METODOLOGI PERCOBAAN
2.1.
2.2.
2.3.
Prosedur Percobaan
A. Head loss dan Friction loss di dalam Pipa Horizontal
1. Semua peralatan diperiksa untuk memastikan semua peralatan dari
sistem aliran fluida sudah terpasang dengan baik. Apabila
ketersediaan air kurang dapat ditambahkan melalui volumetric
measuring tank.
2. Pump start dihidupkan dan inlet flow control valve dibuka.
Kemudian air mengalir melalui pipa 1, 2, 3, 4, dan 5 selanjutnya
menuju volumetric measuring tank.
3. Untuk menentukan head loss pada pipa 2 maka aliran air yang
menuju selain pipa 2 ditutup, dengan menggunakan valve pada
masing-masing pipa selain pipa 2.
4. Untuk menentukan pressure drop maka selang disambungkan yang
menghubungkan manometer dengan dua titik pada pipa 2.
5. Ketika aliran air terlihat stabil, yang ditandai dengan tidak terdapat
lagi gelembung udara pada aliran, kemudian kecepatan volumetric
air dan pressure dropnya dicatat.
6. Untuk menentukan kecepatan volumetric air, maka aliran air melalui
volumetric measuring tank dibuka. Kemudian perubahan tinggi air
pada sight tube diamati dan dengan menggunakan stopwatch dicatat
waktu yang dibutuhkan mengalirkan air setiap 10, 15 dan 20 liter.
Sehingga kecepatan volumetric rata-rata diperoleh.
contruction
dengan
cara
memindahkan
selang
yang
D. Menentukan
Head
Loss
dan
Friction
Loss
menggunakan
Venturimeter
1. Semua peralatan diperiksa untuk memastikan semua peralatan dari
sistem aliran fluida sudah terpasang dengan baik. Apabila
ketersediaan air kurang dapat ditambahkan melalui volumetric
measuring tank.
2. Pump start dihidupkan dan inlet flow control valve dibuka.
Kemudian air mengalir melalui pipa 1, 2, 3, 4 dan 5 selanjutnya
menuju volumetric measuring tank.
3. Ketika akan ditentukan laju alir massa pada venturi meter, maka
aliran air yang menuju selain venturi meter ditutup, dengan
menggunakan valve pada masing-masing pipa selain pipa 4.
4. Untuk menentukan pressure drop maka selang disambungkan untuk
menghubungkan manometer dengan dua titik pada venturimeter.
5. Ketika aliran air terlihat stabil, yang ditandai dengan tidak terdapat
lagi gelembung udara pada aliran, kemudian kecepatan volumetric
air dan pressure dropnya dicatat.
6. Untuk menentukan kecepatan volumetric air, maka aliran air melalui
volumetric measuring tank dibuka. kemudian perubahan tinggi air
pada sight tube diamati, dengan menggunakan stopwatch dicatat
waktu yang dibutuhkan mengalirkan air setiap 10, 15 dan 20 liter.
Sehingga kecepatan volumetric rata-rata diperoleh.
7. Untuk menentukan pressure drop maka manometer valve ditutup.
Selanjutnya setelah tinggi manometer kedua pipa manometer stabil
tinggi air raksa pada kedua pipa U tersebut dicatat.