap satuan saham anggota yang sudah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun
Konsain
d. Dari 30% SHU dari 10 saham ke-dua dan seterusnya yang telah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun
konsain, sedangkan 30% dari SHU 10 saham pertama maka menjadi iuran tetap sebagai anggota
konsain, untuk pengembangan Kebun Semua Anggota Nasional (KSAN)
2. Kebun NKRI ; diperuntukkan khusus untuk pengembangan kebun Konsain dan SHU dari kebun NKRI
tersebut tidak dibagi ke anggota Konsain. Biaya pembangunan dan pengembangan kebun NKRI berasal
dari :
a. 10% SHU dari Kebun Semua Anggota Nasional
b. 10% SHU darisetiap KSA Provinsi
c. 70% SHU dari kebun NKRI itu sendiri
d. Dari shodaqoh produktif jariyah yang dihasilkan dari acara tahlilan November yang diselenggarakan
oleh anggota Konsain setelah target luas Kebun Semua Anggota Nasional mencapai target 1000
Hektar
3. Kebun Semua Anggota Nasional (KSAN) :
Biaya pembangunan dan pengembangan kebun KSAN berasal dari :
a. Dari shodaqoh produktif yang dihasilkkan dari acara tahlilan November yang diselenggarakan oleh
setiap anggota Konsain sehingga mencapai 1000 Hektar kebun KSAN
b. Dari shodaqoh produktif jariyah hadirin hadirot dari acara selamatan atau walimah dan lain-lain yang
diselenggarakan oleh pribadi masyarakat dimana shohibul hajah dari acara pribadi tersebut tidak
menentukan untuk mengupayakan surat saham kebun konsain atas nama lembaga pendidikan dan
sosial yang ada di sekitarnya.
c. Dari Shodaqoh produktif jariyah yang dihasilkan dari acaraistighosah Agustusan memperingati HUT
RI setelah target 100 anggota Konsain dari setiap Kab/Kota tercapai
d. Dari 30% SHU dari setiap 10 saham pertama yang telah jatuh tempo bagi hasil SHU kebun konsain,
sebagai iuran tetap dari setiap anggota Konsain.
e. Dari 10% SHU dari kebun NKRI
f. Dari 10% SHU dari setiap KSA Provinsi
g. Dari 10% SHU dari setiap KSA Kab/Kota
4. Kebun Semua Anggota (KSA) provinsi :
Biaya pembangunan dan pengembangan kebun KSA provinsi tersebut berasal dari :
a. 10% SHU dari kebun NKRI
b. 10% SHU dari KSAN
c. 10% SHU dari KSA provinsi yang bersangkutan
d. 10% SHU dari KSA Kab/Kota-nya masing-masing
5. KSA Kab/Kota
Biaya pembangunan dan pengembangan kebun KSA Kab/kota berasal dari :
a. 10% SHU dari kebun NKRI
b. 10% SHU dari Kebun Semua Anggota Nasional (KSAN)
c. 10% SHU dari KSA Kab/Kota yang bersangkutan
d. Dari hasil shodaqoh produktif jariyah yang dihasillkan dari kegiatan acara istighosah atau gema
sholawat memperingati hari jadi Kab/Kota-nya, setelah target 100 anggota KONSAIN di setiap desa
atau kelurahan di Kab/Kota tersebut tercapai.

Pada akhir pemaparan ini kami akan memberi ijazah amalan 3 bait sholawat yang digemari oleh Syaichona
Cholil bin Abdullatif Bangkalan untuk diamalkan dan dimasukkan dalam susunan acara pada setiap penyelenggaraan
acara harlah atau hari lahir NU dan badan otonomnya di semua tingkatan, haflah akhir sanah dan peringatan hari besar
islam, tahlilan november, istighosah agustusan dan istighosah memperingati hari jadi Kabupaten/Kotanya,yang
diselenggarakan oleh setiap madrasah, pesantren, masjid, ikatan alumni, perkumpulan pemuda dan perkumpulan
masyarakat lainnya dengan membaca 3 bait sholawat yang digemari Syaichona Cholil secara bersama-sama dengan
diulang-ulang sedikitnya sebanyak 3 kali sambil mengajak hadirin dan hadirot dari acara tersebut untuk melakukan
shodaqoh produktif ke dalam kardus yang dijalankan oleh panitia penyelenggara, baik bershodaqoh berupa uang bagi
yang punya dan kebetulan membawa maupun bershodaqoh berupa isyaroh di sertai doa di dalam hatinya, dimana
shodaqoh berupa uang atau doa tersebut beserta sholawat atas junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW
dijadikan tawassul kepada Allah agar Allah berkenan mengabulkan doa kita sebagaimana Allah telah mengabulkan
doa tawassul dengan amal sholeh yang telah dilakukan oleh 3 orang yang terjebak di dalam gua, setelah sampai pada
pembacaan lafal Balligh maqosidana maka hendaknya kita mengutarakan dalam hati apa yang menjadi hajat kita
masing-masing.
Adapun hasil dari shodaqoh produktif dari kegiatan acara tersebut dipergunakan untuk mengupayakan kepemilikan
saham kebun konsain atas nama anggota lembaga , ormas atau banom dan lain-lain yang menyelenggarakan
acaratersebut.
Saya memberi ijazah 3 bait sholawat yang digemari Syaichona Cholil bin Abdullatif Bangkalan sambil bershodaqoh
produktif jariyah untuk diamalkan dalam setiap penyelenggaraan acara, maka hendaknya anda semua menjawab saya
terima
Sebelumnya mari kita menghaturkan pahala pembacaan fatihah kepada Rosulillah dan kepada segenap keluarga dan
para sahabatnya juga kepada Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dan KH Zaini Abdul Ghani, danpara semua tuan
guru dan para ulama se- Kalimantan dan se-Nusantara yang telah mendahului kita semua dan juga kepada Habib
Tuanku Tunggang Parangan, dan Habib Pangeran Noto Igomo dan juga kepada Syaichona Cholil bin Abdullatif
Bangkalan dan muassis atau pendiri dari jamiyah Nahdlatul Ulama yaitu hadratussyekh KH. Hasyim Asyari, KH.A.
Wahab Hasbullah, KH. Asad Syamsul Arifin dan segenap Ulama dan Auliya, Utamanya Wali Songo serta hambahamba Allah yang sholeh di seluruh penjuru dunia Lahum Alfatihah..

Demikian Seruan Dan Ajakan Dari Pengasuh Pesan Syaichona Cholil Di Bumi Etam
Untuk Keutuhan Dan Keselamatan Bangsa Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, semoga dapat menjadi
perhatian dan semoga dapat diamalkan sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-masing.











Sepinggan,
2016

10

November

Hormat TadzimKami,
Al Faqir

(KH. M. Ali Cholil)

Anda mungkin juga menyukai