BIOLOGI ORAL
Kelompok A2
Anggota Kelompok
Seorang wanita berusia 37 tahun datang ke klinik kedokteran gigi UNAIR untuk
memeriksakan gigi geraham bawah sebelah kanan yang berlubang dan terasa
nyeri dua hari yang lalu. Gigi terasa memanjang/muncul serta terasa nyeri pada
saat mengunyah. Kondisi intra oral dengan kedalaman poket >6mm, karies
profunda serta karang gigi pada rahang kanan bawah. Pada pemeriksaaan
4. Tulang Alveolar
marginal
gingiva,
gingival
sulcus,
coral pink
Bagian
dari
maxilla& mandibular
yang
memegang gigi pada tempatnya dengan
perantara periodontal membran dan membentuk
suatu kantong gigi yang disebut socket.
hanya
menghubungkan
gigi
dengan
tulang
akar gigi.
PATOGENESIS
JARINGAN
PERIODONTAL
Penyebab Gingivitis :
Gingivitis berawal dari daerah margin gusi yang dapat disebabkan oleh invasi
bakteri atau rangsang endotoksin. Endotoksin dan enzim dilepaskan oleh bakteri
Gram negatif yang menghancurkan substansi interseluler epitel sehingga
menimbulkan ulserasi epitel sulkus.
Periodontitis
Kronis
Periodontitis
Agresif
P. Apikalis
Akut
P. Apikalis
Kronis
Necrotizing
Ulcerative
Periodontitis
(N.U.P)
Bakteri gram negatif dalam kalkulus, sering terletak di celah gingiva (sulcus)
Berdasarkan Issue yang ada, kami mendiagnosa pasien wanita dengan keluhan
tersebut dia terjangkit periodontitis apikalis (stadium III); Oral Hygine yang jelek
membuat plak& debris terakumulasi menjadi kalkulus.
oleh interaksi dari faktor host (gigi dan saliva), mikroorganisme (Streptococcus
mutans), substrat (makanan) serta waktu sebagai faktor tambahan.
Karies bersifat irreversible dan terus berkembang apabila tidak segera dirawat,
adalah suatu respon radang fase akut. Sel yang mengawali umumnya adalah sel
makrofag dan sel monosit. Mereka melepaskan sitokin seperti IL1 dan TNF yang
akan mengontrol migrasi leukosit masuk ke dalam jaringan dan menimbulkan
proses inflamasi.
Inflamasi merangsang sel hepatosit untuk meningkatkan produksi protein
radang fase akut seperti CRP dan serum protein amiloid A. Protein tersebut
merefleksikan proses inflamasi sehingga terjadi peningkatan sampai 1000 kali
dari kadar normal. Inilah yang menyebabkan pemeriksaan darah tepi C-Reactive
Protein tinggi.